Hidup bersama dengan keluarga yang tidak peduli dengan kehadirannya, kemudian memiliki seorang adik yang akhirnya meninggal dunia dan menjadi kesalahannya. Ditinggal pergi oleh orang tuanya karena dianggap pembawa sial, lalu hidup sendirian dalam rasa bersalah pada apa yang bukan menjadi kesalahannya. Hidup dengan keras hingga membuatnya lupa akan arti kebahagiaan, akankah suatu saat Cassie menemukan kebahagiaannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Pride, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pelaku Ditemukan!
"Sepertinya istri anda masih belum tahu yah, biar ku beri tahu kalau begitu" ujar Richardo.
"Suami anda adalah seorang pelaku kejahatan yang sudah menikam seorang perempuan, entah apa alasannya melakukan itu dan entah berapa bayaran yang diberikan padanya" ucap Richardo.
"APA?" sahut istri dari pria tersebut yang sangat terkejut.
"Apa benar yang mereka katakan?" tanya istrinya pada pria itu, namun pria itu hanya tertunduk dan diam saja.
"Kenapa? Apa yang sudah kamu lakukan? Kenapa kamu melakukannya? Itu kejahatan yang sangat besar, kenapa kamu sampai berbuat hal gila begitu?" ujar perempuan itu, dia terlihat sangat marah.
"Maafkan aku, mereka menawarkan bayaran yang sangat tinggi. Saat itu sedang mengkhawatirkan keadaan anak kita, jadi aku menerima uangnya tanpa pikir panjang. Saat itu dipikiran ku hanyalah, asalkan anak kita bisa dibawa berobat maka aku tidak masalah dengan hal yang lain" ucap pria itu.
"APA KAMU SUDAH GILA?" teriak perempuan itu.
"Demi menyelamatkan nyawa anak mu dan kamu mengabaikan nyawa orang lain? Itu juga adalah sebuah nyawa, bagaimana bisa kamu tidak memikirkan hal itu? Jika anak mu mengetahui perbuatan bapaknya seperti ini, kamu pikir dia tidak akan kecewa?" ujar perempuan itu.
"Untuk sekarang kau tidak akan kami beri pelajaran, tunggu sampai perempuan yang kau tikam itu sadar dan biarkan dia memutuskan apa yang harus dilakukan pada mu. Namun sekarang, kau harus memberi tahu siapa yang menyuruh mu itu? Siapa orang yang membayar mu? Jika kau tidak mau memberi tahu ku, aku tidak akan peduli lagi pada hal lain nya. Akan ku bunuh kau bersama dengan keluarga mu, selagi aku masih berbicara dengan baik jadi mohon kerja samanya" ucap Jackson dengan dingin.
Melihat ekspresi dan kesungguhan dari Jackson, pria itu sadar kalau dia sedang tidak main main dengan ucapan nya.
"Baiklah akan ku katakan pada mu siapa orangnya, tolong jangan melibatkan istri dan anak ku karena mereka benar-benar tidak tahu dengan apa yang sebenarnya sudah terjadi" ucap pria itu.
"Baiklah kalau begitu, asal kau memberi tahu semuanya maka kalian akan aman untuk sementara waktu ini sampai Cassie sadar. Mari kita tunggu keputusan apa yang akan dia buat untuk mu, sampai saat itu jangan pernah berpikir untuk melarikan diri karena akibatnya akan jauh lebih parah" ucap Jackson dengan dingin.
Pria itu pun memberitahu pada mereka berdua siapa orang yang sudah menyuruhnya, begitu tahu siapa pelakunya mereka benar-benar terkejut.
Setelah itu mereka segera meninggalkan rumah itu, mereka berencana untuk menemui ayahnya Jackson yang saat ini berada di perusahaan.
~ ~ ~
"Jika itu adalah perintah dari pria itu, maka kau sudah tahu kan apa yang menjadi alasannya?" ujar Richardo.
"Yah, aku tahu! Tapi aku tidak menyangka kalau mereka akan melewati batas sampai seperti itu, sepertinya selama ini mereka terlalu dibiarkan" ucap Jackson dengan dingin.
"Jadi apa yang akan kau lakukan selanjutnya?" tanya Richardo.
"Biar ku beri tahu dulu pada ayah ku sebelum aku mengambil tindakan, biar bagaimana juga mereka berteman" ucap Jackson.
Setelahnya mereka terus melajukan mobilnya hingga tiba di perusahaan, begitu sampai Jackson dan Richardo segera pergi ke ruang kerjanya Robby.
# # #
"Ada apa?" tanya Robby yang keheranan melihat kedatangan mereka.
