NovelToon NovelToon
IRREGULAR

IRREGULAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Anime
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Echo Gardener

Ketika penggemar webtoon <Tower of God>, Arkan, tidak sengaja bertransmigrasi ke tubuh Neon Argarither dan menjadi bagian dari karakter webtoon <Tower of God> itu sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Echo Gardener, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Waktu berlalu dengan begitu cepat, hingga Bengkel Dotori menciptakan sebuah robot bernama Emily. Dia dibuat untuk orang-orang bosan atau saat mereka tidak punya teman bicara.

Tanyakan apa saja pada Emily, dan dia akan berusaha menjawabnya. Tidak hanya menjawab saja, bahkan dia juga pandai bertanya. Emily merupakan program yang cerdas.

Neon yang baru saja bermain dengan Emily, tertawa memikirkan bagaimana reaksi Emily sesungguhnya dan dia hanya menggelengkan kepalanya. Neon menyelinap kembali ke dalam kamarnya, senyumnya berangsur-angsur jatuh.

FUG.

Neon mengacak-acak rambut merahnya, menghela napas melalui hidungnya dan duduk di sofa hitam.

Ini memusingkan... tapi beberapa dari mereka adalah penggemarku. Hm... susah juga jadi orang terkenal sepertiku saat ini sih. Aku juga tidak tega melihat Bam disakiti. Aku bahkan tidak bisa membunuh karakter plot begitu saja, kecuali karakter pembantu. Hanya saja, jika Bam tidak melewati itu semua... dia tidak akan kuat nantinya. Aku mau membawa Bam dan mengajarinya sampai kuat, tapi melihat dia yang berjuang untuk menyelamatkan teman-temannya dari genggaman FUG... pasti anak itu akan menolakku, pikir Neon frustasi.

"Neon." panggil Phantaminum dari arah balkon.

Neon melihat Phantaminum yang telah berubah ke wujud aslinya.

"Aku tadi melihatnya sekilas." katanya berjalan mendekati Neon.

Neon masih melihat Phantaminum tanpa mengatakan sepatah katapun.

"Anak itu sangat mirip dengan pria laknat dan wanita parasit itu." gumam Phantaminum, tapi terdengar oleh pendengaran tajam Neon.

Pria laknat? Maksudnya itu... V? V dipanggil pria laknat?! Dan Arlene dipanggil wanita parasit? Hei! Jika Arlene wanita parasit, lalu sebutan untuk parasit Zigena itu Arlene, begitu?! Wah, benar-benar nih Phantaminum, pikir Neon menatap kosong sahabatnya.

Anak? Pria laknat? Wanita parasit? Itu terdengar cukup tidak bagus untuk sebuah keluarga, pikir Esentia yang diam-diam menguping pembicaraan kedua orang terkuat dari arah balkon.

"Anak itu sepertinya cukup canggung untuk menjadi salah satu anggota dari kelompok fansmu."

"FUG?"

Phantaminum mengangguk. "Mm..."

Terdengar suara batuk dari arah balkon.

F-FUG termasuk fansnya Neon? Apa itu berarti kelakuan mereka sama dengan Urek Mazino ketika bertemu dengan Neon?! Aku terkejut karena tidak bisa membayangkan mereka seperti itu, pikir Esentia menggelengkan kepalanya berkali-kali.

Phantaminum dan Neon melihat Esentia yang terus-menerus menggelengkan kepalanya.

"Ada apa dengan anak itu?" bisik Phantaminum.

Neon mengangkat bahunya, tidak mempedulikan pertanyaan Phantaminum.

"Aku penasaran bagaimana dengan reaksi semua High Ranker atau mungkin 10 Kepala Agung ketika mereka mengetahui kalau kau dan aku sedang bersantai di Lantai ini? Pastinya reaksi mereka akan sangat menarik, bukan? Toh, kita juga sudah meninggalkan jejak supaya mereka menyadari dan menemukan keberadaan kita. Soalnya, masih banyak yang tidak mengetahui kita berdua dan itu membuatku cukup sakit hati." kata Phantaminum pura-pura sedih.

Bullshit! Kalau mau terkenal bunuh saja semua Kepala Agung. Dijamin langsung terkenal di seluruh Lantai dan pastinya dia bakal diburu. Yah, itupun jika ada yang sanggup untuk memburunya, pikir Neon.

"Itu juga kalau mereka mengetahui siapa kita. Memang tidak ada banyak orang yang tahu tentang siapa kita. Dan kalaupun ada yang tahu, mungkin saja mereka akan berhati-hati," Neon menatap mata Phantaminum, "Sebaiknya kau berubah lagi saja menjadi binatang, karena itu akan lebih baik nantinya." katanya dengan dingin.

"..." Entah kenapa Phantaminum merasakan sakit hati yang sesungguhnya, tapi tidak membuat itu berdarah karena mengetahui kalau ternyata sahabatnya lebih menyukai tubuh binatangnya di banding tubuh aslinya.

Phantaminum batuk untuk mengalihkan percakapan. "Ah... um... daripada itu, bagaimana tentang para Ranker itu? Mayat mereka masih ku simpan di tempat sebelumnya. Sepertinya di antara banyaknya Ranker yang telah dibunuh... ada beberapa dari mereka yang berasal dari 10 Keluarga Agung." katanya menatap mata merah Neon.

