NovelToon NovelToon
Pembalasan Pemuda Yang Disingkirkan

Pembalasan Pemuda Yang Disingkirkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Preman / Romansa / Persaingan Mafia
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: ilham risa

Menceritakan kisah seorang pemuda yang mempunyai rasa trauma di masa kecilnya. Dan rasa trauma itu disebabkan oleh keluarganya sendiri yang sangat membenci kehadiran dirinya. Saga, di usir dari rumah karena telah dituduh menyakiti adik lain ibu dari ayahnya, Saga juga sering di hina dan di caci maki oleh ayah serta kakak kandungnya sendiri. Sampai akhirnya Saga keluar dari rumah yang seperti neraka dan hidup di dunia luar. Banyak kejadian menyakitkan yang Saga alami, tapi semua itu telah menjadi pecut untuk dirinya agar bisa menjadi lebih kuat dan juga tahan banting. Sampai akhirnya Saga bergabung dengan kelompok Gengster, dan bertarung melawan banyak Gengster yang menjadi musuhnya? Dan beberapa tahun kemudian, Saga bertemu dengan adik tirinya itu, yang ternyata merupakan musuh bebuyutan dari kelompok mafia miliknya. Di saat itulah pembalasan dendam akan dia mulai. Sagara berjanji akan menghabisi seluruh orang yang telah membuat hidup nya menjadi menderita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Pak Budi, Satpam Komplek

"Saga! Akhirnya setelah sekian lama kita bisa bertemu lagi Saga."

Pak Budi yang mengenali wajah Saga langsung berhambur memeluk erat tubuh pemuda tampan itu. Saga yang merasakan pelukan tersebut segera membalasnya sambil menepuk punggung pak Budi.

"Apa kabar pak? Maaf kalau aku terlambat datang menemuimu." tanya Saga dengan nada lembut.

"Aku baik Saga. Kamu sendiri bagaimana? Wah, sepertinya kamu sudah sukses sekarang ya." tanya gantian pak Budi seraya melerai pelukan di tubuh Saga.

"Tidak pak. Aku belum sukses, ini semua aku dapatkan berkat kebaikan dari seseorang yang telah menolongku dulu."

"Benarkah! Sungguh bapak sangat senang mendengarnya Saga, dahulu bapak merasa takut kalau kamu akan kesusahan hidup di luar sana, tapi ternyata pemikiran bapak salah, kamu benar benar berhasil menjadi diri kamu sendiri Saga." puji pak Budi tersenyum sumringah.

Dan setelah puas meluapkan kebahagiaan di dalam hatinya, Saga pun mulai mengajak pak Budi untuk membahas hal yang lebih serius, kebetulan saat ini mobil yang mereka kendarai sudah terparkir di tempat yang sepi, sedangkan anak buah Saga juga dia perintahkan untuk menjauhi gerbang komplek perumahan, agar tidak menimbulkan kecurigaan dari mangsa yang akan mereka tangkap.

Lalu Saga mengubah duduknya menghadap kearah pria tua itu, melihat sikap Saga yang begitu serius, pak Budi pun langsung membalas tatapan Saga tak kalah lekat.

"Ada apa Saga? Apakah kamu membutuhkan sesuatu dari saya?" tanya pak Budi penasaran.

"Iya. Sebenarnya aku datang ke komplek perumahan ini karena aku ingin menemui ayah dan juga kakakku Bima. Aku baru mengetahuinya kalau perusahaan ayahku sudah diambil alih oleh nenek sihir itu, dan aku merasa kalau keadaan mereka berdua saat ini sedang dalam marabahaya." jawab Saga yang berhasil membuat pak Budi membulatkan mata sempurna.

"Apa...! Jadi rumor itu benar adanya? Ya Tuhan, kenapa aku terlambat mengetahuinya!" seru pak Budi yang merasa sangat terkejut.

Mendengar apa yang dikatakan oleh pak Budi, membuat Saga menjadi sangat penasaran, apakah selama ini pak Budi juga mengetahui tentang kejahatan yang dilakukan oleh ibu tirinya itu?.

