NovelToon NovelToon
Gadis Incaran Mafia Iblis

Gadis Incaran Mafia Iblis

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Mafia / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Beda Dunia / Diam-Diam Cinta / Tamat
Popularitas:56.9k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Wallace Huang, dikenal sebagai Mafia Iblis yang tanpa memberi ampun kepada musuh atau orang yang telah menyinggungnya. Celine Lin, yang diam-diam telah mencintai Wallace selama beberapa tahun. Namun ia tidak pernah mengungkapnya.

Persahabatannya dengan Mark Huang, yang adalah keponakan Wallace, membuatnya bertemu kembali dengan pria yang dia cintai setelah lima tahun berlalu. Akan tetapi, Wallace tidak mengenal gadis itu sama sekali.

Wallace yang membenci Celina akibat kejadian yang menimpa Mark sehingga berniat membunuh gadis malang tersebut.

Namun, karena sebuah alasan Wallace menikahi Celine. pernikahan tersebut membuat Celine semakin menderita dan terjebak semakin dalam akibat ulah pihak keluarga suaminya.

Akankah Wallace mencintai Celine yang telah menyimpan perasaan selama lima tahun?

Berada di antara pihak keluarga besar dan istri, Siapa yang akan menjadi pilihan Wallace?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Suasana di dalam ruangan karaoke itu penuh dengan bau alkohol, asap rokok, dan sisa pesta yang berantakan. Lampu warna-warni berkelap-kelip, namun nuansa gelap dan mencekam begitu terasa.

"Kau... Beraninya sekali memukulku. Aku akan memberitahu Mama," ketus Mike sambil memegang kepalanya yang mulai berlumuran darah. Matanya menyipit penuh amarah dan ancaman, namun sorot ketakutannya tidak bisa disembunyikan.

Celine berdiri dengan tubuh gemetar, bukan karena takut, tapi karena amarah yang sudah lama dipendamnya kini meledak tak terbendung. Tangannya bergetar saat meraih satu lagi botol kosong yang berserakan di atas meja.

"Menjadi anak manja dan selalu menyusahkanku..." Suaranya bergetar namun tegas. "Hidupku sudah hancur karenamu. Aku diam saja selama ini... rela menjadi mesin uang." Matanya berkilat, napasnya memburu menahan emosi. "Tapi... karena kau telah menyentuh sahabat terbaikku... aku tidak bisa lagi diam."

Air mata mengalir di pipinya yang memerah karena emosi. Ia mengangkat botol itu tinggi-tinggi.

"Walau aku harus mati, aku juga ingin membawamu bersama!"

Brak!

Botol itu menghantam kepala Mike dengan keras. Darah segar mengucur semakin deras dari luka di pelipisnya.

"Aahh!!" Jeritan Mike menggema di ruangan itu, membuat dentuman musik terdengar bagai jauh. Tubuhnya ambruk di lantai, tergeletak tidak berdaya. Rasa sakit membuatnya mengerang pelan, namun matanya masih menatap penuh dendam.

Di luar pintu, Wallace berdiri membisu. Sorot matanya tajam dan gelap, menyaksikan aksi gadis itu.

"Kau... Kalau bukan kami yang menampungmu... mana mungkin kau bisa hidup hingga sekarang," desis Mike pelan, napasnya tersengal-sengal. Kalimatnya penuh ejekan meski nyawanya sendiri sudah setengah melayang.

Celine terisak. Tangannya bergetar, memegang botol pecah yang berlumuran darah.

"Kalau aku diberi kesempatan... aku lebih rela tidak dilahirkan. Dan tidak diadopsi oleh kalian..." Suaranya pecah, penuh luka. "Di saat kau menjualku pada dua pria menjijikkan itu... aku sudah tidak mau meneruskan hidupku."

Air matanya jatuh bercucuran, menetes di lantai penuh pecahan kaca.

"Tapi... masih tidak cukup bagimu... sehingga kau mengusik orang yang tidak bersalah..."

