NovelToon NovelToon
Kisah Pengalaman Horor

Kisah Pengalaman Horor

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Kumpulan Cerita Horror / Hantu
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: butet shakirah

cerita ini adalah kumpulan kisah nyata yang di ambil dari pengalaman horor yang dia alami langsung oleh para narasumber


-"Based On truth stories"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon butet shakirah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mendadak Kesambet Setan

Siang itu cerah. Langit kota tampak biru bersih, dan angin berhembus pelan. Wirda, Jihan, dan Erni sudah bersiap sejak pagi untuk mengikuti kegiatan organisasi kampus di pusat kota. Mereka diajak oleh senior untuk membantu acara penggalangan dana sosial.

“Udah siap semua? Jangan sampai kita telat, ya.” Tanya Wirda sambil memastikan barang bawaan mereka benar – benar complete sebelum berangkat ke acara.

“Siap, tinggal berangkat. Helm udah, jaket udah.”sahut Erni dengan semangat sambil memperlihatkan oufitnya.

“Yuk, gas!”seru Jihan sambil mengangkat tangannya.

Mereka bertiga memang sedang dalam perjalanan ke kota untuk mengikuti acara kampus yang diinisiasi senior mereka. Mereka bertiga berangkat dengan dua sepeda motor. Wirda mengendarai motornya sendiri, sementara Jihan membonceng Erni.

Sesampainya di lokasi, mereka langsung disambut hangat oleh para senior.

“Wah, kalian datang tepat waktu. Terima kasih banget udah mau bantu. Ayo bantu susun kursi dan snack dulu ya.” Ucap Kak Riko selaku senior kampus dan panitia acara tersebut.

“Siap, Kak. Kami senang bisa ikut.”sahut Erni sambil tersenyum kecil.

"Siap kak, langsung gas!" seru Wirda dengan kegirangan yang tidak sabar untuk memulai persiapan acara tersebut.

Mereka mulai menyusun bangku, menata minuman dan snack, serta membantu menyiapkan panggung kecil. Hingga waktu zuhur, mereka sibuk membantu persiapan. Selepas itu, acara dimulai dan berlangsung dengan lancar. Suasana ramai namun penuh semangat.

Matahari sore mulai tenggelam, meninggalkan langit jingga di atas kota.  Acara penggalangan dana yang mereka ikuti seharian penuh telah usai.  Wirda, Jihan, dan Erni, tiga mahasiswi dari kampus yang sama, merasa lelah namun puas.

“Capek banget, ya! tapi seru ya.” keluh Erni, sambil menyeka keringat di dahinya.

“Alhamdulillah, acara amal kita sukses!” seru Wirda, meregangkan otot-ototnya.  “Bayar capeknya dapet pahala, kan?”

Jihan mengangguk setuju. “Iya, bener banget.  Semoga dana yang terkumpul banyak, bisa bermanfaat buat yang membutuhkan.”

Setelah membantu membersihkan sampah dan merapikan lokasi acara, mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak.  Adzan Maghrib berkumandang, menandakan waktu sholat telah tiba.  Mereka sepakat untuk sholat berjamaah di masjid terdekat sebelum pulang.

Setelah sholat, mereka pamit kepada senior dan panitia acara.

“Hati-hati di jalan, ya. Jangan ngebut.”ucap Kak Riko sambil tersenyum dan melambaikan tangannya

“Siap, Kak. Terima kasih, Kak Riko” balas Erni dengan tersenyum lebar dan ikut melambaikan tangan.

Langit dan jalan sudah mulai gelap, hanya diterangi lampu jalan yang jarang-jarang. ketika mereka mulai perjalanan pulang, masing-masing mengendarai sepeda motor.  Wirda sendirian dan memimpin di depan, sementara Jihan yang dibonceng Erni mengikuti dari belakang.

Perjalanan awalnya lancar.  Namun, ketika melewati area pemakaman tua yang sunyi dan gelap di pinggir jalan, Jihan mulai merasa aneh seketika tiba-tiba mendengar suara tawa yang ramai dan menyeramkan.

“Erni…… kamu denger nggak sih?” bisik Jihan pelan di atas motor.

“Denger apa, Ji?” tanya Erni sedikit teriak Karena dia sedang fokus mengendarai motornya.

“Ada yang ketawa-ketawa, rame banget loh……” bisik Jihan, bulu kuduknya merinding.

Erni mengerutkan kening dan kebingungan.  “Ketawa?  Nggak denger apa-apa, Ji.  Cuma suara motor kita aja kok.”

Jihan menggelengkan kepala.  “Beneran, Er!  Suaranya ramai banget, kayak banyak orang lagi tertawa.  Serem banget!” Ia memeluk erat tubuh Erni.

Erni tetap tak mendengar apa-apa.  Ia mengabaikan ucapan Jihan, menganggapnya hanya sugesti saja.  Erni menoleh sebentar ke arah Jihan, lalu kembali fokus ke jalan.

Erni memperhatikan Jihan lewat spion, “Mungkin kamu capek. Udah, jangan dipikirin.” Lanjutnya sedikit teriak, "Jihan, jangan aneh-aneh deh. Kita lagi lewat makam... jangan bikin merinding."

