eliza menyesal dengan apa yang di lakukanya selama ini, dulu dia melakukan semua hal dengan mengatasnamakan cinta, cinta nya yang sangat besar untuk alexio, membuat eliza menyingkirkan siapa pun yang berani mendekati cintanya.
namun saat eliza mulai menyesali kesalahannya dia mengalami kecelakaan yang membuat nya terlempar kembali ke masalalu dimasa SMA.
eliza bertekad untuk lebih baik lagi, kalau kebahagian alexio tidak bersama dengannya eliza akan belajar menerima itu, dan perlahan menjauh dari kehidupan alexio, tapi akan kah semudah itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ka nvi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menyebalkan
"ahh iya salam kenal gue lionard, lo bisa panggil gue lio".
eliza mengernyitkan alisnya menatap lio yang mengulurkan tangannya mengajak berkenalan.
tanpa mengatakan apapun eliza melanjutkan jalannya menuju perpustakaan, namun terhenti ketika lio menghalangi jalan nya.
"ets jangan pergi dulu, kenalan kita belum afdol dong".
" apaan si lo sok asik, minggir".
lio memegang dadanya seolah olah sakit menatap eliza, eliza memutar bola matanya malas.
"minggir".
" engga".
"sial,, menyingkir".
" tidakkk".
eliza menatap jengkel lelaki di depannya, baru kali ini menemukan spesies aneh, melihat lio yang cengar cengir, ingin rasa eliza membenturkan kepalanya.
eliza menarik nafas nya dan menghembuskan nya pelan lalu berbicara penuh penekanan.
"apa mau lo! ".
" kita kenalan dulu, lo tau lo itu idola gue, gue ini fans berat lo berhubung kita sedekat ini tidak boleh menyia-nyiakan kesem_".
"berisik!!! ".
lio pun mengulurkan tangannya. " gue lionard ergustave, kita satu angkatan jurusan gue ips".
dengan berat hati eliza menjabat tangan tersebut berharap pemuda rese ini segera pergi. "hm eliza". melepaskan jabatan tangannya lalu berlalu pergi namun lionard menghalanginya.
" whattt, hanya segitu,,gue juga tau nama lo eliza".
"ckkk mau lo apa sih, kalau lo ngehalangin jalan gue lagi gue ga akan segan segan lo jadi target gue selanjutnya onard".
" apaaa onard what the fuck!, gue yang seganteng ini se ferfeck ini lo panggil nama gue onard, no,, no,,, call name lio eliza! ".
eliza semakin jengah melihat lelaki yang tidak dikenalnya ini bersikap dramatis, menyebalkan fikir nya.
" minggir ga lo".
"panggil dulu nama gue yang bener ".
" ckk,, sialll,,, ".eliza memejamkan matanya sejenak. " lio, udah kan minggir lo".
"mulai hari ini kita teman ya , tadi lo bilang mau jadiin gue targett,, mau dongg, gue pengen banget kalau kaya alexio".
bukan itu yang eliza maksud, tapi malas sekali menjelaskan ke lelaki menyebalkan ini. " lo sial banget gue ketemu lo,, cowo gila".
eliza berlalu pergi meninggalkan lio yang tersenyum senyum sendiri.
"lucu nya, akhirnya gue bisa komunikasi langsung sama lo ".ucap lio sembari pergi dengan tersenyum
" wahh ga nyangka gue ternyata eliza kenal sama lion ya ".seru emilio
ya alexio dan teman teman nya menyaksikan semua itu dari kejauhan, namun tak bisa mendengar apa yang dibicarakan oleh eliza dan lion, karena yang terlihat hanya punggung eliza saja dari belakang, dan lio dengan wajah tengilnya, dari kejauhan terlihat akrab sekali.
"siapa lio".ucap kai
" ituloh siswa nakal dari kelas ips, famous banget disekolah apalagi ya wajah nya yang menjadi pusat perhatian di sini, ga heran jadi idola siswi di nusa bangsa ini". sahut emil
"ga heran sih wajah nya ganteng sih, apalagi auranya kaya bad boy bad boy gitu, wajar banyak cewe yang suka".ucap theo menghendikan bahu.
" baru tau gue dia deket sama eliza".ucap emill
alexio yang mendengarkan sedari tadi pun, pergi terlebih dahulu meninggalkan teman teman nya.
"ehh al tungguin lah".
teman teman nya pun menyusul alexio.
......................
" kak yakin gamau aku anter ".
bara menanyakan pertanyaan nya berulang memastikan, eliza bilang ingin ke mall dulu namun tidak ingin diantar.
" ya kaka udah janjian disana sama oliv dan nadia".
"beneran ga mau aku anter ke mall".
" ga perlu kaka mau nyetir sendiri aja".
"hmm yaudah deh".
.......
dari rumah eliza mengendarai mobil sendiri, nadia dan oliv sudah menunggunya di mall, eliza dengan bersemangat mengendarai mobil.
eliza pun melangkah menuju lantai tiga, terlihat oliv dan nadia melambaikan tangan.
