NovelToon NovelToon
Menikahi Om-om

Menikahi Om-om

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:73.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: vinoy

BEBAS PROMO JANGAN SUNGKAN YA!!!

Rania Zalora gadis kelas 3 SMA yang baru saja menginjak usia 18 tahun , harus menikah dengan seorang lelaki berusia 29 bernama Reno Andriansyah seorang pengusaha sukses .Karena kesalahan kakaknya Rania harus menjadi korban dan menikahi lelaki yang sama sekali tidak di kenalnya.
apakah pernikahan mereka akan bahagia atau dalam hitungan bulan mereka akan bercerai ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vinoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Minta Jatah

Saat makan malam adalah waktu introgasi yang tepat di mana si pelaku eh maksudnya orang yang mau di tanya tidak bisa kabur.

Kikan dan William saling berpandangan mereka melirik Rania dan Reno yang terlihat asyik memakan santapan mereka tanpa banyak bicara.

"Ayo Pa ngomong!" Bisik Kikan pada suaminya.

"Ngomong apa sih Ma, Papa gak enak ach Mama aja yang ngomong!" Balas William ikut berbisik.

"Gitu ya kamu Pa ngorbanin istri buat maju duluan, awas ya Mama gak mau ngasih Papa jatah" Ancam Kikan.

"Kok gitu Ma jangan dong udah seminggu nih Ma, masa Mama tega sih gimana mau punya dede bayi lagi" Ucap William dengan muka memelas.

"Siapa juga yang mau punya anak lagi, Papa lupa kita ini udah tua gak mungkinlah Mama bisa hamil lagi" Ucap Kikan.

"Belum tentu Ma banyak kok orang di atas umur lima puluhan punya anak lagi, apalagi Mama masih cantik dan segar lagi" Ucap william sambil mencolek dagu istrinya.

"Apaan sih Pa es buah kali segar, udah ah jangan bahas itu dulu entar malam saja Pa sekalian praktek!" Ucap Kikan sambil mengedipkan matanya.

"Siap Ma mumpun stamina Papa lagi oke nih" Ucap William semangat.

"Tapi ngomong dulu masalah tadi sama anak-anak kalau gak, Mama gak mau ya kasih Papa jatah kalau perlu selama sebulan" Ucap Kikan lagi membuat William kembali lesu.

"Jangan dong Ma,Papa mana tahan nunggu selama itu!" Rayu William dengan muka melas.

"Yaudah makannya ngomong jangan diam aja!" Ucap Kikan.

Reno dan Raina memperhatikan orang tua Reno yang tengah berbisik memperdebatkan sesuatu yang berhubungan tentang bayi dan jatah yang tentu saja membuat Reno jengkel.

"Ada apa sih Ma,Pa dari tadi bisik-bisik terus, kalau ngomongin masalah ranjang jangan disini di kamar aja kek, bikin gak selera makan saja!" Ucap Reno ketus.

"Ehmmm, ngomong aja kamu juga pengen Ren, lagian kita udah nikah semua ngapain harus malu iya gak Ran?" Tanya Kikan kepada Rania.

"Eh iya Ma, aku gak keberatan kok malah aku bisa belajar dari Mama dan Papa" Ucap Rania sambil tersenyum.

"Bagus itu Ran, kamu bisa belajar dari yang berpengalaman, Papa kamu nih biarpun sudah tua tapi tenaganya masih oke!" Ucap Kikan membanggakan suaminya.

"Iya dong Ma, kan Papa selalu olah raga biar Mama puas" Ucap William bangga.

"Kamu gimana Ren kuat berapa babak?" Tanya William.

"Apa sih Pa, babak apaan gak ada aku main gitu-gituan" Ucap Reno.

"Emang Reno kalau main gimana Ran?" Tanya Kikan penasaran.

"Ya gitu Ma suka diam-diam eh udah kecolongan aja, aku mah pasrah saja Ma abis enak sih" Ucap Rania sambil tersenyum.

Jlebb

Reno melirik Rania takut, apa Rania selama ini menyadari perbuatannya kalau malam-malam dia suka beraksi, tapi tidak gadis itu mengucapkannya tanpa pikir panjang dia yakin Rania hanya asal bicara.

