Lanjutan Miss Gesrek dan Mr Elsa
- Sora, sulung dari kembar tiga Chen, tidak bisa bekerjasama dengan arsiteknya, Kim Yoon a yang super kaku dan keras kepala. Keduanya menjadi dekat ketika ada kompetitor dari Chen Ltd berusaha mencuri blueprint desain Yoon a. Sora baru tahu, arsitek nya ini menyimpan banyak rahasia.
- Amura, tengah dari kembar tiga Chen, sudah naksir Yudho sahabat sepupunya sejak SMP. Amura belajar giat demi bisa diterima di UI karena Yudho kuliah disana. Amura yang plek ketiplek sang ibu sifatnya, harus jatuh bangun membuat Yudho mau dengannya.
- Yura, bungsu dari kembar tiga Chen, tidak suka cowok sebaya atau brondong. Dia suka pria yang matang dan jatuh cinta dengan rekan bisnis ayahnya yang lebih tua sepuluh tahun dari usia Yura. Daniel Hensley, pria blasteran Amerika dan Korea itu, menganggap Yura sebagai putri rekan bisnisnya tapi jangan remehkan Yura soal niat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yura - Daniel - Cumbokur
"Aduh! Tanganku memar deh!" ucap Iptu Steven saat mereka berada di mobil. Kusno harus dibawa ke Cijantung untuk diproses disana.
Note
Proses hukum bagi anggota Kopassus yang melakukan kejahatan pidana akan melalui peradilan militer berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer (KUHPM) dan Hukum Acara Pidana, dengan dasar hukum UU Nomor 39 Tahun 1947 tentang KUHPM dan UU Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. Prajurit akan diadili di Pengadilan Militer sesuai dengan tingkatan pangkatnya, dan jika melakukan kejahatan bersama-sama dengan sipil, bisa juga diproses di peradilan umum.
Sumber Google
"Inilah yang aku sebal jika pelakunya masih berhubungan dengan militer, tidak langsung dihukum di sipil!" gerutu AKP Victor yang menyetir mobil dinas.
"Itung-itung penyelesaian kasus sebelum kamu minggat ke Turin bang. Sama Dok Lucky kan?" kekeh Iptu Steven.
"Aku sih berdoanya, tidak terjadi kejadian aneh-aneh dah disana. Secara, ipar kamu kan Mafioso disana."
Iptu Steven tersenyum. "Dylan maksudmu?"
"Yep. Keluarga Mancini dan Bianchi terkenal disana bukan? Kalau Milan, keluarga Moretti. Sisilia keluarga de Luca. Benar kan?" tanya AKP Victor.
"Iya benar. Aku belum pernah ke Turin sih. Kalau Milan transit doang karena menurut aku, Sisilia saja sudah cantik banget!" jawab Iptu Steven.
"Eh tahu nggak, bang Dean dan bang Rayyan ingin menambah anggota tim lagi karena kita sudah makin keteteran dengan banyaknya arwah datang minta tolong."
Iptu Steven menoleh ke AKP Victor. "Semoga yang Istiqomah dan jujur bang. Kita soalnya kita bukan divisi basah meskipun tidak pernah kekurangan karena mendapatkan ilmu finansial dari keluarga Shea. Alhamdulillah kita banyak rejeki dari saham, bitcoin dan macam-macam."
"Lu sampai minta duit sama Shea, malu-maluin! Kita itu lakik! Sudah berani minta anak orang, tanggung jawab kita lah!" ucap AKP Victor ke Iptu Steven.
"Insyaallah nggak lah! Bisa disunat habis aku !" kekeh Iptu Steven.
***
"Lho kok dibawa ke Cijantung? Bukannya ke Polda?" tanya Amura bingung saat dia datang bersama Yudho untuk menjenguk Prita sambil membawakan sarapan pagi.
"Lha kan Kusno masih anggota aktif Kopassus. Ada prosedur nya dulu jadi tidak bisa langsung dibawa ke Polda, Amura," jawab AKP Atikah.
"Oh gitu."
"Kamu bawain apa untuk Prita ?" tanya AKP Nana.
"Oh, ini nasi uduk dan gorengan. Biar kenyang." Amura memperlihatkan kantong bawaannya.
"Ya sudah. Ayo ikut Tante ke sel." AKP Atikah mengantarkan Amura ke sel sementara AKP Nana menghampiri Yudho.
"Apa kamu yang akan jadi pengacaranya Prita untuk proses perceraiannya?" tanya AKP Nana ke pria berkacamata itu.
"Aku kan belum resmi jadi pengacara, Tante. Aku cuma fasilitator, nanti yang urus mbak Lana. Dia pengacara khusus kasus rumah tangga," jawab Yudho.
"Kamu tahu Dodo, kemarin aku minta tolong sama Shea buat kirim mbak Lilis kemari."
Yudho terkejut. "Buat apa?"
"Buat kasih pencerahan sama Prita. Kita kan tahu dulu mbak Lilis meninggal karena dianiaya suaminya yang juga anggota kolor hijau ...."
