NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Lagi

Terpaksa Menikah Lagi

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Tamat
Popularitas:73.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nicegirl

Keilani Nassandra telah dijatuhi talak tiga oleh Galang Hardiyata, suaminya.

Galang masih mencintai Kei begitu juga sebaliknya, Kei pun masih mencintai Galang, teramat sangat mencintai lelaki yang sudah berkali-kali menyakiti hatinya itu.

Kei dan Galang berniat rujuk kembali, akan tetapi, Kei harus menikah terlebih dahulu dengan lelaki lain, setelah Kei dan lelaki lain itu bercerai barulah mereka bisa rujuk kembali.

Oleh sebab itu Galang meminta bantuan temannya di salah satu club eksklusif yang Galang Ikuti Hardhan Adipramana untuk bersedia menikahi Kei dan segera menceraikan Kei setelah mereka melewati malam pertama.

Bagaimana reaksi Galang begitu mengetahui Hardhan adalah Presdir dari beberapa perusahaan terbesar abad ini?

Mampukah Kei bertahan dengan sikap dingin dan arogan Hardhan?

Dan pada akhirnya ...
Ketika cinta harus memilih ...
Siapakah yang akan dipilih Kei?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nicegirl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam Pertama di Kota Cinta

Mereka makan malam di restaurant mewah yang berada di ketinggian sekitar seratus meter. Dengan konsep modern mewah dan pencahayaan yang redup, Restaurant itu di dominasi oleh warna kuning karamel.

Hardhan sudah memesan dua kursi di dekat jendela, Kei terus memandangi city scape yang penuh dengan kerlap kerlip lampu, dan tentu saja dengan Menara Eifel yang berdiri tegak di tengahnya, yang menjadi daya tarik utama kota ini.

Terdengar Hardhan sedang menyebutkan pesanannya ke pelayan, entah apa yang dipesan Hardhan Kei tidak mengerti, mereka berbicara dalam bahasa Prancis, dan Kei menyerahkan sepenuhnya pada Hardhan, melihat tulisan di buku menunya saja sudah membuat kepala Kei pusing.

"Apa tidak ada dress lain dengan kerah yang lebih tertutup? Kau tahu bola mata pelayan tadi nyaris saja melompat keluar, melihat dada montokmu itu!" gerutu Hardhan setelah pelayan itu pergi.

"Dan aku harus beberapa kali mengulangi pesananku karena pelayan tadi tidak fokus mendengarnya," lanjutnya.

Kei mengalihkan pandangannya dari Menara Eifel ke wajah Hardhan yang terlihat tidak senang. Kei menunjuk ke arah Alex, yang sedang duduk di meja terpisah dengan empat anak buahnya.

"Salahkan dia yang memilih dress ini untukku. Asal kamu tahu dress ini masih lebih sopan dibanding dress lainnya, dress lain dadaku lebih terbuka lagi, hanya satu centi mendekati ... " Kei mengibas tangannya,

"Sudahlah aku malas berdebat, kamu selalu saja bersikap berlebihan. Apa kamu tidak bisa melihat ke sekeliling kamu sekarang ini? Banyak wanita-wanita cantik yang memakai dress yang jauh lebih seksi dari yang aku pakai!"

"Aku memang tidak melihat mereka, aku hanya melihat wanitaku."

"Pantas banyak wanita yang bertekuk lutut padamu, kata-katamu begitu manis," ledek Kei.

"Dan kamu harus lihat wanita-wanita cantik dan seksi itu, aku tidak ada apa-apanya di banding mereka, jadi yaahh aku merasa kamu memang berlebihan jika menganggap pelayan tadi tertarik padaku."

"Tidak semua pria melihat hanya dari kecantikan saja. Ada beberapa pria yang menginginkan wanita sepertimu, wanita yang secara alami mampu membangkitkan gairah terliar mereka, hanya dari melihat wajahmu saja."

"Itu pasti pria playboy sepertimu!"

