"Witing tresno jalaran soko kulino" Percayakah kamu akan kata kata itu?
Rasa suka dan nyaman ada karena sudah terbiasa. Tapi, bagaimana bila rasa itu di salah artikan? atau menolak untuk merasakan.
Ketika persahabatan yang sudah terjalin belasan tahun, di uji oleh sebuah perasaan yang bertepuk sebelah tangan.
Antara rasa nyaman dan cinta, manakah yang akan di pilih oleh Kenzo?
Benarkah dia mencintai Arsy? atau hanya sebatas mengaguminya saja?
Dan benarkah dia hanya menyayangi Naura karena sahabat kecil? Atau sayang karena cinta?
Ikuti kisah Kenzo Aprilio Nolan, laki laki tengil si biang rusuh yang sedang di landa dilema antara Nyaman dan Cinta pada dua orang gadis yang sejak kecil ia kagumi dan sayangi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menganggap adik
Hari berganti hari dengan begitu cepat. Tanpa terasa kini hubungan Naura dan Clay sudah berjalan dua bulan. Hari hari Naura tidak lagi kesepian karena memikirkan Ken. Ia semakin lengket bersama Clay, bahkan berangkat sekolah ia memilih bersama Clay di bandingkan Ken. Tentu saja hal itu membuat Ken merasa curiga dan penasaran, itulah sebab nya sejak pagi pagi buta dirinya sudah nangkring di apartment Naura.
“Lo ngapain sih jam segini udah disini? Kurang kerjaan banget, hoaamm!” kata Naura sambil menguap.
“Lo ada hubungan apa sama Clay?” tanya Ken dengan wajah datar nya.
“Kenapa sih?” tanya Naura mengerutkan dahi nya.
“Jawab Ra, lo ada hubungan apa sama Clay!” kata Ken dengan tegas.
“Mau gue ada hubungan apa sama dia, peduli lo apaan sih Ken. Gak ada urusan nya sama lo,” ucap Naura berdecak dan menggelengkan kepala nya, “Udah ah gue mau mandi. Bentar lagi Clay datang!”
“Naura!” sentak Ken membuat langkah kaki Naura berhenti.
“Lo kenapa sih Ken. Pagi pagi datang kesini cuma buat nanya hal gak penting dan bentak bentak gue!” pekik Naura mulai terpancing emosi.
“Bu—bukan begitu. Gue cuma nanya lo ada hubungan apa sama Clay? Gue gak mau lo sakit hati kalau sampai punya hubungan lebih sama dia!”
“Definisi sakit hati yang lo maksud itu kaya gimana? Mencintai tapi bertepuk sebelah tangan, atau saling mencintai tapi di selingkuhi, atau—“
“Ra, gue serius!”
“Gue juga serius Ken. Gue nyaman sama Clay, dan iya gue emang jalin hubungan lebih sama dia. Dia selalu ada buat gue, dia selalu bantu gue dan dia selalu mengerti gue!"
“Apa perhatian yang gue berikan sama lo kurang Ra!" seru Ken menatap Naura tajam, "Gue juga udah berusaha selalu ada buat lo, bantuin elo dan ngertiin elo!"
“Perhatian yang lo kasih cuma sebagai sahabat Ken. Jangan melebihi batas, jangan buat gue berharap kalau pada akhirnya lo gak bisa ngasih apa yang gue inginkan! Ingat ada Arsy di sisi lo, jadi mulai sekarang berhenti kasih perhatian ke gue. Dan biarkan gue bahagia sama Clay!” ucap Naura dengan tegas dan yakin.
“Tapi bukan Clay, Ra! Dia—“ ucap Ken seolah tidak rela bila Naura bersama Clay.
“Setan lo Ken! Gue deket sama Jordan lo larang, dan sekarang gue sama Clay lo larang juga. Mau lo apa sih? apa gue pernah ngelarang hubungan lo sama Arsy juga hah! Lo sebagai sahabat harusnya ngedukung gue, seperti gue yang selalu ngedukung lo sama Arsy, bukan kaya gini Ken!” pekik Naura dengan nafas yang memburu. Ia merasa bahwa Ken semakin egois dan hanya memikirkan dirinya sendiri.
“Karena Arsy memang sangat tepat buat gue. Dia gak bakal nyakitin gue, pilihan gue udah tepat Ra! Tapi pilihan lo—“
“Kenapa lo bisa begitu yakin bahwa pilihan lo tepat? Kenapa hanya lo yang bisa nentuin? Ini hati gue dan ini hidup gue Ken, lo gak berhak ikut campur!”
“Ra, tunggu!” Ken menahan tangan Naura saat gadis itu hendak masuk ke dalam kamar.
“Baiklah, kalau emang lo yakin sama Clay. Gue akan coba dukung hubungan kalian, tapi gue harap suatu saat lo gak akan pernah tersakiti oleh nya,” ucap Ken tulus, ia memeluk Naura dari belakang dan sesekali mencium kepala nya, “Gue pergi, gue mau jemput Arsy. Dan kalau nanti gue gak masuk, tolong sekalian absenin. Biar gue tenangin diri, lo baik baik. Lo udah gue anggap adek gue sendiri jadi tolong, jangan sampai tersakiti oleh cowok manapun, termasuk itu Clay!” imbuh nya lalu ia benar benar pergi dari apartemen Naura.
Seperginya Ken, tubuh Naura langsung terjatuh ke lantai, ia terisak dan kembali memikirkan kembali kata demi kata yang Ken ucapkan. Bohong bila Naura sudah benar benar melupakan perasaan nya, ia masih sangat mencintai Ken, tapi ia juga tidak mau egois dan menjadi pihak ketiga. Setidaknya, kini dirinya sudah bisa menerima Clay dan membuka hati untuk laki laki itu.
"Adik," gumam Naura tersenyum getir, "Lo emang laki laki brengsek, Ken." gumam Naura di sela isak tangis nya.