NovelToon NovelToon
Throwback Memories

Throwback Memories

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Persahabatan / Romansa / Office Romance
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Adsetian

Sandra, gadis yang terbangun dari tidur panjangnya selama 2 tahun dan kini terbebas dari pengasingan selama 5 tahun.

Baru saja kemarin ia bertemu dengan teman teman kuliahnya, namun sekarang ia bahkan tidak mengenali tempat yang ia tinggali selama ini. Dunia seakan telah berubah, Alat-alat canggih yang sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari, anak kecil yang kini sudah memiliki smartphone masing-masing, dan cahaya gemerlap malam dari lampu-lampu yang memenuhi jalan ditengah kota serta Gedung-gedung yang menjulang tinggi dihadapannya.

Seberapa jauh ia tertinggal selama ini? dari sahabat-sahabat bodohnya, dan dari orang-orang yang selalu ada di keseharian Sandra saat itu. Apakah sandra masih dapat bertemu dengan mereka, apakah mereka masih menerima sandra setelah semua yang sandra lakukan kepada mereka.

Pikirannya berkecamuk memikirkan hal-hal yang telah ia lewati begitu saja.

‘Biarlah semua berlalu, kini ia harus memulai lembaran yang baru, orang-orang baru dan dunia ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adsetian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

03 - Kripik Singkong

Berawal saat hari pertama matrikulasi, itu adalah hari pertama mereka bertemu dan mengenal. Banyak kebetulan yang terjadi, di mulai dari di bimbing oleh dosen pembimbing yang sama yaitu pak kumis alias pak warsidi, duduk di baris yang sama dan bersebelahan Nathan duduk tepat di ujung kursi, di sebelahnya ada Boni, lalu rayhan, dan di akhiri dengan Sandra.

Ke-empat pemuda pemudi tersebut sedang asik dengan kegiatannya masing-masing. Nathan dengan game nya, Boni denga Kripik Singkongnya, Rayhan dengan skincarenya, dan Sandra yang asik dengan menghayati musik menggunakan earphone nya.

Merasa canggung dan tidak enak memakan kuenya sendiri, Boni pun berniat menawarkan kripiknya kepada dua orang di antara sisinya.

“kue!” ucap Boni dengan menyodorkan sebungkus kripik singkong ditangannya tentu saja dengan mulut yang sambil mengunyah kripik singkongnya

Nathan yang sedang kesal karena kalah saat bermain game pun langsung menutupi kekesalannya karena Boni.

“Makasih!” ucap Nathan dan mengambil beberapa

“sedikit amat, tambah lagi lah. Tadah tangan lu!” ucap Boni

Dengan canggung Nathan menadahkan kedua tangannya dan Boni pun menumpahkan Kripik singkongnya ke tangan Nathan hingga menggunung.

“gue Boni btw” ucap boni memperkenalkan diri

“Nathan” balas Nathan dengan pandangan yang tak lepas dengan tangannya yang kini di penuhi dengan kripik singkong

“hem.. makan” ucap Boni dengan tersenyum, dan berbalik menawarkan kripik singkong kepada teman yang disebelahnya lagi

Nathan yang melihat skill supel nya merasa takjub “bisa ya dia se-supel itu” ucap nathan “bentar. Nih gue makannya gimana, ya kali langsung dari mulut?” tambahnya kebingungan dengan kripik yang berada dikedua tangannya.

“kue!” kali ini Boni menawarkan kepada Rayhan

“nggak bang, makasih” tolak Rayhan dengan halus

“ahhh… jangan sok malu-malu. Tadah tangan lu” balas Boni yang tak mau ditolak

“serius bang, nggak usah, nggak papa!” tolaknya lagi

“dah… tadah tangan lu atau gue tumpahin ni kripik di kepala lu

‘lah, nih orang maksa banget dah’ pikir Rayhan

Dengan canggung Rayhan pun menadahkan kedua tangannya dan Boni menumpahkan kripik singkong nya lagi.

“bang, bang, udah kebanyakan ini!” ucap Rayhan

“makan!” titah Boni

“makasi bang” ucap Rayhan

“ya sama-sama. Lu jangan panggil gue bang, kitakan satu angkatan gimana sih lu. Gue Boni, lu?”

“panggil aja Rayhan” Ucap Rayhan dan diba;as dengan senyuman oleh Boni

‘njir lah, gue baru aja pake lotion tangan gue, malah dikasi ciki segambreng gini. Kotor lagi dong tangan gue…’ Rengek Rayhan dihatinya.

Setelah merasa puas berbagi kini Boni duduk di kursinya dan memakan Kripiknya dengan tenang. Disisi lain Nathan masih memikirkan caranya memakan kripik singkong ditanggannya begitu pula dengan Rayhan.

‘cokkk… ini gimana makannya, ya kali gue langsung dari mulut, monyet aja makan di ambil pake tangan, nggak langsung pake mulut!’ pikir kedua orang tersebut

Dengan terpaksa Nathan pun memakan kripiknya langsung dengan kedua tangannya karna ia mau berbagi pun tak bisa dikarenakan ia duduk paling pojok didekat dinding.

Sedangkan Rayhan ia berniat membagikan kripiknya dengan seseorang yang duduk disebelahnya. Hanya saja gadis tersebut sedang memejamkan matanya dengan earphone yang terpasang ditelinganya. Dengan pelan Rayhan pun memanggil gadis tersebut.

“mbak” panggilnya pelan, namun tak ada jawaban dari gadis tersebut

“permisi, mbak” panggilnya lagi dengan sedikit keras dan menyolek kaki gadis tersebut mengguakan kakinya

Merasa ada yang menyenggol kakinya Sandra pun membuka matanya dan melihat kearah depan, namun tidak ada orang didepannya dan ia pun melihat kearah sampinya dan melihat Rayhan dengan kripik singkong yang memenuhi telapak tangannya memandang sandra dengan senyum yang menampakan giginya.

