Raja, seorang penipu ulung dengan reputasi yang buruk, terjebak dalam sebuah apartemen yang salah. Di sana, ia bertemu dengan Ratu, seorang dokter yang sedang patah hati dan berniat bunuh diri. Pertemuan yang tidak biasa ini membuat mereka terikat dalam sebuah hubungan yang kompleks.
"Aku menemukan seseorang yang sepertimu, tapi dia pencuri!" Ratu Adhitama menatap pria yang mirip dengan seseorang yang sulit ia lupakan.
"Pencuri ini akan menjadi penyembuh luka yang kau rasakan selama ini," gumam Raja dengan senyum menyeringai.
Akankah Raja berhasil mencuri hati Ratu Dokter cantik? Atau ia terjebak dengan permainan yang ia buat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda FK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Raja hendak menolak karena terlalu cepat, banyak jadwal yang harus ia kerjakan akan terbangkalai karena ini. Ratu dengan cepat menutup mulutnya lalu tersenyum.
"Baiklah Ayah, kami akan mempersiapkan semuanya!" Ratu tersenyum lalu memberi kode kepada Raja agar menyetujuinya.
"I..iya, kami akan mempersiapkan sebaik mungkin," ucap Raja lalu terdiam sejenak. "Bolehkah kami menikah di kantor catatan sipil saja? Aku tidak ingin kalian malu memiliki menantu sepertiku," ucap Raja merasa sungkan.
"Kami hanya membuat private party, kamu akan membuat pesta besar-besaran ketika sampai di Indonesia" sahut Rein menimpali.
"Baiklah, kalau itu keputusan kalian aku ikut saja."
Setelah lama berbincang Kean dan Rein pamit untuk pulang. Sebelumnya ia memperingati Raja agar tidak berani macam-macam dengan Ratu.
Ketika pintu ditutup Raja bergegas mendekati Ratu yang kembali duduk di sofa dengan santai. Ia ikut duduk di sampingnya sambil menatap wajah cantik calon istri pura-puranya itu.
"Mengapa pernikahannya dipercepat? Kau tahu aku sangat sibuk!" tukas Raja.
Ratu menatap Raja dengan penuh curiga, "Memang kau sibuk apa?" tanya Ratu selidik.
"Aku memiliki banyak jadwal dengan klien-klienku," jawab Raja lalu duduk di sofa yang ada di dalam sana.
Ratu mengerutkan kening, "Klien-klien? Apa perkerjaanmu sebenarnya?"
Raja tersenyum santai, "Oh, aku hanya seorang konsultan, tidak ada yang spesial."
Ratu tidak percaya, dia bisa merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan jawaban Raja. Ratu menyipitkan matanya menatap wajah tampan Raja, "Kau seorang penipu, ya?" tanya Ratu dengan tatapan mengintimidasi.
"Aku dapat membaca gerak-gerikmu, jadi yang kau maksudkan klien itu target-target yang akan kau tipu?" tanya Ratu lagi seolah ia tidak percaya ia terikat dengan seorang scammer.
"Baiklah, karena kau calon istriku aku akan mengakuinya. Ya, aku ini penipu. Kau puas, apa kau akan mundur dari pernikahan ini?" tanya Raja lagi.
Ratu terkejut dengan pengakuan Raja, tapi dia tidak terlihat terlalu terkejut. "Jadi, kau memang seorang penipu?" tanya Ratu lagi, suaranya sedikit pelan agar tidak terdengar kedua orangtuanya.
Raja mengangguk, "Ya, aku memang seorang penipu. Tapi aku berjanji akan meninggalkan pekerjaan itu jika aku sudah menikah denganmu."
Ratu tertawa, "Kau pikir aku percaya dengan janji itu?"
Raja tersenyum lebar menatap Ratu, "Aku tidak akan menipu lagi karena aku akan mendapatkan banyak uang darimu."
Ratu menatap Raja dengan tatapan sulit diartikan, "Kau benar-benar memanfaatkan situasi" ucap Ratu mencebik..
