Felicia Darmaris. Gadis cantik dengan penuh energik dan juga ke gilaan nya yang selalu membuat semua orang menyukai dirinya, gadis muda berusia 15 tahun yang kini sedang mengenyam pendidikan pertama nya di SMA Dirga Pertiwi. Wajah ceria yang mampu membuat semua orang tersenyum dan tertawa itu menyimpan sebuah rasa sakit dan kehilangan yang mendalam di hidup nya. Kecerian nya hanya temeng untuk menutupi setiap luka dan rasa sakit yang dia rasakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faz16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mabuk
" Ok sudah sampai, adiku.. ha ha ha.. " Gelak tawa yang benar-benar tulus yang belum pernah di lakukan oleh seorang Rendaka Rendythama.
" Wah kakakku, kita emang sudah sampai. Apa kah kakakku akan masuk kedalam hemz?. "
Rendy kembali terkekeh geli dengan tingkah nya dan Felicia.
" Sudah lah gue mau cabut dah malem juga, selamat istirahat Felicia. " Rendy memakai helm yang di berikan Felicia kemudian pergi berlalu.
" Eh kakkkkk, jaket loooooo... " Pekik Felicia saat sadar jika jaket Rendy masih terpasang di tubuh nya.
" Yah dah pergi, ya udah lah besok aja gue balikin di sekolah. " Gumam Felicia kemudian segera masuk ke dalam.
Dari kejauhan Miko menatap keakraban gadis kecil nya itu pada beberapa pemuda meski hanya sekedar teman, namun hati seorang ayah tidak bisa di pungkiri jika dia sendiri takut saat anak nya mulai mengenal apa itu cinta.
" Mata mereka tidak bisa berbohong jika mereka tertarik pada putri ku, Argha dan siapa pemuda itu?. Mereka sama sama menyukai Felicia namun gadis itu aku rasa dia belum menyadari itu. " Ucap Miko kemudian beranjak untuk menemui Felicia.
" Felicia.. " Sapa nya menuruni tangga membuat Felicia terkejut.
" Papa, ngagetin aja. Aku fikir papa udah tidur atau masih lembut di kantor. " Sahur nya darat langsung menuju dapur untuk minum.
" Papa baru pulang dan mama mu yang masih di kantor mungkin sebentar lagi dia pulang, siapakah pemuda baru yang mengantar anak papa pulang itu hemz?. "
Felicia diam ada keterkejutan di mata nya saat tahu jika Miko memergoki dirinya di antar oleh Rendy, meski mereka hanya teman dan tidak memiliki hubungan spesial namun membuat Felicia merasa sedikit malu dan cangung.
" Cuman temen kok pa, lagian ngapain sih papa ngintip segala. " Sunggut nya kesal.
" Papa nggak ngintip kok, cuman gak sengaja liat aja. Anak papa sudah besar yah sudah punya teman deket laki-laki sekarang. "
" Dari dulu juga teman aku banyak ada cewek ada cowok juga, udah lah Felicia capek mau tidur. "
" Felicia... " Dengan malas gadis itu berbalik menatap Miko.
" Apaaaaaa... "
" Argha.. apa diaaa.. pacar kamu?. " Pertanyaan Miko membuat Felicia terdiam.
" Maksut papa, jika memang iya kalian memiliki hubungan spesial. Apakah lebih baik jika kamu menjaga jarak pada pemuda lain nak, papa rasa pemuda yang mengantar mu pulang itu suka sama kamu. " Ucapan Miko langsung membulat kan mata Felicia.
" Papa ini ngomong apa sih, aku sama Argha gak ada hubungan spesial dan kak Rendy itu udah kayak kakak aku sendiri dan dia nganggep aku sebagai adik nya. Itu aja gak lebih jadi papa jangan berfikir seperti itu." Felicia langsung berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
" Felicia, papa ini laki-laki dan papa tahu tatapan pemuda pemudi itu pada mu nak.. " Ucap Miko namun Felicia seperti enggan mendengar kan penjelasan dari ayahnya.
