NovelToon NovelToon
Gadis Buta Milik Sang Emir

Gadis Buta Milik Sang Emir

Status: tamat
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Enemy to Lovers / Tamat
Popularitas:117.2k
Nilai: 5
Nama Author: Hana Reeves

Spinoff The Lost Emir

Nandara Blair, pembalap MotoGP dari tim Ducati, tanpa sengaja menabrak seorang gadis saat menghindari seekor kuda yang lari. Akibatnya, Wening Harmanto, putri duta besar Indonesia untuk Saudi Arabia yang sedang berlibur di Dubai, mengalami kebutaan. Nandara yang merasa bersalah, bersedia bertanggung jawab bahkan ikhlas menjadi mata bagi Wening. Bagaimana kisah antara Emir Blair dan seorang seniman tembikar yang harus kehilangan penglihatannya?

Generasi Ketujuh Klan Pratomo

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Yakuza

Nandara berbicara dengan ketua panitia lomba balap MotoGP dan pria itu mengangguk sambil tersenyum karena tahu Emir Blair satu ini dalam mode jahil.

"Saya tahu anda kesal, Emir Blair tapi saya bisa usahakan sesuai dengan permintaan anda," senyum ketua panitia dengan bahasa Jepang.

"Saya minta maaf atas ketidaknyamanan ini dan permintaan mendadak saya. Si suami adalah anak pengusaha batu bara di Indonesia meskipun manner nya jalan-jalan entah kemana. Mau pendidikan tinggi, mau pengusaha, kalau manner dan attitude tidak dipupuk dari kecil, ya begitulah," ucap Nandara.

"Banyak kok orang Konoha seperti itu. Maafkan saya tidak semua tapi kebanyakan," jawab ketua panitia lomba.

"Memang banyak SDM rendah yang punya duit terus ke negara anda endingnya malah norak dan tidak mematuhi peraturan di negara asing. Padahal ada aturannya, dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung bukan?" senyum Nandara.

"Anda benar Emir Blair. Anda tenang saja."

Nandara membungkuk hormat. "Domo arigato."

Note

Peribahasa "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung" memiliki makna bahwa seseorang harus menghormati dan mengikuti adat istiadat, norma, serta aturan yang berlaku di tempat tinggal atau lingkungan barunya. Peribahasa ini mengajarkan pentingnya adaptasi dan sikap rendah hati ketika berada di tempat yang baru.

Sumber Google.

***

Akhirnya Mischa dan Gibran mendapatkan akses VIP di acara lomba MotoGP besok dan hari ini mereka bisa menyaksikan acara pole position tapi diletakkan jauh dari Paddock Ducati. Nandara memang tidak mau dekat-dekat dengan mereka.

"Tuanku, apa tuanku yakin?" tanya Mail yang jatahnya harus diberikan ke Gibran sementara jatah Zaynab diberikan ke Mischa.

"Yang di VIP itu siapa saja?" senyum Nandara membuat Mail berpikir namun setelah itu pria khas Arab itu tersenyum lebar.

"Oh Emir Blair, anda jahil seperti Emir Alaric!"

Nandara menepuk bahu pengawalnya. "D'you know what I mean kan? Bukan lagu Oasis, by the way. Sekarang, aku harus menghubungi mereka." Nandara mengambil ponselnya. "Mas Yuki, besok jadi nonton di Motegi?"

***

Wening bertepuk tangan saat Nandara berhasil mendapatkan pole position nomor dua, dibelakang Pedro Pedrosa. Pria itu cukup puas meskipun harus selisih 0,10 detik dari rivalnya juga sahabatnya.

Pihak Ducati juga puas dengan dua pembalapnya masuk lima besar di pole position. Ducati yang sudah juara dunia lebih menikmati di balap terakhir ini. Tommy Ducati pun juga tidak ngoyo seperti awal musim karena saingan mereka dari Honda, Yamaha, Suzuki dan KTM memakai mesin terbaru mereka. Setelah resmi Nandara menjadi juara dunia, tim Ducati Lenovo pun lega dan lebih santai.

