Love You Geng Leader

sementara itu, Anisa masih dengan cekatan menyuapi jayden hingga tibalah suapan terakhir.

" buka mulutnya lagi, ini yang terakhir loh" ucap Anisa.

" gak! yang terakhir buat lo"" ujar jayden.

" eh? "

" nggak denger?"

" denger kok. Kenapa buat aku?"

" Oh, mau melawan ucapan suami?" tanya jayden.

" nggak. ini aku makan" Annisa Pemuda memasukkan 18 itu ke dalam mulutnya. Anisa mengunyahnya dengan tenang.

Sedangkan jayden dari tadi mengulum senyumnya.

" cantik " gumam jayden dengan bibir yang tanpa sadar terangkat membentuk sebuah senyuman.

" kamu barusan memujiku?" tanya Anisa.

Jayden yang tersadar akan ucapannya pun seketika membuatnya salah tingkah. sementara Anisa saat ini menunggu jawaban dari jayden dengan raut wajah penuh harap.

" jayden? Kok diem sih? kamu barusan memujiku kan?"

" ck! ngaco lo! kuping Lo kayaknya perlu diperiksa ke THT deh. gue nggak muji lo" bantah jayden.

" Masa sih? perasaan aku tadi dengar kamu memuji aku cantik. aku yakin nggak salah denger kok"

" kurang kerjaan banget gue Muji cewek kayak lo"

" jadi Menurutmu aku nggak cantik?"

" ngaca sendiri sono!"

" aku nanya kamu kok. kalau aku ngaca sendiri, ya pasti aku ngerasa diriku sendiri cantik lah" Sela Annisa dengan senyum jahilnya.

" cih! PD banget loh. masih cantik kan Molly "

alis Annisa berkerut. siapa lagi molly? Apa itu pacar jayden yang lain? Anisa jadi menerka yang tidak tidak.

" Kenapa melamun? mikir jorok loh?" tanya jayden.

 " is! aku cuma heran. perasaan pacar kamu celsa deh bukan Molly. apa Molly itu selingkuhan kamu? "

" sembarangan! yang ada lo yang jadi selingkuhan gguejelas jayden.

" eh? " Anisa melongo. lalu ia terdiam.

Benar, Anisa baru sadar jika dirinya merupakan selingkuhan jayden. Gadis itu sudah menjadi istri jayden, Apa itu disebut selingkuhan? Anisa tak mengerti cara berpikir jayden.

" terus Molly siapa?"

" motor kesayangan gue"

" is! aku kira siapa! "

Jayden menaikkan sebelah alisnya dengan senyum miringnya.

" cemburu lo? "

" gak lah! cuma motor kok, kecuali celsa, baru aku cembu-" Anisa tak melanjutkan ucapannya. Iya baru sadar jika dirinya keceplosan.

" hem, jadi lo cemburu sama celsa? " tanya jayden dengan senyum jahilnya.

" ih! ya jelaslah! kamu itu suami aku. mana mungkin ada istri yang rela suaminya Masih berhubungan dengan pacarnya!" suara Anisa cukup kencang hingga membuat Johan dan Gisella yang asik bercengkrama pun menoleh ke arah jayden dan Anisa.

wajah Johan marah padamu setelah mendengar ucapan Annisa. Papa Johan kemudian menghampiri jayden dan Anisa yang masih berdebat di sana.

" jadi jayden masih berhubungan dengan celsa? " tanya papa pantang.

Deg!

Anisa dan jayden pun jadi panik setelah mendengar suara Bariton yang menyeramkan.

" jawab apa Anisa. apa jayden masih berhubungan dengan celsa? "

" i-iya, pa. jayden Masih berhubungan dengan celsa" sahut Annisa takut-takut.

" Apa?! jadi kamu belum memutuskan celsa? " tanya papa Johan kepada jayden.

" jangan ikut campur Pa" sahut jayden.

" jelas papa ikut campur. Kamu sudah menikah dan sekarang kamu sudah memiliki istri. Apa kamu tidak memikirkan perasaan istri kamu Jika kamu masih berhubungan dengan wanita itu? Sekarang kita balik keadaan, jika Anisa memiliki hubungan dengan pria lain, Apa kamu tidak sakit hati" tanya papa Johan.

