Rosa Casario, meninggalkan semua kemewahan dari keluarganya demi menikahi pria yang sangat dia cintai, Andre. Namun Lima tahun berlalu tanpa ada masalah berarti, Rosa mendapatkan pesan dari seseorang, memintanya datang ke sebuah hotel bahkan memberikan kartu kamar hotel.
Ternyata, dia memergoki suaminya Andre sedang bercumbu dengan Sandra. Teman baiknya dan juga anak ibu asrama tempat dia tinggal saat kuliah dulu.
Bak disambar petir. Hati Rosa sungguh hancur. Namun dia berusaha memberi suaminya kesempatan, hanya saja ternyata sang suami benar-benar menyembunyikan perselingkuhan itu. Rosa pun memutuskan untuk pergi, dan merencanakan sesuatu yang akan membuat suaminya menyesal sepanjang waktu, dengan bantuan seseorang yang pernah menyatakan cinta padanya saat mereka kuliah dulu. Meski sempat menghilang beberapa tahun, pria itu kembali datang membantunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19. Hari yang ditunggu
"Loh, katanya mau menginap dua hari di villa?" tanya Aliyah yang melihat mobil anaknya memasuki pekarangan rumah itu.
Dan Aliyah langsung berjalan cepat ke arah mobil, saat melihat Andre membantu Rosa keluar dari dalam mobil. Menantunya itu tampak pucat dan lemas.
"Rosa, apa yang terjadi? Andre, Rosa kenapa?" Aliyah jelas terlihat khawatir.
Rosa yang melihat ibu mertuanya itu cemas begitu. Sebenarnya merasa bersalah, dia minum obat yang diberikan oleh dokter teman dari Nesia itu. Itu membuatnya sangat lemas sekali. Meski tidak ada rasa sakit di tubuhnya, tapi sungguh membuatnya tampak pucat dan lemas.
"Bu, aku bawa Rosa ke dalam dulu ya" kata Andre yang langsung mengangkat tubuh istrinya dengan cara menggendong ala bridal style ke dalam rumah, ke dalam kamarnya.
Setelah merebahkan dirinya di tempat tidur, Rosa memutuskan untuk istirahat saja. Andre mengangguk setuju, dan keluar dari kamar.
Ibunya sudah menunggu di depan pintu kamar itu karena merasa sangat khawatir pada Rosa.
"Andre, Rosa kenapa?" tanya Aliyah cemas.
"Tadi, kami sedang makan malam. Tiba-tiba Rosa kesakitan, setelah di periksa dokter. Katanya asam lambungnya terlalu tinggi, dan tumbuhnya lemah. Kebanyakan pikiran kata dokter tadi. Jadi harus istirahat total"
"Kalau begitu kan bisa istirahat di villa" kata Aliyah yang merasa kalau perjalanan mereka dari villa kan cukup jauh.
"Rosa yang meminta pulang, dia tidak mau saat sakit jauh dari Violet!"
Mendengar penjelasan Andre. Aliyah mengangguk paham. Dia juga seorang ibu, saat dia sakit pun, jika penyakit itu tidak menular. Dia juga tidak ingin jauh dari anaknya.
"Tapi, kalian tidak bertengkar kan?" tanya Aliyah.
Andre segera menggelengkan kepalanya.
"Tidak Bu!" jawab Andre yakin.
Dan jawaban Andre itu membuat Aliyah menghela nafas lega.
"Ya sudah, kamu juga istirahatlah. Sudah malam"
**
Alasan sakit itu, membuat Rosa dengan mudah menolak sikap mesra Andre. Hingga tiba, dimana Rosa akan pergi.
Rosa mengantarkan Violet ke sekolah, hari ini bahkan Rosa masih mengantarkan Violet ke sekolahnya.
"Steven sudah mengurus semuanya. Jam 3 nanti, aku akan jemput kamu. Kita ke hotel Horizon, dari sana kita akan naik helikopter ke pangkalan udara milik perusahaan Steven. Dari sana kalian akan naik pesawat menuju kota S. Semua surat kepindahan juga sudah diurus, nama belakang Violet sementara akan menggunakan nama belakang Steven. Dan aku juga sudah minta anak buahku yang beberapa waktu lalu menyamar menjadi tukang ac memasang kamera di rumah Andre, dan perusahaan. Katamu ingin melihat bagaimana dia menyesal kan?"
