NovelToon NovelToon
Di Balik Kontrak Ibu Susu

Di Balik Kontrak Ibu Susu

Status: tamat
Genre:Anak Kembar / Pernikahan Kilat / Ibu Pengganti / Cinta setelah menikah / Ibu susu / Pengasuh / Tamat
Popularitas:494.5k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Dituduh pembunuh suaminya. Diusir dari rumah dalam keadaan hamil besar. Mengalami ketuban pecah di tengah jalan saat hujan deras. Seakan nasib buruk tidak ingin lepas dari kehidupan Shanum. Bayi yang di nanti selama ini meninggal dan mayatnya harus ditebus dari rumah sakit.

Sementara itu, Sagara kelimpungan karena kedua anak kembarnya alergi susu formula. Dia bertemu dengan Shanum yang memiliki limpahan ASI.

Terjadi kontrak kerja sama antara Shanum dan Sagara dengan tebusan biaya rumah sakit dan gaji bulanan sebesar 20 juta.

Namun, suatu malam terjadi sesuatu yang tidak mereka harapkan. Sagara mengira Shanum adalah Sonia, istrinya yang kabur setelah melahirkan. Sagara melampiaskan hasratnya yang ditahan selama setelah tahun.

"Aku akan menikahi mu walau secara siri," ucap Sagara.

Akankah Shanum bertahan dalam pernikahan yang disembunyikan itu? Apa yang akan terjadi ketika Sonia datang kembali dan membawa rahasia besar yang mengguncang semua orang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Sagara duduk di hadapan Sonia. Wajahnya tampak tegang, seperti sedang menahan sesuatu yang begitu berat di dalam dada. Tatapan matanya sayu, suaranya lembut, tetapi terdengar getir.

“Sayang, aku mau jujur sama kamu,” ucap Sagara pelan.

Sonia yang sedari tadi hanya menduga-duga, kini menatap suaminya dengan mata yang mulai bergetar. Ada perasaan tak enak yang tiba-tiba menggelayuti dadanya. Napasnya terasa berat, seolah setiap tarikan udara membawa ketakutan yang belum berwujud.

“Katakan saja, Mas,” kata Sonia dengan suara parau. “Aku tidak suka dibohongi.”

Sagara menunduk sesaat, menelan ludahnya yang terasa pahit. “Apa yang aku katakan ini mungkin akan menyakiti kamu. Tapi sebelumnya aku mau minta maaf.”

Sagara menggenggam tangan Sonia, hangat tapi gemetar. Sentuhan itu biasanya menenangkan, tetapi kali ini justru membuat hati Sonia bergetar hebat. Ada sesuatu di balik genggaman itu, sebuah kebenaran yang siap menghancurkan.

“M-Mas ....” Sonia menatapnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca. “Apa kamu … selingkuh?”

Pertanyaan itu meluncur lirih, tapi penuh getaran amarah dan ketakutan. Bibir Sonia gemetar menahan tangis yang hampir pecah.

Sagara tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap wajah istrinya lama, seperti seseorang yang ingin mengingat setiap detik sebelum badai datang. Lalu perlahan, dia menarik napas panjang dan memeluk Sonia erat.

“Maafkan aku, Sayang,” kata Sagara nyaris berbisik di telinganya. “Aku melakukannya tanpa sadar.”

Sonia seketika mendorong tubuh Sagara menjauh. Air mata yang ditahan sejak tadi akhirnya pecah. Ia menatap suaminya dengan pandangan yang campur aduk antara marah, kecewa, dan tak percaya.

“Tega kamu, Mas!” Suara Sonia melengking, memecah keheningan rumah itu. “Tega kamu mengkhianati pernikahan kita!”

Sonia memukul dada suaminya dengan tangannya yang masih lemah namun penuh amarah. “Aku sudah menyerahkan segalanya padamu, Mas! Cinta, kesetiaan, bahkan seluruh hidupku! Tapi kamu balas dengan pengkhianatan!”

Sagara hanya diam. Ia menatap wajah istrinya yang hancur, sementara hatinya sendiri remuk tak kalah parah.

“Siapa dia, Mas?!” Sonia menatapnya tajam, air mata mengalir deras membasahi pipinya. “Soraya? Karyawan di kantor? Atau … Mbak Shanum?”

Pertanyaan terakhir itu membuat ruangan seolah berhenti bernafas. Sagara menutup mata, lalu berkata pelan tapi tegas, “Aku sudah menikah siri dengan Shanum.”

Waktu seakan berhenti. Sonia terpaku, tubuhnya membeku di tempat. Suara jam dinding yang berdetak terdengar sangat keras di telinganya. Semua rasa di dadanya seperti pecah menjadi serpihan-serpihan kecil.

“A-apa yang barusan kamu bilangnya, Mas?” tanya Sonia dengan suara serak.

“Aku sudah menikah dengan Shanum,” ulang Sagara lirih.

