Dikhianati kekasihnya, dijual oleh bibinya demi mendapatkan uang untuk biaya pengobatan sang ibu, membuat Elara terjebak dalam hubungan yang rumit.
Dia terpaksa menjadi wanita pemuas nafsu seorang taipan kaya raya, yang arogan, dingin, dan kejam.
Parahnya, status Elara yang sudah sah sebagai istri Eden Dwight tidak boleh diketahui publik.
Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya? yuk simak. Jangan lupa tinggalkan like, komen, dan vote jika kalian suka ceritanya ❣️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RatuElla11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menginginkannya Lagi
"Turun disini saja pak!"
"Disini Nona?"
"Iya."
Elara pun segera turun dari kendaraan roda dua yang ditumpanginya lalu memberikan lima lembar uang berwarna merah yang didapatnya dari pria yang telah memperkosanya semalam pada bapak tukang ojek yang sudah mau mengantarnya pulang, dan sisa uang tersebut Elara simpan didalam saku.
"Banyak sekali Nona?" tukang ojek itu terkejut saat Elara membayar tarif ojek melebihi yang seharusnya.
"Tidak apa-apa Pak. Anggap saja rezeki Bapak hari ini." ucap Elara seraya tersenyum.
Bapak tukang ojek itu tampak terharu. Matanya berkaca-kaca.
"Kalau begitu terimakasih Nona. Semoga rezeki Nona bertambah berkali-kali lipat ya Non. Saya doakan juga semoga Nona mendapatkan jodoh yang tampan, baik dan kaya raya." doa bapak tukang ojek dengan tulus.
Elara mengaminkannya sembari mengangguk tipis, meski hatinya merasa getir.
Tampan, baik, kaya raya? Rasanya pria seperti itu tidak pantas disandingkan dengan perempuan yang sudah tidak perawan lagi sepertinya.
Setelah mengucapkan terimakasih untuk kedua kalinya, bapak tukang ojek itu pun pergi meninggalkan Elara. Elara sendiri langsung membalikkan tubuh dan menatap kearah rumah bibinya yang tak jauh darinya dengan tatapan marah dan penuh kebencian.
*
*
"Lihat Bu, yang ini cantik kan?" tanya Keisha pada sang ibu yang duduk disampingnya. Dia menunjukkan sebuah gaun pernikahan yang ada dilayar ponselnya.
"Hm, ya menurut Ibu ini cantik. Pasti Gio akan terkesima melihatmu memakai gaun ini."
Keisha terkekeh.
"Tentu saja. Ah, rasanya jadi aku tidak sabar menyandang status sebagai Nyonya Albert. Kemana-mana naik mobil mewah, tinggal dirumah besar, belanja menggunakan black card. Ah, pasti rasanya bahagia."
"Apapun bentuk hasil merebut tidak akan membuatmu bahagia Keisha!"
Deg!
Sontak Keisha dan Rena langsung menoleh kearah pintu. Dimana Elara sudah berdiri disana.
"Elara!" ucap keduanya nyaris bersamaan. Rena dan Keisha pun segera bangkit dari duduknya.
Elara masuk dengan tangan terkepal. Netranya menatap tajam kearah bibi dan sepupunya.
"Kenapa Bibi tega menjualku Bi? Apa salahku pada Bibi?!" tanya Elara dengan suara tertahan.
Rena tak kalah tajam menatap Elara. Tangannya bersedekap sementara ekspresinya begitu angkuh.
"Kau masih bertanya kenapa? Kau butuh uang banyak untuk membiayai operasi ibumu yang sedang sekarat itu bukan? Aku memberikan solusi yang pas untukmu! Dengan kau menjual diri dan melayani laki-laki hidung belang, kau bisa mendapatkan uang yang banyak tanpa perlu memikirkan bagaimana caranya membayar hutang. Seharusnya kau berterimakasih pada Bibimu bukan malah kesal seperti ini!" Rena menjawab dengan kejam hingga Elara menggelengkan kepalanya tak menyangka.
"Bibi benar-benar keterlaluan! Aku ini keponakan Bibi! Kenapa Bibi tega sekali padaku!" sentak Elara.
"Apa peduliku, eh? Bagiku kau dan ibumu bukan siapa-siapa dirumah ini. Kalian hanya benalu!"
"Bibi!"
"Apa?!"
"Aku dan Ibuku bukan benalu! Kami memang tidak memiliki tempat tinggal setelah kebakaran itu. Kami menumpang disini. Tapi aku selalu memberikan separuh gaji bulananku pada Bibi. Aku selalu membantu pekerjaan Bibi, apa itu tidak ada artinya bagi Bibi?!"