"Serius, suara itu deket banget..."keluh Jihan dengan suara gemetar dan sambil terus menutup kedua telinganya

Namun, suara tawa itu semakin jelas terdengar di telinga Jihan, semakin lama semakin ramai, semakin mengerikan.Jihan merasa tidak nyaman,  rasanya ada yang mengikuti mereka.

“Erni, berhenti sebentar, dong!  Aku pusing banget!”  Jihan memohon, suaranya terdengar panik. Kepalanya terasa berdenyut hebat.

Erni akhirnya memberhentikan motornya di pinggir jalan.  Wirda yang berada di depannya juga berhenti dan turun dari motornya.  Jihan turun dari motor, wajahnya pucat pasi dan sambil memegangi kepalanya yang terasa berdenyut-denyut.  Ia duduk di pinggir jalan, sambil memijit-mijit kepalanya. Ia merasa mual.

“Ini kenapa berhenti?”teriak Wirda sambil berjalan menuju kedua temannya.

“Jihan pusing katanya.”balas Erni sedikit teriak.

Ia duduk di pinggir jalan, sambil memijit-mijit kepalanya. Ia merasa mual. Tiba-tiba, Jihan muntah-muntah hebat.

“Eh, Jihan kenapa?!”tanya Wirda dengan nada panik melihat kondisi Jihan yang sudah pucat pasi.

“Aduh, loh Dia muntah…apa ini?”ucap Erni yang ikut panik dan terkejut.

Tiba-tiba, tubuh Jihan lemas dan ia pingsan.  Wirda dan Erni panik.

"Astaghfirullah! Wirda, Jihan pingsan!"teriak Erni dengan raut wajah yang kacau, panik dan kaget akan melihat Jihan pingsan.

Begitu juga sebaliknya Wirda panik dan syok, "Cari warga, cepat! Kita harus bawa dia ke puskesmas!" sambil mencari bantuan warga.

Mereka berinisiatif langsung berusaha meminta bantuan warga sekitar.  Untunglah, tidak jauh dari situ ada sebuah puskesmas.  Beberapa warga membantu menggotong Jihan ke puskesmas. Baru saja membaringkan Jihan di atas brankar,  hal yang mengejutkan terjadi hingga suasana yang tadinya tegang berubah menjadi panik. Jihan tiba-tiba tertawa cekikikan dengan suara yang bukan suaranya.  Matanya melotot, tubuhnya menegang,  gerakannya tak terkendali.  Jelas, Jihan sedang kerasukan.

“Eh, kenapa ini?” tanya Petugas Puskesmas yang kaget melihat kondisi pasien yang bernama Jihan sangat berbeda dengan pasien yang sakit pada umumnya.

“Kayaknya kerasukan…” balas Salah satu Warga yang berada di Puskesmas tersebut.

Wirda langsung menutup mulutnya, menahan teriakan yang hampir keluar.  Ia menatap Erni,  mencari dukungan,  tapi yang ia lihat adalah wajah Erni yang pucat pasi,  mata gadis itu melebar tak percaya.  Bibir Erni bergetar,  tangannya gemetar hebat.

Seorang warga yang mengetahui cara merukyah segera membacakan ayat-ayat suci Al-Quran, suaranya lantang mencoba menembus tawa cekikikan Jihan yang semakin keras.

Bapak Perukyah datang dan langsung memulai proses rukyah untuk jihan: "Bismillahirrahmanirrahim… keluar kau dari tubuh anak ini…"

Erni mundur selangkah,  tubuhnya gemetar hebat.  Ia menutup matanya erat-erat,  jari-jarinya menggenggam erat tasnya.  Suara bacaan ayat suci dan tawa Jihan bercampur aduk, menciptakan suasana yang mencekam.  Erni bisa merasakan hawa dingin yang menusuk tulang,  seakan-akan ada sesuatu yang jahat berada di ruangan itu.  Ia sesekali mengintip melalui sela-sela jari,  melihat Jihan yang masih tertawa histeris,  tubuhnya bergoyang-goyang tak terkendali.

Setelah beberapa saat,  suara tawa Jihan pelan-pelan mereda.  Ia tersentak-sentak,  tubuhnya lemas.  Lalu,  keheningan menyelimuti ruangan.  Jihan membuka matanya,  tatapannya kosong,  namun ia sudah kembali sadar.  Erni menghela napas panjang,  rasa lega dan syukur memenuhi hatinya.  Ia berjalan mendekat ke Jihan,  menawarkan segelas air teh hangat,  tangannya masih gemetar.  Namun,  bayangan Jihan yang kerasukan masih terbayang jelas di benaknya,  membuatnya merasa ngeri.

1
butet shakirah
mohon dukungannya dan Terima kasih readers
Siti Nurhalimah
👻😱so creepy
saijou
Jelasin dong!
butet shakirah: jelasin bagian part apa kak?
total 1 replies
Anonymous
lanjutkan thor penasaran cerita asli lainnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!