Seorang pria berusia sekitar kurang lebih 25 tahun, ia memiliki pekerjaan sebagai seorang petani dalam sebuah game mmorpg yang setiap hari ia bekerja mencari nafkah dalam game dengan menjual berbagai item
di saat malam hari ia lupa untuk mematikan layar komputer dan terjadilah peristiwa yang mengejutkan bahwa terdapat pesan aneh yang secara tiba-tiba muncul di layar komputer dengan bahasa asing
dan disitulah pemuda tersebut mengalami hal mistis yang secara aneh ketika ia membuka matanya kembali ia sudah berada di dunia yang berbeda
Catatan : ini karya novel pertama saya dan saya langsung membuatnya langsung dari inspirasi yang muncul jadi jika ada kata yang kaku atau mungkin aneh tolong beritahu saya, saya akan sebaik mungkin untuk memperbaikinya
dan mohon maaf jika terjadi sebuah revisi yang secara tiba-tiba, untuk sampul hanya sementara
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buluk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah bakat
Ketika sudah selesai makan di sebuah kedai aku mulai bergegas pergi sambil menaruh uang lebih di meja.
Karena ia tahu sebuah harga dari makanan tersebut dan mulai membayarnya melalui sistem dan secara otomatis uang tersebut keluar dan muncul di sebuah meja.
"Terima kasih, makanannya cukup enak"kataku sambil berjalan menuju ke luar.
"Ya pelanggan sering-sering berkunjung"jawab seorang wanita yang terdengar dari dapur berteriak.
"Ya"teriakku
Bagaimana pun juga ia memiliki sebuah misi disini jadi wajar saja jika ia kedepannya akan sering berkunjung
Selesai makan aku mulai mengunjungi berbagai toko, termasuk toko pakaian.
Aku membeli sebuah pakaian sederhana bergaya abad pertengahan sedikit mewah, tetapi tidak termasuk dalam gaya seorang bangsawan.
"Aku telah mengunjungi berbagai toko selama 1 jam lebih bermain, sudah waktunya untuk mulai berburu, aku ingin mencoba fitur leveling otomatis Karena levelku sudah mencapai 27 dalam 3 hari terakhir"
Aku mulai berjalan menuju ke arah gapura luar desa, beberapa saat kemudian aku telah sampai, seperti biasa sebelum berangkat aku menyapa pria tua, hanya sekedar menyapa tidak melakukan percakapan.
Tak lama kemudian aku sampai di hutan dan tanpa basa basi aku mulai berburu selama beberapa menit.
Aku menebas beberapa monster dengan begitu mudahnya, satu tebasan langsung membunuh dan satu tebasan membelah batu dan menumbangkan pohon tanpa menggunakan skill ataupun kemampuan.
"Kurasa pemanasanku hari ini sudah selesai"
hutan itu penuh dengan tumpukan mayat yang belum menghilang di karenakan butuh beberapa detik agar mayat tersebut menghilang, tetapi aku membunuh monster lebih banyak dalam hitungan detik hingga menumpuk.
Aku mulai melihat fitur leveling otomatis bergambar bulan sabit dan huruf zzz, berjajar dengan fitur lain seperti chat global, guild, party, fitur chat pasar, fitur chat jual beli pihak ketiga.
Aku mengklik fitur bulan sabit, setelah mengklik layar pun berubah menjadi biru yang bertuliskan Lord Of Yvhaous yang besar serta notifikasi perolehan, mulai dari exp, coin, dan monster yang di bunuh, dan terus di akumulasikan setiap membunuh.
Juga ada sebuah tombol claim di samping untuk mengakhiri leveling dan secara otomatis hasil yang di dapatkan langsung bertambah dan muncul di inventory.
Aku tersenyum melihat fitur baru ini dan meringankan beban nya.
Selesai mengaktifkan fitur tersebut aku mulai keluar dari game karena penasaran apakah itu benar dan mulai mengclose ya.
"Kita Lihat apakah sangat efesien dan benar?"gumamnya dalam hati.
Selesai itu aku mulai membuka utube dan sosial media selama beberapa jam sebelum membantu Latina mengerjakan tugas rumah dan membantu ibuku bekerja.
Karena sekarang masih pukul 1.30 siang.
Selesai membantu Latina aku bergegas menuju ibuku, sedangkan Latina di rumah menjaga rumah dan aku memperbolehkan menggunakan komputer ku karena sedang tidak di mainkan.
