NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Pria Cacat

Terpaksa Menikah Dengan Pria Cacat

Status: tamat
Genre:CEO / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Terpaksa Menikahi Suami Cacat / Tamat
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Alizar

"Aku tidak mau dijodohkan! Bukankah kalian semua tau kalau aku sudah memiliki kekasih? " "Kami semua tau nak, tapi tidak bisakah kamu menolong papa sekali ini saja, ? " "Tidak! Yang menjadi anak dirumah ini bukan hanya aku saja, masih ada Melodi di rumah ini, kenapa bukan dia saja yang kalian jodohkan! "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alizar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31

Seusai kuliah, Melody dan Risa memutuskan untuk makan di restoran yang belum pernah mereka coba sebelumnya. Tertawa ceria, mereka membicarakan berbagai hal sambil berjalan ke restoran pilihan mereka. Saat mereka sampai, sebuah kejutan tak terduga menanti Melody.

Di salah satu sudut restoran, Arkan, suami Melody, sudah menunggu dengan senyuman lebar di wajahnya. Di sampingnya, berdiri seorang pria tampan yang tak lain adalah asisten Arkan, Fajar. Melody terkejut dan gembira, sementara Risa, yang belum pernah bertemu Fajar sebelumnya, terpaku kagum melihat ketampanan yang jarang ditemui itu.

"Surprise, sayang!" ucap Arkan sambil menghampiri Melody dan mencium keningnya. Melody membalas dengan pelukan hangat, sambil matanya bertemu dengan Fajar yang tersenyum sopan. Risa, yang masih terpaku, mencoba menyembunyikan debaran hatinya.

"Dari mana kamu tau kalau aku disini mas? " Tanya Melody masih penasaran

"Tadi aku ke kampus mu, ketika sampai disana terlihat sepi, untung GPS HP mu aktif, itulah kenapa aku bisa disini sekarang. " Ucap Arkan lembut pada Melody

Mereka berempat kemudian duduk bersama. Obrolan mengalir dengan lancar, Arkan dan Melody bercerita tentang perjalanan mereka, sementara Risa sesekali mencuri pandang ke Fajar, yang tampak asyik mendengarkan. Rasa kagum Risa bertambah ketika Fajar berbicara dengan lembut dan penuh perhatian, menunjukkan kecerdasan dan ketulusan yang membuatnya semakin terpikat.

Makan siang itu berakhir dengan tawa dan cerita, namun di hati Risa telah tumbuh benih-benih perasaan yang akan ia simpan sebagai kenangan indah bersama Fajar, pria yang baru saja mencuri hatinya dalam pandangan pertama.

Ting!

Melody sedang asyik menceritakan kisah di kampusnya bersama Arkan, suaminya, di sebuah restoran yang cukup ramai. Tiba-tiba, ponselnya yang tergeletak di meja berdenting, menarik perhatian Melody. Dengan alis terangkat, dia memeriksa ponselnya dan melihat nama "Risa" tertera sebagai pengirim pesan. Melody menoleh ke arah Risa yang duduk tepat di hadapannya, terkejut namun Risa hanya tersenyum lebar padanya.

Tanpa berkata apa-apa, Melody membuka pesan tersebut, matanya membulat membaca isi pesan dari Risa yang ternyata adalah gambar lucu yang menggambarkan dua ekor anjing yang sedang berdansa, dengan caption yang menyindir betapa seringnya mereka berdua, Melody dan Arkan, yang kebetulan duduk di sampingnya, ikut terkekeh melihat ekspresi terkejut sekaligus terhibur wajah Risa yang seperti itu.

Dengan senyum masih mengembang di wajah mereka, Arkan dan Melody serentak berdiri, meninggalkan Risa dan Fajar berdua saja, "hei kalian mau kemana? " Tanya Fajar pada pasangan pasutri itu

Arkan menarik nafas begitu pun Melody keduanya saling senyum. "Kami ingin pulang, karena aku ingin menikmati waktu bersama istri ku, " Jelas Arkan menoel hidung mancung Melody

"Ya sudah, kalau begitu ayo. Biar aku antar, " Balas Fajar cepat namun dicegah oleh Arkan

"Tidak, Fajar. Aku pulang dengan taksi saja, jika harus menunggu mu itu pasti akan memakan waktu yang lebih lama lagi, sementara aku sudah merindukan istriku. Seharusnya kau paham dengan pengantin baru bukan, " Setelah berkata seperti itu Arkan dan Melody bergegas pergi

Melody berbisik. "Fighting, " Bisiknya pada Risa membuat gadis itu tersipu malu

"Dasar bucin, " Ucap Fajar meremehkan Arkan dengan nada yang sangat sinis. Matanya bergulir melirik Risa yang tengah menatap nya, alisnya berkerut baru sadar ternyata ada temannya Melody juga disana

Kini dimeja restoran itu hanya terisi oleh Fajar dan Risa membuat Risa sangat bahagia. "Oh thanks Melody, lo vemar benar ngerti apa yang gue mau. " Batinnya kegirangan

"Ekhem! Kau masih ingin disini? " Tanya Fajar pada Risa. Kasihan saja kan jika  wanita itu ia tinggalkan sendiri di restoran seperti itu

Risa dengan qkaha polosnya mengangguk. "Iya, bahkan makanan ku saja masih belum habis. " Jawabnya penuh dengan kelembutan

Andai disana ada Melody mungkin Melody akan muntah mendengar suara Risa yang lemah lembut seperti itu. Sungguh itu Risa sekali mengingat Risa yang Melody kenak sangat cerewet dan ceplas ceplos.

