NovelToon NovelToon
Dendam Putri Pengganti

Dendam Putri Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu / Balas dendam pengganti / Romansa / Mengubah Takdir
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: eka zeya257

Asa terkejut saat membuka matanya semua orang justru memanggilnya dengan nama Zia Anggelina, sosok tokoh jahat dalam sebuah novel best seller yang menjadi trending topik paling di benci seluruh pembaca novel.

Zia kehilangan kasih sayang orang tua serta kekasihnya, semua terjadi setelah adiknya lahir. Zia bukanlah anak kandung, melainkan anak angkat keluarga Leander.

Asa yang menempati raga Zia tidak ingin hal menyedihkan itu terjadi padanya. Dia bertekad untuk melawan alur cerita aslinya, agar bisa mendapat akhir yang bahagia.

Akankah Asa mampu memerankan karakter Zia dan menghindari kematian tragisnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eka zeya257, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 04

Segerombolan siswa laki-laki masuk ke dalam kelas dan di antara mereka ada satu orang yang cukup menonjol. Zia tersenyum tipis, aura pemeran utama memang tidak bisa berbohong.

Arza berjalan paling depan, wajahnya datar tanpa ekspresi, terkesan dingin dan mengagumkan, setiap langkahnya seolah mempunyai daya tarik tersendiri. Arza duduk di belakangnya tanpa sedikit pun melirik Zia, seakan dirinya mendadak jadi mahluk tak kasat mata.

"Hampir dua minggu gak masuk gue pikir lo mati."

Zia yang sedang menunduk memainkan ponselnya perlahan mendongak dan menatap pemuda berpostur tinggi dengan rambut pirang sedikit berantakan yang tadi melontarkan kata-kata mengejek.

Zia tahu siapa cowok ini, ia adalah Brian Anderson, salah satu sahabat Arza, pemuda ini memang sangat-sangat tidak menyukai Zia. Bukan Brian saja, mungkin semua teman Arza tidak ada yang menyukainya.

Bagi mereka Arza seperti ketua geng, jika ketua tidak menyukai sesuatu anak buahnya pun otomatis mengikuti tingkahnya seperti sekarang.

Zia menopang dagu dengan sebelah tangan. "Gue gak tahu lo seperhatian itu sama gue, sampai bisa tau gue dua minggu gak masuk," ucapnya tersenyum tipis.

Brian mendelik. "Dih jangan ngarep!"

Zia mengedikkan bahunya cuek. "Lo pikir cewek secantik gue mau ngarepin cowok kayak lo."

Pandangan mata Zia turun naik memperhatikan Brian dengan pandangan meremehkan. Wajah Brian memerah menahan kesal.

"Omong-omong Brian, biasanya orang jahat matinya susah jadi jangan terlalu berharap gue bakal cepat mati." Zia menyeringai kecil. Sedangkan Maddy tertawa ngakak mengacungkan jempol pada sahabatnya.

Brian terdiam dengan ekspresi kaku ia melirik teman-temannya yang pasti mendengar. Arza seperti biasa duduk cuek tidak peduli sementara Alan dan Bayu malah tertawa kecil. Ia melempar tasnya ke meja seraya melirik sinis Zia yang kembali fokus pada ponselnya.

Ada yang aneh hari ini. Seisi kelas pun merasakannya. Zia yang biasanya akan seperti lem yang menempel pada Arza tiba-tiba menjadi pendiam.

Bahkan selama jam kosong pun ia malah tidur dibanding mengganggu Arza seperti biasanya. Maddy selaku orang yang paling dekat dengan Zia pun merasa ada yang tidak beres, ada apa dengan gadis itu?

Baru saja Maddy ingin bertanya, tapi tidak jadi karena bel istirahat berbunyi. Nanti sajalah ia sudah lapar.

"Kantin yuk," ajak Maddy.

Jam yang ditunggu-tunggu Zia akhirnya datang juga. Istirahat berarti makan! Hal yang sangat ia sukai. Bahkan setelah pindah dunia pun hobi makannya sepertinya tidak berubah sama sekali.

"Ayo!" sahut Zia semangat, gadis itu berjalan duluan ke luar kelas.

Maddy terdiam sesaat menatap bingung ke arah pintu di mana Zia menghilang lalu beralih pada Arza yang sedang berbicara dengan Bayu. Maddy mengangkat bahu, tumben sekali Zia tidak merengek pada Arza untuk ke kantin bareng.

Keanehan kembali terjadi di kantin saat Zia duduk hanya berdua dengan Maddy, padahal biasanya gadis itu akan langsung duduk di tempat kelompok Arza berkumpul walaupun kedatangannya tidak disukai mereka.

Selain itu, Maddy tercengang melihat tumpukan makanan di meja mereka. WTF! Matanya melotot ngeri melihat cara makan Zia yang tidak biasa. Sejak kapan gadis itu makan sebanyak ini, ke mana perginya Zia yang anggun saat sedang makan.

