NovelToon NovelToon
Story Of Hedden Love

Story Of Hedden Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Aliansi Pernikahan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Angst / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: shakila kanza

Zain kembali jatuh cinta setelah sempat menyembunyikan perasaan pada sahabatnya yang ternyata sudah menikah, Zain jatuh cinta kembali pada gadis yang masih bocah yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di apartemen nya, namun sayang saat dirinya jatuh cinta kembali Ayahnya meminta dirinya untuk menikahi calonnya, tak ingin kehilangan cintanya kembali Zain berbohong pada semua orang dan menikahi Faiza diam-diam namun juga menerima perjodohan yang Ayahnya minta. Akankah pernikahan itu baik-baik saja? adakah hati yang akan terluka? apakah yang terjadi jika semua orang tau? bagaimana dengan perasaan dua wanita?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Belum bisa move on

Dunia terlalu sempit saat ini yang Zain rasa, begitu keluar dari apartemen yang dia lihat justru pemandangan yang tak ingin dia lihat.

Gadis yang dia cintai dalam diam justru sedang bermesraan dengan suaminya, tak ada yang lebih sakit dari pada melihat hal ini namun Zain tetap menahan diri dan berjalan menutup pintu apartemennya dengan pelan.

Kean menoleh pada Lentera namun sudah masuk dan tak sengaja mendapati Zain yang sedang menatap tak suka kearah Kean.

Tak ingin canggung keduanya pun berjalan menuju lift yang sama namun ada kebekuan di hati mereka.

"Ekhm, bagaimana keadaan Lentera?" Zain tak bisa untuk tidak bertanya karena rasa khawatirnya.

"Baik." Jawab Kean singkat tanpa menoleh.

"Aku minta jaga dia baik-baik." Ucap Zain kemudian sembari berjalan mensejajari Kean.

"Ckkk, tanpa kau suruh sudah kulakukan, karena dia istriku!" Sahut Kean tak suka dan ini membuat Zain ikut kesal.

"Tapi kemarin dia sampai seperti itu?? cihhh kau bilang sudah kau lakukan??" Zain tak suka karena nyatanya yang dia lihat kemarin berbeda.

"Ckkk, kamu mau cari ribut lagi???" Kean mulai merasa tak sabar.

"Lebih baik kamu pindah dari pada mengusik kedamaian hidup kami!!" Kean keluar begitu lift terbuka sementara Zain mengumpat kesal bagaimana Lentera mau menikah dengan orang menyebalkan itu batinnya.

Brukkk

"Aishhhh!!!" Zain terkejut sekaligus kesal mengapa paginya jadi berantakan begini pikirnya.

Yah Zain bertabrakan dengan gadis remaja yang sedang buru-buru hingga sayuran yang dibawa gadis itu tumpah dan berceceran dihadapannya begitupun tas Zain juga ikut terjatuh jadinya.

"Maaf-maaf pak saya buru-buru." Ucap gadis itu.

"Ckkk, Pak??? Bapakmu apa???" Kesal Zain tak terima karena dia bukan bapak-bapak pikirnya.

"Aduh maaf salah lagi ya, maaf Om." Ucap Gadis itu.

"Om??? Apa aku Om Om???" Zain semakin naik moodnya dan kesal dirinya masih muda begini di bilang Om-om pikirnya.

"Astagaa, maaf." Ucap si gadis merasa serba salah padahal niatnya menghargai lagi pula dilihat dari usia jauh dari dirinya batin si gadis tadi.

"Maaf saya buru-buru mau kerja dan memasakkan sarapan untuk Bu Lentera." Ucap sang gadis itu yang membuat Zain menatap sebentar.

"Tapi saya tidak tau bagaimana naiknya ke lantai atas, saya baru mulai kerja hari ini." Jujur gadis itu lagi.

"Ckkk merepotkan!! Ikuti aku!!" Zain melangkah dan menuju lift untuk mengantarkan asisten rumah tangga baru Kean itu dengan terpaksa.

"Ah, mungkin aku bisa sekalian bertemu Lentera batin Zain merasa ada kesempatan untuk menemui Lentera lagi.

...****************...

Depan apartemen Kean.

Zain memencet bel sembari menatap gadis di hadapannya itu berjilbab kucel dengan baju yang kusam dan celana oblong, gadis itu cantik tapi mengapa penampilannya tidak meyakinkan begini pikirnya.

"Ya siapa??" Lentera terkejut begitu membuka pintu.

"Saya bu, wah masih muda ternyata Kak apa bu ya saya manggilnya?" Tanya Gadis itu lucu dan polos dimata Lentera.

"Saya Faiza asisten rumah tangga baru yang di utus Bunda Mutia untuk menemani dan membereskan apartemen Anda dan suami." Kata Gadis itu.

