NovelToon NovelToon
The Royals

The Royals

Status: tamat
Genre:Pernikahan Kilat / Keluarga / Crazy Rich/Konglomerat / Dark Romance / Roman-Angst Mafia / Konflik etika / Tamat
Popularitas:28k
Nilai: 5
Nama Author: Four

Ketika mimpi tidak sesuai dengan realita!

Kaira, seorang gadis sederhana, tak pernah membayangkan hidupnya akan berubah drastis ketika dinikahi oleh pria kaya keturunan bangsawan terhormat, Kairo Archipelago Attar. Pria yang selama ini tampak ramah dan penuh pesona justru menunjukkan wajah aslinya setelah mereka menikah.

Bagi Kairo, Kaira bukanlah istri—melainkan pion. Tujuannya hanya satu: membuka kedok para pengkhianat dalam keluarga bangsawan Archipelago Attar, meski harus mempertaruhkan nyawanya sendiri.

Namun, pernikahan itu menyeret Kaira ke dalam pusaran intrik, politik, dan dendam. Ia menerima penghinaan dan perlakuan kasar dari keluarga bangsawan yang membencinya. Di tengah kekacauan itu, hanya satu pertanyaan yang terus menghantui:
Apakah Kairo akhirnya akan membuka mata dan melindungi istrinya?
Atau tetap memilih mengorbankannya demi rencana yang sudah ia bangun?

“Aku menikahi mu untuk menghancurkan mereka… tapi justru aku yang hancur karena mencinta mu.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

The Royals — BAB 28

KEJAHATAN YANG TERTUTUPI

Brugh! Brugh! Brugh! “Aakkhhh!!!” teriak seorang pria yang tertahan dan menahan rasa sakit luar biasa saat ia tengah dipukuli habis-habisan menggunakan sebuah tongkat besi.

Darah begitu banyak mengotori pakaian dan tubuhnya. Jlebb!! Seorang pria brewok dengan jas hitam langsung saja menusuk besi tadi ke pria yang merupakan adalah penjaga penjara bawah tanah yang sempat bersama Kaira.

“Masukan dan bawa dia ke Pulau nyonya Kalindi.” Pinta pria itu yang segera dipatuhi oleh yang lain.

Dengan segera, mereka memasukkan jasad tadi ke kantong pelastik besar, lalu membawanya menaiki speedboat di tengah malam yang hening. Dari pelabuhan menuju ke pulau milik Kalindi yang terdapat bisnis gelap miliknya yang juga diketahui oleh Caesar sendiri.

Di dekat pulau tersebut, jasad langsung dibuang ke laut dengan diberikannya beban berupa besi yang sangat berat agar mayat tidak terapung.

.

.

.

Di pagi-pagi sekali, Kaira terbangun dengan cepat sampai dia tidak melihat keberadaan Kairo di mana dan di mana. Kini dia hanya fokus pergi ke ruang penjara bawah tanah.

“Aku yakin ada sesuatu di sana.” Gumam Kaira yang segera bersiap dengan menggunakan kebaya cokelat dengan rambut tergelung rendah.

Ia langsung datang di pintu depan bahwa tanah tanpa peduli ada yang melihat nya.

“Maaf Nyonya, tempat ini dilarang dikunjungi oleh seseorang. Hanya beberapa saja yang boleh datang kemari.” Ucap penjaga pria tadi yang membuat Kaira berkerut alis hingga ia sadar bahwa penjaga tersebut sudah berganti orang?

“Dimana pria yang harusnya berjaga di sini?” tanya Kaira dengan tegas.

“Pergantian shift, Nyonya.” Jawabnya dengan tegas bak bodyguard pada umumnya.

-‘Aku yakin itu sebuah shift. Nyonya Kalindi pasti sudah menyuruhnya pergi, karena hanya aku dan penjaga itu yang mendengar suara ketukan di dinding sini.’ Batin Kaira yang mengamati tempat tersebut.

Ia juga terlihat kesal jika memang benar, Kalindi menyuruh penjaga kemarin pergi atau membunuhnya.

“Katakan kepada penjaga shift malam itu, aku ingin menemuinya.” Kata Kaira dengan tatapan tegasnya.

“Maaf Nyonya, tapi itu bukan tugas saya. Saya tidak tahu dan kami tidak saling mengenal.” Jelas pria itu yang membuat Kaira semakin yakin bahwa penjaga yang baru itu adalah anak buah Kalindi.

Kaira mencoba tenang meski dia terlihat kesal. “Baiklah. Biarkan aku masuk, minggir!”

Kaira mencoba menerobos melewati pria bertubuh kekar tadi, namun pria itu menahan lengannya sehingga Kaira menatapnya tajam dan penuh emosi. “Lepaskan aku jika kau tidak ingin menyesal.”

“Maafkan saya Nyonya. Tapi ini adalah perintah.”

“Aku tidak peduli dengan perintah siapapun. Lepaskan aku dan biarkan aku masuk!” kesalnya hingga tak segan meninggikan suaranya. Namun penjaga tadi masih menahan lengan kanan Kaira.

