Season 2 lanjutan dari sekuel putri Perawan milik daddy
harus baca season 1 dulu baru season 2 yaaa
Aksi balas dendam sempurna para Daddy karena kesalahpahaman di masa lalu, akan kah berakhir penuh cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bantuan dengan imbalan setimpal
Aland mengelus lembut perut Ailee, mengusap nya beberapa kali sambil menatap dalam wajah sang istri yang mulai terlelap dalam tidur nya.
Sejenak Aland mengulum senyum nya, dia fikir sejak hamil Ailee menjadi begitu manja dan cengeng, bahkan ada banyak sekali keinginan nya yang mesti di turuti, temperamental nya seringkali naik turun dan bagi Aland disini lah letak uji Kesabaran nya.
Kadang saat melihat tingkah Ailee yang notabene nya penurut tiba-tiba berubah menjadi begitu aneh, membuat dirinya bertanya-tanya, apa jenis kelamin sang buah hati dan bisa jadi ini karakter anak mereka nanti.
Oh sayang..!!
ucap Aland dalam hati sambil mempererat pelukannya.
Aland menarik pelan nafasnya, Sejenak fikiran Aland berkelana menjauh melanglang buana, dia fikir pada akhirnya puncak keserakahan seseorang benar-benar mampu memecah belah keadaan.
Harapan Aland semoga keadaan setelah ini menjadi baik-baik saja, semoga apa yang mereka rencanakan berjalan sesuai ekspektasi.
Ketakutan terbesar nya adalah jika ada yang terluka di antara mereka, dia berharap semua akan baik-baik saja.
Aland kembali mempererat pelukannya, mencium puncak kepala Ailee beberapa waktu hingga pada akhirnya dia ikut terlelap di samping sang istri.
********
Belle tampak sibuk berkutat didapur, membuat makan malam untuk semua orang, sedangkan Bern duduk tepat dihadapan meja mini bartender tampak sibuk dengan laptop nya, laki-laki itu tampak membuat panggilan melalui Vidio call dengan beberapa orang, bahkan terlihat juga beberapa kali dia bicara sambil memperhatikan gambar yang entah apa menurut belle.
Sesekali Bern menyesap kopi yang ada di sisi kanannya sambil matanya tetap fokus menatap ke arah layar.
Belle terus sibuk dengan urusannya membuat beberapa menu makanan,bisa di bilang mereka bahkan tidak saling bicara sejak tadi karena fokus dengan kesibukan masing-masing.
"Sudah menemukan titik pasti nya?"
Bern bertanya sambil mengklik beberapa gambar di hadapannya.
"Sudah tuan"
Seorang laki-laki bicara dari dalam layar.
"Aku akan kembali ke markas besok bersama beberapa teman, persiapkan semua senjata sesuai dengan apa yang aku pinta"
Bern bicara lantas menatap ke arah Winda yang berada di layar lain di hadapannya.
"I need your help baby"
ucap bern kemudian.
"Kamu tahu bukan? ada bayaran yang cukup setimpal yang harus kamu gelontorkan"
Winda bicara sambil terkekeh.
"Ada berlian Afrika di gudang bawah markas mereka, sayang"
Bern bicara sambil menyesap kopi milik nya.
Winda jelas menaikkan ujung alisnya, seorang perempuan tiba-tiba muncul sambil menghembuskan asap rokok di kamera Winda.
"Fifty-Fifty"
perempuan itu tampak bernegosiasi
"30-70"
Bern suka gaya perempuan di belakang Winda, liar dan menggoda.
Winda seolah-olah membiarkan perempuan itu bernegosiasi dengan Bern.
"Kau bisa memanggilnya Hera"
bisik Winda sambil mengedipkan sebelah matanya, lantas menggeser posisi duduknya, Hera tampak duduk tepat dihadapan Bern.
Gadis cantik berkulit putih dengan rambut bergelombang indah itu kembali menyesap rokoknya.
"Waw"
Gadis itu menatap Bern beberapa waktu.
"Dia pasti ahli di atas kasur"
Gadis itu bicara sambil menghembuskan asap rokoknya lagi.
"No, Hera"
Winda tampak tidak setuju, Hera malah tertawa cekikikan, Bern hanya mengulum senyum sedang kan Belle yang mendengar itu langsung melotot tidak percaya.
Ahli di atas kasur? pembicaraan macam apa itu?.
Belle memunyungkan bibirnya.
"40-60"
Hera bicara lagi ke arah Bern.
"Aku tidak suka para gadis mendapatkan porsi yang sedikit"
Bern menaikkan ujung bibirnya.
"oke 40-60"
Setelah berkata begitu Bern langsung menutup panggilannya nya diikuti dia menutup layar laptop nya.
"hmmm aromanya cukup menggugah selera"
Ucap bern cepat ke arah Bella, dia berjalan memutar lantas masuk dari ujung kanan.
"Aku fikir kamu memang koki yang hebat"
ucap bern sambil memperhatikan beberapa menu yang sudah jadi.
"Aku hanya suka memasak"
ucap Belle sambil mengembangkan senyuman nya.
Bern mengacak-acak lembut poni Belle.
"Jaga diri baik-baik selagi kami pergi"
ucap bern tiba-tiba lantas mencium lembut puncak kepalanya.
Seketika Belle merasa jantungnya mulai berpacu tidak beraturan dan wajah nya seketika memerah.
"He em"
Belle mengangguk pelan tanpa berani menatap kembali wajah Bern.
Kemudian Bern beranjak meninggalkan Belle dengan gerakan santai seperti tanpa dosa.
tanda tanda langsung ijab sahhh inii
gk kebayang kalau aku naik mobil sekencang itu
hahahaq
kakak tetep ngasih tau readers yg gk mau ngulang langsung ke part 32
menurut ku ini bagus