Entah apa yang di lakukan adiknya tetapi salah satu yang ia tahu bahwa ia juga bermain game di komputerku yang baru di download mungkin kemarin.
Yah aku pun tidak peduli dan tidak mempertanyakan, Latina pun belum berbicara dan kemungkinan kalau aku berbicara Latina juga akan memberitahuku.
Beberapa jam kemudian pun berlalu dan jam menunjukan pukul 4,30 sore.
Aku pulang dari membantu ibuku, hanya aku yang pulang terlebih dahulu sedangkan untuk ibuku ia akan pulang lebih sore karena ada pekerjaan tambahan dan juga di suruh pulang lebih awal oleh ibuku karena di suruh memasak dan menemani Latina, karena ibunya merasa khawatir, jadi mau tidak mau aku menurut.
Bahan masakan hari ini sedikit mewah, karena ayahnya mendapatkan gaji lebih karena projek lembur.
Aku mulai mengolah makanan selama kurang lebih 30 menit.
Masakan hari ini berupa daging, sayur, sup dan sambal.
"Dek cepet makan dulu, Kaka udah beres
masaknya"
"Oke kak tunggu sebentar"teriaknya
Latina mulai berhenti bermain game sementara, bisa di lihat game yang ia mainkan adalah game RPG berbasis perang multiplayer.
Aku mulai membawa beberapa makanan ke ruang tamu, sisanya aku taruh di lemari.
Tak lama kemudian adiknya pun tiba di ruang tamu dan mulai duduk, aku yang sedang membawa bahan makanan terakhir yaitu sambal dan setelah itu mulai duduk.
Dan menikmati makan pun di mulai sambil menonton acara televisi.
Beberapa menit kemudian pun berlalu.
Mereka telah selesai makan dan mulai merapikan.
"Kak biar aku saja yang mencuci"
"Yasudah, tapi biar Kaka bantu membawanya"
Berhubungan tujuannya sama yaitu dapur ia pun membantu membawa piring kotor karena ia perlu mencuci tangan dan minum karena sebuah dispensernya berada di dapur.
Latina mulai menyalakan keran air dan bersiap membersihkan piring tetapi sebelum mulai ia berbicara padaku yang sedang minum.
"Kak nanti keluarkan saja game ku, tapi kalau bisa jika karakterku masih hidup tolong mainin sebentar hingga mati"
"Kamu lagi maen game? Game apa?"kataku
"Itu...game perang pokoknya seru"
"Ya nanti Kaka coba lihat"
Setelah selesai aku mulai kembali ke kamar dan melihat sebuah monitor masih menyala menampilkan game perang.
"inikah game yang ia maksud?"
Aku mulai mendekati monitor dan mulai memainkan game tersebut di karenakan karakternya belum meninggal, ia dalam posisi tiarap dengan pakaian menyamar menyatu dengan rumput di sebuah Padang gunung yang kecil membawa sebuah sniper dan senjata M-4.
"Ini..bukankah ini game yang sedang ramai, salah satu game RPG yang peminatnya lumayan ramai"
Ia heran mengapa adiknya memainkan game tersebut dan tahu dari mana game ini padahal ia jarang bermain sosmed, apa mungkin dari pergaulan dan mendapatkan informasi.
Tapi informasi dari mana? Seharusnya yang membahas game tersebut kebanyakan kelompok pria dan gamer, sangat jarang untuk wanita walaupun memang ada.
Aku menggelengkan kepala dan mulai melanjutkan permainan, ia mungkin akan bertanya nanti.
Ia pun mulai bermain dan melihat panel player dan itu membuat aku sangat kaget karena melihat sebuah kill adiknya cukup banyak yaitu 30 dari total 100 pemain.
"Apa-apaan ini? Dia memiliki kill sebanyak itu, apakah game ini begitu mudah hingga mendapatkan banyak kill atau memang adikku berbakat menjadi gamer?"kataku dengan ekspresi bingung.
Menurut informasi yang ia dapat ketika sering ke warung internet, ia sering melihat orang bermain game tersebut, menurut perkiraan informasi ini bahwa game ini cukup sulit dan juga game ini lebih ke multiplayer dan bisa dengan mudah bertemu player lain apalagi jika rank ada tinggi maka akan lebih mudah bertemu player lain juga mungkin akan lebih jago.
Ia tidak tahu rank apa adiknya, tetapi kemungkinan ia memiliki rank rendah karena baru saja mengdownload kemarin, juga ia tidak sering memainkan komputer ku dan yang paling lama hanya 5 jam jika aku berhenti sore hari.