"Pak! Apa maksud dari perkataan bapak? Apakah bapak mengetahui tentang keluarga ayahku?"

"Saga, sebenarnya aku tidak mengetahui banyak tentang keluargamu. Tapi aku sempat mendengar desas desus yang mengatakan kalau tuan Abimanyu mengalami sakit parah begitu pula dengan putranya Bima. Dan saat ini perusahaan tuan Abimanyu telah diambil alih oleh nyonya Marisa, namun selama beberapa bulan ini kami tidak pernah melihat tuan Abimanyu lagi, bahkan kami mengira kalau tuan Abimanyu telah pergi ke luar negeri untuk melakukan pengobatan di sana."

"Apa..! Jadi ayahku sudah lama tidak pernah terlihat di muka umum?"

"Iya, bisa dibilang begitu Saga. Apalagi kakakmu Bima, ada yang mengatakan kalau kakakmu telah mengalami Depresi hebat akibat terlalu banyak mengkonsumsi obat obatan terlarang, dan dia telah di masukkan ke sebuah rehabilitasi yang ada di luar kota."

"Tidak! Itu semua pasti bohong pak! Mana mungkin kakakku yang culun bisa menjadi seorang pecandu narkob*! Aku yakin ini semua pasti ulah dari wanita iblis itu!" tolak Saga dengan nada tak percaya.

Pak Budi yang melihat kemarahan Saga langsung mengelus punggung pemuda tersebut, dia sangat mengerti apa yang dirasakan oleh Saga saat ini, walaupun dia sudah lama pergi meninggalkan rumah tuan Abimanyu, tapi hubungan darah tetap tidak akan pernah bisa hilang sampai kapanpun.

"Tenangkan dirimu Saga. Kamu tidak boleh emosi. Sekarang aku ingin bertanya padamu, sebenarnya apa tujuanmu datang ke rumah tuan Abimanyu? Apakah kamu yakin kalau ayahmu dan kakakmu ada di dalam sana?" tanya pak Budi membuat Saga langsung menatap lekat kedua mata pria tua itu.

"Tentu aku yakin pak. Aku berencana ingin membawa mereka keluar dari rumah terkutuk itu."

"Hah! Kalau memang itu keinginanmu, sepertinya akan sangat berat Saga. Sebab di rumah milik tuan Abimanyu selalu dijaga ketat oleh para anak buah nyonya Marisa yang begitu banyak. Dan bapak rasa mereka bukan anak buah biasa, sebab wajah mereka terlihat sangat sangar serta menyeramkan, belum lagi senjata api selalu setia di tangan mereka, bahkan seluruh penghuni di komplek ini memutuskan untuk pindah rumah karena takut dengan mereka semua Saga."

"Apa..! Jadi nenek lampir itu mempunyai anak buah yang begitu banyak untuk menjaga rumah ayahku? Ini benar benar sangat mencurigakan pak Budi." ujar Saga sambil meninju kursi yang dia duduki.

"Memang benar Saga, selain itu bapak juga sering melihat beberapa tamu penting datang ke rumah tuan Abimanyu, tapi bapak tidak tahu siapa orang itu."

"Sial. Sepertinya aku harus mencari tahu tentang ini terlebih dahulu, jangan sampai karena ulahku malah membuat nyawa ayah dan kak Bima dalam bahaya." omel Saga yang mulai ragu untuk menjalankan misinya.

"Benar Saga. Kalau kamu mau, bapak bisa membantumu untuk menjadi mata mata di rumah nyonya Marisa."

"Terimakasih banyak pak atas tawarannya, sepertinya aku memang membutuhkan bantuan dari pak Budi." jawab Saga menerima tawaran yang diberikan oleh satpam tersebut.

Lalu Saga menghubungi anak buahnya untuk segera pergi meninggalkan komplek, tapi tidak dengan Joe yang Saga tugaskan untuk menyamar menjadi Satpam bersama pak Budi.

