Akibat Sudah Tidak Perawan

Keesokan harinya Noah membawa bayi laki- lakinya yang bernama Sean pergi ke supermarket untuk membeli susu. Iya, beginilah kehidupan Noah sekarang. Dia menjadi orang tua tunggal bagi anaknya. Dia hanya hidup berdua dengan Sean. Mengurusnya dari mulai bangun tidur hingga tidur lagi di malam hari.

Vina, ibu kandung Sean sudah pindah ke luar negri untuk melanjutkan kuliah atas permintaan kedua orang tuanya.Orang tua Vina yang sudah memisahkan Vina dengan sang anak pun tidak pernah perduli dengan cucunya. Bagi mereka itu semua tanggung jawab Noah karena telah menghamili anak semata wayang mereka. Menurut mereka Noah yang sudah menghancurkan masa depan Vina. Jadi mereka sangat membenci Noah dan meminta Noah pergi dari kehidupan Vina dengan membawa anak yang tidak berdosa.

Sedangkan orang tua Noah yang tinggal di Singa Pura pun tidak jauh beda dengan orang tua Vina. Mereka kecewa karena Noah yang sudah menghamili Vina. Padahal yang mereka inginkan jadi menantunya adalah Luciana yang pernah Noah ceritakan sebelumnya. Bukan Vina perempuan sekaligus mantan dari Kris keponakan orang tua Noah.

Iya, orang tua Noah tidak terima Noah menghamili Vina yang menurut mereka bukan perempuan baik- baik. Perempuan yang sering gonta- ganti pacar dan tidur dengan setiap laki- laki yang pernah dia pacari.

Dan sekarang Noah harus sendiri dengan mengurus anak bayi. Tentu Noah sedih, tapi dia tidak bisa berbuat apa- apa karena ini semua terjadi karena kesalahannya juga. Noah pun menganggap semua yang terjadi dalam hidupnya adalah karma atas semua perbuatannya di masa lalu.

Noah turun dari mobil sambil menggendong baby Sean. Kemudian dia masuk ke supermarket untuk membeli susu dan keperluan lainnya. Ketika sedang asik memilih barang- barang yang dia butuhkan, tiba- tiba tak sengaja Noah melihat seseorang yang dia kenal sedang mendorong troli menuju ke arahnya. Namun sepertinya orang itu tidak sadar bahwa orang yang berdiri di depannya adalah Noah karena orang itu sedang fokus melihat ke arah rak yang terdapat barang- barang keperluan sehari- hari. Iya, orang itu sama seperti Noah, sedang belanja keperluannya.

Noah berdiri sambil menatap pria tersebut. Iya dia adalah Billy. Semakin Billy mendekat ke arah Noah, Billy baru menyadari jika pria di depannya adalah Noah mantan kekasih Luciana.

Billy terlihat kaget. Dia langsung fokus pada bayi laki- laki yang ada di gendongan Noah. Bayi itu mirip sekali dengan Noah.

"Noah...Kau Noah kan...?" tanya Billy.

"Iya... Dan kamu Billy....? Suami Luciana...'' sahut Noah.

Billy hanya mengangguk, dalam wajahnya tersirat rasa tidak sukanya pada Noah. Iya, tentu saja, selama ini Billy beranggapan bahwa Luciana telah berselingkuh dengan Noah hingga Luciana hamil dan akhirnya Billy menceraikannya.

"Apa kabar Billy...?'' tanya Noah.

Billy tidak menjawab pertanyaan Noah. Namun dia kembali fokus pada bayi Noah.

"Dia anakmu...?'' tanya Billy dengan ekspresi dingin.

"Iya..." jawab Noah.

Billy lalu tersenyum sinis pada Noah.

"Wah hebat sekali..." ucap Billy kembali tersenyum sinis.

Noah hanya diam sambil menatap wajah Billy.

"Jadi anak kalian sudah lahir... Dan kalian sudah menjadi keluarga bahagia...?'' tanya Billy.

Lagi- lagi Noah hanya diam. Dia terus menyimak ucapan Billy mau ke arah mana.

"Apa kalian sudah menikah...? Asal kamu tahu Noah, p*l*cur itu belum resmi cerai secara hukum negara. Kamu hanya bisa menikahi dia dibawah tangan. Itu pun kalau kalian ada niat buat menikah. Tapi aku rasa sih kalian tidak akan pernah menikah. Bukankah kalian sudah terbiasa menjalani hubungan tanpa status ya...?" ucap Billy dengan nada mengejek.

"Pelacur itu sudah terbiasa dihamili tanpa dinikahi bukan...?'' tanya Billy kembali tersenyum sinis.

Noah mengerutkan keningnya kurang paham dengan apa yang Billy bicarakan.

"Ke mana p*l*cur itu...? Kamu pergi bersamanya kan...? Bilang sama dia, bereskan dulu perceraian denganku supaya statusnya diakui secara hukum negara kalau dia seorang janda. Kasihan anak kalian sudah lahir. Jangan sampai anak tidak berdosa itu tahu kalau ibunya seorang p*l*cur..." sambung Billy.

