Seorang pria mengagumi seseorang wanita yang selama ini diam-diam dia awasi. Semua itu terjadi berawal kejadian kecelakaan yang menimpa dirinya hingga dia merasa tertarik pada wanita itu.
Sampai pada akhirnya dia nekat untuk mendekatinya dan dari itulah pria itu menunjukkan perhatian lebih hingga wanita itu merasa risih.
"Stop jangan mengikuti aku terus."ucap wanita itu yang membalas dengan nada kesal.
Apakah wanita itu menerima kehadirannya dan memilih dirinya menjadi istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ArsyaNendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gio mengakui kesalahannya
Gio berdiri didepan pintu dan dengan keberaniannya dia mengetuk pintu tepat dihadapannya.
"Tok... tok..." Gio mengetuk pintu,pintu pun terbuka yang dimana ada seorang wanita paruh baya yang berdiri menyambut dirinya.
"Iya,maaf siapa ya?" tanya wanita itu dengan tatapan penasaran.
"Apa benar ini kediaman Ibu Lela?"tanya Gio yang langsung bertanya.
"Iya benar,saya sendiri Ibu Lela." ucap Ibu Lela yang langsung membuka pintu.
"Silakan masuk." ucap Ibu Lela yang mempersilahkan tamu itu untuk masuk dan duduk di ruang tamu.
Gio dan asistennya masuk kedalam rumah yang nampak begitu sederhana dengan banyaknya beberapa piala diruangan itu.
"Maaf,anda siapa ya.Kenapa mencari saya?" tanya Ibu Lela pada kedua pria itu.
Gio melirik kearah Yoga memberikan sebuah kode pada asistennya."Maafkan jika mana kami menganggu anda.Kedatangan kami disini hanya ingin membicarakan hal penting mengenai Nona Nadira." Yoga memulai pembicaraan kali ini.
"Nadira,apakah kalian teman dari putri saya?" tanya lagi Ibu Lela yang spontan kaget mereka menyebut nama putrinya dari Ibu Lela.
"Bukan, melainkan Nadira calon istri saya" jawab Gio dengan nada serius.
"Calon istri?" tanya Ibu Lela yang terlihat bingung dengan jawaban pria itu,pada akhirnya Gio memberanikan diri menceritakan apa yang sebenarnya terjadi antara dia dengan Nadira.
Gio pun membungkukkan badannya dihadapan Ibu Lela."Saya mengakui apa kesalahan saya,maka dari itu saya akan bertanggungjawab dengan apa kesalahan yang saya lakukan." Gio secara langsung meminta maaf.
Reaksi Ibu Lela terdiam dengan tatapan sedih setelah kejadian yang menimpa putrinya, bahkan sesekali Ibu Lela menangis mendapati begitu tragis kejadian yang putrinya alami.
"Lalu bagaimana keadaan Nadira sekarang?" tanya Ibu Lela yang khawatir dengan kondisi putrinya.
"Keadaan Nadira baik-baik saja,bahkan Nadira sudah melahirkan dua anak kembar." Ibu Lela terlihat begitu lega.
"Akhirnya." jawab Ibu Lela menangis bahagia.
"Saya pun datang kesini hanya ingin meminta izin dari Ibu untuk merestui pernikahan kami." Gio benar-benar serius dengan pilihannya.
"Ibu paham,jika kamu memang ingin bertanggungjawab Ibu akan memberikan restu pada kamu.Tapi bolehkan Ibu bertemu dengan putri ibu?" tanya Ibu Lela pada Gio.
"Boleh,jika Ibu bersedia hari ini juga saya akan mengantar Ibu menemui Nadira." jawab Gio yang berakhir usaha dirinya tak pernah sia-sia.
"Baiklah,Ibu akan siap-siap dulu." Pamit Ibu Lela bergegas pergi,sedangkan Gio dan asistennya masih duduk menunggu.
"Sepertinya rencana anda berhasil." ucap Yoga pada tuannya.
"Iya, sepertinya berhasil.Sebenarnya dari awal aku sedikit ragu, apakah keluarganya menerimaku atau tidak.Tapi, setelah melihat reaksi dari Ibunya rasa keraguanku menjadi hilang." jawab Gio yang merasa lega akhirnya semua berjalan semestinya.
"Berarti itu tandanya anda segera cepat mengurus pernikahan anda dengan Nona." Gio membalas dengan menganggukkan kepala.
"Kita lihat saja,jika semua urusan selesai secepatnya aku akan menikahi Nadira." mendengar jawaban seperti itu, Yoga hanya bisa mengikuti perintah tuannya.
