NovelToon NovelToon
Kontrak Pernikahan Dengan Tuan Zaidan

Kontrak Pernikahan Dengan Tuan Zaidan

Status: tamat
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Ibu Pengganti / Nikah Kontrak / Tamat
Popularitas:49.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Melati, hanya seorang guru honorer di sebuah sekolah elite. Namun, dia harus terjebak dengan seorang Tuan Muda yang ternyata Ayah dari anak didiknya.

Menjadi istri bayaran, bukan salah satu dari cerita yang ingin dia lalui dalam hidupnya. Ketika dia harus menikah dengan pria yang hatinya terkunci untuk sebuah cinta yang baru dan sosok baru setelah kepergian istrinya.

Namun sial, Melati malah jatuh cinta padanya. Bagaimana dia harus berjuang akan cinta yang dia miliki. Dalam pernikahan yang semu, dia harus berjuang membuka kembali hati suaminya yang sudah terkunci rapat. Namun, di saat dia benar-benar ingin berjuang dalam cinta dan pernikahannya ini. Melati, harus menyadari satu hal tentang suaminya.

"Kau tidak akan pernah ada dalam tujuan hidupku. Jadi berhenti berharap lebih!"

Melati hanya bisa diam dengan menatap punggung Zaidan yang pergi menjauh darinya setelah mengucapkan kalimat yang benar-benar menghancurkan harapan rapuh yang sedang dia perjuangkan saat ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Akan Menceraikannya!

Melati ingin mengangkat kakinya dari atas paha suaminya, merasa tidak enak karena hal ini. Mau bagaimana pun Melati hanya seorang istri bayaran untuk Zaidan, jadi dia tidak sepantasnya diperlakukan seperti ini oleh pria itu.

Zaidan mendongak dan menatap Melati dengan lekat. "Kenapa kau bisa terluka seperti ini? Dasar ceroboh"

"Aku tidak sengaja terkena pecahan vas bunga. Kenapa juga Tuan memecahkan vas dan meja semalam"

Sial, Melati kenapa kau berani sekali mengatakan itu. Bagaimana jika dia kembali marah.

Zaidan beralih duduk disamping Melati sekarang. Menyandarkan kepalanya di sandaran sofa dengan hembusan napas pelan. Sebenarnya dia cukup menyesal dengan sikapnya semalam, tidak bisa menahan emosi dalam dirinya.

"Sekarang kau tahu bagaimana kemarahanku? Jadi, jangan coba-coba membuatku marah lagi"

Melati menoleh dan menatap suaminya dengan lekat. "Apa yang membuatmu marah sebenarnya?"

Sejak semalam, Melati masih bingung dengan kemarahan Zaidan yang sebenarnya apa penyebabnya. Dia tidak mau terlalu percaya diri sampai berpikir jika Zaidan marah memang karena cemburu.

"Kau masih belum tahu apa alasanku marah sampai seperti itu tadi malam?"

Dengan polosnya Melati menggeleng pelan, karena dia tidak ingin terlalu percaya diri dengan pikirannya itu.

"Ternyata kau memang bodoh" 

Hanya satu kalimat sebelum Zaidan berlalu menuju kamarnya. Melati hanya menatap punggung tegap suaminya yang berjalan menaiki anak tangga. Wajahnya cemberut kesal, ingin membalas ucapan suaminya yang mengatainya bodoh. Tapi, Zaidan sudah keburu pergi.

"Atas dasar apa dia mengatakan aku bodoh, padahal memang sikapnya saja yang membingungkan semua orang"

Melati hanya diam di sofa ruang tengah, tidak berniat mengikuti suaminya ke dalam kamar. Padahal dia tahu jika Zaidan akan pergi bekerja, dan Melati belum menyiapkan apapun. Sejak mereka tidur satu kamar, maka Melati selalu menyiapkan setiap pakaian dan perlengkapan kerja suaminya. Tapi sekarang, Melati masih belum bisa melupakan kejadian semalam yang benar-benar membuatnya shock.

