NovelToon NovelToon
Terjebak Bersama Pewaris Millioner

Terjebak Bersama Pewaris Millioner

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Pernikahan Kilat
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Marnii

Alleta, seorang gadis penurut yang kepolosannya dimanfaatkan oleh sang kakak dan ibu tirinya.

Di malam sunyi itu, sebuah pil tidur seketika mengubah kehidupannya 90 derajat.

Ia terpaksa harus dinikahi oleh seorang pria yang terjebak bersamanya, pria yang sama sekali tak pernah ada dalam tipe suami yang dia idamankan, karena tempramennya yang terkenal sangat buruk.

Namun, pria sekaligus suami yang selama ini selalu direndahkan oleh warga desa dan dicap sebagai warga termiskin di desa itu, ternyata adalah seseorang yang statusnya bahkan tak pantas untuk dibayangkan oleh mereka yang memiliki status sosial menengah ke bawah.

Alfarezi Rahartama, pria luar biasa yang hanya kekurangan izin untuk mengungkap identitas dirinya.

Bagaimanakah reaksi keluarga Alleta setelah tahu siapa sosok menantu yang mereka remehkan itu?

Dan lalu bagaimanakah reaksi Alleta sendiri apabila dia tahu bahwa pria yang menikahinya adalah tuan muda yang disegani?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marnii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pekerjaan Dara

"Dara, aku ingin memberitahumu sesuatu yang serius." Alleta memberikan segelas teh hangat pada Dara dan ia duduk di samping wanita itu.

"Ada apa? Apa ada yang mengganggumu selama pulang ke rumah?" tanya Dara dengan wajah khawatir.

Alleta menghela napas cukup panjang dan berat. "Sebenarnya, aku sudah menikah."

"APA?" Dara berteriak lantang, tubuhnya reflek berdiri menatap Alleta yang shock dengan suara Dara yang melengking.

"Kau mengagetkanku saja," ucapnya sembari mengatur napas perlahan.

Dara kembali duduk tanpa melepas pandangannya dari Alleta. "Kau pikir aku tidak jauh lebih terkejut? Kabar macam apa ini? Menikah? Sejak kapan? Kenapa sampai aku yang katanya sahabat baikmu malah tak mengetahui itu? Terus mana? Mana laki-laki yang sudah menikahimu? Apa dia kabur? Apakah dia mencampakkanmu? Apakah dia -"

Belum selesai Dara menyelesaikan semua pertanyaannya, Alleta lebih dulu mencapit mulutnya yang bertanya tanpa henti.

"Sudah cukup, jika mau bertanya, katakan satu persatu, bagaimana aku bisa menjawabmu jika bertanya sekaligus seperti itu?"

Dara menarik napas dengan sangat panjang, ia berusaha menenangkan diri sebelum mendengar penjelasan Alleta.

"Aku sudah menikah, dan juga ... aku sudah bercerai."

"AAPAAA!!?"

Kali ini, teriakan Dara lebih dan lebih kencang lagi, Alleta bahkan sampai mengorek telinganya dengan jari, untung saja tidak sampai rusak mendengar suara perempuan itu.

"Dara, stop, Don't Worry, ok? Aku bisa jelaskan terlebih dahulu, but you don't shout anymore."

Lagi-lagi Dara hanya bisa kembali mengatur napasnya agar tetap tenang dan diam sebagai tanda dia siap mendengarkan penjelasan Alleta.

Alleta pun mulai menceritakan dari A sampai Z, dari awal ia pulang, hingga ketika ia ada di depan Dara saat ini.

"Dasar dua perempuan sialan, jika aku ada di sana, mereka pasti sudah kutendang masuk ke septic tank." Dara tampak begitu kesal, terlihat dari wajahnya yang memerah.

"Alleta, jika tahu akan jadi seperti ini, aku pasti setuju dengan ajakanmu untuk pulang bersama, dengan begitu aku bisa menjagamu dari arwah-arwah gentayangan di rumahmu itu. Aku menyesal tidak ikut kamu kemarin." Raut wajah Dara tampak penuh dengan penyesalan dan rasa bersalah.