“lu manggil gue?” tanya sandra

“hehe, sorry ganggu lu. Lu mau kripik?” ucap Rayhan menawarkan kripiknya

Melihat Rayhan dengan kedua tangan yang dipenuhi kripik ia pun memahami maksud Rayhan menawarkan kripiknya

“boleh, sebentar ya” jawab Sandra sambil tersenyum manis, lalu mengambil dua lembar kertas dan membentuknya mejadi sebuah mangkuk.

Paham denga apa yang Sandra lakukan, Rayhan pun memintanya untuk mebuatkan satu lagi namun sedikit besar

“lu bisa nggak bikin satu lagi?” tanya Rayhan

“bisa, buat siapa?” ucapnya menyanggupi namun juga penasaran

“lu liat tuh, cowok paling pojok. Lu pernah dengerkan ada yang bilang kalo ngeliat cowok makan itu keliatan sedih gitu, lah ini gue jadi double sedih tau nggak” ucap Rayhan sambil menunjuk kearah Nathan

Sandra yang melihat kelakuan Nathan pun menahan tawanya begitu pula dengan Rayhan. Dengan cekatan Sandra pun membuat tiga mangkuk dari kertas.

“nih udah jadi” ucap sandra dan memberikan dua mangkuk kertas kepada rayhan

Dengan perlahan Rayhan pun membagi kripik singkong ditangannya menjadi dua. Disisi lain Sandra menghampiri Nathan untuk memberikan mangkuk kertas yang lebih besar kepada Nathan.

“hei!” panggil Sandra

Nathan pun menoleh dengan wajah polosnya dan tentu saja dengan kripik singkong yang baru ia ambil dimulutnya. Seketika Nathan pun diam mematung dengan kehadiran Sandra di hadapannya, rasa malu dan canggung pun memenuhi lubuk hati Nathan.

Melihat Nathan yang terkejut malu, Sandra pun langsung meberikan mangkuk yang ia buat

“nih buat lo” ucap sandra dengan tawa kecil dan meninggalkan Nathan kembali ke kursinya.

‘Bangs*t! mana cantik lagi. Malu-maluin banget sumpah!’ batin Nathan

Dengan perlahan nathan pun meletakkan kripiknya kedalam mangkuk kertas yang diberikan Sandra.

Begitu lah awal mula mereka ber-empat saling berkomunikasi, berawal dari kripik singkong yang diberikan Boni tanpa mereka sadari mereka akan menjalin sebuah ikatan persahabatan yang erat.

*****

Tiga hari sudah berlalu, hari terakhir matrikulasi pun berakhir, kini mereka sedang dihadapkan dengan para muda mudi yang sedang asik berfoto ria. Ke-empat muda mudi ini bukan lah anti dengan berfoto hanya saja mereka tidak terlalu suka berfoto. Namun dikarenakan teman-teman satu kelas mereka meminta untuk berfoto bersama akhirnya mereka pun ikut berfoto, meskipun hanya beberapa kali.

“kok bisa ya mereka foto-foto sampe benyak begitu? Nggak capek apa?” ucap Rayhan

“yah, elo mah ganteng, cewek-cewek wajar ngajak lu foto. Lah gue muka kaya kuda gini di ajak foto bareng, nggak ngerusak foto apa?” timpal Boni

“biarpun kuda itu hewan, tapi kuda itu adalah hewan paling setia selain Huanjing Bon” Balas Nathan yang sudah muak dengan acara sesi berfoto ria tersebut

“minggu lalu kita di suruh foto-foto nggak jelas sama senior pas ospek, seenggaknya kita perbaiki diri di foto yang ini lah” ucap Sandra

“ngomong-ngomong, dosen pembimbing akademik kalian siapa?” tanya Nathan

“pak Warsidi gue, kalo lu?” balas Boni

“lah sama dong” ucap Nathan

“gue juga pak Warsidi” ucap Sandra

“ih bisa begitu ya, samaan kita, gue juga si Warsidi” kini Rayhan menimpali dengan semangat.

“yaudah ntar kita bareng-bareng aja konsulnya. Hahaha!” ucap Boni

“dih, emang bisa begitu?” tanya sandra skeptis

“apa sih yang nggak bisa didunia ini?” ucap Boni

“yee… sok puitis lo. Ngomong aja masih belepotan” ucap Sandra

“sirik lu” balas Boni dan Sandra hanya membalasnya dengan lemparan kulit kacang, snack yang kali ini Boni bawa.

“kira-kira pak warsidi itu yang mana ya, kita kan belum tau juga dia yang mana. Dia juga nggak ngisi materi kan waktu kita matrikulasi?” tanya Rayhan

“eh, iya juga ya? Ntar kalo kita salah orang gimana dong” ucap Nathan berfikir

“gue kemarin udah nanya ke senior, pak warsidi itu orangnya gemuk, buncit. Terus yang paling khasnya itu kumis tebelnya kaya Mr. Potato. Cuma dia doang yang bentukannya kaya begitu jadi nggak akan salah orang” jelas Boni

“oke deh, kelas udh3 kelar. Kita cabut yuk!” ucap Sandra

“yuk!” balas yang lainnya

Mereka pun pergi bersama meninggalkan kampus dengan kendaraan mereka masing-masing.

1
aurel
semangat thorr, yuk mampir juga di karya aku jatuh cinta pada kakak ipar
Adsetian: iya.. okey
total 1 replies
Ceyra Heelshire
kok bisa, hibernasi selama itu
Adsetian: Dia mau jadi princess aurora kak, hehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!