NovelToon NovelToon
Izinkan Mama Kembali

Izinkan Mama Kembali

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Anak Genius / Konflik etika / Selingkuh / Identitas Tersembunyi
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: FR Nursy

Tidak pernah menyangka pernikahan ketiga Naya Aurelia (32th) mendapatkan ujian yang penuh dramatis.

Ia dihadapkan dengan pilihan yang sulit antara memilih suami atau anak kandungnya.

Berawal dari suaminya Juan Bagaskara (27th) yang tidak mau menerima Shaka sebagai anak sambungnya sehingga Naya dengan terpaksa harus berpisah dengan putri kesayangannya. Ia menitipkan Shaka pada bi Irah asisten rumah tangganya yang diberhentikan dari rumah tersebut.

Bertahun-tahun Naya tersiksa batinnya karena ulah suami yang usianya lebih muda darinya. Apalagi suaminya pun memiliki pekerjaan di luar dugaannya yang membuatnya sangat terpukul. Pekerjaan apa kira-kira?

Disisi lain ia sangat ingin kembali hidup bersama anaknya. "Nak, izinkan mama kembali meraih cintamu..." ucap Naya lirih.

Akankah kebahagiaan berpihak pada hidup Naya selanjutnya?

Ikuti kisahnya!💕

Follow author ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FR Nursy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32 Memenuhi Undangan

Keesokan harinya, Kara bersiap memenuhi undangan Amara untuk makan siang di restoran yang sudah dijanjikan. Seraya menyerahkan pekerjaannya kepada dokter lainnya untuk sementara selama ia ada di luar.

Kara atau yang kerap dipanggil Dikara di jajaran rumah sakit itu, ingin lebih dekat dengan seorang wanita yang selama ini menjadi langganan nasi goreng buatannya. Sehingga ia menerima tawaran wanita yang mengajaknya makan siang karena ada sesuatu yang ingin ia bicarakan. Ini angin segar buat Dikara yang sedang mencari cinta sejati.

"Kira-kira Amara mau ngomongin apa ya? Aaah seandainya leluconku malam itu ia sambut dengan baik, sungguh bahagianya hati ini..." monolognya dalam hati. Ia tersenyum sendiri.

Kara merasa bahagia, inilah saatnya untuk mengutarakan niat baik merajut masa depan bersama Amara. Walaupun Amara mengaku banyak kekasih namun ia berharap niatnya ini disambut dengan baik oleh Amara.

"Bukankah Amara pernah bilang kalau sudah bersuami, ia akan setia dengan suaminya?" gumamnya masih bermonolog dalam hatinya.

"Tapi aku tidak boleh gegabah lagi dalam memilih pasangan. Kalau Amara menuruti semua perkataanku untuk meninggalkan para lelakinya itu berarti dia sudah lolos penyeleksian calon istri yang penurut," gumamnya sambil menatap langit-langit di kursi kebesarannya.

Kedatangan ia di sana pun ingin menguji Amara ketika ia datang dengan berpakaian orang biasa dan motor bututnya. Ia ingin tahu respon Amara terhadap dirinya.

Tok!

Tok!

Tok!

"Iya masuk!"

Seorang OB datang dengan membawa teh hangat di atas nampannya.

"Kebetulan pak Harun ke sini,"

"Iya dok, ada apa?" tanya Pak Harun sambil menyimpan gelas ke atas meja.

Dikara beranjak dari kursi kebesarannya.

"Pak Harun. Saya pinjam motor Bapak boleh?" tanya Dikara pada pak Harun yang setiap hari bekerja dengan mengendarai motor butut.

"Eeeeeh tumben dok mau pake motor butut saya. Biasanya kemana-mana pake mobil?" tanya Pak Harun tak percaya selevel Dikara mau memakai motor butut miliknya.

"Iya lagi pengen yang lebih praktis. Khawatir macet di jalan. Saya ada janji sama teman, boleh ya!" Ujarnya

"Boleh atuh dok. Suatu kebanggaan bagi saya, motor saya dikendarai dokter Dikara. Tapi maaf kalau di tengah jalan tiba-tiba mogok. Harap maklum aja ya dok, belum kebeli yang baru. Ini kuncinya!" Pak Harun tersenyum memberikan kunci motornya pada Dikara dengan sopan.

"Doakan saja biar lancar dalam perjalanan," pinta Dikara tersenyum.

"Pasti dok. Semoga Allah meridhoi perjalanan dokter dan lancar urusannya, aamiin,"

"Aamiin. Terima kasih pak Harun," Dikara menepuk-nepuk bahu Pak Harun.

Dikara melesat ke luar menuju parkiran sambil menggenggam kunci motor yang ia pinjam dari pak Harun.

Pak Harun menatap heran pada atasannya yang tanpa malu memakai baju kaos oblong dengan topi lusuh di atas kepalanya. Sementara kakinya hanya beralaskan sendal jepit. Baru kali ini Atasannya itu menjelma seperti rakyat jelata. Dia sama sekali tidak memperlihatkan jati dirinya sebagai dokter dan pemilik rumah sakit ini. Pak Harun merasa salut pada Dikara.

Dikara menyusuri koridor rumah sakit dengan senyum yang rupawan. Para dokter maupun para karyawan yang berpapasan merasa ada yang aneh dengan dokter yang satu ini. Pasalnya penampilannya sangat berbeda. Sehingga banyak orang yang hampir tidak mengenalinya.

"Lho itu pak Dikara?" tanya suster menatap punggung Dikara dengan tak percaya.

