Takdir Cinta Almayra

Karena kejadian pingsan kemarin, Mayra akhirnya mengambil cuti beberapa hari untuk memulihkan kondisinya. Dia tidak ingin kejadian yang sama terulang kembali.

Dirga juga sejak malam penyatuan mereka tidak pernah lagi berkunjung untuk sekedar melihat keadaan Mayra.

Sesungguhnya bukan karena Dirga enggan untuk menemui Mayra, tapi karena dia harus pergi ke luar negeri untuk urusan bisnis.

Terhitung sudah 4 hari Mayra tidak pernah bertemu dengan suaminya itu.

Apa yang bisa dia harapkan sebagai seorang wanita kedua yang tidak punya tempat apapun dalam hati laki2 itu selain mengharapkan keturunan darinya, tentu saja dia tidak penting bagi laki-laki itu.

Namun akhir-akhir ini, setelah kejadian malam itu Mayra sering tidak sadar mengharapkan kehadiran laki-laki itu di samping nya.

Ada rasa kehilangan yang dia rasakan saat ini.

Tapi dia harus menyadari posisinya.

Selama cuti dari pekerjaan nya Mayra sempat mengunjungi ayahnya, memastikan bahwa dia dalam keadaan baik-baik saja.

Dan ternyata Ayah nya itu dalam keadaan sehat tidak kekurangan sesuatu apapun. Malah sekarang ternyata di rumah ayahnya ada dua orang asisten rumah tangga. Sepasang suami istri yang terhitung masih cukup muda dan berstamina.

Selanjutnya Mayra melalui harinya dengan berdiam diri di apartemen nya, beraktifitas rumahan bersama Tina.

Memasak, membaca dan berolahraga.

*******

Sementara itu iklan yang pernah dimainkan Mayra bersama Crish rencananya hari ini akan segera di luncurkan.

Semua persiapan dari team pemasaran kedua pihak perusahaan yang bekerjasama tersebut sudah

sangat matang. Iklan ini akan di rilis pukul 10 pagi, dengan konferensi pers terlebih dahulu yang akan dilakukan oleh tim marketing Moolay Group dan CSA Group.

Setelah itu iklan akan tayang di televisi dan berbagai media online serta Chanel bisnis.

Hari ini Mayra masih menikmati hari terakhir cuti nya dengan bermalas-malasan di dalam kamarnya.

Dia sedang berbalas pesan dengan Silvia dan Agam.

Agam memutuskan menambah asisten baru baginya karena kesibukan yang semakin tidak terkejar.

Untuk itu nantinya Mayra tidak harus selalu mendampingi Agam kalau ada pertemuan di luar.

Hal ini sebenarnya sengaja Agam lakukan mengingat selama ini hampir semua klien membuatnya kesal karena melihat kehadiran Mayra.

.....

Adzan dhuhur sudah berkumandang, Mayra bergegas melaksanakan kewajibannya.

Tak lupa berdoa memohon segala kebaikan untuk hidupnya ke depan.

Baru selesai berdoa ponselnya sudah berbunyi dan banyak notif yang masuk ke dalam aplikasi perpesanannya.

Mayra melihat banyak panggilan yang masuk, diantaranya dari Silvia, Agam dan juga orang-orang produksi.

Mayra mengerutkan alisnya merasa heran, kenapa bisa banyak panggilan dalam waktu bersamaan.

Dia memutuskan untuk balik menelpon Silvia.

"Halo May..kemana aja sih dari tadi di telponin gak di angkat-angkat..!"

Kesal suara Silvia dari sebrang sana.

"Maaf Sil..aku barusan lagi sembahyang..ada apa memangnya.?"

"Lah kamu gak tau ya..ini dahsyat May..kamu benar-benar dahsyat..! ini ledakan..boom..!!"

Heboh Silvia dengan sedikit teriak-teriak sampai Mayra menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Ada apa sih Silvia..aku gak tahu apa-apa loh.!

Ada yang penting ya..?"

Tanya Mayra terheran-heran dengan reaksi Silvia yang seperti orang kesurupan saja.

"Ya ampunnn May..kau ini ya..bener-bener deh.!

Coba kamu lihat di web perusahan, terus di Chanel bisnis, iklan yang kamu bintangi meledak

di pasaran May..

Team pemasaran kebanjiran pesanan tahu..!!"

"Benarkah..?? jangan bercanda kamu ahh..!"

Bantah Mayra tidak percaya.

"Deuhh kamu nih ya..yaudah cek sendiri deh. Lihat komentar dari costumers sama netizen juga ya May..

Mereka semua memuji akting kamu dalam iklan itu, siap-siap alih profesi deh kamu hahaa..!"

"Huss..ngaco kamu, mana bisa begitu..!"

"Ya bisa lah May..aku siap kok jadi asisten pribadi kamu."

Kembali ucap Silvia tertawa renyah.

"Udah ahh, aku tutup ya..nanti kita telponan lagi."

"Oke May..selamat ternganga-nganga ya..hahaa..!"

Kembali ucap Silvia masih dengan tawa ringannya.

Mayra menutup telpon, dia tidak percaya ucapan Silvia. Dia harus melihat apa yang dikatakan Silvia itu apakah benar atau tidak, kemudian dia beranjak ke kursi kerja yang tidak jauh dari tempat tidur.

