NovelToon NovelToon
Hadiah Terakhir Dari Ayah

Hadiah Terakhir Dari Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta setelah menikah / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: GoodHand

Desa Tirto Wening adalah sebuah desa yang ada di pelosok sebuah wilayah Kabupaten. Dipimpin oleh seorang pemimpin berdarah biru yang merupakan keturunan bangsawan keraton, desa itu terkenal dengan kemakmuran warganya.

Mahesa Narendra, pria tampan yang di gadang - gadang akan menjadi penerus kepemimpinan sang Ayah di Desa Tirto Wening, di minta untuk menikahi seorang gadis, putri dari sahabat Ayahnya.

Pak Suteja, sahabat sang Ayah, meminta Raden Mas Mahesa untuk menikahi putrinya yang bernama Anaya Tunggadewi. Semua itu Pak Suteja lakukan untuk melindungi putri semata wayangnya dari keluarga yang sedang memperebutkan harta waris.

Bagaimanakah romansa di antara keduanya?
akankah mereka berdua hidup bahagia?
apakah Anaya akan betah tinggal bersama suaminya di desa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GoodHand, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Demam

"Seru banget ngobrolnya. Suaranya sampe ke dapur." Ujar Anaya yang datang sambil membawa sepiring nasi lengkap dengan lauk dan sayur, juga segelas air minum untuk suaminya.

"Eh, Raden Ayu masak?" Tanya Raden Madana saat melihat makanan yang di bawa Kakak Iparnya.

"Iya, ini Raden Mas minta di buatkan ayam serundeng dan sayur pakis. Makanya tadi masak di bantu Bik Sam." Jawab Anaya sambil mulai menyuapi Suaminya.

"Manja banget sih, Raden Mas. Makan aja minta di suapin." Ledek Raden Madana.

"Kalo tanganku gak kaku, aku juga pasti makan sendiri, Dan!" Gerutu Raden Mas Mahesa.

"Sudah, jangan ganggu Raden Mas makan. Kalian belum makan, kan? Makan dulu, itu masih banyak ayam dan sayurnya di meja makan." Kata Anaya.

"Ih, tau aja Raden Ayu ini. Matur Nuwun, Raden Ayu. Kalau gitu kami makan dulu." Ujar Raden Madana yang dengan cepat beranjak ke meja makan bersama Jaka dan Raka.

"Dasar! Bilang aja kalau mau makan masakan Istriku." Omel Raden Mas Mahesa pada adik dan dua asistennya.

"Tau aja sih, Raden Mas. Makanya nyusul kesini karna pingin makan masakan Resto bintang lima." Kekeh Raden Madana.

"Habis makan, pulang!" Sahut Raden Mas Mahesa.

"Jangan emosian, Raden Mas. Nanti cepet meninggoy!" Ledek Raden Madana dari ruang makan.

"Ssst! Sudah Raden Mas. Gak usah di ladeni lagi, semakin panjang nanti." Anaya mencegah Suaminya yang hendak kembali menjawab ucapan Raden Madana.

Anaya sendiri hanya bisa geleng - geleng kepala melihat empat orang pria yang sama - sama tidak bisa jauh, namun selalu bertengkar saat dekat.

"Raden Mas, ini di minum dulu obatnya." Anaya memberikan segelas kecil ramuan yang di berikan Ki Manto.

Tanpa basa - basi, Raden Mas Mahesa segera meminum ramuan yang di berikan oleh Istrinya, walaupun dengan wajah terpaksa. Ia pun langsung meminum air gula jawa yang juga di bawakan oleh Anaya untuk menetralkan rasa pahit dari ramuan itu.

"Lho! Tumben Raden Mas mau minum jamu selain beras kencur dan kunir asem." Raden Madana kembali meledek.

"Iya. Biasanya Raden Mas paling anti minum jamu seperti itu." Imbuh Raka.

"Gak usah banyak komentar. Terpaksa ini, biar Raden Ayu mu gak jadi janda." Jawab Raden Mas Mahesa yang membuat Raden Madana, Jaka dan Raka menyemburkan tawa.

"Katanya, dia takut jadi janda muda kaya raya lalu di nikahi berondong muda." Imbuh Raden Mas Mahesa yang membuat tiga orang di depannya makin terbahak.

"Bisa - bisanya Raden Ayu bilang gitu? Padahal kalo dapet yang lebih muda kan enak." Gelak Raden Madana.

Cttaak!

Raden Mas Mahesa menjitak kepala adiknya yang bicara asal.

"Sakit Raden Mas! Ya Allah! Lihat tuh Raden Ayu, kelakuan Suamimu. Sama adiknya sendiri saja jahat sekali." Omel Raden Madana.

"Mulakno nak nduwe lambe kuwi ojo asal mangap! (Makanya kalau punya mulut itu jangan asal terbuka!)" Sahut Raden Mas Mahesa.

"Tenang saja, Raden Mas. Kalau Raden Ayu jadi janda muda kaya raya, kami pastikan menjaga Raden Ayu dengan baik. Supaya tidak tertipu rayuan berondong numpang hidup enak." Imbuh Jaka yang kembali mengundang tawa.

"Sembarangan kalian ini! Jadi, maksudnya, kalian ingin Raden Ayu jadi janda muda? Artinya kalian mau aku mati?" Omel Raden Mas Mahesa yang membuat tawa tiga orang di depannya langsung berhenti.