" Papa bisa berfikir seperti itu, tapi papa tidak menyadari hal lain yang menusuk papa bertahun-tahun lama nya. " Ucap Felicia bersandar di balik pintu kamarnya dengan tetesan air mata nya.
***
Club Malam Kasino
Rendy sudah hampir setengah jam berada di sana menikmati alkohol tanpa henti, pikiran kalu dadanya sesak setiap kali ucapan Felicia berputar putar di otak nya.
Dari kejauhan nampak anak anak Black Boy tersenyum sinis menatap Rendy yang sedang mabuk, mereka menatap sekitar melihat apa kah dia sendiri atau bersama dengan yang lain.
" Gue rasa aman, kita kasih pelajaran dia. " Ucap seorang mengajak beberapa teman nya untuk datang menghampiri Rendy yang duduk sendiri dengan minuman di depan nya.
Bug
Seketika salah satu dari mereka datang dan langsung memukul Rendy hingga membuat pemuda itu tersungkur, tubuh nya yang lemah benar-benar tidak bisa melawan.
Mereka menghajar Rendy membabi buta banyak orang yang merasa takut berurusan dengan kedua gank yang cukup di segani itu, beberapa bodyguard di club itu melerai perkelahian itu.
" Stok, keluar. " Bentar seorang bodyguard dengan tubuh besar.
Black boy hanya tersenyum sinis dan merasa puas saat melihat keadaan Rendy yang babak belur dan tak berdaya. Wajah tampan nya di penuhi darah segar membuat mereka yang melihat merasa ngeri.
Seorang bodyguard mencari ponsel Rendy dan menghubungi salah satu teman nya untuk datang menjemput dan membawa Rendy ke rumah sakit segera.
" Bawa dia ke kursi sana, sebentar lagi teman nya akan datang. " Ucap. Bodyguard itu tegas.
Tak lama Samuel dan Dio datang melihat keadaan Rendy yang sudah tidak sadar dengan kondisi babak belur, mereka merasa heran bagaimana bisa mereka menyentuh wajah tampan itu mengingat Rendy dan Argha adalah orang yang sulit untuk di takluk kan.
" Teman kalian itu mabuk berat ada sih sekitar 30 menitan dia duduk di sini sambil minum. Kek nya abis putus cinta tuh. " Ucap seorang waiter menghampiri Samuel.
" Putus cinta?. " Dio menatap Samuel yang juga merasa heran. Mereka tak ingin berpikir telalu lama kemudian memapah tubuh Rendy untuk di bawa ke rumah sakit terdekat, bau alkohol benar-benar tercium tajam dari tubuh Rendy.
Mereka membawa Rendy masuk kedalam mobil kemudian segera menuju rumah sakit terdekat untuk memeriksa keadaan pemuda itu.
" Lo sadar gak sih, kalau selama ini Rendy tu punya rasa ma tu botol yakul tapi dia belum yakin dengan perasaan nya itu?. " Gumam Dio.
" Gue dukung sih kalau emang Rendy suka sama Felicia, lagian kita gak tahu kan keadaan Argha kedepan nya seandainya memang iya dia sama Felicia bagaimana dengan Zikry dan Camelia?. Jika dia sendiri belum pasti harus berada di identitas yang mana kan. " Dio mengganguk kepalanya yang juga memikirkan hal yang sama.
" Terlalu sakit mencintai dua kepribadian dengan 1 tubuh, tapi kita juga gak tahu dan gak bisa memaksa perasaan mereka. " Timpal Dio diam diam memerhati kan Rendy yang belum sadar.
" Kita sudah bersahabat cukup lama, jangan sampai karena alasan seperti ini persahabatan kita rusak solidaritas kita hancur. Seandainya Argha ada sudah pasti abis orang orang itu berani bener ngeroyok seekor Rendy yang sedang tidak berdaya itu. " Ucapan Dio langsung membuat tawa Samuel pecah.
" Seekor anjir, lo kiro bintang apa yak... " Mereka tertawa puas melihat Rendy yang diam tanpa merespon candaan dari teman teman nya itu.