"Biarlah dia mau melakukan apapun, aku tidak peduli"

Melati membaringkan tubuhnya di sofa, mengambil ponsel dan mengirim pesan pada teman gurunya untuk mengatakan jika dia tidak bisa masuk mengajar hari ini.

"Ah, tapi semalam dia pergi kemana ya?"

Saat pertanyaan itu muncul, tiba-tiba sebuah pesan dari Ares masuk ke ponselnya. Melati langsung membuka pesan itu.

Mel, kamu baik-baik saja 'kan? Ada apa dengan Tuan Muda? Tadi malam dia datang ke rumahku dan minum disini dengan keadaan cukup kacau.

"Ah, jadi dia pergi ke rumah Kak Ares ya. Tapi apa dia marah pada Kak Ares karena semalam aku dengan lantang mengatakan jika aku akan mengejar Kak Ares setelah pisah darinya"

Melati langsung ingin membalas pesan dari Ares, tapi sepertinya pria itu tidak sabar menunggu balasan pesan dari Melati hingga Ares langsung menelepon.

"Mel, kamu baik-baik saja 'kan?"

"Iya Kak, aku baik-baik saja"

"Jadi, semalam apa yang telah terjadi? Apa Zaidan marah padamu?"

Melati menghembuskan napas panjang, ingin menceritakan semuanya, tapi tidak mungkin. Karena kejadian semalam menyangkut dengan perasaannya pada Ares yang selama ini dia simpan dan tidak pernah dia ungkapkan sampai sekarang.

Dan sekarang ... perasaannya mulai goyah.

"Ya, dia marah karena aku semalam tidur di sofa"

Di sebrang sana, Ares mengerutkan keningnya dengan dalam. "Apa maksudnya kamu tidur di sofa?"

Melati melipat bibirnya ke dalam, bingung harus mengatakan apa. Ketika dia sebenarnya tidak ingin mengatakan jika dirinya dan Zaidan sudah tidur satu kamar. Itu seperti sebuah hal yang menjatuhkan harga diri Melati di depan pria yang dia cintai.

"Em, aku dan Tuan Zaidan sudah tidur di kamarnya sejak ulang tahun Zenia. Dan semalam-"

"Hah? Mel, kamu belum di apa-apain sama Zaidan 'kan? Apa dia menepati syarat yang telah kamu berikan padanya saat awal pernikahan?"

Sudah Melati duga, yang ditakutkan Ares hanya syarat yang pernah di ajukan oleh Melati pada Zaidan. Intinya Ares hanya takut Melati merasa sedih karena syarat yang dia berikan tidak di tepati oleh Zaidan.

"Kak, kami hanya tidur bersama selama ini. Bahkan dia saja tidak pernah memelukku dalam tidur"

Aduh Mel, kenapa ucapanmu itu seolah kamu memang ingin dia memelukmu saat tidur.

"Lalu apa yang terjadi dengan kemarahan Zaidan semalam?" tanya Ares lagi.

Melati hanya menceritakan tentang Zaidan yang mengatakan jika Zenia bukan anak Melati. Hal yang membuat Melati sakit hati, karena dia begitu tulus menyayangi Zenia seperti anaknya sendiri, meski Melati belum pernah merasakan punya anak. Tentu dia tidak menceritakan tentang Zaidan yang mengusik tentang perasaannya pada Ares. Itu masih rahasia yang ingin dia simpan sampai saat ini.

*

Ketika Zaidan datang ke Kantor, Ares segera menemuinya. Pria itu mengikuti Zaidan masuk ke dalam lift.

"Tuan, Melati sudah cerita tentang apa yang terjadi semalam. Dan-"

"Apa yang dia ceritakan padamu?" tanya Zaidan dengan suara rendah penuh penekanan, dia menoleh dan menatap tajam pada Ares.

"Tentang ucapan Tuan mengenai Zenia. Sebenarnya Melati sudah pernah bilang pada saya, jika dia menganggap Zenia seperti anaknya sendiri. Kasih sayangnya tulus, meski dia belum pernah mempunyai seorang anak selama ini. Tapi, Melati siap menjadi Ibu yang baik untuk Zenia"

Jadi dia tidak menceritakan tentang pertengkaran yang sebenarnya terjadi karena perasaannya pada Ares.