"Hm..." Neon memiringkan kepalanya sedikit dan menatap balik mata Phantaminum, "Ini terdengar cukup rumit karena sekalinya mereka bodoh ya tetap bodoh. Mau bagaimanapun dibicarakan dengan baik, orang bodoh seperti mereka ya mana paham. Pertarungan sesungguhnya bukanlah antara kita dan pasukan Zahard, lebih tepatnya pertarungan sebenarnya adalah antara orang cerdas melawan orang bodoh. Dan pada dasarnya orang seperti mereka memang seharusnya dibinasakan. Karena kalau tidak dibinasakan... banyak yang akan menderita nantinya, termasuk Bam," katanya sambil memejamkan mata, "Kalau pun 10 Keluarga Agung menginginkan balas dendam, aku tidak masalah meluangkan waktuku untuk bermain-main dengan mereka," lanjutnya membuka matanya kembali sambil tersenyum melihat Phantaminum yang mulai melebarkan kedua matanya.

Neon bangkit berdiri dan berjalan menuju arah Esentia di balkon, "Saat pertarungan berlangsung dan mereka berada di hadapan kita," kemudian Neon sudah berada di sampingnya Esentia yang dia sendiri pura-pura sedang melihat keramaian di bawahnya, "Itu tandanya mereka adalah musuh kita yang harus dilenyapkan." katanya.

"Hidup... mimpi... sebenarnya, harapan mereka itu dari mana datangnya? Dan kemana semua itu pergi nantinya? Hal-hal tidak berarti seperti itu untuk mereka... aku yang akan menghancurkan semuanya." lanjut Neon.

Phantaminum dan Esentia terlihat cukup kaget setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Neon.

Neon terkekeh geli. "Haha, maaf, tapi tadi aku hanya bercanda saja. Sebenarnya aku sangat ingin mencoba mengatakan kata-kata itu. Bukankah perkataan yang tadi itu sangat keren, seperti penjahat sesungguhnya?"

Phantaminum memandang punggung Neon dan perlahan berjalan mendekatinya. "Oh? Apa kau mau berpindah posisi? Menjadi seperti yang dulu lagi?" tanyanya setengah bercanda.

"Bukankah aku terlahir untuk mengakhiri hidup semuanya?" balas Neon bercanda.

Phantaminum tertawa. "Benar, benar! Kau bahkan tidak punya alasan untuk hidup di usia ini. Kau bukan sekutu bagi siapa pun juga. Kau bahkan bukan musuh bagi siapa pun di Menara ini. Tapi tetap saja, jika era lama akan segera berakhir dan muncul era yang baru seperti sekarang ini... mungkin saja kau yang dulu akan bangun sekali lagi!"

Esentia yang tidak mengerti maksud kedua orang itu hanya diam mematung dengan perasaan campur aduk, memikirkan apakah Neon akan menjadi seorang Boss terakhir dalam game di Menara ini atau tidak. Kalaupun Neon ternyata menjadi Boss terakhir di Menara, apakah itu berarti dirinya bisa menyerang Ayahnya lagi? Menurut Esentia sendiri, menyerang Ayahnya itu lebih baik daripada menyerang saudaranya.

Phantaminum tidak sengaja melihat Esentia yang sedang diam mematung. Kemudian berteleportasi ke sebelahnya Esentia, merangkulnya dan berkata, "Hei, Nak! Jangan dibawa serius candaan orang tua seperti kami barusan." katanya.

"Aku... tidak..." kata Esentia yang sudah kembali sadar karena rangkulan dari Phantaminum.

Phantaminum mendengus dan melepas rangkulannya. "Mengingat ekspresimu yang tadi, aku jadi mau mentertawakan dirimu. Apa kau mulai takut dengan kami?" tanyanya dengan tersenyum jahil.

Esentia melirik Phantaminum dan menatapnya dengan lama.

Orang tua ini terlalu percaya diri untuk seumurannya. Padahal aku sedang memikirkan hal lain, pikir Esentia yang hampir memutar bola matanya.

Phantaminum menyeringai. "Apa? Dari tatapanmu itu... jangan bilang kau mulai menyukaiku, Nak? Ahahaha! Tapi maaf-maaf saja, Nak! Aku tidak mengarah ke sisi itu, lagian juga aku sudah tua dan menjadi sahabat Neon saja sudah cukup untukku tidak memiliki pasangan hidup. Apalagi masih bocah sepertimu, haha, tidak akan mau juga."

Esentia: "..."

Phantaminum tanpa sadar sudah di masukkan ke dalam daftar hitam Esentia.

"Ok, cukup sampai di situ bercandanya, Phantaminum. Kalian berdua bersiaplah, karena aku akan mengajak kalian untuk menemui seseorang." kata Neon menghentikan aksi jahil Phantaminum terhadap Esentia.

1
Aceela
Dedemit bangke :v
Anya
hanya pada Neon saja Phantaminum bersikap konyol
Fahrein Hearts
Masokis jir
Noah Archard
Anak kesayangan Eduan nih
Nora
Rak itu keturunan terakhir dari legenda Wraithraiser kan?
Royality Emperor
Lanjut kak
Toaru Kagaku
Tapi dia beneran tampan kok
‧͙⁺˚*・༓☾σℓ∂єѕт ∂яєαм☽༓・*˚⁺‧͙
banhh, gw lagi ga mood baca 🗿 nitip dulu yak 🗿
Michelle
Lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut
iqiww
done ya kak, jangan lupa like sama komen balik ya kak
Ymir
Woah, Urek kamu banyak sekali hatersnya
Jeanette
Lanjut!!!!
Royality Emperor
Next
Ymir
Pikaaaachu!!!!
Nanika
Lanjut~~~~
Toaru Kagaku
Next!
Aceela
PD banget nih kakek satu
Aceela
Parah ngatain orang tuanya si Baam
Royality Emperor
Jir bintang 1🗿
Michelle
Lanjut!!! dan lucu banget itu si Neon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!