NovelToon NovelToon
Bukan Bujang Desa Biasa

Bukan Bujang Desa Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:15.3k
Nilai: 5
Nama Author: Kim99

“Menikahlah denganku, Kang!”

“Apa untungnya untukku?”

“Kegadisanku, aku dengar Kang Saga suka 'perawan' kan? Akang bisa dapatkan itu, tapi syaratnya kita nikah dulu.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Calon Jodoh?

“Ha-ha-ha.” Laras tertawa hambar di depan kedua sahabatnya, dia melirik ke arah Wulan dan juga Naura, dan kedua sahabatnya itu ikut tertawa sepertinya.

“Kalau sih gimana kamu aja, Na. Kamu kan yang ngerasain, kamu yang ngejalanin semuanya. Jangan tanya orang lain atuh.” Laras menyunggingkan senyum. “Kalau misal kamu mau minta pendapat, minta aja pendapatnya orang-orang di sekitar A Satya. Iya enggak?” tanya Laras pada Wulan.

Perempuan itu tersenyum, dia melirik ke arah Naura dan mereka sama-sama menyunggingkan senyum aneh.

“Ah.” Naura mengaduk kopinya malas. Bisa-bisanya dia terlibat hal seperti ini dengan orang seperti Laras, perempuan yang sudah dia anggap seperti sodaranya sendiri, perempuan yang tidak pernah ragu untuk dia tolong, tapi ternyata, menolong anjing terjepit malah anjing itu mengigitnya setelah sembuh. “Nanti malem keluarganya mau ke rumah, buat nentuin tanggal pernikahan.” Lagi-lagi dia melirik Laras yang tampak sangat gugup, berbeda sekali dengan dia yang biasanya selalu terlihat kalem.

“Jadi rencananya kalian mau nikah bulan mana?” tanya Wulan. “Kita juga bisa atur jadwal buat jadi bridesmaids kan?” tanyanya pada Laras dan perempuan itu hanya mengangguk.

“Bulan depan, mungkin. Tadinya mau bulan ini, tapi katanya Om-nya A Satya mau nikah, jadi giliran.”

“Omnya yang dokter itu?” tanya Wulan. “Dia beruntung banget bisa tugas di sini, ya.”

“Hmmm.” Naura mengangguk. “Aku denger sih itu bukan beruntung, tapi ....”

“Tapi?” tanya Wulan sambil menyipitkan mata, sangat ingin tahu kelanjutannya. “Na?!”

“Enggak deh, aku takut salah denger, lagian juga kayaknya daripada jadi dokter di RSUD, gajinya lebih gede kalau kerja di rumah sakit swasta di Jakarta. Aku juga kalau enggak kepaksa males balik ke kampung.” Matanya kembali melirik ke arah Laras, menatap perempuan di sampingnya bingung. “Kamu kenapa, Ras? Sakit?” tanya Naura. “Wajah kamu pucet banget itu.”

“Aku enggak papa, kok.” Dia berusaha untuk tersenyum tapi tiba-tiba Laras menutup mulutnya dan buru-buru beranjak sambil menahan mual. Naura dan Wulan saling menatap dan mereka tersenyum miring.

“Hamil?” tanya Wulan. Naura hanya mengangkat bahu, menoleh ke arah punggung Laras yang sudah semakin menjauh. “Sekarang kamu gimana atuh, Na? Mau lanjut nikah? Buktinya udah di depan mata lho, masa kamu masih mau sama si setan Satya sih?”

“Enggak tahu. Lan. Aku masih mikirin cara buat ngomong sama mereka. Kurang seru kalau aku batalin nikah gitu aja. Apalagi kalau Laras beneran hamil, enggak adil banget kalau aku lepas si Satya gitu aja, enak mereka dong.”

Wulan menghela napasnya lalu mendekati Naura, mereka malah saling mengutakan dan di sana mereka menangis tapi juga sambil tertawa.

“Kalau aku punya kakak cowok, aku kasih buat kamu, Na.”

“Dih, kayak yang aku mau aja.” Mereka berdua kembali tertawa. Buru-buru mengusap air mata ketika Laras kembali. “Kamu kenapa?” tanya Naura pada Laras, bertanya untuk kedua kalinya. “Sakit, mau aku anter periksa?”

“Enggak usah,” jawab Laras sambil kembali duduk. “Aku baik-baik aja kok, Cuma masuk angin aja.”

“Ah, masuk angin.” Naura bergumam sambil menarik ujung bibirnya. “Bukannya lontong si Satya yang masuk?”

“Kenapa, Na?” tanya Laras yang tidak mendengar semuanya. Naura menggeleng, sedangkan Wulan menahan senyum.

“Enggak papa, aku keinget temen, dia sakit, gejalanya mual muntah, katanya sih masuk angin, tapi ternyata hamidun.”

“Iya!” jawab Wulan, dia berusaha menenangkan padahal bukan itu niat aslinya. “Kamu kan belum punya suami, pacar aja enggak ada. Santai aja, nanti minum air jahe biar agak enakan.”

Laras menunduk, kepalanya terangguk kecil, kedua tangannya gemetar menahan sesuatu. Namun, seberapa kuat dia menahan rasa mual itu, Laras tetap saja kembali beranjak, berjalan cepat menuju ke toilet untuk mengeluarkan isi perutnya.

“Fiks sih ini mah, positif,” kata Wulan yang melirik Naura dan Naura hanya tersenyum kecut.