Wening pun mengikuti acara yang diadakan panitia termasuk acara makan malam bersama seluruh tim Ducati karena besok usai balapan, semua orang mendapatkan libur. Tommy Ducati sengaja tidak memesan minuman beralkohol karena mereka masih balapan dan dia tidak mau ada timnya yang Hangover akibat mabuk malam sebelumnya.

***

Pagi ini Wening datang ke Paddock bersama dengan Habibah dan Zaynab yang harus memberikan kursinya ke Mischa. Bagi pengawal itu, dia tidak masalah selama Emirnya dalam mode usil. Sayangnya, Zaynab tidak bisa melihat langsung situasi disana.

"Kamu kenapa Nab?" tanya Wening.

"Saya iri sama Rufaida. Dia bisa melihat langsung situasi di ruang VIP."

Wening yang pagi itu memakai blus warna pink dari Morr, celana jeans Burberry, sepatu Doctor Marten warna pale pink dan jam tangan Richard Mille dengan warna pink juga, tampak cantik dan chic.

"Sudah ... Santai saja." Wening tersenyum ke pengawalnya.

"Sayang ...." panggil Nandara saat melihat isterinya datang. "Bagus ih jamnya. Cocok sama outfit kamu."

Richard Mille Watch

Wening berbisik ke Nandara. "Ini jam harganya USD $ 270,000! Hampir lima milyar rupiah! Bagaimana kamu dengan santainya bilang 'Pakai saja' tadi pagi?" Saat di kamar hotel ketika Wening keluar dari kamar mandi, Nandara memberikan sebuah kotak jam tangan dan gadis itu sedikit shock saat membaca brandnya.

Nandara tersenyum. "Kamu cek harga ya?"

"Nanda!"

"Itu hadiah sponsor, Ning. Bukan pakai uang aku. Lagipula, wajah kamu cocok jadi model kok. Limited edition," cengir Nandara. "Oh, kamu pamer saja ke kakak kamu yang sombong itu. Sekalian kamu bertemu dengan mas Hyde, mbak Kana, mas Yuki dan mbak Ayu. Nanti biar Farouq yang antar kamu."

Wening tersenyum lebar. "Aku riya' dikit tidak apa-apa ya?"

"Tidak apa-apa. Kamu berhak untuk riya' karena mereka juga tidak perduli sama kamu. Sekarang mereka perduli karena mereka butuh sesuatu demi keuntungannya. Nanti ceritain ya reaksinya?" seringai Nandara membuat Wening cekikikan.

"Aku pergi dulu suamiku," senyum Wening sambil mencium bibir Nandara.

"Nab, kawal Wening ya," pinta Nandara.

"Baik Emir Blair."

Mereka pun pergi ke VIP Lounge MotoGP dan melihat banyak orang disana. Wening baru tahu bahwa mereka adalah pengusaha, pejabat, aktor, aktris Jepang yang datang karena undangan selain orang-orang kaya luar negeri yang membeli tiket ekslusif itu.

"Apakah selalu begini di VIP?" tanya Wening ke Farouq.

"F1 lebih gila lagi, princess," jawab Farouq yang terkadang mendampingi Nandara bersama Radhi Blair untuk acara balapan Formula Satu.

"Benarkah?"

Farouq mengangguk. Mereka pun tiba di lounge dan Keita melihat Farouq datang.

"Hyde-san, Yuki-san, Wening-san sudah datang," bisik Keita ke Hyde dan Yukihiro yang sedang melihat trek balapan. Kedua pemimpin Yakuza Takara Bianchi itu pun menoleh dan memberikan kode ke istri masing-masing.

Kana dan Ayuhiko pun menengok ke arah adik ipar mereka. Kedua wanita dengan gaya chic klasik itu pun menghampiri Wening yang tampak sedikit bingung.

"Wening!" panggil Kana membuat gadis itu tersenyum ke arah Kana. "Kochi kochi ( kesini )."

