NovelToon NovelToon
LUCIANA ALEXANDER

LUCIANA ALEXANDER

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Vampir
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: prel

"... selama aku masih berada didunia ini aku akan terus berusaha menjaga Luciana."

Perkataannya mengejutkanku. Selama dia masih berada didunia ini? Dia adalah seorang vampire yang hidup abadi, apakah itu berarti dia akan menjagaku selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon prel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4: Luciana

Aku duduk disofa sambil memakan kentang yang kurebus tadi pagi. Aku heran, sekarang aku mudah sekali lapar dan haus. Aku makan banyak sekali sejak perpindahan bayi ini.

Sejak kemarin Cristian dan Isabell tak hentinya mengirim bahan makanan dan buah dari kediaman mereka, membuatku semakin semangat saja untuk terus makan.

Nenek memandangku dengan tersenyum geli.

"Tidak apa-apa Luci, kau akan kurus lagi nanti saat sudah melahirkan",

"Ah iya seiring berjalannya waktu aku pasti akan menjadi wanita hamil yang gemuk nanti." Keluh ku.

"Tenang lah, kau akan kembali seperti semula setelah aku mengangkat bayi itu. Kau tidak akan melahirkan seperti wanita melahirkan pada umumnya. Aku akan mengeluarkan bayi itu sama seperti saat aku memasukkan nya ke perutmu, tubuhmu tidak akan berubah sama sekali kau akan tetap menjadi seorang gadis." Jelas nenek.

"Benarkah? Nenek benar-benar hebat menggunakan sihir. Sayang sekali sihir dilarang dikerajaan kita", sahut ku sambil terus memakan kentang yang berada dipiring.

3 bulan berlalu dengan lancar. Aku hanya sesekali merasakan mual tapi sisanya aku hanya makan dan makan.

Siang ini kami sedang menjemur daun-daun obat dipekarangan rumah, karena perutku sudah mulai membesar, nenek membatasi jumlah pasien yang datang sekarang. Aku juga sudah tidak bisa membantu sesering dulu, akan menjadi masalah jika ada yang melihatku hamil.

Nenek beranjak mengambil keranjang diteras rumah.

"Nenek mau kehutan?",aku bertanya.

"Iya Lu, kita kekurangan stok jahe, jahe yang kau tanam belum bisa dipanen".

"Aku saja nek yang pergi, aku bosan dirumah rasanya ingin berjalan-jalan sebentar dihutan." Kataku menghampiri nenek.

"Tidak,kau tidak boleh pergi. Kau hamil nanti ada yang melihat".

"Ayolah nek. Aku akan pergi memakai jubah pemberian Isabell, jubah itu akan menutupi perutku lagipula perutku juga belum terlalu besar." Aku memohon.

"Tidak luciana" . Nenek terus menolak mengizinkan ku pergi. "Ini terlalu berbahaya".

"Aku berjanji tidak akan pergi jauh nek lagi pula ini hutan yang sepi jarang ada orang berkeliaran." Aku masih belum menyerah.

Nenek terdiam, mungkin dia merasa kasihan padaku karena aku sangat bosan hanya dirumah lebih dari 3 bulan ini.

"Baiklah," kata nenek pada akhirnya "tapi ingat,aku terhubung dengan sihir yang ada padamu, aku akan segera menyusul jika kau pergi terlalu jauh".

"Iya nenek", aku tersenyum jahil lalu pergi kedalam rumah untuk mengambil jubah.

Berjalan-jalan dihutan seperti ini membuat ku merasa sedikit segar, anggap saja aku sedang berolahraga, tidak hanya duduk dan makan saja dirumah.

Tidak perlu berjalan jauh, aku sudah menemukan semak jahe yang banyak. Aku duduk dan mulai menggali. Angin hutan ini sangat menenangkan. Sangat nyaman disini, tunggu sejak kapan aku suka suasana hutan seperti ini? biasanya aku akan sedikit takut meskipun hari masih siang. Mungkin ini karena bayinya, batinku.

"Kita harus segera menemukan wanita sialan itu, jika tidak Earl tidak akan mengizinkan kita pulang".

