NovelToon NovelToon
BIDADARI SANG PENAKHLUK

BIDADARI SANG PENAKHLUK

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / CEO / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Tamat
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.6
Nama Author: Tsabita

Takdir yang mempertemukan mereka berdua, takdir pula yang membawa mereka kedalam hubungan yang rumit.

Faiha Azkiya, seorang muslimah yang mempunyai mimpi menjadi wanita yang kuat dan tangguh. Pundaknya saat ini dituntut menjadi kokoh, untuk menghidupi dirinya dan sang nenek. Ingin rasanya ia menyerah pada takdir, namun semuanya itu berbanding terbalik. Dimana, takdir itu malah merubah kehidupannya.

Azzam Arsalaan. Pemberontakkan, kejam dan ditakuti oleh hampir semua orang dalam dunia bisnis. Bahkan dunia hitam pun sangat tidak ingin terlibat sesuatu dengannya. Ia akan sangat murka jika kehidupannya terusik, tiada kata 'ampun dan maaf' darinya. Jika tidak, maka nyawa mereka akan lenyap saat itu juga.

Akankah takdir itu dapat menyatukan mereka dan bahagia? Atau sebalinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tsabita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

" Heh! See you." Seringai Azzam.

Jjreep, kraak!!!

Jjreep, kraak!!!

Dengan menggunakan Fairbairn Skykes, secara sekilas pisau ini mungkin terkesan biasa saja, tapi berhati-hatilah karena pisau ini dibuat tidak hanya untuk menusuk tapi juga merobek dan menyayat korbannya. Dan pisau itu kini tertancap tepat dijantung kedua orang tersebut, Gustov dan Betrand. Tidak hanya menancapkan, tapi juga memutarkan pisau tersebut. Hingga mereka berdua tewas seketika, dengan cairan berwarna merah segar yang membasahi wajah dan pakaian milik Azzam.

" Heh! Berfikirlah beribu-ribu kali untuk melawanku! Musnahkan!." Memberikan perintah kepada anak buahnya untuk segera membereskan kedua penganggu bosnya tersebut.

" Baik tuan!" Jawab Kenan dengan menundukkan kepalanya, disaat Azzam berjalan meninggalkan tempat itu.

Melihat bosnya sudah berjalan mendekatinya, berarti misi mereka telah selesai. Daffa menyerahkan salinan baju untuk bosnya, seperti biasanya. Azzam segera membuka baju dan melemparkannya ke sembarang tempat, mengantinya dengan pakaian yang baru diberikan oleh Daffa kepadanya.

" Kembali ke perusahaan." Titah Azzam kepada Daffa.

" Baik tuan!." Lalu mereka berdua masuk kedalam mobil milik Azzam, meninggalkan tempat tersebut.

Untuk sisa-sisa dari pertarungan tersebut, Kenan beserta lainnya yang akan membereskannya.

Disaat tiba di perusahaan, sudah dalam keadaan sepi. Hanya ada beberapa karyawaan yang sedang lembur, Azzam melangkahkan kaki jenjangnya menuju ruangan miliknya.

" Heh, ternyata dia sudah pulang." Gumamnya.

Azzam merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur ruangan pribadi miliknya, memejamkan mata dan beristirahat sejenak. Entah mengapa, pikirannya saat ini tertuju kepada seorang wanita yang sudah memenuhi isi kepalanya. Bayangannya selalu terlintas, lalu Azzam membuka matanya. Meletakkan kedua tangannya dibawah kepalanya yang berbaring, matanya menatap langit-langit.

" Kenapa selalu bayangan wanita itu terlintas? Tidak, tidak mungkin aku menyukainya?." Menghembuskan nafasnya dengan kasar, memejamkan matanya yang sudah sangat lelah. Dan seperti biasa, Azzam bermalam lagi di perusahaan yang sudah seperti rumah kedua baginya.

......................

Ke esokan harinya, Kiya tetap bekerja. Merasa tidak terlalu lemah, dan sakit di bagian perutnya juga sudah sedikit menghilangi. Sebenarnya, sang nenek sudah melarangnya untuk pergi bekerja. Namun, Kiya merasa bertanggung jawab dengan pekerjaannya.

Berangkat dengan menggunakan angkutan umum, itu sudah biasa untuk Kiya. Bisa melihat berbagai manusia dengan berbagai profesi, membaur menjadi satu. Saat memasuki ruang kerjanya, sangat mengejutkan.

" Kamu nggak apa-apa Ki? kalau masih nggak enak badan, lebih baik ambil cuti aja. Jangan suka memaksakan diri." Dengan muka sedikit garang, Nabila mencoba menegur Kiya.

" Terima kasih atas perhatiannya my love, hahaha." Kiya dengan godaannya.

" Aish! Lope lope lope, kau ini. Oh iya Ki, ada gosip. Lu katanya ngodain big bos ya? nggak bener kan?." Nabila dengan rasa penasarannya.

" Eh, kata siapa? nggak lah, suka bener ngosip." Raut muka Kiya menjadi heran.

" Noh, si lumbay curah. Siapa lagi kalau bukan dia, Rinda. Tapi bener kan lu nggak gitu?". Nabila masih menyakinkan dirinya.

Kiya memutar bola matanya dengan sangat malas, mendengar nama si biang gosip. Sebenarnya bagi Kiya nggak masalah, tapi karena sudah keseringan. Akhirnya membuat Kiya menjadi kesal, pengen banget menampol mulut si biang gosip. Tapi itu hanya menjadi angin yang berlalu, Kiya selalu mempunyai hati bagaikan malaikat yang selalu memaafkan.

