***
Indah tapi menyakitkan , pria yang dulu sangat mencintainya kini berubah menjadi pria yang kejam dan suka menyiksanya.
Moana tidak mengetahui apa penyebab nya kenapa Shaka suaminya sangat membencinya, padahal sebelum mereka menikah Shaka sangat lembut kepadanya.
" aku capek Shaka, lepaskan aku, biarkan aku pergi " mohon Moana kepada Shaka dengan mata berkaca kaca baru saja pria itu menampar pipi nya dengan sangat keras
" jangan bermimpi, dan ini baru permulaan Moana Ranayma kita belum masuk ke intinya " ucap Shaka menatap tajam kearah Moana tanpa expresi lalu melangkah pergi dari sana.
....
Yang penasaran dengan ceritanya yukk mampir di Novel nya Author guysss, jangan lupa Like comen dan Vote dukungan dari kalian sangat berarti untuk Author 🤗
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31.
.
.
Amora baru saja selesai dengan makanan nya gadis kecil itu sudah kenyang saat ini , Moana yang melihat nya tersenyum kearah sang putri
" Amora tunggu Mommy di ruang tamu ya, mommy cuci piring dulu habis itu kita kembali kerumah sakit " ucap Moana yang juga sudah selesai dengan makanannya
" ciap Mommy " Amora dengan cepat turun dari kursinya lalu berlari kearah ruang tamu menunggu sang Mommy
di ruang tamu Amora kembali menggendong boneka panda milik nya " lacanya aku lindu cama mbakyu dan kang Jefli " gumam nya dengan matanya yang serius menatap kearah boneka panda kesayangan nya
tiba-tiba ponsel Mommy nya bergetar Amora melihat kearah ponsel milik Moana yang ada di atas meja, mata nya menatap kearah nama yang tertera di dalam layar ponsel itu
" Mami Vanecca " Amora membaca nya dengan alis yang terangkat ke atas di usianya yang masih 3tahun itu ia sudah pintar membaca dan berhitung, kecerdasan Shaka sang Daddy menurun kepada nya
Moana melihat kearah pintu dapur tetapi Moana belum kunjung keluar dan dengan tangan gembul nya Amora merai ponsel sang Mommy lalu menjawab panggilan dari Mami Vanessa
" Hallo dicina Amola dan Mommy nya Amola lagi cuci piling " jelas gadis kecil itu dengan cara bicaranya yang cadel
di seberang telepon Mami Vanessa yang mendengar suara lucu itu seketika menarik senyumannya
" apa Mami bisa bicara dengan Mommy mu sayang " ucap Mami Vanessa lembut
" hhhmmmm.... bica.... tunggu ya Amola bawakan poncelnya dulu ke Mommy " ucap Amora lalu ia melangkah masuk kedalam dapur menghampiri Moana yang baru saja selesai dengan kegiatannya
" Mommy ada yang mencali Mommy " ucap Amora seraya berdiri di belakan Moana dengan ponsel yang berada di tangan nya
Moana membalikkan badan nya lalu melihat kearah sang putri " siapa ayang " tanya Moana lembut
" namanya Mami Vanecca " jawab Amora dengan mata bulat nya menatap kearah sang Mommy
Moana yang mendegar itu kaget dan segera mengambil ponsel nya yang ada di tangan Amora
" Amora tunggu Mommy di luar ya sayang " ucap Moana yang di angguki oleh Amora. setelah Amora pergi dari sana Moana menghembuskan nafasnya lalu duduk di salah satu kursi makan yang ada disana
" halo Mami " ucap Moana
" halo darling.... malam ini kamu ada klien lagi dan klien ini adalah salah satu klien langganan Mami " jelas Mami Vanessa
" baik Mami " patuh Moana
" bagus.... malam ini Mami tunggu ya sayang ingat jangan sampai telat " lanjut Mami Vanessa lagi lalu segera mengakhiri telepon nya.
Moana kembali menghembuskan nafasnya lalu melangkah keluar dari dapur ia harus menemui Amora yang sedang menunggunya di ruang tamu.
.
.
.
Shaka berjalan memasuki rumah sakit Hospitals Harapan Indah dibelakang nya Roy dengan setia mengekorinya, hari ini ia ada Meeting penting dengan direktur utama rumah sakit Hospitals Harapan Indah salah satu rumah sakit yang berada di bawa kekuasaannya.
langkah nya yang sangat gagah itu membuat para dokter perempuan dan para suster melirik kagum kearah nya, sungguh sangat sempurna pria itu, tetapi Shaka tidak pernah melirik mereka sedikit pun ia hanya terus melangkah hingga masuk kedalam lift khusus.