Aku mendengar suara seorang pria jauh dibelakang tempatku duduk, suaranya masih jelas karena hutan ini sepi. Aku menoleh, disana ada dua orang pria berjalan beriringan menuju ke arahku. Semakin dekat aku semakin mengenali nya.

Astaga! itu adalah pengawal Earl yang pernah membawaku dulu. Aku harus lari sebelum mereka melihatku.

"Hey kau, dia pelayan sialan itu. Hey kau masih hidup rupanya!" teriak salah seorang pengawal.

Terlambat, mereka sudah melihatku.

Aku mulai berlari, bahkan aku meninggalkan keranjang dan jahe yang telah kukumpul kan.

"Hey jangan lari sialan! Ayo cepat kejar."

Pengawal itu terus mengejar. Aku sedikit kesulitan karena perutku dan jubah ya kukenakan, tapi itu tidak jadi penghalang.

Aku terus berlari ke arah selatan, bahkan aku tidak ingat jalan yang sudah kuambil tadi.

Dadaku sesak, aku terlalu memaksakan diri untuk terus berlari. Pandanganku memburam, kakiku terasa perih, mungkin karena aku menginjak semak berduri.

"Menyerahlah. Kau sudah kehabisan tenaga bukan", suara pria itu.

Dia benar aku sudah tidak mampu berlari, sekarang aku melihat ada jurang dihadapnku. Jurang yang tidak terlalu dalam namun berbatu, apakah ini benar jurang atau hanya halusinasiku saja?

Aku tidak pernah melihat jurang disekitar hutan tempat tinggal nenek, sepertinya aku berlari terlalu jauh ke selatan. Aku berdiri mematung dipinggir jurang, dua pengawal itu sudah berada dibelakangku, aku berbalik menghadap mereka.

"Lihat, kau sudah tidak bisa kemana-mana", kata pengawal itu terkekeh.

Dia melangkah maju, dengan sendirinya kaki ku melangkah mundur menjaga agar tetap ada jarak diantara kami.

Tindakan yang kusesali setelahnya, aku tergelincir dan jatuh ke dalam jurang, terus terperosok kebawah tak ada hentinya terbentur bebatuan yang ada dijurang ini, tanganku berusaha melindungi bayi yang ada dalam perutku.

Akhirnya aku berhenti, terbaring didasar jurang. Pandanganku mengabur melihat dua pengawal itu dari bawah. Mereka melihatku sekilas lalu saling berdebat, bukannya turun menolong, mereka malah pergi meninggalkanku sendirian didasar jurang ini.

Aku meraba perut, tidak merasakan apa-apa. Rasa sakit keluar dari kepalaku bagian belakang, ada darah yang mengalir.

Dalam keadaan setengah sadar aku merenung, seharusnya aku menurut kata nenek, seharusnya aku tidak pergi mencari jahe hari ini, seharusnya aku dirumah saja seperti biasanya.

Matahari mulai bergerak turun. Menyinari ku dengan cahaya hangat berwarna jingga diufuk barat.

Mataku terbuka lagi. Aku melihat ada bayangan seorang pria berdiri dipinggir jurang.

Apakah pengawal itu kembali lagi?,batinku.

Pria itu melompat dan mendarat dengan ringan disebuah batu besar. Dia mendekat, sekilas aku melihat cahaya matanya yang sedikit aneh. Mungkin pandanganku terganggu tapi aku melihat pria ini memiliki mata berwarna merah darah.

Tanganku bergetar meraih tangan pria yang telah berlutut disebelah ku. Dia mengusap air mataku lalu menggumamkam sesuatu yang tak bisa kudengar.

"Kumohon.. selamatkan aku," pintaku padanya

Dia terdiam.

"Aku.. harus tetap hidup. Kumohon.. jangan pergi," suara ku terdengar jauh ditelingaku sendiri.

Kulihat kegelapan menyelimuti diriku, aku akan hilang kesadaran, mati atau apalah itu. Tapi sebelum aku benar-benar terpejam, aku melihat seringai di wajah pria dihadapanku.

Dia adalah Vampire.

...~...

1
Roxy-chan gacha club uwu
Bener-bener hidup!
Hebe
Berasa kayak lagi nonton film seru deh! Kapan launching filmnya thor? 😁
prel: haduuuh minta doanya aja deeh😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!