"Lo baik-baik aja kan, Zi?" Tanya Maddy cemas, takut efek samping dari kecelakaan yang dialami Zia membuat otak gadis itu jadi geser.

Dahi Maddy mengerut baru menyadari gaya berpakaian Zia tidak seperti biasanya. Tidak ada baju ketat dan rok super mini lagi.

Zia mengangkat alisnya. "Kenapa? Gue baik-baik aja."

"Lo gak kayak biasanya," ucap Maddy heran.

Zia menghentikan kunyahannya, menatap Maddy rumit. Ia menghela napas pelan. Orang-orang mungkin akan menyadari perbedaannya, tapi mau bagaimana lagi, ia adalah Asa bukan Zia.

Walaupun tubuh ini milik Zia, tapi jiwanya adalah Asa, mereka orang yang berbeda. Sulit untuk menghilangkan kebiasaan hidup sebagai Kana dan mengikuti gaya hidup Zia.

Lagi pula selama seminggu ini Zia sudah berpikir untuk mengubah alur cerita ini agar bisa memperoleh ending cerita yang lebih baik untuknya.

Ia tidak mau mati bunuh diri karena depresi diperkosa oleh para pereman yang di kirimkan oleh lelaki pujaannya. Zia tidak mau menjadi tokoh seperti ending cerita di novel itu.

Mengingat kematiannya tragis saat ditolak mentah-mentah oleh Arza yang sangat kejam. Dan juga kesal terhadap sahabatnya yang sudah membuat novel sampah seperti ini, sebab ialah dalang dari segala kemalangan hidupnya saat ini.

"Dari tadi gue perhatiin, sedikit pun lo gak ngelirik Arza." Maddy kembali bersuara. "Kayak bukan lo banget."

Sejujurnya Zia memang menghindari pemuda itu, sebisa mungkin tidak saling berdekatan. Segala nasib buruk yang Zia alami dalam cerita novel tersebut salah satunya karena obsesinya terhadap Arza. Menjauh dari cowok itu memang solusi terbaik.

Namun, sepertinya tidak semudah yang ia bayangkan, kecurigaan Maddy dan yang lainnya mungkin akan menjadi masalah.

"Gue cuma mulai bosan aja ngejar dia terus, tapi nggak ada hasilnya."

"Maksudnya?" Tanya Maddy kurang paham.

"Entahlah gue capek aja bertahun-tahun ngejar Arza, tapi dianya gak pernah melirik ke arah gue," ucap Zia dengan nada sendu. "Gue gak paham, di antara banyaknya perempuan kenapa harus pilih Gaby? Orang yang paling gue benci, ternyata se-niat itu dia buat nyakitin gue," lanjutnya, sengaja berucap seperti itu agar Maddy mengerti bahwa Zia sudah menyerah untuk mendapatkan Arza.

"Zi..." Maddy menatap sahabatnya prihatin. "Lo beneran harus bisa lupain Arza, dia nggak pantas buat lo."

Zia mengangguk, "Gue juga lagi usaha."

1
kriwil
jalang maruk🤣 semau laki mau di embat
Rossy Annabelle
no coment 🤧huhu
Heni Mulyani
lanjut author 💪
Murni Dewita
double up thor
Zee✨: bsk² yak hehe
total 1 replies
Murni Dewita
👣👣
Wahyuningsih
kpn thor zia bahagia 🤔🤔kan kasihan q jdi males mau baca soalnya zia d tindas mulu haaaaaaaaaah
Zee✨: sabar belum jg pertengahan kak😄
total 1 replies
Heni Mulyani
lanjut author
Heni Mulyani
lanjut
Sribundanya Gifran
lanjut💪💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut
Dewiendahsetiowati
part yang bikin nyesek
Wahyuningsih
thor buat mereka yg menyakiti zia menyesal d buat segan matipun tk mau n buat gaby terpuruk n menderita oran g kok manipulatif gedek q sebel banget d tnggu upnya thor yg buanyk n hrs tiap hri sehat sellu thor jga keshtn tetp 💪💪💪💪💪💪
Heni Mulyani
lanjut
Wahyuningsih
thor perasaan novel author yg lain blm pd tamat trus anda jga jrng up kk udah ada novel bru yg lma gimna d tamti dlu lah thor jgn d gantung syg klau gk d lanjutin 🤔🤔🤔🤔
Zee✨: itu udh tamat kak, sengaja di bikin gantung buat season 2 nanti hehe
total 3 replies
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Sribundanya Gifran
lanjut up yg bnyak thor💪💪💪💪
Zee✨: Siappp, tungguin yakk
total 1 replies
Heni Mulyani
lanjut author
Zee✨: okeee
total 1 replies
Heni Mulyani
lanjut 💪
Heni Mulyani
lanjut
Heni Mulyani
lanjut 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!