Zain terus menatap bergantian Lentera dan gadis bernama Faiza itu sungguh Lentera yang sosok anggun dan satunya gadis yang ceroboh dan menyebalkan pikir Zain.

"Silahkan masuk, terimakasih Zain sudah mengantar dia sampai kesini." Ucap Lentera lalu berbalik dan masuk.

"Tunggu!!!" Zain berucap hingga kaki Lentera pun berhenti tanpa menoleh takut jika ada yang salah paham lagi.

"Apakah kamu baik-baik saja sekarang?" Tanya Zain kemudian.

"Alhamdulillah..." Jawab Lentera.

"Apakah kamu bahagia sekarang???" Zain bertanya lagi.

"Alhamdulillah, aku sangat bahagia, semoga Zain juga bahagia kedepannya." jawab Lentera lalu menutup pintu dan masuk meninggalkan Zain yang masih terpaku di tempatnya.

Apakah memang dia sudah harus berhenti mencintai Lentera, lalu bagaimana caranya untuk berhenti?? nyatanya hatinya masih bersemayam rasa yang sama meski hatinya terluka.

Apakah cinta memang sebodoh ini??? bagaimana aku bisa lepas dari perasaan yang menyakitkan dan salah ini??? Ternyata selama ini hati dan kesetiaan yang ku jaga hanya sebuah tepukan di sebelah tangan batin Kean melangkah jalan menuju lift untuk berangkat bekerja meski dalam kondisi hati yang sendu.

...****************...

Hari berganti hari namun Zain masih belum bisa melepas perasaannya, siang Zain pulang karena tak bisa fokus bekerja dirinya masih tak memiliki semangat untuk bekerja hatinya masih tak baik-baik saja.

Zain menatap jalanan dan tak sengaja melihat gadis yang bekerja pada Lentera, nampak gadis itu pun gelisah akhirnya Zain pun menepi dan membuka jendela dan menatap kearah gadis yang terlihat lelah menanti itu.

"Lagi nunggu apa?" Tanya Zain.

"Eh Pak, Eh Om, apa ya yang benar Abang tetangga apartemen bos Kean, ini saya nunggu Taxi atau ojek tapi gak dapet-dapet." Jawab Faiza bingung mau memanggil Zain dengan sebutan apa.

"Ckkk, Pak lah Om lah... Hais... Abang juga di bawa-bawa." Kesal Zain selalu saja merasa kesal saat di panggil aneh-aneh oleh gadis yang bernama Faiza ini.

"Panggil Bos Zain!" Ungkap Zain pada akhirnya.

"Tapi situ bukan Bos saya???" Jawab Faiza polos tapi sukses bikin Zain malah tambah kesel.

"Serah kamu ajalah! Tumben jam segini udah pulang kenapa tidak nunggu Kean pulang??" Zain penasaran.

"Yeee saya gak mau pulang Bang, saya mau beli sate keong buat Kak Lentera." Jawab Faiza.

"Hah??? Apa??? Sate Keong???" Zain tak percaya jika Lentera bisa makan makanan aneh itu.

"Iya Kak Lentera nyidam itu kasian sampai sedih, tadi menghubungi Bos Kean tapi tidak bisa kayanya baru sibuk rapat, jadi Faiza yang cariin." Cerita Faiza.

"Ya udah ayo aku bantu, naik mobilku. " Zain menawarkan bantuan tentu saja Faiza dengan senang hati menerima dari pada pesanan tidak ketemu dan bos perempuannya sedih terus bayinya ngiler pikir Faiza.

Mereka pun mengelilingi jalan yang biasanya ada angkringan namun sayang belum ada yang buka.

"Jam segini cari angkringan ya rada susah sih." Keluh Faiza kemudian.

"Ehm, kita cari sampai ketemu." Kata Zain masih terus menyetir.

"Eh tapi Bang tetangga makasih loh, udah bantuin Faiza, kalau boleh tau namanya siapa ya?" Tanya Faiza karena dari kemarin lupa berkenalan.

"Zain aku teman Lentera." Ungkap Zain yang di angguki Faiza.

Sejenak mereka hanyut pada pemikiran masing-masing, Faiza takut jika tak mendapatkan pesanan Lentera, sementara Zain memikirkan bagaimana perasaan Lentera setelah menikah akankah sudah timbul rasa cinta di hati gadis itu kepada suaminya.

"Eh, apakah Lentera baik-baik saja di rumah?"

"Apakah Kean memperlakukan Lentera dengan baik??"

Zain tak bisa jika terus diam tanpa bertanya, Faiza yang di tanya pun terkejut dan bukannya menjawab justru menatap Zain lekat-lekat heran.

"Ckkk ditanya malah bengong!!" Umpat Zain kesal.

"Katanya tadi teman kok gak tau??"

"Hayyo jangan-jangan situ mantan kak Lentera ya? makanya kepo..."

