NovelToon NovelToon
Dokter Culun Tapi Jenius

Dokter Culun Tapi Jenius

Status: tamat
Genre:Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Dokter Genius / Identitas Tersembunyi / Anak Lelaki/Pria Miskin / Tamat
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Desau

Rendra bisa menempuh pendidikan kedokteran lewat jalur beasiswa. Di kampus dia diremehkan karena miskin dan culun. Tak jarang Rendra bahkan dibully.

Namun dibalik itu semua, Rendra adalah orang yang jenius. Di usianya yang masih 22 tahun, dia sudah bisa menghafal berbagai jenis anatomi manusia dan buku tebal tentang ilmu bedah. Gilanya Rendra juga piawai mempraktekkan ilmu yang telah dipelajarinya. Akibat kejeniusannya, seseorang menawarkan Rendra untuk menjadi dokter di sebuah rumah bordil. Di sana dia mengobati wanita malam, pecandu, orang yang tertusuk atau tertembak, dan lain-lain. Masalah besar muncul ketika Rendra tak sengaja berurusan dengan seorang ketua mafia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 4 - Sepeda Hancur

Hari itu berjalan lancar bagi Rendra. Saat waktu menunjukkan jam tujuh malam, barulah dia bisa pulang. Rendra kaget sekali saat tiba di parkiran. Sebab di sana dia melihat sepedanya jatuh lagi.

Setelah diperiksa, ternyata tidak hanya bannya yang kempes, tapi beberapa baut di sepeda lepas. Stang sepeda Rendra bahkan sampai lepas.

Rendra mendengus kasar. Sudah lelah dengan segala tugas dokter koas seharian, kini keadaan sepedanya membuat lelahnya terasa dua kali lipat.

Di kampus sendiri, Rendra tak memiliki teman. Mengingat sebagian besar para mahasiswa di sana adalah anak-anak orang kaya. Bukan anak beasiswa seperti Rendra. Makanya tidak heran Rendra tidak lepas dari korban pembullyan mereka.

Dengan langkah berat Rendra bawa pergi sepeda bersamanya. Dalam lubuk hatinya, dia sering kali ingin memiliki motor seperti orang kebanyakan. Akan tetapi hal itu tentu sulit terwujud bagi Rendra. Mengingat Arini sudah mengerahkan segalanya untuk mengumpulkan biaya kuliah Rendra.

Walau mendapat beasiswa, bukan berarti juga semuanya ditanggung oleh kampus. Kadang ada beberapa hal yang harus dibeli oleh Rendra sebagai calon dokter. Terutama alat penunjang untuk kebutuhan praktek dan belajar.

Berulang kali Rendra usap keringat yang menetes di pelipisnya. Dia juga terus memperbaiki kaca matanya.

"Gini banget hidup. Harus sampai kapan aku begini," gumam Rendra. Ia sudah berjalan menyusuri jalanan trotoar samping jalan raya.

Tak lama kemudian sebuah motor berhenti tepat di depan Rendra. Ada dua orang lelaki yang menaiki motor tersebut.

Dahi Rendra berkerut. Dia sempat berpikir kalau itu orang jahat, namun setelah dilihat ternyata dirinya mengenal dua orang tersebut. Mereka tidak lain adalah Aji dan Rory. Preman yang sering ditemui Rendra di rumah bordil. Keduanya adalah anak buah Edho.

"Sudah kuduga ini kau. Kenapa sepedamu?" tanya Rory.

"Kempes, Bang. Bautnya juga lepas beberapa," sahut Rendra dengan raut wajah sedih.

"Ya ampun. Kenapa sepedamu bisa hancur begini? Ada yang ngerjain kamu?" timpal Aji. Dia dan Rory turun dari motor. Memeriksa keadaan sepeda Rendra.

"Sepertinya begitu, Bang," sahut Rendra.

"Kamu ternyata masih saja diginikan. Kan kami sudah bilang, kalau ada yang macam-macam sama kamu, kasih tahu kami. Biar kami kasih pelajaran ke mereka!" ujar Aji.

Ucapan Aji membuat Rendra tersenyum. "Aku cuman nggak pengen kalian terkena masalah karenaku," ungkapnya.

"Masalah apaan! Kami ini nggak takut sama siapapun. Apalagi sama pejabat. Kerjanya sama aja kayak kami. Ngerampok duit rakyat!" kata Aji.

"Bahkan lebih parah dari kita, Ji!" sahut Rory.

"Sekarang kau naik ke motorku. Biar Rory yang bawa sepedamu ke bengkel!" ujar Aji seraya naik ke motornya.

"Hah? Tapi..."

"Udah sana! Naik ke motor!" Rory mengambil alih sepeda Rendra. Dia dorong pemuda itu ke arah motor.

Rendra tak bisa menolak bantuan dua preman kenalannya tersebut. Dia lantas naik ke motor Aji. Lelaki dengan banyak tato itu segera menjalankan motornya.

"Sepedamu itu sudah tidak layak pakai, Tar!" cetus Aji.

"Aku tahu, Bang. Tapi kan masih berguna," sahut Rendra.

"Mulai sekarang, biar aku saja yang ngantar kamu ke rumah sakit ya. Nggak usah pakai sepeda lagi. Anggap saja juga ini adalah rasa terima kasihku karena kau sudah menolong Edho tadi pagi," ujar Aji.

"Tapi, Bang. Aku--"

"Udah! Kamu nggak boleh nolak. Aku juga penasaran dengan orang-orang yang suka ngerjain kamu di kampus. Biar Abang hajar mukanya!" potong Aji sembari fokus mengemudikan motor.

1
Agus Trijanto
lanjut..,.
asep harja
masuk penjara
asep harja
okkeeeeee thour
Atang Priatna
pedit amat moso 1 cafter cuma 9 halaman norak amat thor
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
hayo tertanģkap tangan sama camer lo
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
perjalanan yang berat, senoga kau sukses
𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟
hahaha posisi yang sulit untuk tidak dinikmat " maju kena mundur kena", sungguh beban yang berat dipunggungmu
Milka Budi
Luar biasa
Andri Iswanto
gila diya
🌹🪴eiv🪴🌹
terimakasih untuk tulisan indah mu thor
Desy Fatmawati
🩵
emi lestari
vino masuk penjara
⧗⃟ᷢʷ §𝆺𝅥⃝©Sakura⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉
mr man asem bener kl sampe membunuh dokter hakim.
Ndari Assufi
dibuat hidup dengan penderitaan, hingga hidup segan mati tak mau
Khoiru Nisaazzalia
keren banget /Smile/
Ndari Assufi
jadi ikut deg degan dg operasinya Rendra. masih koas udah jadi dokter bedah dadakan
Azizah Sby
hmmm akhirnya d kebiri sama Rendra... pdhl td nulis komentar blm sampe baca episode ini loh😀
Azizah Sby
wes d kebiri ae... trus d potong tangane 1.kaki 1... Ben menderita
Casudin Udin
Luar biasa
Didik Setyawan
gitu kok bilang MCx jenius,low menurutku y bodohlh.low jenius it harusx d'rekam dulu sebelum mengebrak meja.hadech2,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!