Cepat-cepat Membuka laptop nya dan mengecek emailnya serta beberapa web terkait .

Mayra menutup mulutnya tidak percaya dengan hal ini, apa yang di katakan Silvia adalah benar adanya.

Iklan yang dia bintangi mendapat sambutan luar biasa di pasaran, hanya dalam hitungan jam saja sudah di banjiri ribuan komentar.

Mayra hanya menatap laptop nya tidak percaya.

Dia kembali membuka email pribadinya, ribuan pesan sudah masuk yang rata-rata memberi pujian manis untuk perannya dalam iklan tersebut .

Dan banyak tawaran untuk menjadi bintang iklan beberapa produk serta beberapa bisnis yang bergerak di bidang usaha berbeda.

Mayra mengurut keningnya bingung dengan apa yang terjadi. Ponselnya terus berbunyi dari tadi.

Telpon dari Agam.

"Assalamualaikum mas..!"

"Waalaikumsalam May..kamu sudah lihat hasil jerih payah kamu kan ? Aku sendiri gak nyangka loh kamu bisa bermain lihai begitu..!"

"Biasa aja mas, aku hanya bermain sesuai arahan sutradara saja kok..!"

"Besok ke kantor kan May.?"

"Insya Allah mas.."

"Yasudah sampai ketemu besok. Kita harus membahas hal ini lebih lanjut.."

"Ya mas. "

"Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam.."

Mayra meletakan kembali ponselnya di atas meja.

Dia kembali terdiam memikirkan hal yang baru saja terjadi di luar perkiraannya.

******

Sampai malam ribuan pesan terus menyerbu email dan akun media sosialnya.

Dalam sekejap Mayra telah jadi trending topik hanya karena sebuah iklan yang tayang tidak begitu sering di televisi dan media online.

Namun komentar itu masuk ke ranah pribadinya dan juga website perusahan Royal Entertainment.

Di Chanel bisnis iklan itu sudah di lihat jutaan pengguna media online.

Mayra hanya bisa menarik napas dalam-dalam menghadapi kenyataan di luar bayangannya ini.

Karena lelah terus menatap layar laptopnya dan mencoba membaca beberapa komentar, akhirnya Mayra memutuskan untuk beristirahat.

Dia masih tidak percaya akan hal yang terjadi hari ini.

......

Mayra tertidur dengan lelapnya sampai dia tidak menyadari kedatangan Dirga ke kamarnya.

Dirga baru mendarat di tanah air sepulang dari kunjungan kerjanya di negara xxx selama beberapa hari.

Dia memutuskan langsung mengunjungi Mayra di apartemen nya. Entah kenapa dia sudah sangat ingin bertemu dengan istrinya itu, seakan bayangannya sudah ada di pelupuk matanya selama di perjalanan.

Dia juga merindukan Evelyin, tapi keinginan menemui istri keduanya itu lebih membimbing langkah nya menuju ke tempat ini.

Sejenak dia berdiri di tepi tempat tidur, menatap Mayra yang sedang terlelap dalam tidur cantiknya.

Bibir nya tanpa sadar tersenyum manis. Kemudian beranjak mencium kening Mayra lama, setelah itu mengecup lembut bibir pink meronanya.

Dia bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang sudah sangat lengket karena perjalanan.

Sekitar setengah jam Dirga merendam tubuhnya di dalam bathub.

Setelah merasa cukup segar dia mengakhiri acara mandinya kemudian masuk ke kamar ganti memakai celana training putih kesukaannya.

Setelah itu kembali ke ruang tidur. Duduk beberapa waktu di meja kerja yang tadi Mayra gunakan.

Dia juga sama mengecek email yang masuk di perusahannya. Kemudian memutar berulang-ulang iklan yang Mayra mainkan.

Ada senyum manis di awal, tapi setelah melihat akhir dari iklan tersebut wajahnya terlihat kesal.

Setelah cukup lama, akhirnya dia beranjak naik ke tempat tidur, menyelusup masuk ke dalam selimut yang Mayra gunakan. Menarik tubuh Mayra ke dalam pelukan hangatnya, menghirup dalam-dalam aroma wangi tubuh Mayra.

Kemudian menatap lekat wajah cantik istrinya itu yang kini benar-benar ada di hadapannya. Selama beberapa hari ini dia sangat tersiksa ingin melihatnya.

Pelan-pelan Dirga mencium bibir ranum itu, menyesap nya lembut dan melumatnya penuh perasaan.

Mendapat sentuhan itu, Mayra hanya menggeliat saja sambil mendesah pelan. Dirga makin merasa gemas ingin memiliki kembali wanita dihadapannya ini, mengulang malam indah beberapa hari yang lalu.

Tapi dia tidak tega menggangunya, dan dia juga sebenarnya merasa sudah sangat mengantuk.

Akhirnya dia hanya bisa menahan keinginannya dan memutuskan untuk memejamkan mata.

Di peluknya kembali tubuh Mayra kedalam dekapannya, dan mencium puncak kepalanya beberapa kali hingga akhirnya diapun terlelap tak kuasa menahan rasa kantuk yang sudah menyerang nya dari tadi..

**********

TBC.....