Sonia langsung menatapnya dengan mata yang membesar. Dalam sekejap, dunia seakan runtuh di hadapannya. Rasa percaya, cinta, dan kebanggaan sebagai istri semuanya hancur dalam sekejap.

“Jadi, wanita yang kamu pilih untuk menghancurkan pernikahan kita adalah ibu susu anak kita sendiri?” ucap wanita yang duduk di kursi roda dengan suara bergetar. “Tega kamu, Mas. Teganya kamu!”

Sagara hanya bisa menunduk. “Aku tahu ini salah. Aku tahu kamu terluka. Tapi aku juga tidak bisa memungkiri kenyataan yang sudah terjadi.”

Sonia mengusap wajahnya dengan kedua tangan. “Aku tidak tahu harus marah atau tertawa, Mas. Karena ini bukan cuma pengkhianatan biasa. Ini penghinaan.”

Air mata Sonia mengalir deras tanpa bisa dihentikan. “Selama ini aku percaya kamu lelaki yang berbeda. Aku percaya kamu yang selalu menjaga jarak dari perempuan lain demi aku. Tapi, ternyata semua itu cuma topeng.”

Sagara mencoba menggenggam tangannya, namun Sonia menepisnya kasar. “Jangan sentuh aku!”

“Aku melakukan itu bukan karena aku menginginkan, Sayang. Aku juga korban dalam keadaan ini,” kata Sagara menahan getir.

Sonia menatapnya tajam. “Korban? Masih punya hati kamu bilang dirimu korban?”

Sagara menelan ludah. Suaranya pelan tapi tegas. “Aku menikahinya karena kesalahan. Aku sudah memperkosanya.”

Seketika Sonia menatapnya dengan pandangan ngeri. “Apa?!” suaranya meninggi. Tubuhnya bergetar hebat.

Sagara menarik napas dalam. “Malam itu, aku datang ke pesta ulang tahun teman. Aku tidak tahu ada seseorang yang menaruh sesuatu di minumanku. Aku mabuk, tapi bukan karena alkohol. Badanku panas, pikiranku kabur. Lalu aku melihat Shanum dan aku pikir dia kamu. Aku kehilangan kendali.”

Sonia menutup mulutnya dengan tangan, menahan isak yang memotong dada. “Jadi kamu bilang kamu memperkosa dia karena mengira dia aku?”

Sagara mengangguk pelan. “Aku menyesal, Sayang. Aku takut dia hamil, makanya aku menikahinya. Aku tidak ingin menghancurkan hidupnya.”

Sonia terdiam. Air matanya jatuh tanpa suara. Hatinya benar-benar hancur kali ini lebih dari sekadar kecewa. Ia merasa dunia menertawakannya, menelanjangi semua keyakinannya terhadap cinta.

“Yang jadi korban di sini itu Mbak Shanum, Mas!” ucap Sonia dengan suara lirih. “Dia perempuan yang kehilangan segalanya, lalu kamu datang memberinya luka baru.”

“Aku tahu, Sayang,” kata Sagara dengan nada tulus. “Dan aku juga sadar semua ini tidak akan mudah. Tapi seiring waktu, aku jadi jatuh cinta padanya. Aku tidak bisa membohongi diriku sendiri.”

Sonia memandangnya lama. Pandangannya kosong. “Jadi, sekarang kamu mau bilang kalau kamu mencintai dua wanita sekaligus?”

Sagara menatapnya dalam, lalu mengangguk pelan. “Ya. Aku mencintai kalian berdua. Walau terdengar egois, tapi itu kenyataannya.”

Sonia menatap wajah suaminya yang pernah ia cintai tanpa syarat. Wajah yang dulu memberi rasa aman, kini hanya membawa luka yang tak bisa dijelaskan. Ia ingin membenci, tapi hatinya masih terikat oleh cinta yang sama.

“Kamu tahu, Mas,” kata Sonia lirih, “dulu aku selalu bangga karena kamu tidak pernah menyentuh wanita lain. Aku pikir kamu adalah rumah yang paling aman untuk aku pulang. Tapi, ternyata aku salah.”

Tangannya terkulai lemas di pangkuan. “Aku tidak tahu apakah aku masih bisa memaafkan. Karena luka ini bukan sekadar sakit hati, Mas. Ini penghianatan terhadap cinta yang kita bangun bertahun-tahun.”

Sagara menunduk, menahan tangis yang hampir pecah. “Aku tidak akan menyalahkan kamu kalau kamu membenciku, Sayang. Aku hanya ingin jujur. Aku tidak ingin berbohong seumur hidup.”

Sonia menatapnya, air mata menetes satu per satu. “Dan setelah jujur, kamu berharap apa? Aku akan mengerti? Aku akan memaafkan? Aku akan berbagi suami?”

Sagara tidak menjawab. Hanya diam. Tapi diamnya adalah jawaban paling menyakitkan.

“Tidak semua cinta harus dibagi, Mas,” lanjut Sonia dengan suara gemetar. “Cinta itu suci. Dan kamu baru saja menodainya.”