Ucapan Faiza justru membuat Zain merasa semakin kesal bukan mantan tapi sahabat yang begitu mencintainya dengan tulus sayang cintanya tak terlabuh karena kedahuluan Kean sialan itu batin Zain.

"Udah deh, jawab aja ribet amat sih, tinggal jawab juga." Zain mengomel, entah dengan gadis ini rasanya mulutnya tak bisa sebentar saja diam tanpa mengomel karena ada saja yang membuat dirinya kesal.

"Kalau Faiza lihat sih, Kak Lentera itu beruntung banget di cintai Bos Kean yang sayang banget sampai ngelakuin ini itu gak boleh takut kecapean." Jujur Faiza kemudian.

"Kak Lentera juga nampak sayang banget sama Bos Kean keduanya nampak serasi dan harmonis bikin Faiza pengen juga punya suami baik begitu hehehe." Jujur Faiza lagi.

"Kamu suka Kean??" Tanya Zain kemudian.

"Husssttt ya Allah, ya kagak lah Bang, ya kali Faiza yang murni begini dan polos mau jadi pelakor, hih amit-amit, biar kata Faiza miskin jangan sampai Faiza miskin akhlak!" Faiza berkata setengah tak terima dengan tuduhan Zain.

"Lah tadi bilang pengen punya suami yang baik kaya Kean?" sanggah Zain juga tak terima.

"Yakan baiknya Bang, orangnya mah ya terserah gusti Allah yang penting bukan suami orang!" Faiza jadi ikut kesal.

"Ckkk, badan juga masih kecil begitu udah mikir nikah." Gumam zain tapi masih mampu di dengar Faiza.

"Ya besok kalau udah besar Bang, sekarang mau belum dulu tapi kalau jodoh udah dekat dari pada pacaran dosa ya mending nikah." Ada saja jawaban dari Faiza yang membuat Zain hilang kata-kata.

Tak ingin terus berdebat keduanya pun memilih diam hingga mereka menemukan angkringan satu-satunya yang buka, mereka pun menghampiri tempat itu.

Faiza melihat pesanan Lentera ternyata ada hatinya pun gembira dengan cepat memborong sate keong itu dan membawanya masuk ke dalam mobil.

"Astaghfirullah banyak amat hih... mana bentuknya begitu di makan." Zain bergidik ngeri.

"Lah dari pada nanti balik lagi Kak Lentera minta lagi kan capek jauh Bang." Sanggah Faiza tapi bisa di pahami Zain pada akhirnya karena memang lokasinya cukup jauh dari apartemennya.

"Eh tapi Makasih ya bang Tetangga eh bang Zain sudah repot mengantarkan saya." ucap Faiza tersenyum cerah ke arah Zain dan senyum itu cukup manis di pandangan Zain namun saat tersadar Zain segera memutus pasangannya, bagaimana bisa melihat gadis desa begini terlihat manis pikirnya.

...****************...

Up lagi please jejaknya ya🥰

1
dyah EkaPratiwi
bener2 ya pak atma
Tiah Fais
lanjut kak
ken darsihk
Kalau pk Atma ada di dekat ku sdh aq sleding tu orang , orang tua arogan sungguh menyebal kan 😠😠😠
Rere
knpa gk jujur aj sama Talita
siapa tau dia ngerti
kihtan ny Talita wanita baik
ken darsihk
Aq sebelll ach Faiza tersakiti vote nya menyusul thor 🤭🤭
dyah EkaPratiwi
jangan terlalu berharap Talitha
dyah EkaPratiwi
sakutnsih nanti kalau jadi faiza
Tiah Fais
lanjut kak
ken darsihk
Bingung mau komen gimana yak , kasihan juga sama Zain yng tidak bisa berbuat apa-apa untuk melawan ayah nya yng otoriter
ken darsihk
Semangat Zain
ken darsihk
Aamiin ...
Doa yng sama untuk author nya 😍😍
Rere
ahh rumitnya kisah percintaan mereka
ken darsihk
Akhir nya keluarga nya Lentera muncul juga
Yang sabar Faiza bukan maksud bos Zain menyembunyikan pernikahan dngn mu Faiza , semua yng di lakukan Zain untuk kebaikan mu juga
Tiah Fais
lanjut kak
Isee
apakah ada canpur tangan bpknya zain, kecelakaan yg dialami faiza ??
ken darsihk
kasihan Faiza
Itu keluarga nya Lentera kemana yak , bukan nya Faiza saat kecelakaan terjadi masih bekerja pada keluarga itu
ken darsihk
Ayah mu diktator Zain 😠😠😠
Kasihan Faiza 🥲🥲
dyah EkaPratiwi
perjuangkan Faiza zain
Tiah Fais
lanjut kak
dyah EkaPratiwi
ya Allah, semoga segera dpt donor mata
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!