"Besok datanglah ke komplek perumahan, bapak akan membantumu untuk masuk ke dalam rumah tuan Abimanyu."

"Baik, aku mengerti apa yang harus aku lakukan pak."

Lalu dengan berat hati, Saga pun mengantarkan kembali pak Budi ke depan gerbang komplek, namun saat pak Budi baru keluar dari dalam mobil, tiba-tiba saja datang dua buah mobil berwarna hitam yang menerobos masuk ke dalam gerbang yang telah di buka.

Brumm... Brumm...

Saga yang melihat kedatangan dari mobil itu langsung bertanya kepada pak Budi, apakah mobil itu merupakan tamu milik Marisa?.

"Pak, apa mereka merupakan tamu dari nenek sihir itu?"

"Iya, benar sekali Saga. Kedua mobil itu sudah dua kali datang ke komplek ini, dan pemilik dari mobil tersebut merupakan orang orang yang berpakaian seperti preman Saga."

"Apa..! Sial, sepertinya aku harus mencari tahu apa yang telah dilakukan Marisa di dalam sana." omel Saga begitu geram.

______

Sedangkan di depan gerbang rumah milik tuan Abimanyu, senyum bahagia terukir indah di bibir nyonya Marisa. Dia yang telah mengenakan pakaian begitu seksi tengah berdiri di atas teras sambil bergaya menyambut pria yang begitu dia cintai.

"Akhirnya setelah bertahun tahun lamanya, kamu bisa datang ke rumah ini dengan cara terbuka sayang." ucap nyonya Marisa tersenyum senang.

Brakkkk...

Suara pintu mobil terdengar di tutup dengan cara kasar, di susul oleh keluarnya seorang pria berwajah sangar namun terlihat begitu gagah, lalu dia yang melihat kedua tangan Marisa terbuka untuknya, tanpa aba aba langsung berjalan cepat dan memeluk tubuh wanita paruh baya itu.

"Sayang! Aku sudah sangat lama memimpikan ini semua. Dan aku sangat merindukanmu." ucap pria paruh baya itu sambil mencium bibir Marisa di hadapan para anak buahnya.

Lalu tanpa tahu malu, mereka berdua saling bercumbu mesra, guna meluapkan rasa rindu yang sudah lama menyeruak dalam hati mereka berdua.

Cuppp....

"Rasanya masih sama seperti dulu. Kau sangat memabukkan Marisa."

"Kamu juga sayang. Ayo kita masuk ke dalam, aku akan mempertemukanmu dengan pria bodoh yang saat ini sudah duduk di kursi roda." ajak Marisa sambil merangkul pinggang pria tersebut.

Sebelum melangkah masuk ke dalam rumah, pria itu menyuruh para anak buahnya untuk berjaga di depan halaman.

"Kalian semua tetap berjaga di sini. Jangan sampai ada orang asing yang masuk ke dalam rumah ini."

"Baik bos."

Dari kejauhan, pak Budi dan juga Saga hanya bisa menatap dengan tatapan curiga, dia yakin kalau sekelompok orang yang baru masuk ke dalam rumah milik ayahnya bukanlah orang biasa.

"Sial! Aku harus mencari tahu siapa mereka." rutuk Saga kesal sambil memukul batang pohon yang ada di hadapannya.

1
Ilham Risa
Halo semuanya, gimana ceritanya? seru apa gak? boleh kasih saran dan masukan ya, terimakasih 🙏😍
Yeni Wahyu Widiasih
bagus
Ilham Risa: Terimakasih banyak kak, ikuti terus ya kak 😍🙏
total 1 replies
partini
hemmm laki laki bego di kadalin
Ilham Risa: bener banget kak, nanti dia kenak karma nya kak🤣
total 1 replies
partini
biasanya cewek ini cowok yg tertidas ok lanjut baca
Ilham Risa: Terimakasih sudah mampir kak, semoga suka sama cerita saga ya kak🙏😍
total 1 replies
Yunita Arriviani
ceritanya seru
Ilham Risa: Terimakasih banyak, ikuti terus ya kak🙏🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!