Dibalik wanita yang lugu, ada laki-laki yang tegas dan selalu melindunginya, namun apakah Arkan akan terus bersembunyi dibalik kata persahabatan?
Ikuti kisah mereka di dalam novel yang bertajuk, Kania Si Gadis Lugu.
Happy Reading 😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Goresan_Pena421, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kania ngambek
Tok....tok....
Ketukan pintu itu membuat mata pak Dalio menoleh ke arah pintu.
"Permisi pak Dalio, maaf Arkan telat masuk jam pelajaran bapak, tadi karena Rubby pura-pura pingsan dan apesnya yang dia bohongi malah Arkan yang lagi buang sampah, karena Arkan piket kelas hari ini,"ucap Arkan berusaha menjelaskan apa yang membuatnya terlambat.
"Silahkan masuk Arkan, lain kali lebih pagi ya datangnya, dan untuk Rubby biar bapak yang urus karena bapak wali kelasnya, anak-anak tolong kerjakan soal selanjutnya ya, bapak akan urus Rubby yang mulai meresahkan itu,"ucap pak Dalio.
"Terima kasih pak Dalio,"ucap Arkan.
Langkah pak Dalio tegas menuju kelas 11 Bumi 1, ia sangat tidak suka dengan tindakan Rubby, karena pihak UKS juga baru mengirim kabar kepada pak Dalio perihal apa yang dilakukan Rubby hari ini.
"Kania maaf ya,"ucap Arkan.
"Maaf buat apa?"sahut Kania dengan wajah yang kurang bersahabat.
"Kamu marah?"ucap Arkan.
"ENGGAK!"ucap Kania dengan ketus.
"Itu yang barisan belakang bisa diam ga? Sebelum ku mintain jajanannya,"ucap Yanu yang mulai gemas dengan Arkan dan Kania.
"Bilang aja kamu mau minta jajannya Kania,"ucap Pertiwi.
"Diam Tiw, lengah dikit besok kamu jatuh cinta sama aku kalau kamu kesal terus kalau ngomong sama aku,"ucap Yanu.
"Sorry, ga akan aku suka sama cowo yang modelan Yanu Sadira,"ucap Pertiwi.
"Woy diem, ini matematika banyak soalnya malah pada ribut si,"ucap Bimo.
"Alah, bilang aja takut Pertiwi jadian sama aku,"ucap Yanu.
"Masih jaman tah nikung teman sendiri?"ucap Bimo.
"Udah lagi si, tar Pertiwi jadian sama aku aja biar kalian nangis di pojokan,"ucap Babas.
"Woy diem atau aku laporin ke pak Dalio,"ucap Kirana.
"Shit....apalah ngaduan,"ucap Bimo.
Kelas 11 Angkasa 1 akan selalu berisik ketika guru selesai menyampaikan materi, atau bahkan saat pak Dalio atau guru yang lain berhalangan hadir untuk mengajar, tetapi mereka tidak ada niat untuk manjat pagar, karena bagi mereka mengganggu Pertiwi dan Bimo jauh lebih asik ketimbang manjat pagar dan bermain di luar sekolah.
Tetapi tidak dengan Arkan yang tengah membujuk Kania yang tiba-tiba saja marah ketika mendengar dari mulut Arkan sendiri bahwa Arkan menolong Rubby yang pura-pura pingsan.
"Kania, jangan marah dong, aku kan ga tahu kalau Rubby pura-pura pingsan, ya gimana geh dia tiba-tiba jatuh tepat didepan aku, ya aku reflek bantuin dia, aku kira kan dia beneran pingsan Kania,"ucap Arkan.
"Oh iya si,"Kania hanya memberi tanggapan singkat, padat dan gak jelas seperti itu.
"Kania maafin aku ya,"ucap Arkan.
"Kan gak ada yang salah,udah lah aku mau ngerjain soal dulu, kamu jangan bersuara,"ucap Kania.
'Kania, kamu kembali ya, ingin rasanya berbicara banyak dengan ku ketika kamu kembali seperti ini, tetapi aku sadar kamu pasti kecewa dengan ku,'monolog Arkan didalam hatinya.
...****************...
Sementara itu Mira tengah asik mendesain ditemani Dini, dan Taka sedang meninjau bisnis kecil-kecilan yang ia rintis belum lama ini.
"Kak Mira, terima kasih sudah jagain Arkan,"ucap Dini.
"Arkan itu anak yang pintar dan tangguh, meski prosesnya memang tidak mudah, itu yang membuat kaka ingin melakukan yang terbaik untuk Arkan, belum lagi Arkan yang sangat peduli dengan kondisi Kania, itu membuat kaka tidak pernah menganggap Arkan orang lain, dia adalah bagian tanggung jawab kaka, karena mengingat kamu dan Taka sering di luar dari pada disini,"ucap Mira.
"Kak, sekali lagi terima kasih ya,"ucap Dini.
"Iya dek sama-sama,"ucap Mira.