"Huh! Yasudah, cepatlah habiskan makanan mu. Aku akan menunggu mu hingga kau selesai, dan mengantarkan mu pulang."

Uhuk!

Uhuk!

"Hei kau pelan pelan. Tidak akan ada orang yang ingin mengambil makanan mu, jadi santai lah, " Ucap Fajar terkejut dengan Risa yang tersedak

Risa sendiri memilih minum dengan banyak agar rasa panas dan perih pada tenggorokan nya hilang. "Sebentar, hidungmu mengeluarkan mi? Tahan, jangan kau sedot tali tariklah menggunakan tangan mu demgan pelan. " Ucap Fajar kaget

Risa tersedak oleh Ramyeon nya sendiri hingga membuat mie itu keluar dari satu sisi lubang hidungnya. "Sialan! Kenapa pake acara bikin malu sih, "

" Jangan dilihat. Biarkan aku sendiri yang melakukan nya. "Kata Risa namun Fajar tetap saja  mendekat

" Stop disitu, biar aku saja ku mohon. "Risa mencegah Fajar dengan wajah memelas menahan malu karena mie yang masih bergelantungan dilubang hidungnya

" Oh oke oke, "Fajar mundur teratur membiarkan Risa melakukan nya sendiri. Risa pun dengan hati hati mengeluarkan mie itu hingga akhirnya bernafas dengan lega

" Apa kau baik baik saja? "Tanya Fajar dan Risa demgan wajah yang memerah bak tomat, entah karena malu atau baper entah lah hanya dia sendiri yang tau.

" A, aku baik. "Jawabnya sambil menunduk

" Baguslah, makanlah dengan pelan, "peringat Fajar sekali lagi dan Risa mengganguk. Perasaan nya kali ini bercampur aduk, antara senang dan malu sekaligus.

Senang karena Fajar menunggunya hingga selesai makan, dan malu karena kejadian beberapa menit yang lalu.

Sementara itu dilain tempat, Arkan dan Melody tengah tertawa terbahak bahak mengingat Risa yang langsung naksir pada Fajar dengan pandangan pertama.

"Aku jadi kepikiran deh mas, apa kita comblangin saja mereka berdua? " Tanya Melody pada Arkan yang duduk disebelah nya

Arkan terlihat berpikir sejenak sebelum akhirnya bersuara. "Bisa aja sih sebenernya. Tapi apa Fajar mau? " Tanyanya membuat Melody menatap Suami nya itu

"Maksud mas? Tentu pasti maulah, kan Risa juga cantik mas selain cantik dia juga baik, meskipun aku baru mengenal nya tapi dia memang anak yang baik, itulah kenapa aku dan dia berteman. " Jelas Melody membuat arkan menghela nafasnya

"Ya, mas tau itu. Masalahnya bukan di Risa nya sayang, tapi Fajar. Kamu pasti tau kan kalau Risa iti ponakan dari Rina? " Tanya Arkan dan Melody mengangguk

"Kenapa jika Risa ponakan mantan pacar kamu itu? " Tanya Melody

"Gini lho sayang, setau mas, Fajar itu menyukai Rina. Entah sejak kapan pastinya mas juga nggak tau, tapi dari tatapan mata Fajar ke Rina itu berbeda. Dan mas rasa juga Fajar nggak tau kalau Risa adalah keponakan dari Rina, jadi saran mas lebih baik biarkan mereka yang menjalaninya berdua, kamu jangan ikut campur urusan mereka. Dari pada nanti cintanya Risa bertepuk sebelah tangan, terus teman kamu galau dan sakit hati bagaimana? "Jelas Arkan panjang lebar membuat Melody terdiam

"Benar apa yang dikatakan mas Arkan. Aku juga nggak mau kalau Risa sampai sakit hati, tapi kan Rina nggak suka sama kak Fajar, jadi nggak salah dong kalau aku jodohin Risa dengan kak Fajar? Dari pada sama si Rina Rina itu nggak cocok banget kalau bersanding sama kak Fajar. Udah lah mukanya tua, make up nya kaya ondel ondel juga, nggak selaras sama kak Fajar yang mukanya masih baby face kayak mas Arkan. Nggak bisa, pokoknya apapun yang terjadi aku harus bisa comblangin mereka berdua. " Batin Melody penuh tekad

Arkan yang duduk disebelah nya mengernyitkan alis bingung melihat raut wajahnya Melody yang berubah ubah setiap detiknya. "Kamu mikirin apa? " Tanyanya dan Melody langsung sadar

"Ha, aku? Nggak kok mas. Nggak mikirin apa apa, hehe. " Cengirnya memperlihatkan deretan giginya yang putih dan tersusun rapi

Arkan hanya mengangguk saja dan membiarkan Melody bersandar pada lengan kekarnya. Dengan taksi yang mereka naiki tujuan mereka kali ini adalah kediaman rumah orang tua Melody untuk mengambil pakaian Melody yang tertinggal disana.

1
Lindra
susunan kata dan cerita yg menarik...smgt
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!