"Ya gak mungkin to, Raden Mas. Mana mungkin kami mau kehilangan Raden Mas yang baik hati ini." Jawab Jaka.

"Bohong Raden! dalam hati Jaka pasti gak seperti itu." Seru Raka.

"Segawon kowe, Ka! Malah manas - manasi Raden Mas. (Guguk kamu, Ka! Malah memanas - manasi Raden Mas.)" Omel Jaka.

"Bener, Raden Mas. Yakin lah, sumpah! Pasti gak ada Bos yang sebaik Raden Mas." Imbuh Jaka yang merayu Bosnya, namun Bosnya itu hanya mencebik tak percaya.

...****************...

"Dek Ayu... Dek Ayu..." Suara Raden Mas Mahesa sedikit merintih hingga membuat Anaya terbangun.

"Ada apa, Raden Mas?" Tanya Anaya yang masih setengah sadar.

"Astaghfirullah!" Anaya sedikit terkejut saat memegang tubuh Raden Mas Mahesa yang terasa panas.

Tak hanya tubuhnya yang demam, Raden Mas Mahesa juga menggigil dan mengeluarkan keringat dingin.

"Aku ambil kompres sebentar ya, Raden Mas." Ujar Anaya yang segera menuju ke dapur untuk mengambil air hangat.

Tak lama, ia sudah kembali dengan membawa sebaskom air hangat. Wanita cantik itu kemudian mencari handuk kecil.di dalam lemari dan mulai mengompres dahi Raden Mas Mahesa.

"Dingin, Dek Ayu." Lirih Raden Mas Mahesa.

"Kalau pakai selimut tebal, nanti makin panas badannya, Raden." Kata Anaya.

Raden Mas Mahesa mengangguk mengerti. Namun tubuhnya yang menggigil hebat tak dapat membuatnya diam.

"Dek Ayu, dingin sekali..." Keluh Raden Mas Mahesa lagi.

Anaya segera naik ke atas ranjang dan memeluk erat Suaminya. Rasa takut bercampur khawatir membuat Anaya hanya diam membisu sambil memeluk erat tubuh Raden Mas Mahesa.

"Dek Ayu..."

"Dalem, Raden Mas.."

"Dek Ayu..."

"Dalem, Sayang..." Jawab Anaya yang semakin mengeratkan pelukannya.

"Dek Ayu. Kalau aku pergi, jaga diri baik - baik, ya. Jangan kemana - mana dan tetap berada di desa Tirto Wangi. In Syaa Allah, apa yang aku tinggalkan akan cukup untukmu." Lirih Raden Mas Mahesa.

"Raden Mas ini, kok malah menyampaikan wasiat? Apa Malaikat Izroil sudah datang mau jemput Raden Mas?" Omel Anaya yang kemudian melepaskan pelukan dari suaminya.

"Belum kelihatan Malaikatnya, Dek Ayu." Sahut Raden Mas Mahesa.

"Aduh, dingin, Dek Ayu. Jangan di lepas to, pelukannya." Keluh Raden Mas Mahesa. Anaya pun kembali memeluk suaminya.

"Makanya, jangan bicara yang aneh - aneh. Bikin takut saja. Memangnya Raden Mas gak sayang sama aku?" Tanya Anaya.

"Sayang lah, Dek Ayu. Sayang banget malah."

"Lalu, kalau Raden Mas pergi, siapa yang menjagaku?" Tanya Anaya lagi.

"Atau aku cari suami lagi saja, ya. Biar ada yang bisa jaga aku." Goda Anaya.

"Kalau gitu, aku akan menghantui suamimu setiap malam." Jawab Raden Mas Mahesa yang seketika membuat Anaya tertawa.

"Sudah, tidur lagi saja, Raden Mas. Jangan bicara yang aneh - aneh. Raden Mas harus sembuh, supaya aku tidak menikah dengan berondong muda kaya raya." Gurau Anaya.

"Jangan menikah lagi, Dek Ayu. Memangnya kamu gak mau jadi istriku di Surga?" Tanya Raden Mas Mahesa.

"Raden Mas kan bisa dapat Bidadari yang lebih cantik dari aku di Surga." Sahut Anaya yang malah meledek Suaminya.

"Aku maunya kamu, Dek Ayu."

"Aku masih muda, cantik, kaya raya dari harta peninggalan Ayah dan Raden Mas. Aku belum punya anak. Pasti aku ingin menikah lagi nantinya kalau Raden Mas meninggalkanku." Kata Anaya sembari menahan tawa.

"Dek Ayu, kamu ini! Suami sedang sekarat kok malah mikir mau nikah lagi." Omel Raden Mas Mahesa sambil memeluk Anaya.

"Makanya, Raden Mas jangan bicara macam - macam. Masak Raden Mas mau seenaknya meninggalkanku tapi aku gak boleh melupakan Raden Mas." Ujar Anaya.

"Enggak, aku gak akan meninggalkanmu, Sayang." Lirih Raden Mas Mahesa yang membuat Anaya tersenyum.

"Iya, Raden Mas harus sehat ya." Kata Anaya sambil mengusap - usap pipi Suaminya.

1
Syhr Syhr
Akhirnya diberitahu juga
Syhr Syhr
Sebaiknya jujur aja, bicara pelan²
FDS
Bagus, berlatar di desa. alurnya juga menarik
Codigo cereza
Teruslah menulis, ceritanya bikin penasaran thor!
GoodHand: terima kasih
total 1 replies
riez onetwo
Mupeng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!