"Ternyata Mike Lin sangat keterlaluan... bahkan adik sendiri juga dijual," ucap Nico pelan, penuh kekesalan, berdiri di samping Wallace.

Beberapa pria berbadan kekar dengan kemeja warna-warni masuk ke lorong, mendekati ruangan. Tatapan mereka penuh niat jahat.

"Gadis itu ada di sana! Cepat bawa dia pergi sesuai perintah Kakak Mike!" perintah salah satu dari mereka sambil menunjuk ruangan tempat Celine berada.

Namun langkah mereka terhenti. Di lorong gelap itu berdiri beberapa anggota Wallace, mengenakan jas hitam rapi, wajah mereka dingin dan penuh ancaman.

"Kalian siapa?" tanya salah satu anak buah Mike, mulai merasa curiga.

"Kalian anak buah Mike Lin?" balas Nico, tatapannya tajam bagai pisau.

"Iya. Semua orang mengenal kami. Dan kalian, kenapa menghadang jalan kami?" jawab salah satu dari mereka penuh arogansi.

"Apa tujuan Mike Lin kali ini?" tanya Nico lagi, nadanya tenang namun mengandung bahaya.

"Itu urusan kami. Kalian tidak berhak ikut campur!" sahut mereka dengan congkaknya.

Nico melirik Wallace, yang masih diam tanpa sepatah kata. Hanya anggukan kecil yang menjadi isyarat.

"Tidak perlu membuang waktu," suara Wallace akhirnya terdengar, dingin dan mematikan. "Beri mereka pelajaran. Malam ini, tidak ada yang bisa keluar hidup-hidup."

"Baik, Tuan!" jawab Nico mantap.

Brak!

Suara keras pintu didobrak. Celine tersentak, tubuhnya berbalik cepat. Matanya membelalak saat melihat dua pria terlempar masuk ke ruangan, tubuh mereka meringkuk kesakitan.

Dari balik pintu, Wallace melangkah masuk dengan tenang. Tatapannya menusuk seperti belati, langsung menatap Celine tanpa berkedip. Kesan dingin dan tak tersentuh membuat suasana terasa semakin menekan.

Jantung Celine berdebar kencang. Napasnya memburu. Perasaan bercampur aduk; takut, lega, sekaligus hancur.

"Tuan Huang..." bisiknya lirih.

Namun Wallace hanya menatapnya sekilas, kemudian memindahkan pandangannya ke arah Mike yang masih terkapar penuh darah.

"Bawa dia pergi. Jangan biarkan dia mati dengan mudah," perintahnya datar, tanpa emosi.

Beberapa anggota Wallace segera bergerak. Mike diseret kasar, tubuhnya bergeser meninggalkan jejak darah di lantai. Di luar ruangan, suara perkelahian semakin bising. Anak buah Mike dihajar hingga babak belur oleh orang-orang Wallace.

Wallace berbalik, hendak meninggalkan ruangan. Langkahnya tenang, seolah semua kekacauan ini hanyalah rutinitas biasa baginya.

Celine ingin bergerak, ingin menghentikannya, ingin mengatakan sesuatu. Tangan lemahnya terangkat setengah, ingin meraih pria itu, ingin menahan sosok yang selama ini diam-diam mengisi hatinya.

Namun... ia berhenti.

"Celine, pria ini tidak bisa kamu sentuh... dirimu sekarang sudah ternoda. Dan tidak layak lagi untuk mencintainya..." batin Celine lirih, penuh luka. Perlahan ia turunkan tangannya, membiarkan Wallace pergi tanpa kata, membawa sebagian hatinya bersamanya

Tubuh Celine akhirnya tak sanggup lagi bertahan. Perlahan ia terjatuh, tubuhnya tergeletak lemah di lantai dingin berlumur pecahan kaca dan darah.

Brughh!