Rosa hanya terdiam mendengar semua penjelasan Nesia. Langkahnya sebenernya berat. Lima tahun lebih dia bersama Andre, lima tahun dia menikah dengan pria itu. Suka dan duka bersama. Tangis dah tawa berdua. Rasanya sungguh tidak bisa membayangkan sama sekali. Semua harus jadi seperti ini. Tapi cinta tulusnya di khianati, juga membuatnya terluka. Sangat terluka.
"Rosa" panggil Nesia pelan.
"Iya Nesia, terimakasih banyak. Maaf harus merepotkanmu lagi, karena mungkin dia akan mengusikmu untuk mencaritahu keberadaan kami" kata Rosa.
"Aku menantikan hari itu, Rosa. Dimana aku akan melihat pria itu menyesal dengan wajahnya seperti apa. Dia sudah mengkhianati kamu. Dia tidak tahu apa yang kamu kobarkan demi bisa hidup bersamanya. Dan membantunya menjadi seseorang yang bisa mengangkat kepala dan mendongakkan dagunya. Aku kesal sekali!" ungkap Nesia.
Rosa meraih tangan sahabatnya itu dan menepuk tangan Nesia perlahan.
"Untung ada kamu dah Steven, oh ya aku tidak melihat Steven beberapa hari ini?" tanya Rosa.
"Dia sedang menyiapkan tempat tinggal dan sekolah Violet di kota S. Kadang aku berpikir, bukankah Steven itu sangat baik? dia juga masih sangat mencintaimu Rosa. Kenapa tidak dengannya saja! dia bahkan menyayangi Violet, seperti anak sendiri. Apa kamu tahu, kata asisten pribadinya, dia banyak membaca buku parenting"
Rosa terdiam. Dia bahkan tidak tahu akan bagaimana ke depannya nanti. Steven menawarkan pekerjaan bagus untuknya. Dia hanya berpikir untuk menerima itu saja. Masalah hati, rasanya Rosa sudah tidak ingin memikirkan hal itu.
"Rosa, aku tahu saat ini kamu sedang terluka. Tapi, setidaknya saat hatimu sudah sembuh nanti, orang pertama yang harus kamu beri kesempatan haruslah Steven" ujar Nesia memberi saran.
Rosa hanya tersenyum tipis.
Saat waktu makan siang, Rosa mengantarkan makanan ke kantor Andre. Dan saat itu dia mendengar kalau Andre sedang bicara dengan seseorang di telepon.
"Nyonya..." Kenny yang melihat Rosa di depan pintu berusaha menyapa.
Namun Rosa dengan cepat meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya. Membuat Kenny diam.
"Aku sudah bilang padamu itu uang untuk kompensasi! hubungan kita berakhir! jangan telepon aku dengan nomor pribadi lagi! paham tidak Sandra?"
Rosa terlihat menghela nafas panjang. Rupanya uang yang dipamerkan oleh Sandra itu yang kompensasi. Suaminya rupanya sudah memutuskan hubungannya dengan wanita simpanannya itu. Sayangnya, semua sudah terlambat.
"Nyonya, tuan mungkin mengatakan tentang kerja sama, hubungan kerja sama" Kenny berusaha menjelaskan.
Rosa hanya tersenyum.
"Iya, aku tahu. Suamiku adalah pria yang sangat baik. Dia sangat mencintaiku! kamu juga tahu itu kan Kenny?"
"Nyonya, sungguh. Itu hanya hubungan pekerjaan, kerja sama..."
"Cukup Kenny. Boleh aku minta tolong padamu?" tanya Rosa.
Mata Kenny sudah bergetar.
"Tolong, jam 5 sore nanti. Katakan pada suamiku, aku mendengar semua percakapan tadi. Aku tidak marah, hanya saja 10 milyar itu terlalu berlebihan"
"Nyonya" mata Kenny sudah berkaca-kaca. Sepertinya Nyonyanya telah tahu, hubungan antara tuannya dengan Sandra.
"Aku masuk dulu ya" kata Rosa yang membuka pintu ruangan suaminya itu.
Kenny melihatnya, tuannya segera menutup panggilan telepon itu dan menghampiri Rosa lalu memeluknya.
Kenny juga melihat Rosa tersenyum dan bicara sangat manis pada Andre. Bahkan menyiapkan makan siang untuk Andre.
'Nyonya, kenapa aku merasa. Nyonya melakukan semua ini untuk terakhir kalinya. Kenapa aku sangat sedih melihat kalian seperti itu?' batin Kenny.
***
Bersambung...
blmagi yg godain, ngerasa g mau cape. mau enaknya aja. bege. pea
emang ga terngiang ngiang desahan dan teriak. mereka pas lagi bercinta
OMG