Hardhan tersenyum sinis, meraih dagu Kei memaksanya melihat Hardhan,  "Benar, playboy sepertiku. Melihat wajahmu saja sudah membuatku bergairah, dan kau tau pasti aku belum menyalurkannya. Aku menginginkanmu seutuhnya malam ini, dan aku akan memastikan akulah yang ada di dalam pikiranmu bukan pria lain!" tegas Hardhan dingin, membuat bulu kuduk Kei meremang.

Hardhan menarik tangannya dari dagu Kei, dan Kei langsung menaikkan dagunya, bersikap menantang,

"Kamu yang tidak berhasil menyalurkannya kenapa menyalahkan aku? Atau jangan-jangan kamu im ... "

Melihat mata Hardhan yang berkilat dengan kemarahan, Kei langsung menutup mulutnya, Kei kembali mengalihkan perhatiannya ke luar. Berdoa dalam Hati semoga Hardhan tidak meledak dengan kemarahannya di sini.

Astaga apa aku sudah gila? Aku masih berani menantangnya.

Tiba-tiba suasana menjadi heboh, membuat Kei terlonjak kaget di kursinya, berpikir kehebohan itu adalah perbuatan suaminya. Dengan marah Kei beralih ke Hardhan yang sedang melihat sumber kehebohan itu, dan mata Kei mengikutinya.

Terlihat di kursi samping meja mereka, seorang pria sedang berlutut di depan wanitanya, dengan sebuket bunga di tangan kirinya, dan kotak cincin di tangan kanannya. Pria itu berbicara panjang lebar dengan kalimat yang tidak dipahami Kei.

Sedang wanitanya, menatap penuh haru ke prianya dengan kedua tangan menutup mulutnya, yang mungkin sedang ternganga kaget karena tidak menyangka akan mendapatkan lamaran dari pria yang di cintainya itu.

Pasti wanita itu menjawab setuju, karena sang pria langsung memasangkan cincin ke jari manis wanitanya, dan mereka langsung berpelukan disambut dengan tepuk tangan pengunjung lain. Kei pun ikut tepuk tangan, pemandangan yang seromantis itu biasanya hanya ia lihat di drama-drama.

Tiba-tiba Hardhan menarik Kei, membawanya keluar dari restaurant itu. Setelah menerima mantel yang mereka titipkan tadi, Hardhan kembali menariknya membuat Kei merona merah karena malu menjadi perhatian pengunjung lain.

Entah kapan Hardhan memberi perintah ke Alex, anak buah andalannya itu sudah membawa mobil ke depan lobby, Hardhan mendorong Kei masuk.

"Kamu kenapa sih? Kita kan belum makan!" tanya Kei kesal.

Hardhan tidak menjawab, rahangnya mengeras. Kei menatap Alex dari kaca spion, mata mereka bertemu di kaca kecil itu, terlihat gerakan samar kepala Alex yang menggeleng.

Ohh berarti raksasa ini tidak boleh di ganggu. Baiklah!

Sambil melipat kesal kedua tangannya, Kei mengalihkan pandangannya ke luar jendela, kemana pun selain ke sosok menyeramkan di sebelahnya.

Perjalanan kembali ke penthouse dilalui dengan sunyi, sampai mobil berhenti di depan Lobby, tanpa menunggu Alex membuka pintu untuknya Hardhan bergegas turun, menarik Kei keluar bersamanya, mengabaikan sapaan petugas apartment Hardhan terus jalan, menaiki lift pribadi ke penthousenya.

Hardhan mendorong Kei ke dalam kamar dan menguncinya, dengan langkah pelan dia mendekati Kei, sambil membuka pakaiannya sendiri.

"Aku tadinya ingin bersabar, menunggumu memintanya sendiri, tapi sepertinya itu malah membuat kau berpikiran aku ini lemah," desisnya.

"Bu ... Bukan itu maksudku." Kei mundur selangkah demi selangkah menghindari Hardhan.

Hardhan sudah menanggalkan semua pakaiannya, bukti gairahnya terlihat jelas meminta kepuasan. Mengirimkan getaran-getaran halus ke seluruh tubuh Kei, membuat daerah pribadinya berdenyut liar.

