Gimana perasaan kalian disaat ada seorang wanita, sedang berjuang mencari nafkah keluarga di negeri orang, harus menelan pil pahit mendengar kabar sang anak terlantar, sedangkan sang suami memilih menikah lagi dengan kekasih lama nya .
Penderitaan tak selesai begitu saja, ketika sang mantan suami memilih mengabaikan anak kandungnya, dan mencurahkan seluruh kasih sayang kepada sang anak tiri, Dia berusaha kuat dan bertahan demi sang buah hati, Di tengah gempuran rasa cemburu yang masih ada di hatinya, melihat kemesraan sang mantan yang dia lihat setiap hari.
Hingga kesedihan berangsur terobati dengan kehadiran sosok dokter, yang menangani sang anak saat itu, Kedekatan Dokter Nino dengan Devan bagikan ayah dan anak, membuat sang ayah kandung cemburu dan menaruh rasa iri dengan kehidupan sang mantan istri.
Next langsung baca bab bab selanjutnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ꧁ঔৣ☬Rmls☬ঔৣ꧂, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
"Mau kah kamu jadi pacarku?"
Di villa milik Rama.
"Uncle dedek bayinya enggak di ajak?"Tanya Divan di dalam gendongan citak, bocah itu nampak bingung melihat baby Natan tertidur dengan pulas nya, sedangkan yang lain sudah siap.
"No, dedek bayinya di rumah saja biar embak yang jaga"Jawab Rama masih fokus bersiap diri, dia sedikit panik ketika jam menunjukkan pukul 19.00, yang artinya dia sudah terlambat dan pastinya akan membuat acara sedikit terhambat juga.
Tak begitu Rama pun telah siap dengan pakaian serba hitam outfit favorit nya, begitu juga dengan Divan bocah itu terlihat sangat tampan, dengan setelan jas menambah kuat aura bocah berwajah seperti opa korea itu.
Rombongan Rama pun akhirnya berangkat, dia satu mobil dengan Divan dan juga citak yang duduk di depan bersama supir, di depan mobil mereka ada satu mobil pengawal dan juga empat mobil berada di belakang, menampilkan bagaimana ketatnya pengawalan sang tuan muda.
.
.
.
.
.
Sebuah hotel bintang lima.
Di sebuah ballroom yang di sulap bak menjadi ruangan mewah, dengan warna hitam mendominasi interior di keseluruhan, lampu kristal nan indah dan mahal nampak berjajar bergelantung, seolah menunjukkan Begitu mewahnya dirinya, seolah tak mau kalah sang mawar merah juga turut andil dalam menghiasi acara malam ini.
Para tamu sudah nampak rapi duduk di kursi yang sudah di siapkan, mereka dengan tenang menunggu sang pemilik acara datang dan memulai acara spektakuler ini.
Para tamu sedikit riuh ketika tiga orang tamu undangan datang memasuki ruangan, dia adalah Richard Artanegara ditemani dengan sang kekasih dan juga anak tirinya.
Richard dengan angkuhnya berjalan dengan sesekali melirik ketika ada seseorang yang memanggil, begitu juga dengan Puput wanita itu berjalan bak sang pemilik acara.
Namun semua itu tak bertahan lama, ketika Richard tak menemukan nama dirinya di panggung utama, dia nampak bingung melihat dua nama asing berjajar di antara keluarga inti Wijaya.
"Sayang ada apa?"Tanya Puput melihat gelagat aneh sang kekasih, dia melihat Richard kebingungan dan menjadi pusat perhatian.
"Kamu"Tunjuk Richard kepada salah satu ajudan keluarga Pratama.
"Ada yang bisa saya bantu tuan?"Tanya ajudan dengan sopan, dia paham betul dengan siapa kini dia berbicara.
"Dimana tempat duduk kita?"Tanya Richard dengan tatapan tajam seolah akan menerkam mangsa di depan nya.
"Kursi anda ada di bawah tuan, di barisan pertama" jawab ajudan dengan sangat ramah sambil menunjukan sebuah meja VVIP di barisan depan.
Richard pun langsung berlalu menuju meja khusus untuk nya, dia begitu kesal saat yang seharusnya menjadi ajang membanggakan diri sebagai keluarga Wijaya, berubah tidak seperti yang dia harapkan, membuat pamor dirinya bertambah turun di mata para pebisnis.
Kasak khusuk pun mulai terdengar dari para tamu undangan, mereka mengira ada yang tidak beres antara Richard dengan keluarga Wijaya, hal itu mulai muncul ketika pergantian kepemimpinan perusahaan milik sang mantan istri, yang di ambil oleh sang putra mahkota Nini Artanegara, tak hanya itu belakangan ini Wijaya group juga mengakusisi perusahaan sang kekasih Puput dan mengganti kepemimpinan, membuat para pebisnis terkejut dan juga kagum dengan aksi perusahaan paling berpengaruh itu.