** **

Sekitar jam empat sore, Naura baru saja akan pulang, sudah setengah perjalanan dan kala itu, dia melihat sebuah mobil berhenti di pinggir jalan, mobilnya cukup bagus, sepertinya mahal. Namun, matanya melotot ketika melihat sesuatu yang sangat mencurigakan. Di dekat mobil itu ada mobil lain, tapi platnya jelas bukan plat Bandung melainkan plat Jakarta.

Awalnya dia hanya menggeleng, tidak sama sekali berniat untuk berhenti, tapi setelah agak jauh, dari kaca spion, dia melihat sesuatu yang sangat janggal. Perempuan itu menghentikan motornya, dia semakin mendekatkan matanya ke kaca spion.

“Waduh, waduh. Ada orang digebukin,” kata Naura. “Gimana dong?” Ia tampak resah, gelisah, takut sekali kalau orang itu diwafatkan. “Telepon polisi?” gumamnya. Dia kemudian mengeluarkan ponselnya, melakukan panggilan darurat, tapi kalau menunggu, takutnya orang yang dihajar malah akan langsung pindah alam. Akhirnya, dia mengambil sesuatu dari dalam jok motornya, topeng yang semalam dia pakai.

“Bismillah,” katanya sambil mengenakan topeng itu kemudian mengenakannya dan kembali mengendarai motor untuk mendekati orang-orang itu. Naura sengaja berhenti agak jauh, dia mengambil sebuah batang kayu dari dekat selokan, tapi saat ingin mendekat, lulutnya malah lemas. Alih-alih menolong, Naura malah bersembunyi di samping mobil itu. “Berpikir Naura, berpikir.”

Senyum menyeringai muncul di bibirnya, entah apa yang dia lakukan dan setelah cukup lama dia di dekat mobil orang-orang itu, dia mengendap-ngendap masuk ke dalam kebun teh.

“Kalau masih mau hidup, lakukan apa yang diperintahkan olehnya!” ucap si pria berbadan kekar. Naura mengelurakan ponselnya dan mengarahkan kamera dari celah yang ada di bawah pohon teh. Wajahnya meringis keras melihat bagaimana pria itu dihajar.

“Batalkan pernikahan kalian!” titah si pria kekar lagi. Namun pria yang terintimidasi malah tersenyum miring dan hal itu sukses membuat Naura kebingungan. Dia hendak lebih mendekat agar rekaman videonya lebih bagus. Namun, sialnya dia malah melihat ulat bulu, matanya langsung meolot dan sontak dia berdiri sambil menjerit.

“Ulattttttt!” pekiknya heboh, Naura berlari keluar dari semak itu, tapi dia lupa kalau dia malah mendekati mereka yang sedang berkelahi. “Anjir, eh, astagfirullah ulat, ihhhh.”

Dia berhenti setelah merasa aman, tapi ketika menoleh, tubuhnya langsung membeku, tangan pria yang hendak meninju pria teraniaya itu juga berhenti di udara, mereka semua menatap ke arahnya dan itu membuat Naura menelan ludah susah payah.

“He-he, Selamat sore botak!” sapanya. “Eh, maksudnya Pak, Om. Eh, silakan dilanjutkan!” Ia memejamkan mata, menyadari kebodohannya. Namun, ketika berbalik, Naura tidak bisa melangkah, tubuhnya malah terangkat ke atas dan lehernya mulai tercekik jaketnya sendiri. “Om botak tolong lepasin.”

“Kamu pikir kamu akan bisa lolos setelah melihat semua ini, hah?” Salah satu pria yang lebih tinggi menarik kupluk dari kepala Naura dan mereka langsung tertawa begitu melihat wajah di balik topeng menyeramkan itu. “Ternyata anak kecil.”

1
neny
aduuhh nau,,eta knp orang teh ngegosipin km kyk gtu,,kurang gawean jiga na nyak🤣🤣
lanjut lah kak othor,,💪🥰
Piet Mayong
wah pamor Bu bidan jelek ya di kampungnya, trus ngapain selama ini kamu nebar kebaikan terus nau????
resiko anak cantik ya Nau JD gerak dikit JD tontonan...
😄😄😄🤭
Eka ELissa
aduh ksian kmu Nau moga GK kbur Nau cumn lgi beresin mslh aj
Eka ELissa
TPI lok yg bunuh Nanda jht bgt dia ..😡😡😡😡
Attaya Zahro
Perasaan sedang sedih malah ditambah ada kompor mbleduk 😅😅😅
iqha_24
up lg dong kk, kurang bacanya
Ayesha Almira
siap2 Naura ngeluarin tanduk
Nurlaila Elahsb
yah sedih lagi kan si enau!!kira kira siapa ya yang bakalan jadi sasaran kemarahan si Eneng nau??
Eka ELissa
yg bunuh spa Nau...
Nanda kah... entah lah hanya emk yg tau ..
neny
nah loch,,jno c mochi dan mocha mati,,siapa yg membunuh nya,,lanjut akak💪🥰
iqha_24
waduuh siap2 nii Nau ngamuk
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
kasihan😥😥😥
neny
wkwkwk,,nau eta sagara dibere lamotan km,,eeh meuni kacidaa🤣🤣,,
neny: wkwkwk,,leureus eta kak,,jampe na nya eta🤣🤣
total 3 replies
Kaylaa
siapa lagi itu..
teman apa lawan 🤔
juwita
Dirga saha thor🤣🤣
juwita
jorok ih Naura masa kang saga di bere urut di lamotan🤣🤣
Attaya Zahro
Waduch..siapa tuh yang menghadang Sagara 🤔🤔
mars
siapa sebenernya sagara ini
IbuNa RaKean
Sagara KA othor🤣🤣
Ayesha Almira
keganggu deh tidur naura
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!