"Apa maksud kamu Billy...? Saya tidak mengerti...?'' tanya Noah.

Billy tiba- tiba tertawa.

"Kamu tidak usah berpura- pura Noah. Aku benar- benar muak melihatnya. Mana Luciana, panggil dia ke sini. Saya akan membawanya ke pengadilan agama supaya dia bisa punya surat cerai. Dan kalian menikahlah. Jangan berbuat zina terus - menerus. Kasihan sama anak kalian yang tidak berdosa itu..." ucap Billy sambil melirik bayi dalam gendongan Noah.

"Jadi kamu sedang membicarakan Luciana. Kenapa kamu menanyakan Luciana padaku. Kamu kan suaminya..." sahut Noah.

"Aku sudah menjatuhkan talak padanya. Dan aku menyesal telah menikahi perempuan kotor dan tukang selingkuh seperti dia, apa lagi perselingkuhan itu sampai menghasilkan anak. Itu benar- benar menjijikkan..." ucap Billy dengan penuh penekanan.

"Kamu ke sini bersamanya kan...? Panggil dia ke sini. Aku ingin menyelesaikan perceraianku dengan dia. Aku sudah tidak sudi lagi mempunyai hubungan apapun dengan perempuan kotor seperti dia..." sambung Billy dengan wajah memerah.

Noah menatap wajah Billy dengan lekat. Iya, tentu saja Noah kaget dengan apa yang dikatakan oleh Billy bahwa dia telah menjatuhkan talak pada Luciana. Dan Billy menuduh Luciana selingkuh dengannnya hingga hamil dan punya anak.

"Jadi kamu menjatuhkan talak pada Luciana dalam keadaan dia sedang hamil...? Dan kamu menuduh Luciana hamil dengan saya...? Begitu Billy...?'' tanya Noah tidak habis pikir dengan apa yang ada di otak Billy.

Ingatan Noah pun kembali ke satu tahun lalu di mana Luciana tiba- tiba datang ke apartemen saat Noah baru saja bercinta dengan Vina. Iya ,saat itu Noah melihat kesedihan yang mendalam di wajah Luciana hingga dia tiba- tiba menangis dan memeluknya. Namun saat dia ingin mengatakan sesuatu padanya, Vina tiba- tiba keluar dari kamarnya. Dan di saat itulah Luciana kaget dengan keberadaan Vina di sana.

Dan saat itu Noah merasa ada yang disebunyikan oleh Luciana yang belum sempat dia ceritakan pada Noah. Namun Luciana langsung pergi dari apartemen Noah. Dan Noah juga melihat wajah Luciana yang begitu pucat. Mungkinkah saat itu Luciana sedang hamil dan diusir dari rumah oleh Billy karena dianggap anak dalam kandungannya adalah anak Noah.

Noah menatap tajam ke arah Billy, dan tangannya mengepal sempurna.

"Kamu benar- benar keterlaluan Billy. Laki- laki b*jing*n kamu...Jadi kamu mengusir Luciana dari rumah...? Lalu di mana dia tinggal sekarang..." tanya Noah dengan mengeraskan rahangnya.

Kalau saja Noah tidak berada dalam supermarket dan tidak sedang menggendong baby Sean, dia pasti sudah memukuli Billy hingga babak belur.

Mendapat pertanyaan dari Noah, Lagi- lagi Billy tersenyum sinis.

"Kamu jangan membuatku muak dengan berpura- pura menanyakan di mana Luciana, Noah. Kamu tidak usah berpura- pura menutup- nutupi apa yang kamu lakukan dengan perempuan kotor itu. Kamu pikir saya bodoh...! Kamu pikir saya tidak tahu siapa yang sedang kamu gendong hah...!'' ucap Billy dengan dada bergemuruh.

"Bayi itu anak kamu dengan Luciana kan...? Mau mengelak apa lagi kamu hah...!'' sambung Noah.

Noah menggeleng- gelengkan kepalanya sambil terus menatap Billy dengan penuh kemarahan.

"B*jing*n kamu Billy. Laki- laki b*ngs*t... " ucap Noah.

"Bayi ini memang anakku. Tapi ini bukan anak dari Luciana. Ini anakku dengan Vina sahabat Luciana. Aku menikah dengan Vina. Dan sejak aku bertemu dengan Luciana satu tahun lalu, aku tidak pernah melihatnya lagi..." sambung Noah.

Iya, Noah sengaja tidak memberitahu Billy bahwa kemarin tidak sengaja dia bertemu Luciana. Karena pasti akan membuat Billy berprasangka yang tidak- tidak padanya dan juga Luciana.

"A...apa...? Jadi selama ini kamu tidak bersama Luciana...?" Billy tentu saja kaget.

Tapi Billy berusaha untuk tidak percaya begitu saja pada Noah. Bisa saja Noah hanya berbohong supaya Billy tidak marah dengannya.

"Apa buktinya kalau kamu tidak bersama Luciana dan anak itu bukan anaknya...?'' tanya Billy.

"Aku tidak perlu menunjukkan bukti apapun pada laki- laki br*ngs*k sepertimu..." jawab Noah tak kalah emosinya dengan Billy.

