"kau iblis yang menyedihkan"
"ah bukan lebih tepatnya manusia berwajah malaikat dan bersifat iblis yang kejam, sangat menyedihkan"
"apa kau percaya tuhan"
"berhenti mengoceh dan ketuk saja pintu neraka mu" pria itu mengarahkan sebuah pistol ke kening sang lawan.
"baik lah sebelum aku mati, aku ingin bertanya satu hal"
"apa kau pernah jatuh cinta"
"ucapan omong kosong apa ini"
"HAHAHAA bahkan sang iblis dan malaikat pun akan kalah oleh perasaan itu"
"aku dan manusia yang nyawanya telah kau renggut, mengutukmu"
"JATUH CINTA LAH KEPADA GADIS YANG AKAN MENJADI MALAPETAKA NYAWAMU SENDIRI" teriak pria yang tersenyum sinis.
"sudah mengoceh" pria itu menarik ujung pistol membuat sang lawan tertembak tepat di kepala dengan mata merah menatap benci kepada sang iblis.
"bawak saja kutukan mu itu ke alam baka"
"karena aku memang sudah jatuh cinta kepadanya" tawanya mengelegar di tengah hutan, para bawahannya memalingkan wajah takut menjadi sasaran sang iblis.
manusia adalah mahkluk paling menjijikn
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ancan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kabar?
"jika ini terulang lagi maka aku rela menjual jiwa ku kepada iblis untuk menjaga hal berharga di sekitarku_
"Yeeee piknik" teriak bia keluar menghampiri sang abang dan para temannya yang lain
"Lu ke monyet lepas" ejek zion, namun karena mood bia yang sedang bagus ia sama sekali tidak keberatan di bilang monyet lepas.
"Abang kita liburan kemana" tanya bia.
"Laut, gunung, atau ketempat lain"
"Lu senang amat, ke ga pernah piknik aja" ucap ashlan.
"Emang" jawab jujur bia.
"Serius lu ga pernah piknik" pekik heboh zion.
"Pernah sih tapi sama bunda, terus aban ah yang jelas bia belum pernah piknik bareng sahabat" teriak bia menggema kuat di ruangan tempat mereka kumpul.
"Dia ga punya teman" ucap lora yang datang bersama mama, membawa coffe dan cemilan lain.
"Jadi ga pernah piknik bareng teman"
"Lu ngapa buka rahasia gue sih raaa" ucap sewot bia.
"Serius kaka ga punya teman" tanya raja.
"Menurut lu" bales bia.
"Sama dong, raja juga ga punya teman berarti kita cocokan"
"Pala bapak lu ga punya teman" ucap zion menjitak kuat kepala raja.
"Apaan sih lu bang ganggu aja" raja menendang bokong zion membuat sang wakil lucifer menatap tajam salah satu manusia menyebalkan di geng nya.
"Sih kutu buku mana" tanya calvin.
Anak-anak yang mendengar ucapan calvin berubah jadi datar dengan raut males yang sangat terlihat.
"Lu ngapain sih nanyain dia buat suasana buruk aja" ucap riski di benerkan anak-anak.
"Kalian kenapa? Dia juga bagian keluarga lucifer" ucap lucano.
"Keluarga apanya, datang suka-suka dia, kalo ada masalah pasti batang hidungnya ga pernah keliatan" ucap ibnu.
"Bernadd" ancem calvin dengan tatapan tajam.
"sih bernad bener vin" bela anak-anak.
"Kalian lupa UAS seminggu lagi, dia bakal hilang selama sebulan mau masuk UAS" ucap raja dengan santai.
"Jadi menurut dia kalo gabung sama kita nilai dia akan hancur" tanya riski.
"Sepertinya begitu" ucap mahanta.
"Anjg" maki mereka dengan pedes.
"Sih kutu buku siapa raa" tanya bia yang sejak tadi hanya mendegarkan pedebatan kecil anak-anak lucifer.
"Lu ga kenal" bales lora membuat bia mengangguk kecil.
"Jadi kemana kita liburanya" tanya hazel datang membawa coffe untuk kairen.
"Kemana lagi" ucap kairen menerima segals coffe dari pacarnya.
"Ayok naik gunung" ucap bia menatap binar ke arah mereka, sedangkan mereka menatap bia dengan tidak percaya.
"Kaya nya ga bisa deh" ucap lucano mengingat kejadian tahun 2018.
"Why, gue pingin naik gunung" rengek bia.
"Maamaaa" ucap bia dengan raut sedih.
"Naik gunung aja sesekali bareng bia" ucap mama di angguki bia dengan kuat.
"No" pekik kuat lora dan lucano, sampai membuat mereka semua terlonjak kaget.
"Ajg mulut gue panas" ucap ashlan yang terkejut akan suara lora dan lucano membuat ia meminum coffe panas.
"Kenapa" tanya zion penasaran.