Alleta menggelengkan kepala, jelas ini tidak ada sangkut pautnya pada Dara, Dara tidak berhak menyesal akan hal itu, Alleta bersyukur Dara tak ikut pulang bersamanya, karena jika Dara ikut, ia justru akan semakin gila jika sampai ibu dan kakak tirinya sampai melibatkan Dara dalam bahaya.

Kepulangannya kemarin, ia benar-benar tidak tahu jika ibu dan kakak tirinya akan sekejam itu, mereka benar-benar pandai menyembunyikan sifat aslinya selama bertahun-tahun, jika tahu dari awal, dia tak mungkin akan selengah itu, apa lagi tidak mengunci pintu kamarnya dan membiarkan mereka dengan mudah menjalankan aksi biadab itu padanya.

"Semuanya sudah berlalu, kita tidak bersalah, hanya mereka saja yang terlalu keji, aku sendiri pun tak tahu apa motif mereka sampai berani berbuat seperti itu."

"Kenapa tidak kau laporkan saja perbuatan mereka pada ayahmu? Dia pasti akan membelamu, 'kan?"

Alleta menggelengkan kepala. "Aku tak bisa terus memberikan beban padanya, dia sudah tua, lebih baik ia hidup dengan pikiran tenang dan damai, setidaknya saat ini aku masih ...."

"Kau yakin dia tidak menyentuhmu?" tanya Dara, dan Alleta terdiam menatapnya. Dara tahu betul ada keraguan yang sedang terpancar, keraguan itu membuat hatinya ikut terasa hancur.

Sudah, ia tak ingin semakin memperkeruh suasana hati Alleta, Dara pun mendekat dan memeluk Alleta sebagai seorang sahabat.

"Selama kamu tidak merasakan hal yang aneh pada dirimu, maka semuanya akan aman sesuai yang kamu pikirkan," ucapnya pelan sembari menepuk pundak Alleta menyemangati.

Alleta mengangguk, ia sangat yakin bahwa tidak ada hal aneh yang dia rasakan setelah bangun di pagi itu bersama Alfarez.

"Baiklah, kalau begitu sebaiknya kau tidur saja dulu sambil menunggu hujan reda, aku akan menemanimu di sini, sekalian juga ingin istirahat, aku tak tidur semalaman."

Mendengar ucapan Dara, Alleta bisa langsung mengerti, hal yang membuatnya tak tidur satu malaman, itu pasti karena pekerjaannya.

"Tadi malam main di mana?" tanya Alleta dan Dara tersenyum.

"Aku dibawa ke luar kota semalam, pulang subuh dan malah ketemu kamu di terminal."

"Kamu pasti sangat kelelahan, 'kan? Kenapa tidak berhenti saja, Dar? Aku tak tega jika kamu terus membanting tubuhmu seperti ini, lama-lama kamu juga tidak akan tahan."

Dara tertawa pelan. Namun, terdengar sangat getir. "Perjanjiannya belum selesai, mungkin nanti, yang jelas tidak sekarang."

Alleta balik memeluk Dara dan balik menyemangatinya, ia tahu pasti bahwa masalah yang dihadapi sahabatnya itu juga tak kalah berat dengan masalahnya sendiri.

Pagi itu, karena sama-sama mengantuk, mereka memutuskan untuk tidur sambil menunggu hujan reda.

****

Setelah beberapa jam, tak lagi terdengar suara hujan, Dara yang pada dasarnya selalu sensitif dengan perubahan suasana, tiba-tiba terbangun dengan cepat.

"Come on, Baby, follow me!" Dara menarik Alleta yang masih berbaring malas-malasan di kasur, wanita yang sedang tertidur itu pun seketika terkejut.

"Mau ke mana?" tanya Alleta sembari mendongakkan kepala dengan mata menyipit.

"Kita sudah dua jam di sini, hujan juga sudah reda, mau berbaring sampai kapan? Bukankah mau mencari pekerjaan?"

Alleta mendengus malas dan berpindah posisi, terlentang di tengah kasur.

"Di luar dingin, lagi pula sudah mau siang, rasanya nanggung sekali, aku bisa tidur beberapa jam lagi," tolak Alleta dengan mata terpejam.

"Alleta, jangan main-main, kau kembali ke sini buat apa? Semakin lambat kau bergerak, uangmu bisa habis duluan sebelum mendapat pekerjaan."

