Keputusan gegabah membuat Sekar harus menderita, suami yang ia terima pinangannya 5 tahun lalu ternyata tak membawanya ke dalam kebahagiaan. Sekar harus hidup bersama ibu mertua dan kedua iparnya yang hanya menganggapnya sebagai pembantu.
Sekar yang merasa terabaikan akhirnya memilih kabur dan menggugat suaminya. Bagaimana kisah selanjutnya?
Ikuti ceritanya setiap episode. Aku mohon jangan di lompat. Terima kasih 🙏🏼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian Ketigapuluhsatu
Sejam setelah mendapatkan kabar, Reno bergegas berangkat menjemput adiknya. Perjalanan yang harus ditempuhnya hampir 4 jam. Sebelumnya Reno pernah bekerja di kota kelahiran mantan istrinya itu dan di kota ini ia juga bertemu dengan Sekar.
"Kak Reno!!"
Senyum kelegaan terpancar dari bibir Reno, akhirnya ia melihat adiknya setelah beberapa bulan tak bertemu.
Lala berlari kecil menghampiri Reno dan memeluknya, air mata menetes di pipinya. "Kak Sekar yang sudah menolongku, Kak!"
Reno melihat ke arah Sekar dan tersenyum, "Terima kasih!"
"Dia sudah bertemu denganmu, maka aku pamit!" kata Sekar berbalik badan.
"Sekar, tunggu!!" Reno melepaskan pelukannya dan menghampiri mantan istrinya itu.
"Mau apa lagi kamu?" tanya Paman Rahmat dengan wajah ketus ke arah Reno.
"Dia pamanku!" jawab Sekar dengan cepat sebelum Reno balik bertanya.
"Jangan coba mengusik atau mengganggunya!" Paman Rahmat memberikan peringatan.
"Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih, Paman!" kata Reno.
"Sama-sama," ucap Sekar.
"Ayo Sekar!" ajak Paman Rahmat supaya Reno tak banyak bicara.
"Iya, Paman!" Sekar mengikuti langkah pamannya.
Reno dan Lala tak langsung segera pulang karena bus akan berangkat satu jam lagi. Mau tak mau mereka harus menunggu.
Seraya menunggu, Reno dan Lala menikmati makan siang di rumah makan yang berada dekat terminal.
"Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kamu sampai kabur?" cecar Reno.
"Nanti aku ceritakan di rumah, Kak. Aku tidak sanggup dan aku takut ada orang lain yang mendengar percakapan kita!"
"Baiklah kalau begitu!" kata Reno. "Lalu bagaimana perlakuan keluarga Sekar padamu?" ia lanjut bertanya.
"Kak Sekar dan keluarganya sangat baik. Aku bersyukur bertemu dengan mereka," jawab Lala.
Mendengar jawaban adiknya, Reno sejenak terdiam. Ia mengingat perlakuan buruknya kepada Sekar dan putranya. Bagaimana waktu itu ia telah menyia-nyiakan keduanya yang menjadi bagian hidupnya.
"Kak Reno!"
Reno mendongakkan wajahnya, "Baguslah kalau mereka baik kepadamu!".
"Aku menyesal sudah jahat dengannya," kata Lala mengingat sikapnya kepada Sekar ketika menjadi ipar. Pikirannya terbuka kala Sekar membantunya tanpa menyimpan dendam.
"Kakak juga, La!" Reno benar-benar menyesal ditinggal Sekar.
Jam 1 siang lewat 10 menit, bus yang ditumpangi Reno dan Lala meninggalkan tanah kelahirannya Sekar.
Jam 6 sore, Reno dan Lala sampai di rumah. Lastri menyambut putrinya dengan tangisan haru begitu juga Lulu. Ketiganya saling berpelukan melepaskan rindu.
Lala pun menceritakan yang terjadi dengannya kepada keluarganya. Mendengarnya, hati Lastri terasa panas. Ia tak menyangka wanita yang selalu dibanggakannya dan berharap menjadi menantunya ternyata sangat licik.
"Mereka sungguh jahat, Bu!" kata Lala.
"Untung saja waktu itu aku menolak bekerja dengannya!" ucap Lulu bersyukur.
"Dasar wanita jahat, awas saja kalau ketemu dia. Ibu akan memberikan pelajaran untuknya!" geram Lastri yang sangat kesal dengan Ayu yang telah menjerumuskan putrinya.
"Lala sudah pulang, jadi kapan kita bahas pernikahan aku dan Jaka?" tanya Lulu.
"Tunggu beberapa minggu lagi, adikmu masih trauma," jawab Lastri.
***
Keesokan harinya, beberapa tetangga mendatangi kediaman Lastri. Mereka penasaran apa yang terjadi dengan Lala. Mereka cuma ingin tahu agar dapat waspada dan berhati-hati ketika ada orang lain yang menawarkan pekerjaan dengan gaji besar.
"Semoga ini jadi pelajaran buat kita semua, ya!" kata Bu Lilis.
"Iya, agar tak sembarangan ikut kerja dengan orang lain!" sahut Bu Bagas.
"Tapi, aku salut juga dengan Sekar. Meskipun, sudah berpisah dengan Reno tetapi ia masih peduli kepada Lala dan mau mengurusnya!" kata Bu Lilis lagi.
"Iya," ucap Bu Lastri pelan. Ia sebenarnya malu sudah pernah memperlakukan buruk mantan menantunya itu.
"Apa kalian tidak berniat melaporkan mereka?" tanya Windi.
Bu Lastri menggelengkan kepalanya.
"Urusannya nanti jadi panjang!" sahut Bu Bagas.
"Biarlah mereka mendapatkan balasannya dari orang lain!" kata Bu Lastri yang tak mau berurusan dengan hukum.
"Benar juga, semoga saja mereka cepat ditangkap!" ucap Bu Bagas berharap.
mergo sekar sih kesusu nrimo ibuk e. sak iki ibuk e gk seneng kr Ryan. trus piye keputusanmu milih Ryan po milih ibuk mu.
kayak si jule ntar kl anak dah besar br nyari dng Kata kunci Ibu Menyesal. alah Preet lah..