"Kami sudah menemukan siapa pelaku penikaman pada Cassie" ucap Richardo.
"Siapa? Kenapa kalian justru di sini dan tidak pergi menangkap orangnya?" ujar Robby.
"Pelakunya sudah ditemukan namun dia hanyalah orang yang disuruh, karena kebutuhan hidupnya lah yang membuatnya menerima bayaran uang yang diberikan padanya" ucap Richardo.
"Siapa yang menyuruhnya?" tanya Robby.
"Itu...." Richardo menatap pada Jackson.
"Teman mu sendiri, ayahnya Keisya" ucap Jackson.
"APA? Apa dia sudah gila? Bisa-bisanya dia melakukan perbuatan keji seperti itu pada seorang anak seperti Cassie!" ujar Robby dengan emosi.
"Aku tahu dia melakukan nya karena permintaan putrinya, dia benar-benar memanjakan anaknya sampai melewati batas seperti ini" ucap Jackson dengan dingin.
Melihat reaksi putranya itu, jelas Robby tahu kalau Jackson sangat marah sekarang.
"Jadi apa yang mau kamu lakukan? Terserah kamu mau melakukan apa pun, papa tidak akan memberi komentar sedikit pun. Lagi pula mereka memang sudah melewati batas, kali ini mereka bermain-main dengan nyawa seseorang yang sampai sekarang pun anak itu masih belum sadarkan diri" ucap Robby.
"Terima kasih sudah berkata begitu" ucap Jackson, kemudian dia segera bergegas keluar dari ruang kerja ayahnya dan langsung disusuli oleh Richardo.
Sedang Robby saat ini terlihat menghela napas yang panjang, dia tidak habis pikir dengan kelakuan teman nya itu.
~ ~ ~
Jackson kembali melajukan mobilnya, Richardo sudah tidak bertanya lagi sebab dia sudah tahu ke mana mereka akan pergi.
"Hubungi Evelin, katakan padanya kalau kita sudah menemukan pelakunya" ucap Jackson secara tiba-tiba.
"Apa kau yakin?" tanya Richardo.
"Mn! Lagian dia memang berhak untuk tahu, aku juga sudah berjanji padanya untuk langsung memberi tahunya begitu tahu siapa pelakunya" ucap Jackson.
Richardo pun segera mencari kontaknya Evelin dan menelpon nya.
"Mn, ada apa?" tanya Evelin begitu mengangkat panggilan masuk dari Richardo.
"Pelakunya sudah ditemukan!" ucap Richardo.
"Siapa?" tanya Evelin dengan segera.
"Ayahnya Keisya" ucap Richardo.
"Jadi sih anak manja itu dalangnya?" ujar Evelin.
"Mn! Aku menelpon hanya untuk mengatakan itu" ucap Richardo.
"Kalian dimana?" tanya Evelin.
"Dalam perjalan menuju rumah mereka" sahut Richardo.
"Beritahu dimana alamat rumah mereka" ucap Evelin.
"Kau akan datang?" tanya Richardo sembari melihat pada Jackson, sadar kalau dia menanyakan pendapatnya pun Jackson hanya mengangukan kepalanya.
"Yah!" sahut Evelin.
"Baiklah kalau begitu, akan ku kirim lewat pesan dimana alamatnya" ucap Richardo.
"Mn!" sahut Evelin.
* * *
Jackson dan Richardo sudah sampai di depan rumahnya Keisya, mereka tidak langsung masuk karena menunggu kedatangannya Evelin juga yang tadi dia sudah memberi kabar kalau dia sudah di jalan.
Beberapa waktu kemudian akhirnya sebuah mobil juga sudah tiba di situ, Evelin segera keluar dari mobilnya dan menghampiri mereka.
Mereka bertiga pun segera masuk ke dalam dan membunyikan bel rumah, seorang maid membukakan pintu bagi mereka.
Setelah menanyakan siapa mereka, kemudian mereka pun dipersilahkan untuk masuk.
Melihat kedatangan mereka bertiga pun membuat ayahnya Keisya sangat terkejut, namun dia langsung mempersilahkan mereka untuk duduk.
"Jadi ada apa ini? Kenapa tiba-tiba berkunjung ke rumah?" tanya ayahnya Keisya.
"Apa kau begitu dikendalikan oleh putri mu? bahkan sampai dia meminta mu untuk menyakiti seseorang pun kau turuti? Padahal sudah tahu itu adalah hal yang tidak baik" ucap Jackson dengan dingin.
"Apa maksud mu?" tanya ayahnya Keisya yang mulai merasa gugup.
"Berhentilah berpura-pura, kami sudah tahu semuanya dan memiliki bukti fisiknya" ucap Richardo dengan kesal.