NovelToon NovelToon
AKULAH ANTAGONIS IDAMAN

AKULAH ANTAGONIS IDAMAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Fantasi Wanita
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Monacim

Felisha Rumi adalah seorang siswi SMA yang mendapatkan gelar ratu sekolah. Kecantikan yang kekayaan yang ia miliki sangat menunjang hidupnya menjadi yang paling dipuja. Namun sayang, Felisha merasa cinta dan kasih sayang yang ia dapatkan dari kekasih dan teman-temannya adalah kepalsuan. Mereka hanya memandang kecantikan dan uangnya saja. Hingga suatu hari, sebuah insiden terjadi yang membuat hidup Felisha berakhir dengan kematian yang tragis.

Namun, sebuah keajaiban datang di ambang kematiannya. Ia tiba-tiba terikat dengan sebuah sistem yang dapat membuatnya memiliki kesempatan hidup kedua dengan cara masuk ke dalam dunia novel yang ia baca baru beberapa bab saja. Dirinya tiba-tiba terbangun di tubuh seorang tokoh antagonis bernama Felyasha Arumi yang sering mendapatkan hinaan karena bobotnya yang gendut, kulit yang tak bersih, dan wajah yang banyak jerawat. Terlebih ... dirinya adalah antagonis paling tak tahu diri di novel itu.

Bagaimanakah Felisha menjalankan hidup barunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Monacim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AJAKAN KE GUDANG

Felya berusaha menghindari Dhea dan anggota Sweet Pink lainnya. Namun, mereka tak memberikan jalan sedikitpun untuk Felya. Bahkan koridor itu tertutup aksesnya karena mereka berlima memasang badan di depan Felya. Felya benar-benar merasa muak melihat wajah-wajah mereka.

DING!

[Misi terbaru sudah tersedia. Balik keadaan apa yang mereka rencanakan. Jika berhasil, maka semprotan ajaib akan sistem berikan.]

Felya mengeryitkan kening bingung, ketika mendengar hadiah sistem yang beda-beda.

'Apaan tuh semprotan ajaib? Keren juga gue denger-denger. Pasti tuh semprotan berguna banget gue nih. Gue harus terterima misi dari sistem.

Felya tersenyum manis ke arah semua musuh yang sedang menghadangnya. Hal tersebut membuat Dhea mengernyit keningnya merasa bingung.

"Kenapa lo senyum-senyum sendiri? Gila?" tegur Cindy.

"Enggak tuh. Emang gue harus gila dulu baru senyum? Senyum gue kan cakep sekarang. Ya sekali-sekali sedekahlah sama kalian. Apalagi dulu selama gue jadi bagian dari kalian, gue nggak punya senyum seindah ini, kan?" sahut Felya dengan bangga diri.

Windy hendak membalas, tetapi tertahan karena Dhea menoleh ke arahnya dengan kode mata. Terpaksa Windy menelan rasa ingin menyahuti kalimat sombong yang baru saja Felya katakan.

Dhea tersenyum manis pula pada Felya. "Nah, itu lo tau. Lo itu kan sekarang cantik, jadi kami mau rekrut lo kembali jadi anggota kami. Gue mewakili member yang lain meminta maaf sama lo. Selama ini kami memperlakukan lo nggak baik dan nggak adil. Gue sebagai ketua Sweet Pink janji bakal perlakukan lo kayak member yang lain. Jadi gimana? Lo mau gabung bareng kami lagi? Kalau mau kita rayain di gudang. Gudang sekolah udah kami sulap menjadi tempat party yang kece cuma buat menyambut kedatangan lo kembali menjadi anggota Sweet Pink. Gimana, Felya? Lo mau, kan?"

Felya terdiam untuk beberapa saat. Ingatannya kembali terlempar pada isi novel yang ia baca. Persis sekali kejadiannya. Dhea mengajaknya ke gudang untuk party dan dirinya akan berakhir mabuk. Namun kali ini, Felya tahu apa yang harus ia lakukan untuk mengubah takdir itu.

"Gue mau. Gue mau party bareng kalian di gudang. Tapi gue mau ke kelas dulu, ya. Gue mau ngambil pembalut. Gue lagi dapet nih tiba-tiba banget," ujar Felya beralasan.

Dhea mengangguk setuju. "Oke. Kita tunggu lo di gudang. Tapi jangan sampai lo ketahuan yang lain ya mau party di gudang. Bisa kena semua kita. Ngerti kan, lo?"

"Iya gue ngerti. Dah gue mau buru-buru takut bocor!" Felya langsung berlari dari hadapan mereka.

Dhea dan teman-temannya tertawa puas sambil tos satu sama lain. Mereka berpikir kalau misi mereka berhasil dan Felya termakan oleh bujuk rayu mereka.

"Percaya dia ternyata. Hahaha! Mampus lo, Felya! Liat aja, sebentar lagi sekolah bakal heboh liat lo sama si cupu lagi main bareng di gudang sekolah," cibir Dhea.

"Eh, si Beno sudah dapat belum?" tanya Yola.