"Iya. Ck..ck..kenapa ia menjelma jadi rakyat biasa?"

"Entahlah, yang pasti pake baju apa aja, orang ganteng tetap aja ganteng," suster itu masih menatapnya sampai tubuh Dikara pergi tak terlihat dari pandangannya.

Duren satu ini sebenarnya banyak digandrungi para wanita di sekelilingnya. Berpakaian jenis apa pun tidak mengubah ketampanannya. Termasuk para suster yang ada di rumah sakit tersebut. Sejak status barunya, duren tersebut selalu jadi buah bibir di tempat kerjanya sendiri.

Setelah menempuh waktu 20 menit, akhirnya Dikara sampai pada tujuannya. Ia memarkirkan motornya di area parkir.

"Mas beneran mau makan siang di sana?" tanya tukang parkir menatap heran penampilan Dikara.

"Lho memang kenapa, apa ada yang larang?"

"Ah engga ada kok Mas. Cuma aku kok sanksi, Mas bisa bayar atau tidak menu makanan di dalam sana. Aku aja nih Mas masih mikir buat makan di sana. Katanya sih enak-enak tapi sayang banget harganya tidak bersahabat dengan profesiku sebagai tukang parkir," ujarnya menatap restoran yang terlihat ramai pengunjung.

Dikara menyisir area parkir. Hampir Semua pengunjung bermobil. Yang memakai motor hanya beberapa orang saja, itu pun motornya bagus-bagus.

"Jadi selama Mamang kerja di sini, belum mencicipi masakannya?"

"Ya belum Mas. Kalau rehat, aku pulang sebentar paling makan sama ceplok telor doang," curhat tukang parkir membayangkan makan enak sesuai dengan gambar yang ada di baliho besar yang terpampang di depan restoran tersebut.

"Mamang mau makan di sana?"

"Ya mau lah Mas. Tapi kudu ngumpulin uang dulu. Kalau tidak hari ini mungkin minggu depan, kalau tidak minggu ini mungkin bulan depan, kalau tidak bulan ini mungkin tahun depan, semuanya pasti bisa kalau nabung," katanya nyengir karena ucapannya mengikuti syair sebuah lagu yang cukup terkenal.

Dikara ikut tertawa. Ternyata masih banyak orang yang berada di sekelilingnya mengharapkan sesuatu harus dengan bekerja keras.

"Kalau begitu kita ke sana sekarang!" ajak Dikara mantap.

"Eeeh emang Masnya punya uang banyak?" tanya tukang parkir ragu.

"Kamu ragu kalau aku punya uang untuk makan di sana?"

Dikara menghela nafasnya, "Ga usah banyak mikir. Anggap rezeki kamu yang tidak terduga. Kalau kamu mau ikut kalau enggak mau ya sudah mendingan panas-panasan aja sana! Cari uang terus sampai terkumpul uang yang kamu mau," ujar Dikara meninggalkan tukang parkir yang masih mematung.

Dikara dengan santainya memasuki restoran tersebut, namun seorang satpam mencegahnya.

"Mas...Mas maaf ini restoran lumayan mahal. Jadi kalau Mas mau makan mendingan cari yang murah meriah saja, di warteg misalnya!"

"Lho memang kenapa?"

"Maaf Mas. Penampilan Mas kurang meyakinkan untuk bisa bayar menu di sini..." ujar satpam tersebut dengan remeh.

"Ya salaaam nih orang-orang di sini bikin emosi juga ternyata. Belum tahu siapa aku? Ck...ck...Amara...Amara punya karyawan gini amat." Gumamnya dalam hati, ia merasa kesal.

"Nah ini dia yang aku khawatirkan sejak tadi, Mas. Terciduk satpam," bisik tukang parkir yang tetiba berada di sampingnya.

Dikara terhenyak dengan kedatangan tukang parkir yang tiba-tiba berada di sampingnya.

"Kita dianggap rakyat jelata yang ga sanggup bayar." jelas tukang parkir masih dengan berbisik.

Dikara menatap satpam dengan menggeleng-gelengkan kepalanya. Haruskah ia mengungkapkan jati dirinya saat ini juga agar dia bisa masuk ke restoran tersebut?

1
Wanita Aries
Wah wah kira2 dikara ttp milih amara apa berpaling ke kknya
SULTONHABIBI HABIBISULTON
bagusan critanya dikara si santan kara.
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
wah sembarangan,belum tau nih siapa Dikara 😏
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
betul 👍
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Semoga lancar dalam mencari jodohnya 🤲🤭
Wanita Aries
Wahh kok gtu si satpam,, blm tau aj yg diajak ngbrol pemilik rs.
Up lg thor
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Buang" duit deh tuh 🤭🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Dasar tak tau malu,suruh aja tidur di jalan 🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
betul 👍🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
rasain 🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
pinter nih mang Tono 👍🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
betul tuh 🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Makanya ga dipilih sama Arya 🤫
Wanita Aries
Arisa gemblung🤣 emang enak di kerjain

Up lg thor
Wanita Aries
Jgn dkasih tau yaaa rmh arya ke arisa gendeng itu.

Wah dikara kepincut adeknya elana
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
bohong tuh 😮‍💨
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Permisi Mbak
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Pasti Arisa nih 🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
tadi adiknya sekarang kakaknya 🤭
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
dika blm ktmu shaka apa gmna ini
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️: kshan aja ank skcil it mncariii bpa tiriii/Joyful/
Ñůŕšý: Nungguin momennya ya🤭
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!