"Sebaiknya Tuan jangan terlalu keras pada Melati, kasihan dia"

"Kau tidak perlu mengasihani istriku! Urus saja pekerjaanmu"

Ares hanya menghembuskan napas kasar melihat Zaidan yang keluar dari lift. Sebenarnya Ares saja tidak mengerti dengan sikap Zaidan akhir-akhir ini yang sering berubah-ubah tidak jelas.

Ares mengikuti Zaidan menuju ruangannya. "Dan untuk syarat yang Melati berikan pada Tuan, itu masih berlaku 'kan meski sekarang kalian tidur satu kamar?"

Pertanyaan Ares itu membuat Zaidan langsung berhenti melangkah, dia menoleh dan menatap Ares dengan begitu tajam. "Sudah ku bilang, tidak perlu ikut campur urusan istriku dan aku!"

"Tapi Tuan, jika nanti anda menceraikan Melati dalam satu tahun pernikahan, setidaknya dia masih-"

"Diam kau Ares! Aku tidak akan pernah menceraikannya"

Seketika mata Ares mengerjap pelan, cukup kaget dengan ucapan Zaidan barusan. Melihat pria itu yang langsung berlalu dari hadapannya setelah mengatakan hal itu.

"Bodoh, kenapa aku tidak menyadari jika ternyata dia sudah jatuh cinta pada Melati"

Ares tidak bisa menahan senyumnya saat menyadari hal yang sudah dia harapkan dari sebelumnya. Bahkan saat pernikahan Tuannya dan sahabatnya terjadi, Ares sudah berharap Melati bisa membuka kembali hati Zaidan yang terkunci.

Bersambung

1
ken darsihk
Terima kasih thor cerita nya bagus 👍👍😍😍
ken darsihk
pinisirinnn sama Sany yng telah merebut rumah yng sdh ditempati Melati beserta ibu dan adik nya
Kirain ada karma nya buat ulet bulu Sany 🤔🤔🤔
ken darsihk: hak hak author bisa aeeee 💪🏼💪🏼
total 2 replies
ken darsihk
Yeaayyy akhir nya mereka bahagia
ken darsihk
Aq sdh di sana thor 😍😍
nonoyy
akhirnya hidup bahagia bersama 😍😍😍
nonoyy
bucin parah zaidan hhhhhh
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ahhh,,,kalo udah bucin gk tau tempat ini zaidan🤣🤣
Pujiastuti
akhirnya selesai sudah cerita tentang Melati dan Zaidan dengan akhir yang bahagia
Pujiastuti
sibucin sama istri ngak peduli sama tempat dan orang² yang ada disekitarnya 😁
dika edsel
belum juga lahiran udah end aja.., anaknya laki apa perempuan?? tp gkpa2 lah., terimakasih othor..,dan skrg aku mau terbang ke dunianya shafa..,doain aku kuat ya mak..da..daaaa..
Rani R.i
hufff aku pikir ada cerita Aries menemukan cinta sejati nya,,ternyata hanya sebatas cinta zaidan dan melati
Nita.P: Ares aku buat pisah, tapi gak janji realis cepat
total 1 replies
dika edsel
siap bestie..., "ani-ani no simpanan yess..,"
Rani R.i
sudah mulai bucin tuan mudah zaidan
Rani R.i
siappp meluncur semangat up
Pujiastuti
seneng deh pasangan ini sudah baikan jangan marah² dan salah paham lagi ya kalian berdua
ken darsihk
Di tunggu thor cerita Safa nya 💪🏼💪🏼
ken darsihk
Akhir nya mereka rujuk kembali
Semoga selalu bahagia Melati Zaidan
nonoyy
nah gini kan baguss akhirnya....
bahagia slalu zaidan dan melati 🤩🤩🤩
Uba Muhammad Al-varo
Zaidan.... perlakukan Melati lebih baik lagi,
Fitria Syafei
Siap kk 👌 Kk yg baik hati kereen 🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!