Alleta seketika membuka matanya dengan lebar, benar yang dikatakan Dara, ia hampir lupa tentang visi misinya saat memutuskan kembali ke kota.

Ia pun akhirnya kembali bersiap-siap untuk mengunjungi beberapa perusahaan.

Saat separuh perjalanan, ponsel Dara berdering, tertulis sebuah nama Madam Zoe di depan layar.

Dara segera mengangkatnya, setiap kali Madam Zoe menghubunginya ketika ia sedang bersama Alleta, Dara tak pernah membiarkan Alleta mendengar percakapan mereka sedikit pun.

"Iya, Mi, aku segera ke sana." Sambungan telepon pun ditutup oleh Dara.

"Ada apa, Dar?" tanya Alleta dengan wajah penuh tanda tanya.

Dara menepikan mobil dan menggenggam tangan Alleta dengan wajah penuh rasa bersalah. "Baby, aku minta maaf, sepertinya aku tak bisa mengantarmu, aku ada panggilan masuk."

Alleta mengangguk mengerti, justru dialah yang merasa harus minta maaf karena terus merepotkan sahabatnya itu di saat dia sendiri sedang kerepotan.

"Pergilah, aku akan cari taksi dari sini." Alleta tersenyum sembari menepuk pelan punggung tangan Dara.

"Ini uang buat ongkos, ambil ya." Lagi dan lagi Dara mengeluarkan uang dan memberikannya pada Alleta.

Alleta segera mengembalikannya dan menggeleng. "Jangan, lebih baik kamu simpan untuk tabungan masa depan, aku masih ada uang, kok." Alleta tersenyum, ia sungguh tak bisa terus merepotkan Dara seperti itu, tidak mudah bagi Dara bisa mendapatkan uang tersebut. Ketika ia harus tidur bersama pria yang tak dicintai, Alleta paham betul bahwa itu adalah sesuatu yang sangat menyakitkan bagi Dara, ia tak mungkin sanggup menikmati uang hasil jerih payah sahabatnya sendiri.

1
Rahma As
Wkwk, Alvarez terbuat dari tanah merah keknya ya 🤣
Nona S
Emang dasar si Tuan Alfarez ini 🤭
Rahma As
Best banget ceritanya thor
Marnii: Terimakasih ya sudah memberikan dukungan, lope banyak² buat kamu 🤭
total 1 replies
Rahma As
Wkwk... Birahi dong 🤣
Rahma As
Permainan Alfarez pun dimulai🤭
Rahma As
Hei, itu Alfarez mantan suamimu Alleta
Rahma As
Dapet karma dah lu 🤭
Rahma As
Tempat di mana ada banyak orang, pasti selalu ada aja yang nyeleneh. miris
Rahma As
Bukan mempermainkan orang, itu karena dendam sama lu aja Alleta 🤣
Rahma As
Ah, kenapa gak mati ajalah kau nenek sihir/Angry/
Rahma As
Hah? Lc?
Rahma As
Ini Ibu tirinya baik apa jahat thor?
Rahma As
Nah kan, jangan sampe lu nyesel nanti setelah tau siapa Alfarez itu
Rahma As
Sibuk bener lu Alleta minta cerai /Frown/
Rahma As
Halah, bukan tipeku, tapi ujung² pasti kecintaan juga nanti kau Alfarez 🤣
Marnii
Hai Guys, buat kalian yang baru baca karyaku, kita perkenalan singkat dulu ya. Ini adalah karya ke-7 yang kutulis dengan tanganku langsung dan tentunya atas izin yang Maha Esa.
Saya Author Marnii, suka Durian dan Mangga, serta suka menulis tentunya. Buat kalian yang sudah bersedia mampir dan memberikan dukungan, semoga sehat selalu, diperlancar rezekinya.
Kapan-kapan aku sapa lagi ya, udah terlalu panjang soalnya /Scowl/
Nona S
Baru sempat komen thor. Keasikan baca sampai lupa ngasih semangat. Semangat ya Thor, aku tunggu lanjutan ceritanya
Marnii: Wah, terimakasih sudah menyemangati dan selalu setia menunggu update ceritanya ya. Lope sekebon.
total 1 replies
lailatus Shoimah
ok
Marnii: Terimakasih telah berkomentar 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!