NovelToon NovelToon
Ayo Bercerai Kaisar!

Ayo Bercerai Kaisar!

Status: tamat
Genre:Obsesi / Pernikahan Kilat / Cerai / Time Travel / Romansa / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:80.7k
Nilai: 5
Nama Author: aif04

Annette seorang bangsawan miskin yang tinggal jauh dari kekaisaran. Hidupnya terbilang sederhana akan tetapi penuh kebahagiaan. Hingga suatu hari masalah muncul di hidupnya.

Utusan kekaisaran tiba-tiba datang kerumahnya dan mengatakan jika dirinya telah menikah dengan kaisar dengan cara yang tidak diduga.

"Aku tidak mau! Aku mau cerai!"
Bagaimanakah kelanjutannya? Apakah Annette bisa bercerai atau tidak? Ayo pantengin terus ceritanya di "KAISAR AYO BERCERAI!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aif04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidur

Beberapa saat kemudian kini Annete dan juga Aldrich telah berada di dalam rumah tersebut. Annete benar-benar tidak mengerti, kenapa wanita itu tampak sangat takut. Padahal di awal annete telah menjelaskan jika perkataan Aldrich hanya sebuah candaan.

"Nyonya...kami benar-benar bukan orang jahat. Kami datang kesini hanya ingin menumpang satu malam. Tenang saja, saya akan membayar untuk biayanya," jelas Annete dengan begitu ramah.

"Ti-tidak perlu membayar ka-kalian bisa tinggal dengan nyaman," jawab wanita tersebut dengan tubuh yang bergetar.

'Ada apa dengan dia?' batin Annete.

"Ji-jika begitu maka aku akan menunjukkan kamar untuk kalian berdua," ujarnya yang berdiri dari kursi.

"Ah ya, terimakasih banyak."

Annete benar-benar senang saat berpikir dirinya bisa tidur dengan nyenyak malam ini.

"Kalian bisa mengikuti saya," jelasnya lalu mengambil lampu di tangannya. Rumah ini memang terlihat jauh lebih menyeramkan dari rumah pada umumnya menurut Annete. Apa mungkin desain rumah orang di desa ini memang gelap? Sama dengan penginapan."

"Ini adalah kamar untuk nona dan kamar yang di sebelah sana adakah kamar untuk tuan," jelasnya dengan menunjuk dua kamar yang saling berdampingan.

"Wah, terimakasih banyak nyonya," balas Annete dengan tersenyum cerah.

"Hmm, si-silahkan menikmati malam Anda berdua, saya akan kembali ke kamar saya."

Setelah mengatakannya wanita tersebut pergi dengan tubuh yang bergetar.

'Bahkan sampai akhirpun dia masih terlihat sangat takut,' batin Annete dengan melipat tangan di depan dada.

"Hoam...aku benar-benar mengantuk, selamat tidur yang mulia..." ujar Annete pada Aldrich sebelum masuk ke dalam kamarnya.

Dengan cepat Annete langsung menjatuhkan tubuhnya di atas kasur dan menutup matanya. Hati ini terlalu banyak hal yang terjadi hingga membuat tubuhnya terasa begitu sakit.

'Mari pikirkan hal lain di esok harinya,' batin Annete sebelum benar-benar terlelap dalam tidurnya.

Suasana begitu hening dengan angin yang bertiup pelan di luar. Annete benar-benar terlelap bahkan ia tidak menyadari jika saat ini, pintu kamarnya terbuka dengan perlahan.

"KREK."

Di tengah kegelapan malam, sosok tersebut berjalan mendekati Annete dengan lentera di tangannya.

"Tak, tak, tak,"

"Manusia biasa, baunya terasa cukup harum di bandingkan dengan manusia lainnya," gumam sosok tersebut yang tak lain adalah nyonya pemilik rumah.

Perlahan tangan wanita tersebut mendekat ke arah Annete. Perlahan dan semakin mendekat hingga mata Annete tiba-tiba saja terbuka.

"Kenapa Anda ada di kamar saya?" tanyanya dengan menatap tajam ke arah wanita tersebut.