"Bakalan banyak drama percaya ke gue" ucap lora menatap bia dengan tatapan tidak boleh ada yang menurutin kemaun bocah kali ini.
"Raaa" rengek bia.
"Gue bisa jamin kalo kalian bawak bia naik gunung kedepannya kalian akan membenci naik gunung" ucap lucano di angguki lora.
"Separah itu" beo hazel menatap bia yang sedang cemberut.
"Sangat parah, yang sama sekali tidak bisa di terima logika lu semua" ucapan lora di setujui lucano.
"Keluarkan gunung dari rencana liburan" ucap kairen.
"Abangg bia mau lihat sunset tauu" ucap bia tidak terima.
"Laut juga ada sunsetnya" ucap zion di setujui yang lain.
"Bosen" bales bia dengan wajah di tekuk.
"Kalo ga bisa naik gunung kan masih ada bukit yang ga terlalu berisiko" ucap mama yang tidak tahan melihat wajah masam bia.
"Maaamaaa" rengek mereka sedangkan bia tersenyum puas memeluk wanita cantik di sampingnya.
"Lu aja deh yang naik bukit gue males" ucap zion membayangkan bukit yang menurutnya sama sekali tidak keren.
"Lu kira gue mau anjg, nanggung banget kalo cuman di bukit" ucap ashlan.
"Gue ga ikut-ikutan kalian aja yang liburan" ucap mahanta, anak-anak yang lain juga setujuh dengan ashlan dan zion, kenapa harus bukit, emang mereka anak kecil atau banci yang cuman bisa muncak ke bukit.
"Ihh kok gitu" ucap bia melihat anak-anak juga ikutan menolak naik bukit.
"Sioo" rengek bia menatap raja.
"Eh" raja menatap yang lain dengan wajah minta tolong, mereka semua menggeleng dengan wajah sedih kepada raja.
"Kak- bah
"Kita naik" ucap raja tidak bisa menolak, siapa yang bisa nolak kalo yang minta harus masang wajah secute dan segemas itu.
"Setan lu " teriak mereka semua.
"Salahkan kak bia, dia curang" ucap raja sedangkan bia tersenyum puas.
"Gue ga mau naik bukit" ucap hazel membuat anak-anak tersenyum riang.
"Kak"
'Sorry salahkan abang mu yang terus nyuruh gue nolak'
teriak hazel frustasi
"Liat berarti kita ga bisa naik bukit, cewek gue ga mau naik bukit" ucap kairen tersenyum kepada sang adik.
"Lu
"Ketuaa" teriak pria yang berlari ke arah mereka, mata mereka menatap ke arah tamu yang datang dengan berantakan
"Kenapa lu" tanya mahanta yang lebih dulu melihat wajah anak itu.
"Anuh, anuh
"Anuh apa anjg" maki lucano gemas.
"I-itu adaa itu"
"Lu nyari mati" ucap raja dengan aura membunuh.
"Astaga kalian tenang dulu kenapa malah di hakimi sendiri" ucap hazel, lora memberikan air minum kepada pria yang tampilannya sangat berantakan dan acak-acakan.
"Lu lagi main kejer-kejeran atau cosplay jadi gembel" tanya bia.
"Pelan-pelan minumnya" lora menatap ngeri salah satu anggotanya.
"Uda tenang lu" tanya kairen di angguki pria itu.
"Bang, tadi pas kami mau kesini kami di cegat" ucapnya dengan mengatur nafas.
"Lalu" kairen menatap diam pria itu.
"Kami di keroyok sama geng banci itu bang"
"Lalu bang el datang"
"El" beo mereka yang memang mencari-cari sosok el di kerumunan sekitar mereka.
"Kok kita ga ada yang nyadar el ga ada" tanya zion.
"Lah lu aja ga nyadar wakilnya apalagi kita antek-antek nya" ucap calvin.
"Teruskan" satu kata dengan suara berat, membuat mereka semua terdiam.
"Bang el yang lagi berantem di tabrak dari belakang" ucapnya, mata mereka terbalak.
"Dan yang parah bukan cuman bang el, anak-anak yang lain juga parah bang"
"Yang nabrak gila bang, lawan sama kawan di hantam semua"
"Shit" maki lucano mengacak rambut frustasi.
"Kali ini siapa dalangnya" beo zion, kairen masih terdiam mencerna apa yang barusan di dengar olehnya.
"Lu lihat pelakunya" tanya calvin memegang bahu pria itu.
"Ngga bang"
"Raa tolong obatin lukanya" perintah mahanta di angguki lora.
Raja menatap kairen yang sejak tadi tidak ada respon dari pria tampan yang masih termenung.
"Kairenn" pukul mama kepada punggung anak satu-satunya.
"Berhenti melamun, itu ga akan menjawab pertanyaan kamu, datangi el sekarang" perintah mama.
"Ayok" tarik zion membopong badan kairen yang seperti tidak memiliki tulang.
Lucano dan raja hanya saling tatap dan hanya bisa menghela nafas pasrah.