Ditempat lain
Nadira dan Mama Belina berkumpul diruang tengah bersama si kembar digendong oleh Mama Belina.
"Cucu Oma yang tampan." Mama Belina mencium mereka satu persatu.
Nadira yang melihatnya hanya tersenyum melihat keakraban mereka begitu disayang oleh Nenek mereka.
Tiba-tiba datanglah tuan Marco menyapa istrinya."Sayang." sapa tuan Marco pada istrinya yang sibuk menggendong si kembar.
"Papa." sapa balik Mama belina pada suaminya.
Mama Belina melirik ke belakang seperti sedang mencari sesuatu.
"Mama mencari apa?" tanya tuan Marco pada istrinya.
"Dimana Gio?" tanya Mama Belina kepada suaminya,Tuan Marco mengerti apa maksud dari istrinya.
"Dia masih berada di kantornya mungkin,dia sedang sibuk dengan pekerjaannya." jawab Tuan Marco yang sebenarnya membunyikan sesuatu kepada istrinya.
"Oh begitu ya pa." jawab Mama Belina yang tidak merasakan sesuatu yang curiga dari perkataan suaminya.
Nadira pun hanya terdiam mendengar percakapan mereka. Tuan Marco pun menghampiri kedua cucunya, sesekali Tuan Marco tersenyum kepada mereka.
Beberapa jam kemudian
Gio sudah sampai di depan rumahnya, posisi dirinya tak sendirian kini Gio bersama seseorang.
"Apa Nadira ada disini?" tanya Ibu Lela yang masih tak percaya dengan apa yang di lihat.
"Nadira ada di sini, ayo Bu kita masuk kedalam." Ajak Gio yang tak sabar ingin mempertemukan dia dengan ibunya.
Tuan Marco dan Mama Belina baru saja siap-siap untuk makan malam,sedangkan. Nadira sibuk mengurus kedua putranya.
Mama Belina kaget dengan kedatangan putranya yang saat itu datang dengan seseorang wanita yang menurutnya begitu asing .
"Gio."
"Mama." Balas Gio yang langsung menghampiri Mamanya yang saat itu berada diruang tengah.
Mama Belina cukup penasaran dengan wanita itu."Dia siapa Gio?" tanya Mama Belina pada putranya.
"Perkenalkan ini Ibu Lela , Ibu dari Nadira Ma." Seketika mama Belina terkejut bukan main ,dan Mama Belina menyambut kedatangan Ibu Lela dengan senyuman.
"Jadi Ibu ini ibu dari Nadira ya,sebuah keberuntungan saya bisa mengenal anda ." ucap Mama Belina dengan senyuman yang begitu menerima kehadiran tamu spesial.
"Perkenalkan nama saya Ibu Lela." akhirnya mereka berdua saling berjabat tangan.Mama Belina pun balas memperkenalkan diri.
"Saya Mama Belina ." mereka begitu membalas senyuman.
"Mama mana Nadira?" tanya Gio pada mamanya.
"Dia ada di kamarnya,kamu susul sana." Perintah Mama Belina pada putranya.
Gio pun segera pergi menemui Nadira yang saat itu sibuk mengurus si kembar.
Sedangkan Mama Belina mencoba saling mengobrol dengan menjadikan hubungan mereka semakin dekat.
Nadira nampak sibuk menidurkan kedua putranya."Anak Mama." ucap lirih Nadira yang begitu menyayangi mereka.
"Mereka belum tidur?" tanya Gio yang secara membuat Nadira kaget dengan kehadiran Gio.
"Belum ,kenapa?" tanya Nadira lagi pada Gio yang langsung saja Gio menarik tangan Nadira.
"Biarkan mereka yang menjaga,ada seseorang yang ingin bertemu dengan kamu." Perkataan itu langsung membuat Nadira semakin penasaran.
"Seseorang?"
"Iya , seseorang paling penting yang harus kamu temui.Kebetulan beliau ada dibawah menunggu kamu." jawab Gio dengan senyuman.
"Memangnya siapa?" tanya lagi Nadira yang benar-benar penasaran.
"Nanti kamu tahu sendiri siapa orangnya." ucap Gio yang langsung menarik tangan Nadira dengan ekspresi bahagia.
"Aku yakin dia pasti akan lebih bahagia dengan kejutan yang aku berikan ini." Akhirnya mereka turun ke bawah,dengan posisi tangannya Gio terus menggenggam tangan Nadira dengan lembut.
Gio mengajak ke ruang tengah yang dimana diruangan itu ada Mama Belina yang sedang duduk santai dengan obrolan mereka.
Nadira terus berjalan mendekati dan Nadira spontan kaget dengan apa yang dia lihat didepan matanya.