"Akh, maaf saya hanya ingin memeriksa lilin."

"Lilin?"

"Iya lilin, saya berpikir mungkin saja sudah habis dan ingin menggantinya dengan yang baru sebelum tidur."

"Ternyata begitu, Anda bisa memberikan lilinnya pada saya, dan saya sendiri yang akan memasangnya."

"Baiklah, ini dia lilinnya."

Wanita tersebut memberikan sebuah lilin berwarna merah pada Annete dengan tersenyum kaku.

"Saya akan kembali ke kamar saya dan Anda bisa menikmati tidur Anda kembali."

"Terimakasih untuk segala perhatiannya."

Annete terus memperhatikan wanita itu pergi hingga akhirnya tidak terlihat lagi.

"Hah."

Annete menghela nafas dengan panjang seperti ada beban di hatinya.

"Kenapa Anda juga ada disini yang mulia?"

"Ternyata kau cukup pintar kali ini," jawab Aldrich yang muncul dari kegelapan.

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan desa ini yang mulia? Saya rasa Anda juga mengetahui apa yang saya maksud."

"Menurutmu apa?"

"Tidak bisakah Anda langsung menjelaskan? Saya tidak tahu apapun tentang mereka, di buku itu hanya di katakan bahwa warga menghilang satu persatu tanpa kabar. Namun, warga di desa ini benar-benar terlihat aneh...mereka terlihat begitu aneh hingga tidak seperti manusia."

"Hmm cukup mengagumkan kau bisa sadar hingga sejauh ini."

"Maksud Anda...mereka memang bukan manusia?" tanya Annete.

"Ya begitulah."

"Apa itu berarti nyonya rumah ini bukan manusia? Tapi jika Anda tahu hal tersebut kenapa masih menginap di tempat ini?"

Annete benar-benar tidak bisa mengerti dengan jalan pikiran Aldrich.

"Tentu saja itu karena ada seorang wanita yang tersu saja mengeluh karena perjalanan jauh," jawab Aldrich membuat Annete menunduk malu.

"Saya minta maaf," cicitnya.

"Hmm," hanya itulah jawaban Aldrich atas permintaan maaf dari Annete.

"Sekarang ayo pergi dari tempat ini yang mulia," ajak Annete yang sudah berdiri dari kasurnya.

"Berhenti Annete, kita akan tetap beristirahat di tempat ini."

"Ha?"

"Tidurlah lagi, kita akan meninggalkan tempat ini di pagi hari."

"Tapi yang mulia, bagaimana dengan wanita itu?" tanya Annete. Bagaimana bisa ia tidur jika nyawanya saja sedang terancam.

"Tenang saja, semua akan baik-baik saja. Aku akan tetap disini."

"Ha?"

"Tidurlah."

"Tapi Anda tidak tidur?" tanya Annete dengan mata bulatnya yang menatap Aldrich.

"Jika kau masih terus bertanya maka aku yang akan tidur, sedangkan kau yang berjaga."

"Ah tidak! Saya akan tidur."

Annete dengan cepat menarik selimut dan menutup matanya.

Hingga beberapa saat Annete benar-benar telah berada di dalam mimpinya. Aldrich memperhatikan wanita itu sejenak sebelum akhirnya memberikan sebuah sihir pelindung padanya.

"Aku benar-benar harus melakukan pekerjaan merepotkan karena mu," gumamnya lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Keesokan harinya Annete membuka matanya dengan perlahan. Rasanya benar-benar menyenangkan bisa tidur dengan nyaman.

"Akh! Selamat pagi dunia!" sapanya dengan penuh semangat.

"Hmm kemana dia?" bingung Annete saat tidak mendapati Aldrich di dalam ruangan tersebut. Bukankah pria tersebut mengatakan akan menjaganya, namun kenyataannya justru pria itu tetap pergi.

"Apa yang bisa kuharapkan dengan janji pria itu."

"KREK!" pintu kamar mandi terbuka menampilkan sosok Aldrich yang keluar hanya dengan handuk di bagian pinggangnya.

