NovelToon NovelToon
Jodohku Itu Kamu

Jodohku Itu Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Playboy / Pernikahan Kilat
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Author S.

ini sebenarnya cs, tapi karena terlalu banyak bikin karakter jadi nya dibikin dalam bentuk novel.

kisah cinta antara wanita jutek dengan playboy seantero kampus.

anissa meylani dan thoriq adigantara

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Author S., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 32.

Setelah tiba di rumah sakit tempat putra nya di rawat, mayang dan Herman mendekati meja resepsionis.

" Mbak apa disin adai orang yang baru saja mengalami kecelakaan" Ucap mayang sambil menahan rasa cemas yang mendera dalam dada nya.

Resepsionis menyambut nya dengan ramah, " Sebentar ya ibu saya cek dulu " balas nya sopan. mayang mengangguk saja.

kemudian setelah di periksa resepsionis itu mengangguk pelan lalu kembali melihat pasangan yang sabar menunggu. " betul beberapa menit yang lalu memang ada pasien kecelakaan motor, dan kini sedang di rawat di ruang vvip nomor 2. " jelas nya.

Herman mengucapkan terimakasih, karena mayang berlalu begitu saja, membuat ia tidak enak hati pada sang resepsionis.

" Terimakasih mbak, maafkan istri saya ya, dia hanya mencemaskan kondisi putra nya" beber nya. mereka yang menyaksikan hanya tersenyum tipis.

Begitu tiba di tempat yang dimaksud mayang melihat thoriq dan buru buru mendekati sang putra sulung.

" Gimana kondisi adik kamu thor?" Ucap nya memegang pundak thoriq. sebelum menjawab ia menyuruh ummi nya tenang dulu.

" ummi tenang dulu ya, tristan baik baik aja, kata dokter luka nya ngak terlalu serius." imbuh nya dengan nada pelan.

Disaat inilah air mata yang sedari tadi di tahan oleh mayang seketika runtuh. tristan putra kesayangan nya mengalami kecelakaan yang begitu membuat nya terpukul.

"apa yang terjadi sama adik kamu thoriq, kenapa dia bisa kecelakaan?, padahal dia itu mahir membawa motor." racau mayang. membuat thoriq memeluk ibu nya yang rapuh.

boy dan herman pun tampak sedih dengan kondisi tristan saat ini.

seorang perawat keluar dari ruangan yang di tempati tristan, lalu ia menatap wajah wajah yang sudah tidak aneh bagi para dokter dan perawat di sana.

" kalian boleh menemani tuan tristan, tapi jangan sampai menganggu istirahat nya." Ucap pelayan melirik keluarga pasien.

" Terimakasih sus, apa anak saya belum sadar juga."

" untuk saat ini belum, tapi kami akan terus memantau perkembangan pasien. Permisi pak bu."

perawat pun pergi meninggalkan orang orang yang kini hanya bisa pasrah mendengar penuturan suster tadi.

Ceklek

Begitu pintu terbuka, pemandangan yang mereka lihat adalah tristan yang tampak damai dalam tidur nya, kaki nya di perban, membuat orang orang yang melihat itu menjadi miris.

mayang duduk di sisi bangsal tempat tristan di rawat, sementara yang lain duduk di sofa. kamar yang begitu nyaman untuk pasien dan keluarga yang menunggu nya.

" thanks ya bro, udah pesenin kamar rawat yang nyaman buat anak abang" Ucap herman menepuk bahu boy sang ipar.

" ngak pp bang, justru kalau tristan di rawat di kamar biasa, nanti ada yang cerewet pula" balasnya pelan seolah takut kata kata nya di dengar wanita yang sangat posesif terhadap putra putra nya. Mendengar penuturan boy membuat Herman terkekeh.

" maklumi aja boy, mayang memang tegas pada putra putra nya, jadi apapun yang mereka lakukan harus ada dalam pantauan nya. begitulah kasih sayang seorang mayang." Puji herman. membuat thoriq tersenyum simpul mendengar nya.

ia pun sebenarnya di tentang kuliah di bandung, namun ia selalu meyakinkan ummi nya jika dirinya akan baik baik saja.

Di tengah obrolan hangat itu, ada mayang yang tengah memijat tangan putra nya dengan lembut.

" ummi sayang sama kamu nak, cepet sadar biar bisa ummi omelin lagi."

mayang terus mengajak putra nya yang terbaring tak berdaya, membuat hati nya kian rapuh. ia tak peduli tentang tanggapan orang mengenai pola asuh nya, karena ia juga seorang ibu yang tak akan sanggup melihat anak nya tumbang.