" Nggak mungkin lah Pa. Anisa bukan cewek kayak gitu"

" bisa saja dia menaruh hati kepada pria lain jika suaminya saja masih berhubungan dengan wanita lain. walaupun Anisa tidak akan pernah Menduakanmu, tapi Anisa juga punya perasaan. Bagaimana jika ada lelaki yang bersikap manis terhadap Anisa dan membuat hati Anisa luluh dengan lelaki itu. Apa kamu siap? Apa kamu siap jika Anisa Meminta cerai darimu lalu memilih lelaki yang membuatnya nyaman?"

Jayden terdiam. Iya lantas menggigit Bibir bawahnya kalah perasaan tak tenang mulai melandanya.

" Papa jangan bicara seperti itu. Anisa nggak mungkin menaruh hati pada lelaki lain kecuali suami Anisa sendiri" impal Anisa berbicara tanpa ragu.

Jayden terperangah dengan mata elang yang menatap Anisa dengan lekat. dadanya bergemuruh, dan berdebar. pemuda itu menundukkan kepalanya. pikirannya berkelana ke beberapa hari yang lalu, di mana Iya beberapa kali telah menyakiti hati Anisa dengan perkataannya maupun sifatnya.

" jayden! kenapa kamu diam saja? jawab pertanyaan papa. kamu mau menyia-nyiakan Anisa?"

Jayden menggeleng cepat.

" gak pake. J-jayden nggak akan melepaskan Anisa"

" Jangan egois kamu. kamu tidak mau melepaskan Anisa tapi masih berhubungan dengan celsa? "

" besok jayden akan putuskan celsa" ungkap jayden.

Anisa terkejut dengan ucapan jayden. ada rasa senang dalam hatinya saat jayden memutuskan akan mengakhiri hubungannya dengan celsa. mungkin saja ini juga merupakan rencana dari Allah. dengan kejadian Ini hubungannya dengan jayden akan semakin dekat.

Papa Johan menyapu wajahnya dengan kasar.

" Kalau bisa hari ini kenapa nunggu besok?"

" hari ini?" ucap jayden.

" iya! telfon celsa sekarang! ah, tidak perlu! chat saja. Papa tidak mau kamu kembali berkomunikasi dengan gadis itu"

" iya pa"

" tidak jadi! Biar Papa yang mengirimkan pesan kepada gadis itu"

" ck! Papa ini labil banget!" gerutu jayden dengan wajah kesal.

sedangkan Anisa hanya mengeluh senyumnya sedari tadi. sementara Mama giselle hanya menggeleng-gelengkan kepala saja melihat suami dan anak-anaknya.

" ponsel jayden dimana? " tanya papa johan.

" oh, sebentar pa. ada sama nisa" sahut Anisa.

Anisa kemudian mengambil ponsel jayden yang tersimpan di dalam tasnya. setelah meraihnya, Iya langsung berikan kepada Papa Johan setelah membuka kunci ponsel milik jayden.

" masih ingat lo pola kuncinya?" tanya jayden pada Anisa.

" inget, sekalian aku ganti polanya biar aku makin inget" sahut Anisa.

" hah? lo ganti apa?"

" ada deh"

" ck! "

Papa Johan dengan cepat mencari kontak celsa di ponsel milik jayden. Tak Butuh waktu lama, karena nama kontak celsa di ponsel milik jayden tidak disamarkan. Papa Johan lantas mengirim pesan singkat pada celsa dengan cepat.

Drt! Drt! Drt!

Sesuai dugaan celsa langsung menghubungi nomor jayden setelah membaca isi pesan singkat yang dikirimkan oleh Papa Johan.

Papa Johan menyerahkan kembali ponsel itu kepada Anisa.

" jangan diangkat panggilan dari celsa. kalau perlu kamu blokir aja. kamu harus lebih berani, nak. Jangan mau diancam sama jayden. kalau dia berani mengancam kamu, Kasih tahu papa. Biar Papa sunat dia dua kali" ucap Papa memberi saran kepada Anisa.

Glek!

Jayden menelan salivanya susah payah, sembari tangannya memegangi area sensitifnya. ancaman Papa Johan memang tidak ada duanya, sampai seorang ketua geng motor Black Moon yang paling ditakuti saja menjadi ketakutan hanya karena gertakan Johan.

" dengarkan Anisa?"

" De-denger pa. Anisa akan lebih berani sama jayden " jawab Anisa.

" sip! sekarang kamu bantu jayden ganti pakaiannya ya"

.

.

.