" el👏🏻"
"hai, sorry udah lama ".
" belum sih kita juga belum lama".
"oke lets goo"
mereka pun menyusuri mall sembari shopping, namun saat ingin menuju toko jam tangan lexus, perhatian eliza teralihkan melihat tanghulu membuat nya ingin sekali.
"guys kalian duluan aja, gue mau beli tanghulu dulu, kalian mau nitip ga? ".
" no,, gue diett".
"gue juga engga el,, lo aja".
" yaudah kalau gitu kita duluan el ke toko lexus ".
" oke"
eliza pun menuju penjual tanghulu di sebuah toko tak jauh dari toko lexus itu, dengan bersemangat eliza pun memesan.
"pak satu yah".
" baik neng".
"ini neng".
" berapa pak? ".
" 50 ribu".
"ini pak".
eliza pun berbalik pergi sembari menikmati tanghulu di tangannya, namun di pertengahan jalan seseorang menabrak nya.
membuat tanghulu nya jatuh.
" arrhhhhh". teriak eliza menunduk memandang tanghulu yang terjatuh, baru satu yang masuk ke mulutnya sisanya berserakan di lantai.
"sorry sorry".ucap orang yang menabrak eliza
" aduh gue ga sengaja, gue ganti yah".ucap orang itu
eliza mengalihkan pandangannya namun terkejut begitupun orang yang menabraknya.
"elooooo".seru keduanya berbarengan
eliza mengeram kesal. " lo yah seneng banget nabrak gue, selalu sial gue ketemu sama lo".
"wait wait, gue minta maaf beneran ga sengaja, lagian sering ketemu juga bagus, bisa ajakan itu pertanda jodoh".kekeh lio sembari menaik turun kan alisnya, yah yang menabrak eliza adalah lionard.
" bacot lo! ".
" wihh santai neng eliza".sahut salah satu teman lio
yah lio beserta dua temannya, namun yang menabrak eliza adalah lio.
malas memperpanjang masalah dengan marah eliza akan pergi ke toko teman temannya berada, namun terhenti ketika seseorang menarik tangannya.
"etss mau kemana, gue kan udah bilang mau gue ganti".ucap lio dengan wajah tengilnya.
" ckkk, lepasin!!, denger yah gue gaperlu ganti rugi, gue harap kita ga ketemu lagi! ".ucao eliza sembari meronta gonta berusaha melepaskan tangannya dari lengan lio.
dengan wajah sok tersakiti membuat eliza semakin muak lio berkata." yah jangan dong my friend, udah ahh yo lah ikut gue, gue ganti tanghulu lo".
"apaan ga usah!! lepasin ga! " eliza memberontak namun bukannya terlepas lio malah merangkul eliza dan melangkah menuju tempat tanghulu membuat eliza mau tak mau mengikuti langkah lio, mau bagaimana pun tubuhnya pasti kalah.
"semoga lancar bro".teriak temannya
" yoi".lio memberi isyarat jempol sembari melangkah
"lepasin ga lo,, jangan kurang ajar yah, gue teriak nih".
" ya ampun lo makin lucu yah, bikin gue tambah gemes".
"gila ya lo, lepasin, lepasin gue bilang".
" gamau".dengan nada mengejek
setelah sampai di depan tanghulu lio pun memesan. dengan kondisi eliza di rangkulan nya, eliza pun berusaha melepaskan diri dengan menggigit tangan lio yang merangkulnya.
"pak dua ".
" siap".
"eh si neng yang tadi yah, sama pacarnya ya meni cocok".ucap sang pedagang memberi jempol
" buka_".
"iya cocok ya pak". ucap lio menyengir
" cocok pisan".
"lepasin rangkulan lo! ".ucap eliza marah
" oke oke".lio pun melepaskan rangkulan nya namun beralih menggengam tangan eliza.
"lo bener bener".
" syuttt,, cuman pegangan kita kan temen".
"ga ada temen sekurang ajar lo yah".
" hahahahaha lo gemesin banget ".
" emang udah gila ".decih eliza
selesai membeli eliza pun diberikan tanghulu oleh lio.
" udah kan, thanks".ingin melangkah pergi namun terhenti ketika lio menarik tangannya
"etssss".
"apa lagi! ".
lio pun menarik tangan eliza sehingga eliza menjadi didekatnya dengan jarak yang hampir dekat, saat hendak protes lio segera menarik eliza mengikuti langkahnya.
" mau ke mana! ".
" ga afdol kalau ga main dulu, gimana kalau kita nonton di bioskop ".
" lo yah seenaknya banget, lepasin ga".
"gamau el, lebih baik kita nonton bareng kapan lagi yakan".
" lo brengsek, sialan".
"etss mulut manisnya ".
" manis manis gue tendang ya lo".
"ya boleh".ucap lip tertawa namun tanpa eliza sadari dia mengikuti lio dengan berdebat kecil tanpa memberontak.
namun diperjalan menuju bioskop di mall tersebut, seseorang memperhatikan eliza dengan perasaan bergemuruh, hatinya sesak melihat pemandangan di depannya.
...****************...