Apa jadinya jika jiwa seorang wanita terpidana mati,berpindah ke tubuh seorang wanita lemah dari jaman kuno?
Kanina, seorang terpidana mati yang hidup kembali di tubuh wanita lemah dari jaman kuno.
Dengan ruang di tangan,Dia perlahan menahlukkan dunia yang patriaki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma mossely, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28.Minta uang
Sri dan ketiga anak nya tengah menunduk tidak berdaya di kamar tidur mereka.
Diatas ranjang,Bagas tampak nya sudah tertidur kembali setelah minum obat dari seorang Bidan Desa.
Namun kata-kata yang ditinggalkan oleh Bidan Desa tersebut,membuat Sri dan ketiga anak nya kebingungan hingga saat ini.
"Pasien harus dibawa ke Rumah Sakit di kota agar mendapat penanganan yang lebih baik.Tampak nya pasien bukan saja mengalami cidera di luar,tetapi juga cidera bagian dalam.Belum lagi tangan dan kaki nya harus mendapat perawatan yang serius,jika tidak maka dapat menyebabkan kelumpuhan total."
Sudah dua jam sejak kata-kata itu terdengar,namun masih belum ada yang berniat untuk melakukan aktivitas.
"Jika Ayah mu tidak mendapatkan pertolongan segera,maka kemungkinan besar dia akan lumpuh selamanya,atau minimal jadi orang cacat."
Tidak ada yang berniat menjawab ucapan Sri.
"Aku berjanji akan membunuh orang yang telah menganiaya Ayah mu,jika aku bertemu dengan nya.Aku janji.Aku akan membuat orang itu dua tidak,lima kali lipat lebih parah dari Ayah mu."
Mata Sri tampak sangat berapi-api.
Maya dan Murti yang berdiri didekat pintu hanya bisa memutar mata mereka dengan jengah.
"Kenapa tidak meminta uang Kanina saja untuk membawa Ayah berobat,Bu? Lagi pula Ayah tetap lah Ayah mertua nya.Sudah menjadi kewajiban nya untuk berbakti kepada Ayah."
Yanti masih sangat membenci Kanina karna berani memukul nya tadi malam.Ditambah lagi Kanina memakai pakaian yang jauh lebih bagus dari pada milik nya.
Yanti benar-benar tidak senang akan hal itu.
Siapa Kanina?
Dan.
Siapa dia?
"Kau tau sendiri jika si jalang sialan itu sudah berani melawan.Dia bahkan tanpa segan-segan memukul Ibu mu ini.Ditambah lagi,kedua kakak laki-laki mu sama sekali tidak berguna."
Rehan dan Rendi sama-sama menundukan kepala mereka.Bukan karna merasa bersalah namun lebih ke rasa malu yang mendera.
"Benar! Dia memang sudah berani,tetapi kita juga bukan orang yang lemah.Kalau memang cara lama tidak bekerja,maka kita gunakan saja cara baru."
Yanti tiba-tiba mendapatkan ide baru di dalam benak nya.
Dengan penuh kegembiraan dia menuturkan semua rencana nya kepada seluruh keluarga.
Dan ketika mereka semua mendengar rencana Yanti,mata semua orang bergembira karna setuju.
"Astaga! Anak ku yang cantik! Mengapa Ibu mu ini tidak pernah memikirkan cara itu.Jika ini berhasil,bukan hanya uang nya yang akan kita miliki kembali,tetapi dia beserta ketiga anak nya juga akan kembali menjadi budak kita.Ha ha ha"
Ha ha ha
Ha ha ha
Yang lain juga ikut tertawa menyetujui ucapan Sri,kecuali Rehan.
Kening nya berkerut dalam menandakan sebuah penolakan.
Entah mengapa,setiap mengingat sikap Kanina tempo hari,Rehan merasa bahwa kali ini akan sangat sulit untuk menundukkan Kanina kembali.
Diamnya Rehan tentu saja menarik perhatian mereka yang tadi nya tertawa terbahak-bahak.
"Kenapa kau diam saja? Apa kau tidak setuju dengan rencana adik mu? Atau kau memiliki rencana yang lain?"
Sri bertanya dengan nada yang penuh dengan ketidak puasan.
Mata nya mendelik tajam ke arah Rehan.