Ya Tuhan ... Pria ini serba besar, pasti akan terasa lebih sakit dari biasanya.

Dengan satu gerakan Hardhan menarik Kei ke dekatnya, membuat Kei memekik, tangannya dengan lihai menanggalkan semua pakaian Kei sampai Kei juga menjadi sepolos Hardhan.

"Kau mau naik sendiri ke tempat tidur, atau aku yang membopongmu?" tanya Hardhan dengan suara parau.

"A ... Aku ... " mulut Kei di bungkam dengan ciuman Hardhan, Sambil tetap mencium Kei Hardhan membopongnya ke tempat tidur, Tangan Kei merangkul leher Hardhan.

Hardhan terus mencium Kei, jemarinya yang lihai menggoda dan mengusap bagian pribadi Kei, membuat napas Kei tersengal, jantungnya berdegup kencang, Kei mencengkeram seprai, ketegangan aneh membuatnya menggeliat liar, erangan pasrah keluar dari mulutnya.

Ciuman Hardhan beralih ke pipi,  "Kei ... Hh Kei ... " Hardhan mencium kening Kei,

"Apa aku harus menyelesaikannya?" Ciuman Hardhan beralih ke leher Kei, "Atau melanjutkannya?"

Dengan gugup Kei menyentuh Hardhan, napas Kei keras dan cepat, matanya masih terpejam, ia ingin tubuh dan jiwa Hardhan menyatu dengannya.

"Hardhan ... Aku ingin sekarang ... " Dengan kedua mata yang terus terpejam, Kei menyurukkan kepala ke leher Hardhan, dan menggigitnya pelan, membuat Hardhan kehilangan kendali diri sepenuhnya.

Tubuh keras Hardhan melesak masuk, membuat Kei memekik pelan dan matanya seketika terbuka lebar bertemu dengan mata Hardhan yang menatapnya khawatir

Rasanya ... Berbeda.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Hardhan lkhawatir, Kei menggeleng.

Hardhan bergerak dengan irama terkendali, mendorong Kei ke tepi jurang kenikmatan yang memabukkan. Bersama-sama mereka menikmati puncak dari permainan mereka.

Malam pertama mereka, di kota paling romantis sedunia.

1
Dian Astutik
cerita yang seru
kesetiaan antar keluarga
Dewa Rana
wah author pintar sekali menggambarkan kota Paris ya...
Dewa Rana
🤣🤣🤣
Dewa Rana
si Inge gak kapok2, padahal udah pernah masuk penjara
Dewa Rana
memang ada ya fak teknik jurusan tata boga?
Dewa Rana
kei tidak pakai logika, cuman pakai rasa
Dewa Rana
astagaaaa, udah dikasarin begitu masih sayang...? bukan matamu keiii....
Dewa Rana
baca lagi Thor, untuk ketiga kalinya 😃
Lesti Awati
aku jg balik lagi baca dr awal
ceritanya ngangenin walaupun sudah tau endingnya tapi masih semangat baca lagi
⋆.˚mytha🦋
kudunya kei dingetok palanya biar sadar 😑
Dd'Ros Afkar Fauzan
baca lagi di tahun 2025 karena kangen author author noveltoon
Nia Nara
Fakultas teknik jurusan tata boga itu memangnya ada ya thor 😅
Yani Maria Hadiansyah Yani
Sonya aku suka gayamu👍
Yani Maria Hadiansyah Yani
🤣🤣🤣 Di panggil cuman buat liat ke mesraan bos nay
Yani Maria Hadiansyah Yani
Aku balik lagi baca thor soal nya kangen sama ceritanya 😘
ponii
akhirnya ku menemukan mu ..karya kakak author yg Q suka..karna email bermasalah harus turun level dan cari novel yg pernah Q baca yg sae²... 🥰🧡
Nur Liana
dah berapa kali aku baca gak bosen2 kenapa ya🤔🤔🤔
Rara Aska
Luar biasa
Triana Oktafiani
Bagus ceritanya, ditunggu karya2 lainnya
Ari Peny
aq baca lg thor kangen siraksasanya kei hhhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!