"Aaaakhhh!" teriak Annete yang dengan cekatan menutup matanya.

"Kenapa berteriak? Kau pikir kupingku tidak sakit mendengarnya?" ketus Aldrich.

"I-itu salah Anda, kenapa hanya menggunakan handuk? Apa Anda ingin berbuat mesum ha!"

"Berbuat mesum?" tanya Aldrich. Menurutnya ia hanya mandi dan tidak melakukan apapun selain itu. Jadi, kenapa sekarang ia justru di teriaki mesum.

"Cepat pakai baju Anda yang mulia!" pinta Annete.

"Dasar banyak mau," gerutu Aldrich. Namun, sedetik kemudian ia mendapatkan harta karun dari dalam kepalanya.

'Mungkin itu akan menyenangkan,' batinnya dengan tersenyum licik.

1
Ferryal vardah salim
bagus ceritanya, bikin ga bisa berhenti baca,
Ferryal vardah salim
seruuu
xiang tan
sangat luar biasa
Vinna
no 3 💪😍
Sarah
Okeyy!
Musdalifa Ifa
di tunggu secepatnya thor
Musdalifa Ifa
bagus sekali 👍
Musdalifa Ifa
ya ya ya lumayan lah endingnya walaupun sempat buat saya nangis tapi pada akhirnya mereka bersama di surga
Sarah
Kakak author, aku mau nanya dikit dong. Di chapter sebelumnya 'kan habis Annette menghilang langsung jadi kayak serpihan cahaya yang menyebar gitu, terus Si Gabriel sama Elliot langsung sembuh, portal monster langsung tertutup, tapi apakah itu sebenarnya kekuatan tersembunyi Annete? Di bab berapa gitu aku lupa, kan dia pernah kayak ditangkap gitu kan yang di hutan terus saking anti-mainstreamnya FL ini, dia mau lompat dari penjaranya yang tinggi banget 🤣. Apa mungkin entah kekuatan Annete sendiri atau kekuatan seorang permaisuri jadi kalau mati dia jadi bisa kayak gitu yang dibab sebelumnya?🤔 Jujur meski untuk ending Annete X Aldrich gak terlalu buruk tapi alasan lain aku ngerasa kurang puas karena rasanya musuh utamanya selain disebutkan bangsa iblis dan monster itu kayak gak di sorot, gak diungkap bener-bener. Padahal udah bikin aku penasaran banget dan berharap perjalanan novelnya masih sedikit lebih panjang, tapi ternyata nggak 🙂
Sarah
Meskipun ending ini menurutku faj terlalu buruk. Bagus juga karena dilihatin mereka udah bersatu di surga tapi kalau bisa bikin season kenapa enggak? Jadi aku lebih pro ke nomor tigaaaa /Smile/
Sarah
Season kedua 🙂
Eka suci
ngikut aja thor💪
Pa Muhsid
anet kalo tidak salah Berasal dari dunia nyata harus nya bertemu lagi sesion 2 dunia nyata tor
caca
no 3 Thor
season 2 lah y
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
yg no 3
Musdalifa Ifa
😭😭😭 kenapa ini harus terjadi membuat saya ikut sedih dan menangis, saya masih menunggu kejutan dari author semoga ada jalan untuk mereka bersama mungkin di zaman modern?
Sarah
Tidak bisa berkata-kata 🙂.
Semoga kejutan plot masih berlanjut, demi happy end yang sesungguhnya 😭.
Sarah
Nooooo! Anneteeee! Hidup lagi gak?! Gak mau tau! 😭

Aku suka banget sama FL satu ini dari awal, apalagi pembukaan cerita novel ini tuh unik ada main detektif-detektifan terus Annete juga pinter banget 😭.
Eka suci
duuuh ada keajaiban ngga ya, ngga terima sad ending 🤭
Sarah: Semoga ada yah kak, aku juga gak suka sad ending soalnya 😢😔.
total 1 replies
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
walaaah..nungguin up lama malah dibikin mati tokoh utama ceweknya 🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!