Seolah-olah berkata "Jika kau tidak setuju dengan rencana adik mu,maka mati saja kau" .
Rehan mengangkat pandangan nya dan menatap wajah satu per satu dari orang yang selalu dia anggap keluarga.
Lalu mendesah pelan dan berkata dengan lirih.
"Kanina meminta cerai."
"Apa??"
"Kakak yakin? Si jalang itu?"
"Apakah karna dia sudah mendapatkan uang dari pria lain,dan sekarang dia membuang mu? Mimpi saja.!"
Berbagai reaksi langsung di tunjukan oleh mereka.
Ada yang terkejut tidak menyangka.Ada pula yang mengira ini hanya gertakan saja.
Dan ada yang marah juga.
"Dia ingin bercerai karna sudah muak mengahadapi sikap kita yang seperti ini!"
Rehan tanpa sengaja meninggikan suara nya,sehingga membuat bahkan Sri pun terkejut.
"Dia tidak pernah kita perlakukan dengan baik,selama sepuluh tahun,dia menjadi budak disini.Bukan saja tidak pernah makan dengan kenyang,dia dan anak-anak ku juga lebih sering kelaparan."
"Adapun aku sebagai kepala keluarga,aku hanya mampu melihatnya saja.Aku lebih memilih makan disini,dan akan memukuli nya jika dia mengeluh.Jadi ,wajar saja jika dia ingin meminta cerai.Dia ingin terbebas dari neraka yang sudah membelenggunya selama sepuluh tahun ini."
Diakhir kalimat nya ,suara Rehan berangsur pelan.
Plakkk
Tidak ada yang menyangka jika Sri menampar wajah putra sulung nya saat ini.
"Bu..,"
Rehan menatap Ibunya dengan penuh tanda tanya.
"Masih bisa memanggil aku Ibu mu? Bukankah kau baru saja membela jalang itu dengan mengatakan jika rumah ku ini adalah neraka baginya?"
Mata Sri melotot marah menatap Rehan.
"Kenapa? Kau tidak senang? Kau juga ingin membalas Ibu mu ini?"
Sri semakin menjadi-jadi,kali ini dia bahkan menuding wajah Rehan,yang berhasil mengundang ledekan dari adik-adiknya.
"Sudah lah kak,tidak perlu berkata seperti itu.Jika memang wanita itu ingin bercerai,maka ceraikan saja.Namun kau harus tetap meminta kompensasi karna telah berkontribusi membesarkan ketiga anak kalian."
Dengan sikap kurang ajar nya Rendi juga ikut berbicara.
"Atau jika dia tidak ingin memberikan uang nya,maka jangan pernah setujui ajakan nya untuk bercerai.Gampang kan?"
Yanti pun ikut memanaskan suasana.
"Apa yang dikatakan suami dan adik ipar benar,kak.Lagi pula Kanina dan ketiga anak nya sudah terlalu lama menjadi beban dirumah ini."
Mungkin karna selama ini Rehan terlalu menuruti semua ucapan sang Ibu,dan mengabaikan istri serta anak nya.Tidak ada satu orang pun yang memiliki sikap hormat terhadap Kanina sebagai kakak ipar sulung.
"Beban seperti apa yang kau maksud?"
Tatapan mata Rehan menajam saat menatap Maya.
"Dia selalu bangun paling pagi dan tidur paling malam.Dia mengerjakan semua tugas rumah ini,meskipun kami sudah tinggal terpisah.Dia dan anak-anak ku juga ikut bekerja ke ladang,namun selalu makan paling sedikit.Jadi beban apa yang kau maksud?"
Maya yang selama ini mendominasi pun tersedak oleh serangan mendadak Rehan.
"Lihat kondisi rumah ini,hanya dalam waktu kurang dari satu minggu Kanina tidak mau lagi menjadi budak.Lihat kondisi rumah ini.!"
Semakin Rehan berbicara semakin emosi dia.
Tangan nya terkepal erat mengingat bagaimana lelah nya Kanina setiap hari membersihkan setiap sudut rumah,namun masih saja salah dimata seluruh keluarga nya.
Dan sialnya.
Mengapa dirinya baru bisa menyadarinya sekarang,setelah Kanina sudah memberontak?
Mengapa dia harus menyadari nya ketika Kanina dan ketiga anak nya sudah terlalu nyaman tanpa kehadiran nya?
double up y thor