Raja tersenyum manis, "Simbiosis mutualisme, kau membutuhkan suami tampan sepertiku dan aku membutuhkan uangmu. Apa salahnya? Aku hanya memanfaatkan yang ada."
Ratu menggelengkan kepala, "Kau memang seorang penipu ulung. Aku tidak tahu apa yang membuatku masih ingin menikah denganmu."
Raja mendekati Ratu, "Mungkin karena aku membuatmu penasaran? Atau mungkin karena kau menyukai ketampananmu ini."
Ratu menatap Raja, wajah yang sama persis seperti Martin namun berbeda 180 derajat, "Aku tidak tahu, tapi yang jelas aku tidak akan pernah percaya padamu."
Raja tersenyum, "Itu tidak masalah, aku tidak membutuhkan kepercayaanmu. Yang aku butuhkan hanya uangmu."
Ratu mencebik, "Kau memiliki perusahaan dan restoran tapi mengapa kau masih suka sekali uang."
"Aku tidak memiliki semua itu? Kalau aku punya untuk apa aku susah-susah menipu" tukas Raja sambil mendekati Ratu.
Ratu mengernyitkan keningnya menatap Raja, "Lalu tadi yang kau katakan?" tanya Ratu selidik.
"Aku kan hanya mengatakan yang sebenarnya, aku terkadang menjadi CEO atau pemilik perusahaan. Bukan berarti aku memilikinya, bahkan aku terkadang menjadi konsultan atau petugas bank!" celetuk Raja apa adanya.
Raja lalu tersenyum sembari menatap wajah cantik Ratu, "Aku pun bisa menjadi Dokter bila kau menginginkan?" ucap Raja dengan senyum menyeringai.
"Dih, Dokter apa sepertimu ini?" tanya Ratu mencibir.
"Dokter Cinta," bisik Raja membuat Ratu meremang.
Suara itu, hembusan nafas dan semuanya sama persis seperti Martin. Ratu mundur namun Raja merengkuh pinggangnya lalu tersenyum lagi, "Bagaimana aku siap menjadi pengobat semua luka yang kau alami?" Tatapan mata itu tatapan mata yang dapat menggetarkan hatinya.
Ratu merasa tubuhnya gemetar ketika Raja merengkuh pinggangnya. Ia mencoba untuk melepaskan diri, tapi Raja memeganginya dengan kuat. "Lepaskan aku!" kata Ratu dengan suara yang keras, tapi suaranya terdengar lemah.
Raja tersenyum dan memandangnya dengan mata yang penuh intensitas. "Aku tidak akan melepaskanmu sampai kamu mendengarkan apa yang aku katakan," kata Raja dengan suara yang lembut.
Ratu merasa hatinya berdebar-debar ketika Raja memandangnya dengan mata yang begitu tajam. Ia merasa seperti sedang tenggelam dalam tatapan mata itu. "Apa yang kamu inginkan?" tanya Ratu dengan suara yang lemah.
Raja tersenyum dan membisikkan sesuatu di telinga Ratu. "Aku ingin menjadi obat untuk semua luka yang kamu alami. Aku ingin menjadi orang yang kamu percayai," kata Raja dengan suara yang lembut. Ratu merasa tubuhnya gemetar ketika Raja membisikkan kata-kata itu di telinganya.
Kenangan yang lama telah ia kubur kembali berdatangan, kenangan indah dirinya dan Martin. Ratu menepis perasaan itu, meskipun wajah mereka sama tapi mereka berbeda sangat berbeda. Ratu menginjak kaki Raja sehingga Raja melepaskan Ratu karena kesakitan.
"Awww!! Kau ini galak sekali!" protes Raja kesal.
"Bagaimana aku bisa mempercayai seorang penipu seperti dirimu?" tanya Ratu membuat Raja tergelak.
"Aih, apa aku Mash kurang mendalami peran?" pikir Raja lalu terdiam.