Moana dan Amora baru saja sampai di rumah sakit setelah membayar taksi Moana langsung menggandeng tangan Amora untuk masuk kedalam rumah sakit
di tangan Amora sudah ada dua permen kapas yang ia beli tadi di penjual yang ada di lampu merah. senyumannya terukir di bibir cantik nya matanya berbinar seraya melihat permen kapas itu.
" pacti Maula akan cenang " gumamnya seraya membayangkan wajah bahagia dari kembarannya
sesampainya di kamar rawat Maura mereka langsung masuk dan di sambut oleh Suster Diana yang selalu setia menjaga Maura
" selamat siang bu " ucap suster Diana dengan tersenyum
Moana tersenyum lalu menyambut sapaan dari suster Diana " bagaimana keadaannya " tanya Moana melangkah kearah Maura
" tadi Maura sempat sesak nafas tetapi dokter Siska dengan cepat menanganinya bu " jelas suster Diana
Moana mengelus rambut tipis putri nya itu dan setetas air mata keluar membasahi pipi cantik nya " Maura harus kuat ya sayang sampai ada pendonor yang cocok untuk Maura " ucap Moana seraya mengelus rambut Maura sedangkan Maura yang merasakan ada yang menglus rambut nya seketika membuka matanya
" mommy " panggil Maura dengan suara lemah nya
Moana segera menyeka air matanya lalu tersenyum kearah Maura " iya sayang apa Maura haus "
Maura menganggukkan kepalanya dan dengan cepat Moana membantu Maura untuk duduk lalu segera memberikan air kepada putri nya itu dan dengan pelan Maura meneguk nya hingga air yang ada di dalam gelas itu tersisa hanya setengah nya saja.
Moana tersenyum seraya meletakkan gelas itu di atas nakas, tiba-tiba Amora muncul di samping brankar Maura seraya memberikan satu permen kapasnya itu kepada sang kembaran.
" ini untuk Maula " ucap Amora seraya tersenyum
Maura melihat kearah sang Mommy dan dengan cepat Moana menganggukkan kepalanya seraya tersenyum, Maura dengan wajah bahagianya mengambil permen kapas yang di berikan oleh Amora kepada nya.
" kamu cuka " tanya Amora dengan mata bulat nya menatap kearah sang kembaran
" iya telimakacih " jawab Maura tersenyum bahagia
" apa Maura mau makanan nya sayang " tanya Moana
Maura menganggukkan kepalanya dan dengan wajah nya yang tersenyum Moana segera membuka bungkus permen kapas itu.
" Mommy " panggil Maura lagi seraya menatap kearah sang Mommy
" iya sayang "
" apa boleh Maula makan ayam goleng krispi lacanya Maula pengen cekali makan makanan itu " jelas Maura dengan wajah nya yang penuh harap berharap sang Mommy membelikan makanan kesukaan nya itu
Moana melihat kearah suster Diana meminta pendapat dari suster itu " apa Maura boleh makan ayam goreng krispi suster "
Suster Diana tersenyum lalu berkata " bisa bu asalkan tidak banyak "
Maura yang mendengar itu tersenyum bahagia akhirnya ia bisa memakan makanan kesukaannya itu setelah sekian lama.
" apa saya boleh minta tolong suster " tanya Moana kepada suster Diana
" bisa bu "
" tolong belikan ayam goreng krispi yang di inginkan oleh Maura dan sekalian juga suster membeli makan mungkin suster belum makan kan " jelas Moana yang langsung di angguki oleh suster Diana
Moana memberikan dua lembar uang merah kepada Suster Diana " ini terlalu banyak bu " ucap sudah Diana tidak enak
" tidak apa apa suster , ambil saja " paksa Moana
" Mommy Amola ikut ya cama cuctel Diana " ucap Amora dengan wajah yang penuh harap melihat kearah sang Mommy
Moana tersenyum lalu menganggukkan kepalanya " tapi ingat ya sayang jangan membuat suster Diana repot "
" ciap Mommy " Amora belari kearah sofa lalu menyimpan permen kapas nya disana setelah nya berlari kearah suster Diana dan segera menggandeng tangan suster cantik itu
" ayo cuctel " ajak Amora yang di angguki dengan senyuman oleh suster Diana
Moana yang melihat itu tersenyum lalu kembali melihat kearah Maura, " mau ini sayang " tanya Moana memperlihatkan permen kapas yang sudah ia buka Pembungkus nya itu
Maura menganggukkan kepalanya dan dengan pelan Moana menyuapi putri bungsunya itu.
.
.
.