Suara tubuhnya jatuh menggema di ruangan yang kini dipenuhi aroma besi darah. Wallace yang hampir melangkah pergi, langsung menghentikan langkahnya. Telinganya tajam menangkap suara itu, dan detik berikutnya, matanya menangkap pemandangan yang membuat dadanya berdesir aneh—gadis itu tergeletak dengan bibir mulai menghitam, dan darah mengalir deras dari sudut mulutnya.

"Celine Lin!" serunya dengan nada yang berbeda, penuh keterkejutan dan emosi yang jarang sekali keluar dari pria dingin seperti dirinya.

Dengan langkah cepat, Wallace menghampiri dan langsung mengangkat tubuh gadis itu ke dalam dekapannya. Tubuh Celine terasa begitu ringan, begitu rapuh.

"Tuan..." lirih Celine, suara lemah di antara napas tersengal. Matanya berkaca-kaca, air mata mengalir pelan di pipi pucatnya.

"Maafkan aku..." ucapnya lirih, penuh sesal. "Aku berjanji... aku tidak akan menemui Mark lagi... dia satu-satunya sahabat terbaikku..."

Wallace terdiam sejenak, tatapannya dalam menelusuri wajah gadis itu.

Tiba-tiba tangannya menyentuh darah di sudut bibir Celine—warna darahnya kehitaman. Matanya menyipit penuh amarah.

"Kau... minum racun?" tanyanya.

Namun Celine sudah tidak kuat lagi. Kelopak matanya perlahan menutup, napasnya makin pelan... dan akhirnya tubuhnya sepenuhnya terkulai tak sadarkan diri dalam pelukan Wallace.

1
mamaqe
menarik
lia juliati
cerita bagus
Akai Kakazain
aq mau...aq mau lnjut thor, tp si cat jg seru thor, so dobel up dong thor, smngat!. tq
Bu Kus
wah udah tamat dan sekarang Munjul lg yang baru selamat ya thro
Reni Anjarwani
bagus bgt
Naufal Affiq
terimakasih kak,atas karyanya,aku suka jalan ceritanya
Nabil abshor
trima kasih kak thor,,,, succes sll ya,,,,
Nabil abshor: njih,, sm²
Pikachu: Terima kasih kembali, kak. selalu mendukung karya author sampai tamat🙏🙏🙏
total 2 replies
Naufal Affiq
selamat untuk celline dan wellace,semoga menjadi orang tua yang baik untuk anak -anak nya,
R@3f@d lov3😘
pasti tampan gen Wallace gak akan mengecewakan 😍🤩pasti yang satu hamble,,riang,,namun sayang keluarga dan satunya dingin,,kejam seperti ayahnya
Reni Anjarwani
akhiirnya cellin bahagia
partini
mantafff kembar,,kembar tapi beda karakter ya Thor yg satu mirip ayahnya yg satu mirip ibunya
Bu Kus
wah anak kembar pasti ke bahagian ya tambah berlipat lipat keluarga Huang
Bu Kus
lanjut lg dong thro jangan tamat dulu thro
Isnanun
apakah bentar lg tamat jangan dulu kalo bisa
Reni Anjarwani
doubel up
R@3f@d lov3😘
semoga lancar gak ada hambatan atau masalah🙄
R@3f@d lov3😘
mampus kamu Ronald 😏rasain it....aq sukaaaaaaaa keputusan Kakek Huang 😀dy emang pantas dapatkan hukuman it... daripada harus mati atau lainnya
Permata_tanty
up datenya pr2hari sekali ya thor ????
klo bisa mah jgn 1 bab aja up nua thorr/Chuckle//Chuckle/
Pikachu: Hehee, iya kak. sudah mau tamat juga. Tolong beri dukungan kekarya terbaru author, berjudul Cat, Milik Sang Mafia
total 1 replies
Bu Kus
wah novel baru lg ya thro selamat ya thro
Pikachu: Terima kasih kak🤭🤭🤭
total 1 replies
Bu Kus
teryata itu foto mama wellea
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!