NovelToon NovelToon
Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten

Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten

Status: tamat
Genre:Poligami / Selingkuh / Kehidupan Tentara / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:905.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Hasna_Ramarta

Bismillah karya baru,

Sudah tiga tahun Elyana menikah dengan Excel Damara, seorang Perwira menengah Angkatan Darat berpangkat Kapten, karena perjodohan.

Pernikahan itu dikaruniai seorang putri cantik yang kini berusia 2,5 tahun. Elyana merasa bahagia dengan pernikahan itu, meskipun sikap Kapten Excel begitu dingin. Namun, rasa cinta mengalahkan segalanya, sehingga Elyana tidak sadar bahwa yang dicintai Kapten Excel bukanlah dirinya.

Apakah Elyana akan bertahan dengan pernikahan ini atas nama cinta, sementara Excel mencintai perempuan lain?

Yuk kepoin kisahnya di sini, dalam judul "Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Excel Marah

     Grab yang ditumpangi Elyana sudah sampai di depan rumah Yeri. Yeri menyambutnya dengan wajah was-was. Wajahnya mendongak melihat ke kiri dan kanan jalan, berharap tidak ada yang melihatnya.

     "Ayo buruan masuk. Kenapa kamu tidak kasih kabar dari kemarin kalau mau pergi dari rumah? Kalau kasih kabar kemarin, mungkin saat ini kamu bisa langsung ke kontrakan," ujar Yeri seraya menarik lengan Elyana dan membawanya masuk ke dalam rumahnya.

     "Duduklah dulu, aku mau suruh pembantuku membuat minuman dan makanan kecil untuk anakmu," ucap Yeri seraya bergegas ke dalam untuk menyuruh pembantunya membuat minuman.

     "Mama." Nada terlihat gelisah. Hal ini membuat Elyana was-was. Yang paling dia khawatirkan adalah, Nada pasti rewel dan mencari papanya.

     "Nada, sabar, ya." Elyana menciumi wajah Nada seraya memeluknya erat.

     Tidak berapa lama, Yeri muncul membawa minuman dan makanan kecil untuk Nada.

     "Minumlah dulu. Ini makanan untuk Nada." Yeri menghampiri Nada, seraya memberikan makanan untuk dimakan bocah kecil itu.

     "Bilang , terimakasih Tante Yeri," ajar Elyana pada bocah kecil itu.

     "Makacih Ante," ucapnya. Walau belum jelas, tapi masih bisa dipahami.

     "Terus gimana rencana kamu selanjutnya, mau cari kontrakan saja atau gimana?" tanya Yeri sembari menatap Elyana yang terlihat bingung.

     "Untuk sementara aku memang mau mencari kontrakan. Kalau bisa kontrakannya yang kira-kira aman dari pencarian papanya Nada. Juga, jauh dari tetangga yang suka bergosip," ujar Elyana menyebutkan tipe kontrakan yang dia mau.

     "Ada sih kontrakan seperti yang kamu mau. Aman dan tentunya untuk sementara aman dari pencarian suamimu. Sebentar, ya. Aku hubungi dulu ayah aku," ujar Yeri seraya meraih Hp nya dan menghubungi orang yang dia sebut ayah barusan. Tanpa Elyana ketahui, ayahnya Yeri memang memiliki beberapa rumah kontrakan.

     Yeri sedikit menjauh dan berbicara dengan ayahnya di telpon. Elyana berdoa semoga kontrakan yang dia butuh ada saat ini juga.

     Tidak berapa lama, Yeri kembali, lalu memberitahukan bahwa rumah kontrakan milik ayahnya kebetulan ada yang kosong. Elyana senang mendengarnya, dia begitu sumringah.

     "Ada, El. Kontrakan punya ayah aku kebetulan ada yang kosong. Kalau kamu mau tempati sekarang, juga bisa. Karena oleh ayah aku sudah dibersihkan. Di dalamnya ada tikar tebal. Untuk sementara kamu bisa pakai. Nanti tikarnya dikasih sepre saja, aku pinjami," ujar Yeri begitu baik, membuat Elyana terharu.

     "Terimakasih banyak, Yeri. Kamu baik banget sudah mau bantu aku."

     "Sebentar, apakah kamu saat ini punya duit? Ya, minimal buat makan sebulan atau dua bulan ke depan? Kalau mengenai rumah kontrakan sebulan pertama biar aku yang bayar sama ayah aku. Belum tentu juga kamu lama di situ, kan?" ujar Yeri menatap lekat Elyana.

