NovelToon NovelToon
Bintang Untuk Angkasa

Bintang Untuk Angkasa

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Hamil di luar nikah / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Balas dendam pengganti
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Intro_12

Malam itu menghancurkan segalanya bagi Talita —keluarga, masa depan, dan harga dirinya. Tragedi kelam itu menumbuhkan bara dendam yang ia simpan rapat-rapat, menunggu waktu untuk membalas lelaki keji yang telah merenggut segalanya.

Namun takdir mempermainkannya. Sebuah kecelakaan hampir merenggut nyawanya dan putranya— Bintang, jika saja Langit tak datang menyelamatkan mereka.

Pertolongan itu membawa Talita pada sebuah pertemuan tak terduga dengan Angkasa, lelaki dari masa lalunya yang menjadi sumber luka terdalamnya.Talita pun menyiapkan jaring balas dendam, namun langkahnya selalu terhenti oleh campur tangan takdir… dan oleh Bintang. Namun siapa sangka, hati Talita telah tertambat pada Langit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Intro_12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tanpa Surat Juga Pasti Jadi Satu

Sore itu, Talita mengajak Langit ke taman kota. Udara segar berhembus, pepohonan bergoyang perlahan, dan suara anak-anak yang berlarian membuat suasana terasa hidup. Bintang ikut bermain dengan gembira, berlari kecil sambil tertawa, sementara Talita duduk di bangku taman, menyiapkan bekal kecil yang ia bawa.

Langit memperhatikan Talita diam-diam. Ada kelembutan dalam setiap geraknya, cara ia membetulkan rambut Bintang yang berantakan, cara ia tertawa kecil ketika Bintang merengek minta es krim, bahkan cara ia menoleh sambil tersenyum pada Langit. Dalam hati, ia merasa jatuh cinta. Namun kesadaran pahit segera menghantamnya Talita adalah milik Angkasa. Ia tidak boleh, bahkan tidak pantas, merebut kebahagiaan yang seharusnya bukan untuknya.

Namun satu hal terus mengusik pikirannya. Sikap Talita dan Angkasa masih sama saja, penuh cekcok dan sindiran, seolah surat yang pernah ia titipkan tidak pernah sampai pada Angkasa. Ada kecurigaan yang mengendap dalam hati Langit, hingga akhirnya tanpa diduga, Bintang mendekat dengan wajah bersalah.

“Tuan Langit… maaf ya,” bisik Bintang pelan, nyaris tak terdengar. “Surat Tuan… ketuker sama gambar aku. Surat yang asli… hilang.”

Langit terdiam, menatap mata polos anak itu. Ada rasa terkejut, sekaligus lega, karena akhirnya misteri itu terjawab. Ia tersenyum kecil, menepuk bahu Bintang dengan lembut. “Tidak apa-apa,” ujarnya singkat, penuh ketulusan.

Dalam hati, ia sudah mengambil keputusan. Ia akan menulis ulang surat itu, dan kali ini memberikannya langsung pada Angkasa. Semua harus jelas, semua harus adil. Meski hatinya terluka karena harus rela melepaskan Talita, Langit tahu itu jalan yang benar. Cinta yang sejati bukanlah soal memiliki, melainkan soal berani berkorban demi kejujuran dan keadilan. Dan ia siap menanggung rasa sakit itu sendirian.

^^^^

Dari arah parkiran, sosok Angkasa sudah tampak menunggu mereka. Wajahnya datar namun jelas menyimpan ketidaksenangan. Angkasa langsung melangkah maju, mendekati mereka.

“Talita,” suaranya dingin, “kau ini sebenarnya datang ke taman untuk menemani anak, atau untuk menemani dia?” Tatapan matanya menuding Langit tanpa perlu menunjuk.

Talita mengerjap, agak terkejut dengan nada itu. “Aku hanya ingin Bintang senang. Lagipula, Tuan Langit ikut mengawasi, salahnya di mana?”

“Salahnya,” Angkasa mendesis, “kau lebih banyak tertawa dengannya daripada denganku.”

Talita mendengus, lalu melipat tangan di dada. “Astaga, Tuan Angkasa. Kau ini bicara seperti anak kecil yang tidak kebagian permen.”

Cekcok mereka memanas, tapi justru terlihat kocak. Talita menyindir, Angkasa membalas dengan wajah masam.

Hingga tiba-tiba, Bintang yang sedari tadi memperhatikan dengan polos menyelutuk lantang, “Yang satu suka marah, satunya lagi nggak peka. Pasangan sempurna!”

Talita dan Angkasa langsung terdiam. Talita menoleh cepat, wajahnya memerah antara malu dan kesal, sementara Angkasa menatap anak kecil itu seolah baru saja mendengar ledakan besar.

“Bintang!” Talita mencoba menegur, tapi bibirnya sudah melengkung menahan senyum. Ia pun cepat menoleh ke Angkasa. “Kamu… cemburu? Kamu suka sama aku?”

Pertanyaan itu membuat Angkasa kaku sepersekian detik. Ia mengernyit, buru-buru mengibaskan tangan. “Nggak mungkin lah.”

Namun saat Talita terus menatapnya, Angkasa memilih berbalik badan. Ia berjalan lebih dulu menuju mobil, menundukkan kepala agar wajahnya tak terlihat. Karena jika Talita memperhatikan lebih dekat, ia pasti tahu, pipi Angkasa sudah merona, dan hatinya tidak tenang.

Langit duduk terpaku di kursi rodanya, menghela napas panjang. Ia mengenal betul adiknya. Ekspresi, gerak tubuh, cara bicara Angkasa, semuanya jelas menunjukkan bahwa lelaki itu tengah menyimpan perasaan yang ia sendiri coba sembunyikan.

Langit tersenyum getir. Tanpa surat itu pun, ia sadar, pada akhirnya takdir akan membawa Talita ke sisi Angkasa juga.

1
Asih S Yekti
lanjut , cerotanya bagus aku suka
Asih S Yekti
penulis baru tp bagus kok g banyak tipo penyusunan bahasanya juga bagus
Intro: Trimakasiih.. /Smile/
total 1 replies
Ceyra Heelshire
kasian banget /Whimper/
Intro
Hai, ini karya pertama ku..
makasih sudah mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!