" Sudah Bil, yang terpenting kan gue nggak seperti yang dia bicarain. Dan elo! Adalah orang yang selalu tau akan kehidupan gue di perusahaan ini, oke. Udah sana, kerja! Kena tegur, baru tau rasa. Syuh syuh." Kiya menggerakan tangannya seperti mengusir.

" Dasar bu' ustadzah, iya iya gue balik. Eh, ntar siang nyobain warung bakso baru yuk Ki? Noh disamping parkiran, katanya enak. Dah." Kiya hanya menganggukkan kepalanya, Nabila pun beranjak dari ruangan Kiya.

Kembali fokus pada pekerjaannya, dan sesekali ia meminum ramuan herbal dari sang nenek tersayang untuk mengatasi asam lambungnya. Mengerjakan beberapa berkas dan harus mendapatkan tanda tangan dari bosnya, Kiya pun berjalan menuju ruangan Ghina.

" Selamat pagi menjelang siang mbak." Sapa Kiya.

" Eh kamu Ki, udah segeran?"

" Alhamdulillah, oh iya mbak. Ini, Kiya titip ya. Biasa, tanda tangan bos." Meletakkan berkas yang Kiya bawa dia atas meja kerja Ghina.

" Oh itu, sekarang bisa langsung temuin aja Ki. Lagian, sekarang bos kita itu sudah stay disini. Jadinya nggap perlu main titip-titip lagi, langsung aja ya." Ghina menjelaskan kepada Kiya.

" Mbak, bisa nggak titip aja? Soalnya dah laper, hehehe. " Kiya masih merasa takut untuk bertatap muka dengan Azzam.

" Laper apa laper?! Udah, masuk aja gih." Ghina langsung menarik tangan Kiya dan mengambil berkas yang dibawanya.

Klek...

" Permisi tuan!". Sapa Ghina, dan langsung ia mendorong Kiya untuk segera masuk ke dalam ruangan tersebut, lalu ia pamit untuk menutup pintu itu.

" Mbak!!." panggil Kiya.

Azzam hanya melihat tingkah konyol Kiya yang akan mengejar kembali Ghina, dengan senyuman yang sangat tipis.

" Ehm, ehm!." Azzam berdehem agar Kiya menyadari keberadaannya.

Dan benar saja, Kiya langsung merasa canggung berada di ruangan si bos. Memutar kepalanya dan tersenyum terpaksa, Kiya berjalan perlahan ke arah meja si bos.

" Ma maaf tuan, saya hanya mau anda memberikan tanda tangan pada berkas laporan ini." Kiya menyodorkan berkas yang ia bawa dengan perasaan yang was-was.

Dengan angkuhnya, Azzam hanya melirik berkas tersebut tanpa menyentuhnya. Ia semakin menyukai paras teduh Kiya.

" Heh, atas dasar apa aku harus memberikan tanda tanganku disana?". Dengan menyandarkan punggungnya, Azzam menyeringai.

Hah! Ni orang gila apa kesurupan ya, tanda tangannya di berkas laporan bulanan harus ada. Saat diminta, eh dianya sok angkuh. Kiya.

" Jika tuan tidak berkenan, tidak apa-apa tuan. Saya dengan sangat senang hati tidak akan mengerjakan laporan apa-apa tentang keuangan perusahaan, karena percuma saja dibuat kalau tidak ada pengesahan dari anda. Kalau begitu, saya permisi tuan." Kiya sudah sangat geram dengan kesombongan bosnya itu, disaat kakinya akan melangkah menjauhi meja tersebut.

" Hei!!! Beraninya kau mengancamku, hah!". Azzam merasa tersindir dengan perkataan Kiya.

......................

💐💐💐

🙏 Mohon dukungannya dari semua pembaca, baik berupa like, vote maupun saran yang membangun.

Jika para pembaca tidak menyukai alur cerita yang ada, mohon jangan dilanjutkan untuk membaca ya. Agar terhindar dari ketidaksukaan terhadap karya fiksi yang ada serta komentar yang kurang berkenan, dan tentunya. Bijaksanalah dalam memberikan komentar dan saran pada karya yang ada, terima kasih😊.

1
Yuliati Soemarlina
siapa lagi kli bukan azzam
Yuliati Soemarlina
kiya mending dg hanif...
Yuliati Soemarlina
kiya kenapa diam aja ditampar..dipukul sama marsha....sabar bukan begitu caranya...
Yuliati Soemarlina
kiya mau semobil dg hanif yg bukan mukhrim hanya berdua...gak konsisten kiya...
Yuliati Soemarlina
utk visual bebas aja thor..tiap" orang beda senengnya..yg penting ceritanys bagus...
Yuliati Soemarlina
punya bos kaya azzam..makan ati..bisa" stres tuh karyawan
Guntur Guntur
Lumayan
Murni Murniati
apakah soal kemaren yg djebak tu udah tau kah
Rini Haryati
bagus
Yana Emon
Buruk
Yana Emon
Kecewa
Tika Sartika12
Luar biasa
Tika Sartika12
karya yg luar biasa,,ska karakter nya kiya,,,wanita memang harus seperti bunga mawar yg memiliki banyak duri untuk melindungi bikann untuk menyakiti
Cia Sanu
cerita yang seru dan keren
Teti Kaka Hotimah
bava dari awal tegang tawa tegang tawa lagih..yah sekarang tegang lagi
Sandisalbiah
Ferdinan.. biang rusuh..
Sandisalbiah
hadeehh. Kya. jgn gampang di intimidasi dong.. kamu itu harus kuat dan bisa membela diri...
Sandisalbiah
marsya tipe wanita culas..
Sandisalbiah
menurutmu itu keberuntungan tp mungkin menurut Kya itu musibah.. Gina..
Teti Kaka Hotimah
ngakakkkkkk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!