"Tidak ada!"
Sontak Elara shock dan tercengang.
"Apa?"
"Sudahlah Bu, sebaiknya kita usir saja dia dari rumah ini! Aku tidak mau satu rumah dengan pelacur!"
Plak!
Elara yang sejak tadi menahan emosinya akhirnya lepas kendali. Dia mengayunkan tangannya menampar wajah Keisha.
"Kau! Beraninya menamparku!"
Keisha meradang, dia langsung membalas tamparan Elara sekuat tenaga hingga Elara tersungkur kelantai.
Tak cukup sampai disitu, Keisha menyerang Elara dengan membabi buta dibantu oleh Rena. Mereka menjambak, memukul dan menendang tubuh Elara dengan brutal.
Hingga beberapa lama kemudian Elara terkulai lemas tak berdaya. Wajahnya babak belur. Bahkan darah tampak mengucur dari hidung dan sudut bibirnya.
Melihat pemandangan tersebut, Rena segera menarik Keisha yang masih memukul Elara.
"Hentikan Keisha! Kau bisa membunuhnya!" sentak Rena menyadarkan sang putri.
"Dia memang pantas mati Bu, cuihh!" tatapan Keisha tampak nyalang kearah Elara.
"Sudah hentikan, sebaiknya kita kemasi saja barang-barangnya dan kita seret dia keluar dari rumah ini!"
"Ya Bu, aku juga sudah tidak sudi melihatnya lebih lama lagi!" Rena dan Keisha pun pergi kekamar Elara, meninggalkan Elara diruang tamu dengan kondisi menyedihkan.
*
*
Dwight Corporation.
Siang ini didalam gedung tinggi nan megah, tepatnya dilantai paling atas ruangan CEO, Eden tampak gusar. Fokus kerjanya terpecah oleh kelebatan percintaan panas yang dia lakukan bersama gadis polos di club malam itu.
Entah kenapa mendadak darahnya berdesir hebat dan jantungnya berdegup kencang setiap kali mengingatnya. Hanya dengan membayangkan wajah perempuan itu saja, sesuatu dibawah sana terasa nyeri dan sesak, membuatnya frustasi.
Padahal semalaman suntuk hingga menjelang dini hari, Eden terus-menerus memuaskan dirinya pada perempuan itu. Tak peduli perempuan itu memohon-mohon kepadanya untuk berhenti, dia terus bergerak memaksakan kehendaknya.
Eden tidak pernah seperti ini sebelumnya. Jangankan mengingat adegan-adegan panas yang dia lakukan bersama teman wanitanya, hanya sekedar mengingat wajah mereka saja Eden tidak sudi.
Bagi Eden para wanita malam pemuas nafsu lelaki itu hanya untuk dipakai sambil lalu tak perlu diingat karena mereka tak cukup berharga.
Tapi yang ini berbeda. Perempuan itu adalah perawan pertamanya. Dan rasa bangga ketika tahu bahwa dia adalah lelaki pertama yang menyentuhnya membuatnya ingin memiliki perempuan itu untuk dinikmatinya lagi dan lagi.
Mungkin nanti setelah dia bosan, dia akan membuangnya dengan memberikan kompensasi yang sepadan.
Tak tahan dengan reaksi aneh tubuhnya saat memikirkan perempuan itu, Eden segera memanggil Lander keruangannya melalui sambungan telepon.
"Aku ingin kau mencari perempuan yang semalam tidur denganku di club malam itu Lander. Cari dia sampai dapat dan bawa kehadapanku. Jika dia menolak, seret dia. Tapi ingat, jangan sampai dia terluka setitik pun!" ucap Eden penuh ancaman kepada Lander, asisten setianya yang telah berada dihadapannya.
*
*
To be continued
Eden kamu akan segera menjadi seorang ayah semoga elara juga secepatnya memberi tau kehamilannya pada Eden jadi tidak sabar menunggu esok hari Thor menunggu lanjutannya
Eden /Heart/ elara aku suka banget sama pasangan ini Thor 🤭🤭
jadi gak sabar nunggu lanjutannya Thor ....
sebenarnya aku lebih suka gambar yang dulu sih Thor gambar no 2 ..
Eden yah ?? pasti salah paham lagi ini tapi semoga aja Eden bisa berpikir jernih ...
kira² bakal terjadi salah paham gak yah kalau Eden sudah sembuh nanti dan bertemu dengan elara tapi ada nero di sana hemm /Smug/