"Dengar Billy, kalau tahu akhirnya kamu bakalan mengusir Luciana, dulu aku akan membawa Luciana dengan paksa pergi dari kamu. Asal kamu tahu Billy, dulu aku pernah memintanya untuk meninggalkan kamu karena aku masih mencintainya. Tapi apa kata dia, dia menolakku karena kamu. Dia tidak mau mengkhianati kamu,suaminya..." sambung Noah.

"Tapi ternyata suami yang dia pertahankan adalah suami br*ngs*k..." lanjut Noah terus menatap tajam Billy.

"Sayang..." tiba- tiba seorang perempuan menghampiri Billy. Iya, dia adalah Katrina istri siri Billy.

"Ternyata kamu di sini, aku mencarimu ke mana- mana sayang..." ucap Katrina lalu menggandeng tangan Billy. Billy hanya diam tidak menyahut apa kata Katrina.

"Sayang, dia siapa...? Apa dia temanmu...?'' tanya Katrina sambil menoleh ke arah Noah.

Dan Lagi- lagi Billy diam.

"Hei apa ini anakmu...? Lucu sekali...." Katrina mencubit pelan pipi gemoy baby Sean.

Dan Babby Sean pun tersenyum. Namun Noah tidak ingin menjawab pertanyaan Katrina. Dia diam dan kembali menatap tajam Billy.

Iya ,tentu saja Noah tahu dari sikap Katrina pada Billy kalau di antara mereka ada hubungan khusus. Apa lagi bukan kali ini Noah melihat kedekatan Billy dengan perempuan empat puluh tahun itu. Sebelumnya Noah pernah melihat Billy jalan bersama Katrina di mall walaupun saat itu Noah hanya melihat dari kejauhan.

"Kamu benar- benar laki- laki munafik Billy... Kamu menuduh Luciana selingkuh, tapi pada kenyataannya kamu sendiri yang selingkuh..." ucap Noah sambil melirik sekilas ke arah Katrina.

Katrina pun kaget karena lelaki yang ada di depannya tahu tentang Luciana.

"Ingat Billy...aku pastikan kamu pasti akan menyesal karena dulu kamu sudah menelantarkan Luciana yang sedang mengandung anakmu..." ucap Noah.

"Dan kamu pasti akan mendapatkan balasannya... Camkan itu Billy..." sambung Noah lalu pergi dari hadapan Billy dan Katrina.

Billy terdiam dengan dada bergemuruh... dadanya naik turun dengan cepat.

"Sayang.... Siapa dia...? Kenapa dia membicarakan Luciana...? Kamu kenal dia...?'' tanya Katrina.

"Aku tunggu kamu di mobil..." ucap Billy tanpa mau menjawab pertanyaan Katrina dan dia langsung saja pergi meninggalkannya.

"Billy..." panggil Katrina.

Billy terus berjalan menuju mobilnya di parkiran supermarket. Billy duduk di jok kemudi terdiam sambil memikirkan semua apa yang Noah katakan padanya beberapa saat lalu.

"Jadi Luciana tidak selingkuh dengan Noah...? Apa benar kalau bayi dalam perut Luciana adalah anakku...?'' ucap Billy bicara dengan dirinya sendiri.

Billy kembali teringat saat Luciana memohon- mohon padanya agar Billy mau mengakui anak dalam perutnya adalah anaknya. Dan Billy juga mengingat dengan jelas saat Luciana memohon di kakinya supaya dia tidak menceraikan olenya namun Billly tidak mau menghiraukannya.

Billy menelan ludahnya dengan kasar, tiba- tiba dia dihinggapi rasa bersalah atas apa yang pernah dia lakukan kepada Luciana.

Kalau benar bayi yang ada dalam perut Luciana adalah anaknya, betapa berdosanya Billy menceraikan sang istri di saat sedang hamil, dan menelantarkan mereka. Bahkan Billy sama sekali tidak tahu tentang keberadaan Luciana saat ini.

"Sayang...bantuin dong...." ucap Katrina yang datang dengan barang belanjaannya.

Billy membantu Katrina meletakkan barang belanjanya di jok belakang. Katrina lalu naik ke mobil duduk di samping Billy.

"Billy, kamu belum menjawab pertanyaanku tadi. Siapa laki- laki itu...? Kenapa dia membahas Luciana denganmu...? Dia kenal dengan Luciana...? Dia tahu masalah kamu dengan Luciana...?" tanya Katrina.

"Dan dia bilang tadi, kamu mengusir Luciana dalam keadaan hamil...? Jadi Luciana hamil sayang...? " Katrina terus bertanya.

"Sayang ... Kenapa kamu diam saja...? Jawab aku sayang.. Apa benar Luciana pergi dari rumah saat dia sedang hamil anak kamu...? Tapi kamu bilang dia hamil dengan selingkuhannya kan...? Tapi kenapa laki- laki itu bilang dia hamil anak kamu...? Siapa yang benar sayang.. ?'' tanya Katrina lagi.

"Kamu bisa diam tidak Katrina...!!!'' bentak Billy karena kesal melihat Katrina tidak mau berhenti bertanya.

Bersambung....