Wening pun menghampiri kelompok itu dan orang-orang disana tampak segan karena tahu siapa mereka.

"Ohayo gozaimasu ," sapa Wening sambil membungkuk hormat.

"Ohayo. Dih macam sama siapa saja," kekeh Kana sambil memeluk dan mencium pipi Wening yang dilanjutkan oleh Ayuhiko.

"Akhirnya ketemu juga ya Ning," sapa Hyde sambil memeluk Wening. Begitu juga dengan Yukihiro.

"Jujur aku baru pertama kali ke lounge seperti ini karena aku baru tiga kali kan ke acara balapannya Nanda," senyum Wening. "Jadi masih agak bingung."

"Tidak apa-apa." Kana langsung memasang wajah usil. "Dimana kakak kamu itu?"

Hyde dan Yukihiro hanya menggeleng gemas.

"Silahkan ibu-ibu berghibah!" ucap Hyde yang bertemu dengan seorang koleganya dan mengobrol dengannya bersama Yukihiro.

"Aku belum lihat."

Ayuhiko yang pengacara Blair and Blair Tokyo tampak gemas saat mendengar cerita dari suaminya.

"Pengen tahu, dia akan seperti apa gayanya!" ucap wanita cantik dengan aura dingin seperti suaminya.

Wening hendak membuka mulut melihat dua orang itu datang.

"Mereka datang."

Kana dan Ayuhiko melihat pasangan itu. "Hanya segitu gayanya?" celetuk Kana. "Maaf, itu jam Richard Mille yang dipakai Gibran, masih kalah dengan jam tangan kamu dan jam tangan yang dipakai Hyde! Gayanya macam semua orang harus lihat jamnya!"

Ayuhiko menatap kakak iparnya. "Jadi julid ya Neechan?"

"Buanget! Dikira disini dia yang punya duit doang!" cebik Kana kesal.

"Akan aku hampiri." Wening mengedipkan sebelah matanya.

"Go Wening!" kompor Kana dan Ayuhiko.

***

Yuhuuuu up Pagi Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu

1
Sulis Tyawati
jgn2 Wening hamil
Sulis Tyawati
lha belum tau duo kodok siapa Nandara
Sulis Tyawati
blm tau saja mereka berdua,, kalian lho g d anggap😁😆
Ninik Rochaini
lhoo...kok wes end sih
Sulis Tyawati
othor Hana, aq suka karya2 mu
semangat selalu buat karya baru dan bgs ya thor
Hana Reeves: mamaciihhh 🙏🏻🙏🏻🙏🏻. insyaallah tetap Membagongkan karya2 aku
total 1 replies
Ninik Rochaini
aamiin3...dadi pengen mewek aq...byk yg syng kamu Wening, bersyukur msk di klrg Pratomo Blair
Ninik Rochaini
orgtua macam apa gt...jahat banget sm anak sendiri...
Ninik Rochaini
bener2 deh klan Pratomo/Facepalm/
Ninik Rochaini
jodoh ny Nandara ya mbk
yuli fir
hemmm.... bakalan ada cerita Double Z nih...
D_wiwied
yakin ga ditambah bonchap mbak Han,, ga rela kalo langsung end 😢
D_wiwied
tenan toooo 😂😂
D_wiwied
nahlooo anak-anak sudah pengen ketemu sm bapak ibunya tuh, nunggu bapaknya selesai balapan dan jd juara dulu langsung kerasa deh 😁😂😂😂
D_wiwied
angel mas Nanda,, perempuan anggun kalem di klan Pratomo cuma ada di harapan saja, langka soale 😅😁😁
Apri Wiardani
lha ... udah selesai aja
istri darmayanty
kok abis. plg sedikit bab nya ini
INDRA
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Hana Reeves: mamaciihhh 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
Sayem Sayem
SMG ada bonchap y...
Sukarti Wijaya
sangat bagus.
Hana Reeves: mamaciihhh 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
Jenong Nong
kok tamat ya... 🤣🤣❤❤🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!