NovelToon NovelToon
KAMPUNG GAIB

KAMPUNG GAIB

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Penyeberangan Dunia Lain / Hantu / Ilmu Kanuragan
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: kriicers

kampung Gaib adalah sebuah kampung terpencil yang terletak di daerah pegunungan yang sangat jauh dari pusat kota dan kampung ini merupakan kampung sesat yang memuja sekte hitam dan setiap bulan selalu mencari tumbal untuk kampung tersebut. Adat istiadat ini telah ada sejak kepala desa tersebut ganti dengan kepala desa baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kriicers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4•

Setelah melalui beberapa jam akhirnya mereka sampai di kampung Jimmy sebelum tiba di kampung Alas. Mereka sampai sekitar pukul 00.00 pas tengah malam. Terlihat gapura selamat datang yang menjadi penanda bahwa mereka sudah sampai. Kampung Jimmy adalah kampung Jati kampung pelosok yang juga jauh dari kota, di kampung itu terbilang sepi penduduk terbukti hanya ada 20 kepala rumah tangga dan penduduknya sekitar 50 an orang saja.

"Nah setelah gapura ini belok kiri mar entar nemu pohon mangga nah disitu rumah keluargaku". Jimmy mengarahkan.

Seperti di kampung - kampung lainnya, di kampung Jimmy halaman setiap rumah lumayan luas karena penduduknya juga masih sedikit. Biasanya mereka gunakan untuk menanam pohon keras atau kadang saat musim hujan mereka tanami jagung atau sayur sayuran yang bisa membantu kebutuhan sehari - hari bahan dapur mereka. Di kampung Jati belum ada listrik termasuk kampung Alas. Mereka masih mengandalkan penerangan obor atau lentera yang bahan bakarnya berasal dari minyak tanah. Mereka membelinya di kampung lain karena di sana juga belum ada semacam toko atau warung untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk mandi dan sebagainya mereka pergi ke danau dekat kampung mereka. Ya di daerah itu tidak ada mata air seperti sungai ataupun sumur karena disana daerah perbukitan dan banyak batu kapur yang tidak memungkinkan untuk membuat sumur. Ketika musim kemarau biasanya penduduk kampung cokro pergi ke danau yang dikenal tidak pernah kering dan dimanfaatkan orang sana untuk mandi mencuci dan sebagainya. Untuk pekerjaan sehari hari, mereka pergi ke tegalan (sawah kering atau tanah kering yang biasa ditanami tanaman pertanian). Disana tidak ada sawah yang dialiri air yang berasal dari sungai. Mereka panen juga setahun sekali ketika musim hujan dan ketika musim kemarau mereka menanam tanaman singkong dan sebagainya. Penduduk kampung Cokro juga berprofesi sebagai peternak ayam, sapi, dan kambing. Setelah besar ternak itu dibawa ke pasar luar kampung untuk menjualnya. Begitulah sedikit gambaran yang ada di kampung Jati, kampung tempat tinggal Jimmy. Bisa dibilang kampung itu juga kampung yang taat agama berbanding terbalik dengan kampung Alas.

"Nah itu dia rumahku, mobilnya perkirin depan rumahku aja". Kata Jimmy.

Kemudian mereka berlima turun dari mobil seraya menghidupkan senter yang dibawa mereka didalam ransel.

"Disini belum ada listrik ya Jim kok ngak ada satupun yang ngidupin lampu, malahan obor di teras teras rumah". Tanya Dina penasaran.

"yupss bener Din, disini belum teraliri listrik karena lumayan jauh kampungnya. Dulu sih ada bantuan buat kampung ini untuk fasilitas listrik tapi sampai sekarang proyek itu masih belum terealisasi dengan baik karena satu hal "Jimmy menjelaskan.

"lah emang kenap cok "? Tanya Sam penasaran

"Nanti aja aku cerita yuk kita masuk dulu". Ajak Jimmy seraya menenteng tas kecilnya.

"Assalamualaikum pak, buk ini aku Jimmy bukain pintu dong".

"Pak pak bangun pak itu seperti ada orang bertamu di rumah kita". Ucap ibu Jimmy yang berusaha membangunkan suaminya yang masih tertidur dengan nyenyak itu.

"Aduh buk gangguin bapak tidur aja kenapa sih ribut ribut lihat masih jam 00.13, masih tengah malam buk". Gerutu bapaknya Jimmy.

"Ihhhhh itu lho pak emangnya bapak ngak denger ada orang ngetuk pintu rumah kita kayaknya orang mau bertamu pak". Jawab bu Marni dengan kesal karena suaminya tidak percaya.