“Lepaskan dia.” Pinta Kairo yang datang dan langsung dituruti oleh penjaga tadi.

Pria berjas hitam tadi langsung memberikan hormat kepada Kairo dan tak bisa berkutik lagi. Sedangkan Kaira masih menatap tajam ke penjaga tadi.

“Tidak ada perintah yang berlaku di ruangan ini selagi penjara masih kosong. Apa kau baru di sini?” kata Kairo yang menatap lekat namun tatapan nya menunjukkan ketegasan dan ketajaman yang membuat orang lain segan hingga memilih menunduk.

“Iya Tuan. Maafkan saya. Saya hanya mengikuti perintah.”

Kairo berkerut alis mendengarnya. “Perintah siapa?”

“Nyonya Kalindi.”

Cukup lama pria berkemeja putih dengan lengan terlingkis hingga ke siku itu menatap nya tajam. Kairo beralih menatap ke Kaira yang masih berdiri di tempatnya.

“Biarkan dia masuk.” Pinta Kairo yang dibalas anggukan oleh penjaga tadi.

Dengan kesal, Kaira hanya melirik sinis ke penjaga tadi dan segera masuk. Tentu saja Kairo mengikutinya dari belakang dengan langkah santai memperhatikan istrinya yang sibuk berjalan cepat hingga ke ujung lorong dan menyentuh dinding di sana.

Dug! Dug! Dug! Wanita itu memukul dinding abu-abu tadi, lalu menempelkan telinganya dan berharap ada suara yang sama seperti kemarin malam.

“Apa yang kau lakukan?” tanya Kairo dengan heran dan tatapan yang masih angkuh.

Kaira menoleh ke suaminya dengan tatapan yakin. “Kemarin aku mendengar suara di sini, bukan hanya aku. Tapi penjaga yang berjaga kemarin juga melihatnya.” Sebisa mungkin Kaira menjelaskan nya kepada Kairo dengan detail.

Bahkan dia juga mengatakan soal Kalindi yang datang tiba-tiba dan mencurigakan. Tak lupa juga, Kaira mengatakan soal amplop merah yang harusnya dia serahkan kepada Kairo.

Pria itu terdiam berkernyit kening. -‘Elon mengatakan tidak ada sesuatu selain ruang rahasia yang tidak terlihat di peta mansion?’ batin Kairo sehingga Kaira menatapnya heran.

“Dan ada pin— ”

“Tuan Kairo!” panggil seorang pelayan wanita yang datang menghampiri mereka dan menyela ucapan Kaira.

Saat Kairo menoleh ke pelayan tadi, pelayan itu menunduk. “Tuan Raziq sudah datang. Anda diminta menemuinya di ruang keluarga.” Jelas pelayan tadi setelah itu dia pergi.

Kairo masih terlihat kesal. Mendengar pamannya sudah kembali dari luar, dia langsung saja pergi meninggalkan Kaira di sana. Karena ada sesuatu yang harus dia katakan kepada Raziq.

Tak sempat menghentikan suaminya, Kaira hanya mendengus kecil dan segera menuju ke pintu tersembunyi, untuk memastikan bahwa pintu tersebut masih aktif, agar dia bisa memberikan bukti kepada Kairo.

Namun saat Kaira mencoba membukanya. “Emmm... Kenapa tidak bisa— ”

Wanita itu mencoba mendorong dan menariknya, apapun caranya untuk bisa membukanya, namun ternyata pintu itu sudah tak bisa dibuka.

Napas Kaira langsung naik turun hingga ia menempelkan keningnya di dinding yang dingin itu, seolah ia benar-benar putus asa karena selalu gagal dalam hal seperti ini. “Aku tidak akan bisa melawannya... Aku akan mati di sini.” Gumam Kaira yang kini bingung harus apa.

Ia menatap dinding itu, lalu kembali ke dinding sebelumnya dan menatap nya lekat seraya menyentuhnya dengan telapak tangan kirinya.

Dug! Dug! Dug!

Ia memukulnya lagi, dan dari dalam. Sri yang mendengarnya sejak tadi, dia hanya bisa menangis saat tak bisa membalas ataupun berteriak. Ya! Kalindi belum membunuhnya, namun dia mengurung nya dan mengikatnya erat di sudut ruangan, agar tak bisa lagi membuat gaduh.

“Aku berharap ada seseorang di sini.” Gumam pelan Kaira yang terlihat lemas karena bingung.

Ia hanya pasrah dan pergi dari sana saat tak ada balasan ataupun suara yang terdengar dari balik dinding.

...***...

Di ruang keluarga. Kini Raziq berkumpul bersama Kairo, Caesar dan Kalindi. Tentu untuk berunding sesuatu yang harus segera dituntaskan olehnya.

“Aku senang kau kembali, situasi di sini sangat berat untuk kujalani sendiri!” ucal Kalindi tersenyum lebar menatap Raziq yang hanya memberinya tatapan datar.