"Kacang ijo, Tante ... Kolor ijo beda lagi artinya," ralat Yudho gemas.
"Eh emang kolor ijo apaan?" tanya AKP Nana polos.
"Katanya model Tole tapi lebih parah kelakuannya." Yudho melirik ke arah lemari berisikan camilan. "Sorry Tole ...."
Tole yang duduk di depan lemari, hanya tepuk jidat karena dirinya disamain oleh kolor ijo. "Gue kagak serendah itu kaleeee!" sungutnya.
"Oke, kembali ke mbak Lilis. Jadi aku minta tolong itu. Entah gimana cara lah tapi tadi pagi pas aku dan Tikah datang menengok, Prita sudah siap untuk berpisah sama si Tidak Khusnul khatimah."
Yudho menggelengkan kepalanya. "Astaghfirullah Tante tuuuhhh omongannya ...."
"Lho? Bener tho?" jawab AKP Nana cuek.
***
Hongkong
Daniel tampak cemberut saat berjalan bersama dengan Yura ke proyek kerjasama mereka siang ini. Semalam Daniel rasanya ingin menghajar para pria-pria yang memandang Yura seperti kutil lapar. Bagaimana tidak, sudah tahu ada dirinya di samping Yura, masih saja gadisnya diajak kenalan bahkan ada yang berani mengajak kencan!
Apa-apaan itu? Memangnya aku setua itu sama Yura!
"Oppa kenapa?" tanya Yura saat melihat wajah Daniel tampak kesal.
"Yura ...."
"Ya Oppa? Ada apa?"
"Apa aku setua itu?" tanya Daniel. Jujur untuk pertama kalinya, dirinya merasa insecure karena gap usia dengan Yura.
Yura melongo. "Oppa? Kan Oppa memang lebih tua dari aku sepuluh tahun ... Soal tua, wajah Oppa ganteng dan awet muda. Apalagi kalau terus sama Yura, pasti ketularan jadi awet muda karena bakalan bahagia terus. Memang Oppa merasa sudah uzur?"
Daniel menyipitkan matanya. "Segitunya kah?"
Yura terbahak. "Nggak lah. Aku cuma godain Oppa. Jangan-jangan ... Oppa cemburu karena semalam? Banyak cowok yang dekatin aku?" Yura menatap Daniel dengan tatapan menyelidik.
"Bisa dikatakan begitu ...."
"Oppa, asal Oppa tahu, kalau aku sudah mau, dari dulu aku sudah kencan sana sini. Tapi nggak, karena aku maunya sama Oppa!" jawab Yura sambil menggandeng tangan Daniel. "Jangan cemburu Oppa. Aku tuh punya Oppa dan Oppa punya aku. Titik!"
Daniel tersenyum ke Yura yang wajahnya tampak serius. "Bagaimana bisa aku mendapatkan cinta dari gadis seperti kamu Yura. Amalan apa yang sudah aku perbuat hingga Tuhan memberikan kamu?"
"Soal amalan apa, aku tidak tahu tapi Allah tahu kalau Oppa itu orang baik dan pantas buat Yura." Yura berjinjit dan mencium pipi Daniel.
"Terima kasih atas perasaan kamu Yura ... Berjanjilah, jika aku mulai oleng, lebih baik kamu yang hajar. Oke?" Daniel menatap Yura serius.
"Oh tenang Oppa, jika Oppa macam-macam ... Aku akan memberikan hukuman yang sangat sangat sangat mengerikan," seringai Yura.
"Oh aku lupa kamu anak Triad," kekeh Daniel.
"Tahu tak pe," jawab Yura.
"Hah? Apaan itu?"
"You know what I mean ( tahu kan kamu )," senyum Yura.
***
Markas Kopassus Cijantung
Kapten Hamdan menghampiri AKP Victor dan Iptu Steven yang datang bersama dengan Letnan Dua Raditya dan rekannya sembari membawa Kusno.
"Siapa yang adiknya Tante Mandasari?" tanya Kapten Hamdan.
"Saya, Kap. Saya adik iparnya mbak Sari dan mas Wira," senyum Iptu Steven sembari mengulurkan tangannya.
Kapten Hamdan pun bersalaman dengan Iptu Steven. "Ampun deh adik iparnya Tante Sari ternyata good looking juga."
"Memang kenapa Kap?" tanya AKP Victor sambil bersalaman.
"Bisa jadi bahan omongan lagi di komplek kalau pada tahu," gelak Kapten Hamdan.
"Owalahh!" kekeh AKP Victor dan Iptu Steven.
"Sekarang, mari kita bicarakan bukti-bukti yang sudah dikumpulkan oleh kalian dari Polda," pinta Kapten Hamdan dengan wajah serius.
***
Yuhuuuu up Sore Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
Laahhhh.....emak bpknya trnyta lbih edyannnn....😱😱😱
gimana anaknya nggak niru
lha bonyoknya aja kelakuannya seperti itu
🤦🏻🤦🏻🤦🏻
Kl mereka kan enggak, beda lah 😍😍😍😍
Amit amit amit amitttt /Puke//Puke/