Apalagi mengingat jika sampai sekarang Rania juga tidak mengetahui arti dibalik alergi yang sebenarnya, tidak mungkin jika dia tahu Reno sudah memastikannya gadis itu tertidur seperti beruang yang hibernasi.

"Haha anak Mama emang suka malu-malu meong nak harus nunggu waktu baru nyerang!" Ucap Kikan sambil tertawa.

"Mama bisa saja, padahal aku suka aja sih main diam-diaman, tapi Mas Reno suka nyerang tanpa pemanasan Ma aku kadang gak bisa ngimbangi dia" Ucap Rania.

"Papa Reno juga gitu Ran, katanya lebih suka langsung tempur, emang ya bapak sama anak sama saja, kita mah sebagai perempuan yang penting goyang dikit juga udah senang mereka" Ucap Kikan.

"Ran belum bisa goyang Ma, ajarin dong!" Ucap Rania.

"Tenang sayang habis ini kita ke kamar Mama, nanti Mama kasih tahu jurus apa saja yang bikin suami ketagihan" Ucap Kikan sambil mengedipkan matanya yang langsung di angguki Rania.

"Astagfirullah"

Ingin rasanya Reno membenturkan kepalanya ketembok, dia tidak habis pikir kenapa dia memiliki istri yang sangat ceplas ceplos kalau bicara.

Ditambah lagi jika dia sudah bicara dengan Kikan ibunya yang bahkan lebih gesrek dan mesum dari Rania, Reno yakin sebentar lagi mereka pasti akan menjadi duo mesum atau duo gesrek berotak mesum yang sejati.

"Kamu kenapa Ren mukanya gitu amat kayak baju belum di setrika?" Tanya William.

"Sudahlah Pa ngapain nanyain dia, paling cuman gak sabar mau minta jatah" Ucap Kikan asal.

"Ampun deh Ma, emang Reno kelihatan semesum itu ya sampai gak bisa nahan nafsu Reno sendiri?" Tanya Reno frustasi.

"Emang!"

Singkat padat dan jelas membuat Reno mengerang frustasi, ibunya benar-benar sudah menjatuhkan harga dirinya di depan istrinya sendiri.

Melihat itu Rania tersenyum geli, jarang-jarang dia melihat suaminya tidak bisa berkata-kata seperti itu, yang tentu saja menjadi hiburan tersendiri baginya.

"Aduh nih Om-om bikin gemes aja, tunggu adek nanti malam ya bang!" Ucap Rania dalam hati.

"Oh iya Papa mau ngomongin sesuatu sama kalian berdua" Ucap William menarik perhatian mereka.

"Ada apa Pa?" Tanya Reno.

"Iya Pa ada apa kayaknya serius banget?" Ucap Rania penasaran.

"Jadi gini Rania kan sebentar lagi ujian tengah semester dan akan libur panjang, gimana kalau waktu liburnya kalian pakai buat bulan madu?" Ucap William memberi usul.

"Bulan madu Pa? gak bisa Reno sibuk banyak kerjaan di kantor, lagian Rania bentar lagi mau ujian Pa" Ucap Reno.

Sebenarnya dia mau-mau saja tapi dia tidak berani bicara langsung dia kelewat gengsi untuk mengakuinya, Reno melirik Rania yang juga tengah menatapnya.

"Dasar anak nakal kamu itu yang di pikirkan kantor mulu, kan kamu bisa nyerahin semuanya sama Iyan, kasihan istrimu jenuh di rumah terus butuh refreshing" Ucap Kikan kesal.

"Iya Ren, masa gitu saja kamu gak mau, emang kamu gak mikir apa kita sudah pengen punya cucu" Ucap William.

"Betul itu Pa, kalau perlu liburannya sekalian ke Suriyah sana!" Ucap Kikan lagi.

" Ngapain ke Suriyah Ma, Mama nyuruh kita bulan madu apa terjun ke medan perang Ma?" Tanya Reno menatap ibunya heran.

"Kali aja kalian suka bulan madu yang ekstrem kan sekarang banyak tuh yang bulan madu ke tempat serem dan ekstrim, sekalian nyari adekmu Ren terakhir Mama dengar dia disana!" Ucap Kikan.

