NovelToon NovelToon
Parting Smile

Parting Smile

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Alyanceyoumee

Laki Abrisam Gardia adalah seorang penyanyi religi tersohor berusia 28 tahun yang sangat akrab dengan kesempurnaan. Dia memiliki sempurna rupa, harta, dan silsilah keluarga. Ketika kuliah S-2, dia dipertemukan dengan Mahren Syafana Humairoh, sosok perempuan tangguh yang hidup sendiri dengan menanggung utang yang di tinggalkan oleh almarhum ayahnya.

Pertemuan mereka menjadi awal malapetaka. Maksud hati Laki menolong Syafa yang tengah kesulitan dengan mengamankan Syafa di salah satu hotel miliknya, malah membuat beredar kabar di sosial media, bahwa Syafa adalah wanita satu malam Laki. Kondisi semakin kacau. Desakan media dan keluarga membuat Laki dan Syafa memutuskan untuk menikah kontrak.

Janji mereka adalah, tidak ada cinta. Hanya ada parting smile, setelah 5 tahun pernikahan. Namun, waktu yang dihabiskan bersama membuat keadaan menjadi rumit. Ada luka ketika sosok lain hadir diantara keduanya. Mungkinkah cinta perlahan tumbuh diantara keduanya?

AWAS!ZONA BAPER!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alyanceyoumee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27 Malam yang Basah

Halila bersenandung lirih, sementara tangan kanannya sibuk mengaduk segelas susu coklat. Raut wajahnya berseri. Wanita itu tampak bersemangat. Berjalan cepat sambil melambaikan tangan kiri berulang.

"Sini!" perintahnya tegas, saat puteranya yang tengah ber-title pengantin baru tak jua datang mendekat.

Laki menghempaskan napas malas. Masalahnya dia belum siap menerima titah dari Ami nya yang semakin ke sini semakin aneh-aneh.

"Ini, suruh di minum sama Syafa, ya," anjur Halila sambil mengasongkan segelas susu pada Laki.

"Buat putranya mana?" goda Laki manja.

Halila mengibaskan tangan sambil berkata, "Lelaki mah gak usah. Ini susu khusus buat para wanita."

Kedua alis Laki mengerut. Dia menerima segelas susu tersebut meski tidak mengerti susu apa yang Aminya maksud.

Beberapa detik selanjutnya, Laki menghempaskan napas. "Susu apa ini Ami? jangan bilang Ami ngikutin almarhum uyut Rauhilah, ya?" penasaran Laki.

"Apa ini? Kenapa kak Laki tau?"

"Abi yang cerita. Abi bilang uyut Rauhillah ngasih susu hamil pas malam pertamanya dulu. Makanya Tokcer. Abi sama Ami langsung punya putra yang handsome ini."

Halila terkekeh. "Sana masuk saja." perintahnya sambil mendorong Laki untuk memasuki kamar. Kini dia ketauan bahwa dirinya tidak sabaran sudah menginginkan seorang cucu.

Pakaian yang dikenakan Laki saat itu adalah pakaian koko dan sarung. Dia baru pulang melaksanakan shalat berjamaah isya di Mesjid. Lalu kini aksesoris di tubuhnya bertambah dengan segelas susu coklat titipan Ami nya untuk Syafa yang... entah dimana.

Laki celingukan. Netranya tidak menemukan Syafa di dalam ruang kamar. Kemana dia? gumam Laki sambil menyimpan gelas susu di atas nakas.

Pencariannya terhenti saat terdengar suara air di dalam kamar mandi. Laki ber-oh ria tanpa suara sambil menjatuhkan pantatnya di atas ranjang. Dia memutuskan untuk menunggu Syafa keluar sambil duduk bersemedi.

Syafa membasuh muka. Menatap wajahnya yang basah di cermin. Memperhatikan setiap air yang menetes dari ujung dagu, membuat dirinya kembali mengingat adegan perpisahan besama Ibunya tadi sore.

"Ami sama Abi bilang untuk menginap di sini," ucapnya pelan. Dia masih canggung dengan Ibu yang meninggalkannya bertahun-tahun lalu itu.

Mendengarnya Vira hanya bisa tersenyum sambil menggenggam jemari kedua tangan Syafa.

"Makasih, Nak. Lain waktu. Ibu ada pekerjaan lain yang harus di selesaikan," jawabnya.