Detik mulai berganti malam mulai larut bersamaan dengan terbukanya pintu utama, pembawa acara pun memerintahkan seluruh tamu untuk berdiri menyambut para anggota keluarga Wijaya.
Mereka pun menyambut dengan tepukan tangan yang bergema, ketika Maria dan Anton berjalan beriringan dengan di susul Nino dan Risa di belakangnya.
Para tamu pun sedikit bingung dan juga kagum,melihat sosok wanita asing yang begitu cantik dengan balutan gaun merah, berada di barisan keluarga Wijaya.
Begitu pula dengan Richard, Puput dan juga Vanesa, mereka nampak bingung melihat Risa bisa berada di barisan keluarga Wijaya, wajah cantik dan kulit putih Risa terasa pas dengan gaun mewah yang melekat di tubuhnya, membuat Vanes dan Puput iri melihat kecantikan dan kemewahan yang risa miliki.
Maria langsung duduk di kursi untuknya, di apit oleh Nino dan Anton di sebelah nya, sedangkan Risa dia berada di samping Nino yang nampak tersenyum di sepanjang acara.
Acara pun dimulai dengan sambutan pada pimpinan perusahaan cabang, yang memberikan ucapan selamat atas semua pencapaian yang telah perusahaan induk dapatkan.
Setelah itu acara inti di mulai dengan sambutan CEO and chair women Wijaya group, yang memberikan penghargaan dan juga pergantian jabatan kepada para pegawai.
Dan lagi-lagi Richard harus kecewa, ketika namanya tak disebut dalam pidato pengangkatan kepemimpinan, tak hanya Richard semua orang pun juga sedikit menatap aneh keluarga Richard, yang seolah tersingkir dari kerajaan bisnis Wijaya.
"Dan satu lagi mungkin hadirin semua sedikit penasaran, dengan sosok wanita cantik di sebelah saya, perkenalkan namanya Risa owner dari minimarket Dvn mart jadi yang mau investasi Boleh yaa"Ucap Maria dengan senyum membuat semua tamu tertawa.
"Mungkin Kalian juga bingung, kenapa Risa bisa ada disini dan duduk di atas sini, Risa adalah teman dekat dari Rama putra Wijaya dan juga Nino Artanegara, bisa jadi kedua anak saya itu menyukainya namun masih gengsi untuk mengungkapkan, it's ok yang penting kalian bersaing dengan sehat yaa Nin" Ucap Maria lagi-lagi disambut dengan tawa oleh yang lain.
Tapi tidak dengan Richard dan dua wanita nya, mereka nampak tercengang mendengar keakraban Maria dengan sosok wanita, yang berkemungkinan besar menjadi menantunya.
Di tengah kegalauan Richard, semua langsung di kejutkan dengan Nino yang membawa bunga dan berjongkok di hadapan Risa.
Semua pun terkejut termasuk Risa dan Maria sendiri, para tamu pun segera mengeluarkan handphone mereka, hendak mengabadikan momen langka ini, membuat suasana di penuhi dengan sorotan lampu flash.
"Di sini di depan semua orang, dengan sepenuh hati aku mau bertanya, Risa apakah kamu mau menjadi kekasih ku?"Ucap Nino membuat semua wanita menjerit.
Mereka histeris melihat salah satu pebisnis muda tampan itu begitu sweet, tak sedikit dari mereka ikut deg-deg kan menunggu jawaban sang wanita.
"Tidak bisa!!!!!!!!"Teriak Richard merusak suasana, membuat semua orang menoleh ke arah Richard yang mereka ketahui sebagai ayah dari Nini Artanegara.
Pria itu berjalan ke atas panggung dan merebut bunga yang ada di tangan Nino, tak hanya itu Richard juga membuang bunga itu hingga hancur bertaburan.
"Apa yang kamu lakukan Richard?"Tanya Maria menggeser posisi Risa ke belakang tubuhnya.
"Diam!!!!" Bentak Richard dengan penuh emosi, membuat semua orang terkejut dengan sikap kasar pria itu.
"Berani-beraninya kau brengsek!!!!!!!"Teriak seseorang dari depan pintu.
Suasana berubah mencekam, dengan kehadiran segerombolan pria yang baru saja datang, Richard pun sedikit gentar melihat musuh yang sebenarnya telah datang.
bersambung........
jangan lupa like coment and favorit yaaaaa