"Emang adik Mas Reno tentara Ma, kok bisa disana, aku juga ga pernah lihat poto dia?" Tanya Ranja penasaran.

"Bukan sayang dia itu photografer, wajar kalo kamu belum lihat anak Mama yang 1 itu gak suka di poto" Jawab Kikan.

"Kemarin pas kalian nikah adik Reno gak bisa datang karena dia sibuk, Papa sama Mama juga gak tahu dia lagi motret dimana waktu itu" Ucap William.

"Iya terakhir Mama dengar sih dia lagi di Suriah, gak tahu dia motret apa disana emang ya dia suka banget ngambil gambar yang aneh-aneh" Ucap Kikan.

"Tapi kamu pasti kamu kenal deh nak, dia photografer yang lumayan terkenal soalnya" Ucap Kikan lagi.

"Oh ya siapa Ma kasih tahu dong?" Ucap Rania penasaran.

"sudah jangan ngobrol terus, Rania ayo ke kamar besok kamu sekolah!" Ucap Reno menghentikan pembicaraan mereka sambil menarik tangan Rania.

"Mantu Mama mau di bawa kemana Ren, buru-buru amat?" Tanya Kikan.

"Mau minta jatah Ma Reno udah gak tahan!" Jawab Reno asal tanpa berbalik dan terus berjalan.

Disampingnya Rania hanya menurut mengikuti langkah Reno menuju kamar mereka sambil menarik tangannya, Rania memegang detak jantungnya yang berdebar tidak karuan.

"Ya Allah kuatkan hamba malam ini, mudah-mudahan malam ini jadi malam pertempuran yang hebat buat kami" Ucap Rania dalam hati.

Gadis itu sudah membulatkan tekadnya untuk memberikan mahkotanya yang berharga kepada suaminya itu dan waktunya adalah malam ini.

Rania sadar seharusnya sedari dulu dia memberikannya kepada Reno, tapi apa mau dikata dulu mereka belum saling mengenal satu sama lain, apalagi dulu mereka lebih suka berdebat dari pada bertindak yang mengakibatkan keduanya saling membenci.

-----------

Holla aku balik lagi membawa sajen wkwkw😆😆😆

Jangan lupa like ya aku butuh banget dukungan kalian jadi ayo like sebanyak-banyaknya.

Like gratis kok gak harus nyelesain misi dulu kayak poin, kamu tinggal klik tanda suka aja hihi.

Yang mau Vote boleh kok aku akan sangat senang menerima vote dari kalian.

Love you

Jangan bosan-bosan dukung author amatir ini ya, silahkan beri komentar dan krisannya juga😉😉😉

1
laili_TQ
Luar biasa
laili_TQ
Lumayan
kala
Luar biasa
kala
Lumayan
imah sofiatun93
/Curse//Curse//Curse//Facepalm/
TiSafi
hehe
TiSafi
seru
Oei vi
🤣🤣🤣🤣
Oei vi
jadi ingat waktu SMA, kami sekelas nakal dan kompak 🤭🤭,karna nakal pernah gurunya sampai keluar kelas.
pingin ketawa tapi takut kualat.🤣🤣🤣
Oei vi
Dasar reno,,mulutnya bikin kesal aja.
Nury
aku udah bc berkali,, seru greget,,gimana gitu ceritanya menghibur banget ,
Cia Sanu
bagus
Hilyah Aila
wah bener²parah tu mertua wkwkwkwk lgi baca ketawa sendiri sampe kpengen pipis
Umi Salsabilla
apax yg sama si dg Novel sebelah ,perasaan g ada samax ,cuman yg sama Om2 menikah dg gadis SMA
Power Rs
thorr... sumpah kayanya kamu agak gesrek jg deh. hehehe maaf thorr, canda😃
Arikaa Ubaidiah
Kecewa
Atma Inatun Nikhma
Biasa
Aksal hasbi Ramadhan
ternyata Reno diam" suka yah Sa rania,, ahh pasti dah bucin tuch sama rania, 😅😅
Dini Haeroni
pengen ihhh... satu kaya Reno
Sri Wahyuni
kpan nyalon nya trlalu bnyk obrolan main2 nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!