NovelToon NovelToon
Cinta Di Atas Abu

Cinta Di Atas Abu

Status: sedang berlangsung
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: RizkaAube

Hidup Nara berubah dalam satu malam. Gadis cantik berusia dua puluh tahun itu terjebak dalam badai takdir ketika pertemuannya dengan Zean Anggara Pratama. Seorang pria tampan yang hancur oleh pengkhianatan. Menggiringnya pada tragedi yang tak pernah ia bayangkan. Di antara air mata, luka, dan kehancuran, lahirlah sebuah perjanjian dingin. Pernikahan tanpa cinta, hanya untuk menutup aib dan mengikat tanggung jawab. Namun, bisakah hati yang terluka benar-benar mati? Atau justru di balik kebencian, takdir menyiapkan sesuatu yang lebih dalam dari sekadar luka? Dan diantara benci dan cinta, antara luka dan harapan. Mampukah keduanya menemukan cahaya dari abu yang membakar hati mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizkaAube, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter : 30

Ketika Nara kembali ke dalam butik, pintu tiba-tiba terbuka. Zean masuk, wajahnya dingin seperti biasanya, namun sorot matanya menyimpan sesuatu hal,bisa dikatakan kewaspadaan yang tak ingin ia tunjukkan. Ia baru saja mendapat laporan dari orang kepercayaannya, ada sesuatu yang mencurigakan di sekitaran butik milik Nara.

“Kau baik-baik saja?” tanyanya singkat, suaranya datar namun penuh kehati-hatian.

Nara menelan ludah, menatapnya ragu. “Aku… hanya merasa aneh sejak tadi pagi. Seperti ada seseorang yang sedang mengawasiku”

Zean menatap Nara cukup lama, seolah berusaha membaca sesuatu dari wajah pucat itu. Ia biasanya dingin, jarang menunjukkan perasaan, tapi kali ini ada tarikan samar di alisnya.

“Kalau ada yang mengganggumu, katakan padaku.” Nada suaranya tegas, lebih seperti perintah dari pada perhatian.

Nara hanya mengangguk pelan. Tanpa menjawab sepatah katapun lagi.

...\~⭑ ⭑ ⭑ ⭑ ⭑\~...

Malamnya, ketika Nara kembali ke rumah setelah lelah seharian, tubuhnya mendadak terasa berat. Ia berbaring di ranjang tanpa melepas pakaiannya. Matanya terpejam, tangannya otomatis menyentuh perutnya yang masih datar. Ada denyut hangat yang samar di sana, sesuatu yang membuatnya ingin tersenyum sekaligus menangis.

Namun bayangan tatapan lelaki asing yang menatapnya siang tadi membuat senyum itu memudar. Ia memeluk perutnya lebih erat, seolah ingin melindungi sesuatu yang sangat rapuh di dalam dirinya.

Suara pintu terbuka membuatnya tersentak. Zean masuk, dengan wajah lelah namun tetap dingin. Ia menatap Nara sebentar, lalu bergumam, “Kau sudah tidur?”

Nara membuka mata perlahan. “Belum.”

Zean berjalan mendekat, duduk di sisi ranjang. Biasanya ia menjaga jarak, jarang sekali duduk sedekat ini. “Kalau kau merasa tidak enak badan, bilang padaku. Jangan dipendam sendiri.”

Ada nada tegas sekaligus lembut di sana. Nara tertegun, hatinya hangat namun juga waswas. Bagaimana mungkin ia bisa mengatakan semuanya? Bagaimana ia bisa mengaku bahwa dirinya tengah mengandung, sementara hubungan mereka bahkan tak dibangun di atas cinta.

Zean tiba-tiba mengusap wajahnya sendiri, mendengus kecil. “Entah kenapa, akhir-akhir ini aku merasa aneh. Mual, pusing, kadang ingin makan sesuatu yang tak masuk akal. Jangan-jangan… aku ikut-ikutan stres karenamu.”

Nara terdiam, matanya membesar. Ia hampir tertawa, tapi juga hampir menangis. Ia tahu persis apa yang sebenarnya terjadi, bayi kecil dalam rahimnya lah yang membuat Zean mengalami couvade syndrome. gejala kehamilan simpatik. Tapi ia tidak bisa mengatakannya. Karena ini belum lah saatnya.

“Maaf kalau aku membuatmu kerepotan,” ucapnya pelan, hampir berbisik.

Zean menoleh, menatapnya cukup lama. Ada kilatan samar di matanya, sesuatu yang sulit diartikan. “Bukan kerepotan,” jawabnya singkat. “Aku hanya… tidak mau ada yang membuatmu sakit.”

Nara merasakan hatinya bergetar. Untuk pertama kalinya sejak mereka menikah, ia merasa ada celah tipis yang terbuka di antara mereka. bukan lagi hanya kewajiban dan tanggung jawab, tapi juga sebuah perhatian kecil yang terasa tulus, meski mungkin Zean sendiri belum menyadarinya.

Namun jauh di sudut pikirannya, bayangan sosok asing yang terus mengawasi, dan nama Lusi yang masih bergaung dalam hidup Zean, membuat Nara sadar. kebahagiaan kecil ini rapuh, dan bisa runtuh kapan saja.

suasana kamar terasa lebih sunyi. Hanya suara detak jam dinding yang terdengar, berpadu dengan hembusan angin lembut dari celah jendela. Nara masih berbaring, matanya menatap kosong langit-langit, sementara jantungnya berdebar tak menentu. Ucapan Zean tadi terus terngiang-ngiang, sederhana tapi menusuk.

“Aku hanya… tidak mau ada yang membuatmu sakit.”

Kata-kata itu seharusnya biasa saja, namun bagi Nara yang terbiasa menerima sikap dingin dari pria itu, kalimat singkat itu terasa seperti oase di padang tandus. Ada sesuatu yang menghangatkan dadanya, meski ia berusaha keras menepis perasaan itu.

Zean bangkit dari sisi ranjang, melepas jasnya dan menggantungnya rapi di kursi. Tatapannya singkat pada Nara, lalu ia berjalan ke arah meja kecil, menuangkan segelas air putih. “Minumlah,” ucapnya datar sambil menyodorkan gelas itu.

Nara menoleh, sedikit ragu, namun akhirnya menerima. Jemarinya bersentuhan dengan jari Zean saat mengambil gelas itu, dan sesaat waktu terasa berhenti. Ada sengatan aneh yang membuat keduanya terdiam sepersekian detik, sebelum Zean buru-buru menarik tangannya.

Nara meneguk air itu perlahan, lalu meletakkan gelas di meja kecil di samping ranjang. “Terima kasih,” bisiknya pelan.

Zean tidak menjawab. Ia hanya mengangguk tipis, lalu membuka kancing kemejanya satu per satu, hingga akhirnya duduk di kursi dekat jendela dengan pandangan menerawang keluar. Malam itu, wajahnya tidak sekaku biasanya. Ada gurat lelah dan pikirannya tampak penuh.

Nara memperhatikannya diam-diam. Ia ingin sekali bertanya apa yang sebenarnya dipikirkan pria itu, apa yang membuat matanya sesekali berkedip cepat seolah menahan sesuatu. Namun bibirnya kelu.

“Zean…” panggilnya pelan, hampir ragu.

1
Bintang
Smgt 🌷
Etit Rostifah
lanjut ...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!