"Ibu..., ibu doakan semoga pernikahanmu sakinah mawadah warahmah," lanjut Vira sambil sekilas menatap Laki yang berdiri beberapa langkah di belakang Syafa. Lelaki itu memberi keluangan pada mereka berdua untuk bicara lebih banyak.

"Ibu, ibu minta maaf karena dulu sudah meninggalkanmu. Ibu..., ibu minta maaf," sesal  Vira bertemankan kacaan air dimata.

"Tadi ibu sudah pamit sama Ami dan Abi. Mereka sangat baik. Ibu hanya berharap Syafa menjadi menantu kesayangan mereka. Jika sudi Syafa bisa main ke rumah ibu. Laki tau alamatnya. Tapi jika masih membenci ibu, dan tidak mau berkunjung kesana. Jangan memaksakan, hm. Ibu paham dengan kebencianmu sama ibu. Dan..., ibu akan menerimanya." Vira mengusap air mata yang tak berhasil ia bendung. Air mata sesal dan air mata bahagia karena melihat putri semata wayangnya dinikahi lelaki shaleh yang berkecukupan, membuat air matanya terus berderaian dengan lancang.

"Bu," Syafa menahan Vira yang hampir pergi menaiki mobil.

Sesaat Vira kembali memutar tubuh. Menatap putrinya yang sangat cantik.

"Laki bilang, ibu lagi sakit. Apa itu benar?"

Deg.

Raut wajah Vira serentak berubah sendu. Siapa yang mengatakan hal itu sama menantunya? Bardan? Otaknya berpikir keras. Ada rasa marah yang menggerogoti hati. Harusnya sampai dia mati putri dan menantunya tidak boleh tau hal itu. Tapi...

Vira tersenyum. Dia berjalan mendekati Syafa dan memeluknya sesaat. Kedua lengan Vira memegangi bahu Syafa, puteri kesayangannya. "Tidak, Nak. Kamu sudah terperdaya oleh suamimu. Itu hanya akal-akalan nak Laki saja supaya kamu tetap mau menikah dengannya. Tadi Nak Laki sudah menceritakan, bahwa kamu sempat tidak mau menikah karena merasa jengkel atas kehadiran ibu. Jadi nak Laki membohongimu. Maafkan ibu karna sudah egois tetap ingin menghadiri pernikahanmu, padahal ibu sudah sangat mengecewakanmu," jelasnya.

"Hm?" heran Syafa. Lalu memutar tubuhnya. Menatap Laki yang tengah berjalan mendekat.

"Jangan khawatir, Ibu pergi, ya," pamit Vira. Laki membukakan pintu mobil untuk Vira. Lalu dia melambaikan tangan saat mobil tersebut melaju keluar gerbang.

"Ya Allah," desis Syafa. Sekecewa apapun dirinya pada Vira. Hati kecilnya tetap mendoakan semoga ibunya tersebut tetap sehat dan bahagia.

Syafa kembali membasuh muka, kemudian mengenakan kerudung instan warna moka miliknya.

Sementara di luar kamar mandi, Laki berdiri kaku. Dia menunggu Syafa keluar dari kamar mandi. Lima menit, tujuh menit, Laki yang menunggu sambil duduk dan sesekali rebahan di atas ranjang saat itu mulai tidak sabaran. Dengan masih tetap menggunakan baju koko, Laki berdiri di dekat pintu. Jemari tangan kanannya siap dalam posisi hendak mengetuk pintu. Namun, bertepatan dengan itu Syafa keluar. Mereka berdua tersentak. Sorot mata mereka bertemu. Syafa kikuk. Laki pun begitu.

"Mau apa?" tanya Syafa gugup, sambil memeluk dirinya sendiri setelah keluar dari kamar mandi, menutup pintu dan menyandarkan tubuhnya di pintu tersebut.

Laki tersenyum. Dia menatap lamat-lamat wajah merah Syafa yang saat itu terkunci di hadapannya. "Tidak," jawab Laki.

"Hm... apa ini? Kamu kelihatan gugup sekali," desak Laki sambil berjalan satu langkah lebih mendekati Syafa.

Syafa diam. Sementara kepalanya menggeleng berulang. Kedua tangannya mengepal erat, berusaha menyetabilkan jantungnya yang berdegup hebat.

"Kamu tau, wajahmu menunjukan harapan," lanjut Laki.

"Harapan?" Syafa tidak mengerti.

"Hm, sepertinya kamu berharap saya melakukan sesuatu sama kamu," goda Laki dengan suara pelan.