"Gampang mah soal Beno. Desi, lo bisa urus Beno biar ke tempat party kan?" tanya Dhea.

Desi mengacungkan jempolnya. "Siap. Gue bakal minta temenin sama Indri. Beno mah dikedipin sama Indri juga langsung ngekor dia walau ke jurang sekalipun."

"Parah banget tuh cupu kecintaannya. Ya udah, mending kita ke gudang sekarang. Yuk yuk!" ajak Dhea antusias.

Di sisi lain, Felya memasuki sebuah bilik di toilet cewek. Ia menelepon seseorang yang bisa membantunya dalam misi sistem kali ini. Siapa lagi kalau bukan Yokan. Walau Felya ingin menghindari cowok itu, tetapi hanya Yokan yang dapat membantunya dengan lebih berani.

Saat Felya menelepon, di sisi lain Yokan sekarang memetik gitar sambil bernyanyi bersama dengan teman-temannya. Dering teleponnya adalah satu-satunya hal yang membuat petikan gitar itu berhenti.

"Ntar dulu! Ada yang nelpon orang ganteng!" seru Yokan mengangkat tangannya sebelah tanda menyuruh mereka berhenti dan diam. Sontak mereka semua membisu seketika.

Halo, Bayi Dugong gue. Ngapain nih nelpon orang ganteng?

^^^Ck, bisa biasa aja, nggak? Gue mau serius nih^^^

Oh, lo mau gue seriusin? Masih terlalu dini kali, Fel. Sabar napa.

^^^Yokan!^^^

Oke-oke gue serius. Ya gue serius. Mau apa lo nelpon gue?

^^^Gue butuh bantuan lo. Sekarang.^^^

Butuh bantuan gue? Kan kesepakatan kita udah end. Mau dilanjut, Neng?

^^^Gue bakal lakuin apa saja kalau lo mau bantuin gue. Apapun asal hal yang bisa gue lakuin. Jadi gimana? Lo mau kan bantuin gue?^^^

Sebutin dulu lo mau minta bantuan apa. Baru gue bisa mikir.

^^^Nggak bisa lewat telepon. Gue mau lo datang ke toilet cewek. Gue di bilik paling ujung^^^

Eh, buset! Lo ngajak gue mojok di toilet? Fel, sabar. Belum waktunya, dodol!

^^^YOKAN SINTING!^^^

Oke-oke. Gue otw nih. Sabar ya.

Yokan melepaskan gitarnya. Sontak saja mengundang pertanyaan teman-temannya. Yang sudah paham malah senyum-senyum sendiri.

"Ke mana lo, Yok?"

"Cie yang mau ketemu ayang Felya. Hhaahah!"

"Serius sama Felya? Dhea dikemanain?"

"Dhea mah bukan tipe Yokan!"

Yokan tersenyum miring mendengar celotehan teman-temannya. "Berisik lo pada. Kepo mulu! Tapi kalo gue jadian, gue teraktir selama seminggu lo pada!"

"WHUUHUUU! TRAKTIR SEMINGGU!"

"Kudu dipercepat ini, Bos!"

"Gaslah!"

Yokan tak mendengarkan kata-kata teman-temannya lagi. Cowok itu keluar dari ruang seni dengan terburu-buru.

Sementara itu, Felya menunggu kedatangan Yokan dengan cemas. Ia takut Dhea curiga kalau dirinya terlalu lama. Sampai akhirnya terdengar suara ketukan pintu dari luar bilik. Buru-buru Felya membukanya. Yokan langsung menyelinap masuk.

"Gila lo, emang kudu banget kita di sini? Emang lo mau ngomongin apa?"

"Sssttt ... jangan keras-keras, Bego! Ntar ada yang denger," tegur Felya.

"Iya-iya sekarang lo ngomong dah. Gue ngerasa berdosa banget di toilet bareng cewek."

Felya merengut mendengar perkataan menyebalkan itu. "Jadi gini, pacar lo sama antek-anteknya mau ngerjain gue. Dia mau ngadain party di gudang terus bakal recokin gue minuman alkohol atau bisa jadi obat tidur. Nah, gue mau lo bantuin gue. Putar balikkan keadaan. Lo juga nggak doyan pacar lo, kan?"

"Kampret lo bilang gue nggak doyan," cerca Yokan.

"Lah, kemarin lo—"

"Iya-iya. Bercanda gue. Oke, gue bakal lakuin apa yang lo minta. Udah deh lo nggak usah khawatir, gue punya jalan yang cakep. Sekarang lo keluar duluan. Gue mau pipis dulu."

Felya menampar lengan Yokan sambil mengumpat. "Sinting lo!"

Felya buru-buru keluar dari toilet menuju gudang. Perasaannya campur aduk. Antara lega Yokan akan membantunya dan khawatir Yokan hanya mempermainkannya.

'Moga Yokan sintingnya ditunda dulu deh. Jangan sinting dulu hari ini. Gue butuh banget bantuan dia.'

1
Gedang Raja
Luar biasa
Mona_cim: thank u
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!