Jari jemaat tiristan bergerak perlahan, bahkan mata nya tampak berkedip kedip, merasakan sesuatu yang bergerak, mayang memanggil manggil nama tristan.

thoriq herman, dan boy pun mendekat. ikut terharu karena tristan menunjukkan tanda tanda kesadaran.

" tristan elo bisa denger suara gue kan" tanya thoriq dengan harap harap cemas. namun tristan masih membiasakan penglihatan nya yang silau karena lampu rumah sakit.

" sshhtt..." tristan meringis merasakan nyeri pada kaki nya sendiri. membuat ia melihat ke arah kaki nya.

" tristan kamu kenapa? ada yang sakit" tanya mayang.ia panik melihat putra bungsu nya meringis. seperti sedang menahan rasa sakit.

" kaki ku kenapa ummi" ia bertanya seraya memandangi kaki nya yang ternyata di perban cukup tebal.

" kamu tenang ya, kita tanya ke dokter soal kaki kamu." jawab mayang yang tak beranjak barang sejengkal pun.

Tristan pun mengingat kejadian sebelum nya, bagaimana ia kebut kebutan dan tiba tiba hampir menabrak seorang wanita, tapi malah ia yang celaka karena membelokkan motor nya ke sembarang arah.

ia pun jadi mengingat wanita tadi." ummi apa wanita yang hampir aku tabrak baik baik saja? maafkan tristan ummi tadi tristan kebut kebutan di jalan" Ucap nya jujur. mendengar pengakuan putra nya mayang ingin rasa nya ngomel panjang lebar, namun untuk sekarang ia malas berdebat. " dia sepupu anissa, udah di antar sama rio, mungkin sekarang udah di rumah tante nadira. " thoriq menjawab pertanyaan adik nya. karena ia yang paling peka.

tak lama terlihat dokter dan perawat memasuki ruang rawat tristan, " hallo selamat sore semua nya, " Sapa nya dengan ramah.

" sore juga dok, ini anak bandel saya nanyain kaki nya kata nya." Sahut mayang dengan nada ketus. padahal ia yang paling khawatir dengan tristan, namun kini balik lagi ke setelan awal.

Dokter dan perawat hanya saling lirik, kemudian tertawa pelan. " bagaimana apa yang di rasa nak tristan sekarang." Ucap nya melirik tristan sambil memeriksa bagian kaki nya.

" rasa nya nano nano dok, nyilu banget kaki kebanggaan saya" Keluh nya dengan ekspresi menahan sakit.

" waw! baru kali ini saya denger sebuah kaki jadi kebanggaan ya, biasa nya orang yang di banggakan itu orang tersayang." gurau andro.

membuat seisi ruangan saling senyum.

" lah ini yang sedang merajuk pun kebanggaan kami dok, tapi sayang cerewet dan galak" tristan curhat bagai anak tk takut di suntik.

" Hahaha. parah lu, itu ummi kita berdua, ummi yang paling hebat, iya kan abi." goda thoriq dengan nakal.

" kalian ini bisa bisa nya membuat ummi malu di hadapan dokter ganteng." mayang balas menggoda suami nya. terbukti dari herman yang sekarang bermuka masam.

" baik nak tristan, kaki anda mengalami cidera ringan, karena benturan itu tidak terlalu berdampak di kaki, justru kepala anda yang akan rentan terkena. untung nya kepala anda tidak sampai gegar otak ya." andro kembali ke pembahasan serius namun tetap di bumbui selera humor. semua yang ada disana merasa bersyukur karena tristan tidak terluka parah.

dokter pun menyarankan agar tristan di rawat dulu sampai sembuh. setelah memeriksa kondisi tristan dokter andro pun meninggalkan ruangan dengan senyuman manis yang makin membuat nya tambah tampan saja.

Sementara di kediaman nadira, anissa dan fitri pamit pulang karena mereka sungkan menginap.

" tante intan kami pulang dulu ya, makasih atas jamuan makan siang nya, dan maaf atas insiden kecil yang sempat terjadi." Pamit nya. namun intan terlihat kecewa.

" yah kok tante cantik pulang sih, kan aku belum puas main nya" Protes intan dengan bibir cemberut nya.

1
Rian Moontero
lanjooott/Determined/
Aki
Ga sabar baca yang lain!
Henry
Nggak bisa move on. 😭
Daisuke Jigen
Ngakak!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!