"Mungkin dedemit kali bu mana ada orang yang dateng malam - malam begini apalagi tengah malam, kan ibu juga tahu kampung kita juga tidak baik - baik saja karena imbas kampung Alas brengsek itu". Tegas pria yang berusia sekitar 50 tahun tersebut.

"husttt bapak ya kalau ngomong itu jangan ngawurr". Kesal ibu Marni.

Kemudian selang beberapa menit kemudian Jimmy kembali mengetuk pintu rumahnya sambil mengucapkan salam.

"Tuhh kan pakk ada orang,, tapi ibuk kayak kenal pak suaranya, ".

"Eh iya ya buk,, sebentar ibu tunggu sini aja biar bapak yang cek siapa di depan sana, pokoknya sebelum bapak kembali ibu jangan keluar kamar takut itu orang jahat". Tegas pak Sahrul.

" ibu ikut pakk ibuk takut sendirian". Ucap bu Marni ibunya Jimmy dengan takut.

"sudah ibu jangan ngeyel pokoknya dikamar aja

Kemudian dengan mengendap - endap pak Sahrul mengintip dari celah pintu. Dengan penasaran dia mengintip dan melihat ada siapa di depan sana.

"Itu siapa kok rame - rame bawa mobil segala, apa mereka mau merampok rumahku, ah disini ngak ada yang menarik kok". Batin pak Sahrul.

"pak ini Jimmy pak anak bapak, Jimmy pulang". Teriak Jimmy dari luar

"Jimmy ? Anakku?". Tanpa banyak basa - basi pak Sahrul pun membuka pintu dan terkejutnya beliau melihat putra semata wayangnya pulang setelah 2 tahun di kota untuk kuliah.

"Jimmyyyy"

"bapakkk"

Kemudian anak dan ayah tersebut pun berpelukan dengan haru setelah lama tidak pertemu akhirnya dipertemukan dengan bahagia. Tidak ketinggalan teman - teman dari Jimmy juga ikut terharu dengan pemandangan yang ada didepan mereka.

"aaa soswet jadi pengen meluk deh "ucap Dina sambil ingin memeluk Nisa.

"ihh najis jan peluk - peluk gua masih normal".

Cegah Nisa seraya mendorong tubuh Dina.

"ihh jahat bangetttt". Balas Dina.

"bodoooo". Si Nisa sampil memonyongkan mulutnya.

"Yaudah ayo pada masuk ini temen - temennya Jimmy kan"? Tanya Pak Sahrul.

"iya om perkanalkan saya Damar, ini Sam, dan dua gadis ini Nisa dan Dina". Jawab Damar dengan mencium tangan pak Sahrul begitu pula 3 teman -temannya.

"Buk buk lihat nih siapa yang dateng". Teriak pak Sahrul

" ada apa pakkk siapa yang dat,,". Kemudian bu Marni melongo melihat Jimmy yang sudah berada didalam rumah bersama bapak dan teman -temannya.

" Jimmyy itu kamu beneran kan nakk".

" Ya iyalah bu masak bohongann".

"ya allah nak ibu kangen banget sama kamu udah lama kamu ngak pulangg ngabarin aja ngak bisa karena disini ngak ada hp". Sambil memeluk Jimmy bu Marni tidak bisa menahan air matanya yang tidak terasa jatuh di pipinya.

"iya bu maafin Jimmy ya bu bikin ibu kangen, Jimmy juga kangen banget sama ibu".

"Yasudah ini sudah malam sebaiknya kalian istirahat terlebih dahulu besok bisa dilanjut bicaranya, untuk Nisa dan Dina kalian bisa istirahat di kamarnya Jimmy, nanti biar ibunya Jimmy yang bersihin, untuk yang laki - laki ngak keberatan kan kalau tidur di ruang tamu"? Tanya pak Sahrul.

"Ngak papa pak terimakasih sudah menerima kami dengan baik, itu aja kami sudah bersyukur". Balas Damar dengan hormat.

" idihhh tidur di lantai entar yang ada pinggang gue yang sakit semua, hadehhh tahan Sam tahan, ". Batin Sam.

Maklum Sam adalah anak orang yang lumayan berada berbeda jauh dengan Jimmy yang orang tuanya hanya seorang petani yang hidup sederhana.

Beruntung Jimmy mendapatkan beasiswa untuk kuliah karena Jimmy termasuk orang yang pintar.

Kemudian tanpa berlama lama mereka istirahat sampai menjelang subuh.

Buat pembaca jangan bosen yah ada cerita yang jauh lebih menarik setelah ini....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!