"Apa?! Tidak! Enak saja!" sungut Syafa.

Laki tertawa. Melihat wajah Syafa yang semakin merah membuat dirinya merasa menang. "Haha, warna pipimu," ledeknya.

Aiisss... Syafa terpejam sambil menggigit bibir bawah. Dia jengkel dengan reaksi pada warna wajahnya sendiri. Kalau terus seperti itu, seumur-umur dia tidak bisa menyembunyikan apapun dengan perasaanya. Dan...., wanita itu tidak menyadari bahwa lelaki yang meledeknya serentak mundur saat dia melakukannya. Ya, saat dia menggigit bibirnya. Lelaki itu sibuk mengalihkan perhatiannya yang fokus tertuju pada bibir ranum Syafa. Sial! Hatinya mengumpat.

"Ini untuk ku?" tanya Syafa. Lalu mengambil susu di tangan Laki, dan meneguknya.

Namun di tegukan ke tiga, Syafa berhenti. Wanita itu memberikan gelas susu yang isinya masih banyak pada Laki.

"Coklat?" tanyanya dengan reaksi penuh ketakutan. Tanpa menunggu jawaban dari Laki, Syafa berlari ke dalam kamar mandi. Menutup pintu dan menguncinya.

Laki menunggu di luar dengan khawatir. "Ada apa, Syafa? Kamu baik- baik saja?" tanyanya saat terdengar Syafa berusaha memuntahkan susu yg dia minum.

"Saya masuk, ya?"

"Jangan! Aku tidak apa-apa."

"Kamu yakin?"

Diam.

"Syafa?!"

Hening.

"Syafa?!"

Masih tidak ada jawaban. Lalu tak lama kemudian,

Brugk!!

Laki mendengar bunyi debaman dari dalam.

"Syafa?! Ada apa?! Syafa?! saya masuk!" teriak Laki sabil menggedor dan mendobrak pintu dengan tetap memegangi segelas susu di tangan kanannya.

"Astagfirullah, Syafa?!" teriaknya saat menemukan Syafa terkulai di lantai kamar mandi.

Laki menyimpan gelas susu di lantai, samping tubuh Syafa yg tidak sadarkan diri. Dia memeriksa denyut nadi Syafa dengan panik. Mendekatkan telinga pada bagian dada wanita yang jadi istrinya itu, untuk sekedar meyakinkan jantungnya masih berfungsi walau tidak normal. Lalu di luar dugaan, tangannya yang panjang tanpa sengaja menyenggol gelas susu hingga tumpah. Air susu itu mengalir dan menambah basah pakaian serta tubuh Syafa. Dengan segera Laki yang panik membuka kerudung Syafa, dan di gunakannya untuk mengelap air susu. Berharap tidak terlalu membasahi dan mengotori tubuh Syafa.

"Syafa!"

Laki tetap meneriakan nama Istrinya, meskipun dia tau istrinya tidak mungkin menjawab.

🍃🍃🍃

To be continued.

Halooo .. gimana? Makin seru kan? Hehe... Pokoknya harus tetap pantengin Laki and Syafa... Jangan lupa Like and komen nya ya.... follow, subscribe, vote, bintang juga jangan pelit-pelit. Biar aku nulisnya semakin sumanguuueeett!!! hehe. Love u all...🥰🥰

1
Mamaz
kirain basah karna apa ya amoun thor...
Mamaz
Ini epek Laki ga pernah nyentuh perempuan lain selain ibu sama adik-adiknya ini.../Chuckle/
Mamaz
Damar mah ga ketebak mau ngapa-ngapain teh
Mamaz
Taoi suka kan ya?
Mamaz
Senyum ga senyum tetep cantik Syafa...
Mamaz
Lama-lama cinta pasti
Andrej
saya mampir ya kak
PjMaha
Macam bunglon /Tongue/
PjMaha
Semangat 45💃💃💃 ye ye ye ye
PjMaha
Ehem-ehem /CoolGuy//CoolGuy/
PjMaha
Namanya, Laki? /Shy/
SKU
Lanjut thor;..
SKU
kenapa Syafa?
SKU
Syafa jangan asal main gigut bibir depan kucing hey....
SKU
Kucing lagi mancing ikan...
SKU
Hadoooh kalian mah.
iqueena
Menyimak dalam diam 🤭
iqueena
Apakah masa lalu?
penyuka cerita
Lanjut Thor...
penyuka cerita
Syafa sakit apa thor....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!