“Saat aku ke luar negeri. Aku sudah berdiskusi dengan beberapa keturunan bangsawan di sana. Masa depan Archipelago harus tetap berlanjut hingga aku meninggal.” Ucap Raziq dengan serius.

Pria itu menatap ke Kairo, dimana ia juga menatap balik pamannya.

“Kairo, sebaiknya kau segera menandatangani surat itu atau aku terpaksa harus menurunkannya ke Caesar. Seharusnya aku tidak ingin dan tidak berani mengganti wasiat kakakku. Tapi demi Archipelago Attar, aku akan melakukannya. Keputusan ada di tangan mu sekarang.” Jelasnya yang kini membuat Kairo terdiam.

Sementara Kalindi tersenyum tertahan dan tak sabar bila Caesar yang akan dijadikan pewaris, agar dia bisa ikut menguasai tempat itu dan menjadikan putranya sebagai mobil yang dia setir.

1
Isranjono Jono
kadang apa yang di perebut kan harta gak kan di bawa mati suka pusing dengan orang kaya 🤣🤣
Four.: tau tuh mungkin ikut dikubur nanti 😌
total 1 replies
Isranjono Jono
makanya jika jadi pemimpin jaga burung biar gak ada pertumpahan darah
Four.: hahaha bisa aja. tapi iye sihh
total 1 replies
DiTA
hiks...hiks...hiks.. sad ending bangetttt...knp Kairo pergi, seenggak nya anaknya cowok doong 🙄🙄🙄
Four.: jangan kalau cowok Attar masih hidup atuhhh😌😁
total 1 replies
Tiara Bella
ehhh tw² udh tamat aja mana sad ending lagi....disisain kaira sm anaknya aja ... makasih Thor ceritanya bagus ditunggu cerita barunya okey
Four.: iya, biar tinggal kenangan 😌
total 1 replies
YuWie
saddd ending.. kenapa kairo dimatikn.
Four.: karena..... ya seperti itu ceritanya 😁😌
total 1 replies
vnablu
ahhh sad ending sumpah rasanya nangis bangett.. tega kamu thorr buat ak nangis semuanya hanyalah kenangan sekarang..dan Kairo sudah tidak ada lagi 🥺🥺😭😭
Four.: huhuhu.... turut berdukacita 🤧🤧🤧
total 1 replies
vnablu
thorr awas ajaaa kalo Kairo nggak selamat dan kenapa" akk sama readers yg lain bakalan mogokk baca 😤😤😤😤🥺
Four.: eh jangan donggg sayangnya harus siapkan hati 😄
total 1 replies
jen
takut nasib kaira
Four.: baik kok dia 😌
total 1 replies
Tiara Bella
selamatkan Kairo ya thorr plisssssss....
Four.: GK tau /Slight/
total 1 replies
jen
sepertinya bau penghianatan nih.
Cesar ga JD penerus karna bukan darah daging sultan pasti.
kalindi ada main sm raziq.
jd pertaruhannya kaira dan kairo. permainan raziq
Four.: ah masak sihhh /Chuckle/
total 1 replies
jen
kayaknya istri pertamanya selingkuh nih
Four.: hmmm mungkin aja 🤔
total 1 replies
mery harwati
Farouk akankah juga kemaruk seperti Raziq? Masih ada hubungan darahkah diantara Raziq & Farouk? Meski dikatakan hanya anak buah tapi tak menutup kemungkinan bahwa darah yang mengalir dalam tubuh mereka adalah darah orang yang kemaruk kekuasaan, pangkat & derajat 🥴
Four.: yaa mungkin aja... kan dia anak buah yang setia yang selama ini bergerak di belakang Raziq sehingga tak banyak yang tahu
total 1 replies
YuWie
lhaa kok ngene dadine
Four.: dadi apa???😧
total 1 replies
Jelita S
sedih campur bahagia sih
Four.: ho,oh
total 1 replies
Tiara Bella
Alhamdulillah kaira sm debaynya selamat.....tarik napas dl Thor....
Four.: jangan lupa buang nafas nanti tercekat akohh
total 1 replies
vnablu
ini novel tersedih othor karena semua keluarganya Kairo meninggoy ahhhh kasian liat Kairo sma Kaira gimanaa ya kalau Kaira tau semua keluarganya udah tidak ada 😭😭😭😭😭😭😭
Four.: pasti syok dan marah² kepadaku 😌
total 1 replies
Jelita S
Lo kok meninggoy semuanya sih,,,,ntar aku santet online kamu y thor
Four.: hahhh jangan donggg aku kabur loh yaa
total 1 replies
Tiara Bella
ya Allah mati semua Dong ini mana kaira blm selesai oprasinya ya....
Tiara Bella: tega bngt Thor....😭😭😭😭
total 2 replies
Nita Nita
mery harwati
Kejayaan yang harus dibayar mahal oleh Kairo 💪
Four.: ho, oh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!