Sagara meremas jemarinya sendiri. “Aku tahu aku salah. Tapi aku juga ingin memperbaiki semuanya. Aku tidak ingin meninggalkan salah satu dari kalian. Aku ingin berlaku adil.”

Sonia menatapnya tajam. “Adil? Tidak ada kata adil dalam luka, Mas. Karena ketika satu hati disakiti, yang lain tidak bisa sembuh dengan keadilan.”

Ia berdiri perlahan. Kakinya lemas, tapi hatinya lebih rapuh. “Aku butuh waktu. Aku tidak tahu apakah aku masih bisa melihat kamu sebagai suamiku.”

Sagara menunduk dalam-dalam, menahan air mata yang akhirnya lolos dari pelupuknya. “Aku akan menunggu, Sayang. Sekuat apa pun kamu membenciku, cintaku akan tetap ada.”

Sonia memalingkan wajah, menatap foto pernikahan mereka yang tergantung di dinding. Senyum mereka di foto itu tampak hangat dan bahagia. Tapi kini, senyum itu terasa seperti penghinaan.

“Cinta tanpa kejujuran hanyalah luka yang menunggu berdarah lagi,” bisiknya lirih.

Sagara menatap istrinya pergi ke kamar seorang diri. Ia tahu malam itu adalah malam terpanjang dalam hidup mereka berdua.

Di dalam hati Sonia, hanya ada satu doa yang masih tersisa.

“Tuhan, jika aku harus mencintainya sambil menahan sakit ini, tolong kuatkan aku. Tapi jika cinta ini hanya akan membuatku hancur, ajarkan aku cara melepaskannya tanpa membenci.”

1
martiana. tya
bagus
O Neil
curiga nih sama Dr Anton...🤔🤔
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya.🙏

Hai Kak, Baca juga di novel ku yang berjudul "TABIR SEORANG ISTRI"_on going, atau "PARTING SMILE"_The End, Biar lebih mudah boleh langsung klik profil ku ya, Terimakasih 🙏
total 1 replies
ken darsihk
Terimakasih thorr karya yng bagus dngn ending yng perfect
Semangat untuk author 👍👍❤❤
ken darsihk
kepengin nya sihhh nggak tamat dulu Thor
Marini Suhendar
Hatur nuhun Ceritanya Baguus🥰
d tgg karya baru nya💪
Kar Genjreng
tak terasa sudah TAMAT dan pindah ke lapak satunya menanggung karma,,iya Pembaca juga sudah paham
Mardiana
terima kasih thorrr.... aku suka yg ceritanya happy ending 👍
Kar Genjreng
ini ajalnya delia waktu menghadap sang pencipta maka tidak bisa di selamatkan
nah itu karena saking egois suami mau menengok anak dan cucu gae ulah kapok lah
Kar Genjreng
sudah baca satu bab to kasian iris hanya kesalahan orang tua nya mendadak di ceraikan oleh rio ,,,benar keluarga anak anak nya yang menanggung dosa kedua orang tua nya
Vie
ini nih yang begini yang nyelakain orang lain dengan keegoisanya sendiri.... merasa selalu benar dan tak mau disalahkan jika salah... jadinya malah mencelakakan orang lain....
Hary Nengsih
semua suka karya nya
Nadja 🎀
tante delia gimana? dia stres tahu suaminya gk ada, dan dena akhirnya tahu penyebabnya ibunya sendiri ..
Naufal Affiq
terimakasih ya kk,atas karya nya,aku suka ceritanya
Esther Lestari
Ternyata Pak Surya meninggal sebelum sempat melihat cucunya.
Berbahagia buat semua.
Terima kasih thor.
Esther Lestari
Itulah kalau sudah punya niat jahat sebelumnya.
Semoga Pak Surya selamat, biar bisa melihat cucunya.
Dan Delia jangan mati dulu, terlalu enak kalau dia cepat mati
Kar Genjreng: di siksa dulu ya bang ar mengerang kesakitan
total 1 replies
Nar Sih
alhamdulilah ending yg bnr,,bagus kak ,ahir nya semua bahagia ,makasih buat kak santi udah kasih cerita yg 👍👍👍tetap semagat 💪buat karya terbaru nya ya kak🥰🥰🙏
Nar Sih
rencana gagal grgr ibu tiri jht ,semoga pk surya selamat dan biar sja delia yg mati atau di bikin cacat dulu,siip kak semagatt semoga retensi karya yg lain bagus ,💪👍
Sunaryati
Terimakasih Thoor, orang- orang yang tersakiti hidup bahagia orang- orang yang menyakiti dapat karma
Rida Arinda
Alhamdulillah happy ending 🤗🤗🤗 terimakasih kak othor ceritanya lancar seterusnya ya storynya 😁😁jangan lupa klo ada bonchapnya Alana belum lahiran🤭🤭
Rahma
mudh2n Delia jgn dulu mati tp cacat biar g bs berkuasa lg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!