Beberapa menit kemudian Raja pamitan kepada Ratu untuk pulang, sebelumnya Ratu mengambil kartu identitas Raja di dalam jasnya. Ia tercengang ketika melihat begitu banyak kartu identitas yang dimiliki oleh Raja. Sampai-sampai Ratu kebingungan yang mana kartu identitasnya yang asli.
Raja melajukan kendaraannya menuju base campnya, mobil Raja memasuki sebuah ruangan di bawah tanah yang ternyata adalah jalan menuju basement tempat ia dan rekan-rekannya menaruh banyak kendaraan di sana. Raja keluar dari mobil lalu berjalan memasuki lift yang ada di sana.
Tak lama kemudian ia telah sampai di ruangan dimana teman-temannya berada. Luna dan Birel bergegas menghampiri Raja yang sejak kemarin menghilang.
"Kau darimana saja? Kami setengah mati ketakutan karena tidak menemukanmu?" tanya Luna sedikit kesal.
"Iya, aku kira kau tertangkap" tukas Birel lalu ikut duduk bersama Raja.
Raja tersenyum dan memandang teman-temannya dengan mata yang penuh kesabaran, "Aku baik-baik saja, aku hanya sedang mengurus sesuatu," kata Raja dengan suara yang santai.
Luna memandang Raja dengan mata yang penuh curiga, "Sesuatu apa? Kau tidak ada kabar selama sehari penuh," tanya Luna dengan suara yang keras.
Raja tertawa dan memandang Luna dengan mata yang penuh kesenangan, "Aku sedang mengurus pernikahan, aku akan menikah dengan seorang wanita kaya," kata Raja dengan suara yang bangga.
Birel memandang Raja dengan mata yang penuh keterkejutan, "Apa?! Kau akan menikah?! Dengan siapa?" tanya Birel dengan suara yang penasaran.
Raja tersenyum dan memandang teman-temannya dengan mata yang penuh kesabaran, "Dengan seorang wanita yang memiliki banyak uang, aku akan mendapatkan apa yang aku inginkan," kata Raja dengan suara yang santai.
Luna dan Birel saling memandang, "Apa ia sedang bermimpi?" tanya Birel.
"Coba kau getok kepalanya, siapa tahu ia tersadar," sambung Birel lagi.
Luna si gadis dingin dan tidak berperasaan langsung saja menuruti ucapan Birel. Ia memukul Raja membuat Raja meringis kesakitan.
"Awww!!"
ketua mafia melepas gelar yg mereka rebut dgn taruhan nyawa ,
dimana ada cinta disitulah tempatnya pulang
saatnya buaya insaf Mark
terlah kembali
welcomeback Martin
terlalu banyak weehh
ini othor nya yg ngarep dapat lotre ini mahh
🤣
Mafia kalahh sama bucin..
yess dia Justin
sama aja 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
pantes aja rasanya sama aja
sekejam itu trauma yg mendalam di ingatan Raja,
dia trauma di tolak oleh papa Kean ,
sehingga semua dia lupakan begtu saja
kenyataan yg membegogkan tp membahagiakan
Done pelan tp pasti😀
semangat othorr yg suka bgt njerat dan jebakk magsanyaa.. dan aku pun terjerattt🤣🤣🤣
yukkk thorrr benarkan semua inii
Cemburu ituh memang menyakitkan rahhh... sabar brie..
tp yakin kan. dia pelabuhan terahir bt hidup mu Mark..
nahhlohhh satu kunci dapatt...
tp sayang blom bisa bobobol yg satu didunia yg bakal bikin nagihhh 🤣🤣
Waduhhh gimana ke adaan junior Mark yg anuhhh ehh malah kena sepakkk🤣🤣
cenut," ngk tuhh🤣🤣🤣🤣
tp malah bucin ke km
sukurinn kau Mark kau lah yg terjebak olehh Luna 🤣🤣🤣🤣🤣
tinggal nunggu sadar nya aja
Tabir nya mulai terbuka satu persatu. ..