     "Kebetulan, aku masih ada duit dalam tabungan, dan dalam dompet ini masih ada uang kes sisa dari jatah yang diberikan papanya Nada bulan ini. Sepertinya untuk sebulan ini aku cukup untuk makan dan susu Nada," ungkap Elyana sembari meraih dompetnya yang disimpan di dalam kantong kresek bersama baju-baju.

     "Biar saja, untuk sebulan ini, kontrakannya aku tanggung. Kamu tenang saja. Dan mengenai makan, kalau kamu mau masak, bisa. Atau kalau ingin simpel, kamu bisa beli sayuran masak. Soalnya di dekat rumah kontrakan ada yang jual masakan mateng. Kamu beli saja sesekali," saran Yeri.

     "Iya, Yeri. Terimakasih banyak untuk bantuan dan sarannya. Untuk hal itu, nanti aku pikirkan di kontrakan."

     "Ya sudah, sebaiknya kalian siap-siap saja. Pakaikan jaket dan kaos kaki untuk anakmu. Dan untuk kantong kresek kamu itu, ganti sama tas aku. Aku pinjami tas besar untuk wadah baju."

"Iya, Yer, makasih banyak," ucap Elyana terharu.

     "Sebentar, aku ke dapur dulu untuk menyiapkan bekal untuk kamu di sana. Makanan itu, bungkus dan bawa untuk anakmu."

     Yeri bergegas menuju dapur untuk menyuruh pembantunya menyiapkan makanan untuk dibekal Elyana.

     Tidak lama dari itu, Yeri datang dengan membawa kantong yang di dalamnya tentu saja makanan untuk Elyana dan Nada.

     "Terimakasih banyak Yer. Kamu sudah banyak bantu aku dan mau aku repotin," ucap Elyana terharu.

     "Sudah, nggak apa-apa. ayo, kalau kalian sudah siap, aku akan pesan grab menuju kontrakan."

     "Aku siap, Yer," sahut Elyana.

     "Mamaaa, papa nana?" Tiba-tiba Nada menanyakan papanya. Elyana menjadi ciut dan sedih. Yang dia khawatirkan pasti terjadi. Nada pasti rewel dan menanyakan papanya. Namun, Elyana berdoa semoga saja Nada nanti di tempat tinggal baru, tidak rewel.

     "Gimana ini, Yer?" Elyana terlihat frustasi.

     "Kamu harus tenang, hadapi Nada dengan penuh kasih sayang, peluk dia kalau nanti Nada merengek menanyakan papanya," bujuk Yeri memberi semangat dan kekuatan.

     "Terimakasih banyak, Yer. Kamu sudah membantu aku dengan tulus," ucap Elyana lagi terharu.

     "Ayo, grabnya beberapa menit lag datang. Tapi, aku dulu yang menghampiri sembari melihat situasi. Kalau aman, aku akan acungkan jempol, lalu kamu segera menyusul." Yeri memberi instruksi. Elyana mengangguk paham.

     Yeri bergegas menuju pintu pagar. Tida berapa lama grab yang dipesannya tiba. Yeri melihat depan belakang, memastikan kalau di sekitar tempat itu tidak ada suami Elyana. Setelah dirasa aman, Yeri mengacungkan jempolnya ke arah Elyana. Elyana pun segera bergegas menghampiri grab yang sudah Yeri naiki.

     "Alhamdulillah," seru Yeri diikuti Elyana dalam hati.

     Mereka kini sudah berada di dalam grab. Grab pun berjalan menuju alamat kontrakan yang Yeri sebutkan di pesanan grabnya.

***

     Di tempat berbeda. Setelah mendapat kabar dari Bi Ocoh bahwa Elyana kabur, satu jam kemudian, Excel tiba di kediamannya. Excel berlari masuk rumah dengan wajah yang marah.

     "Bi, ke mana kira-kira istri saya perginya?" tanya Excel pada Bi Ocoh yang terlihat takut.

    "Bibi kurang tahu, Den. Maafkan bibi. Saat Non Elya pergi, bibi disuruh mengambil kantong yang isinya sampah di depan pintu kamar. Namun, setelah bibi cari, rupanya sampah itu tidak ada. Rupanya Non Elya memang sengaja mengerjai bibi," lapor Bi Ocoh sambil menunduk.

     "Huhhh, kenapa bisa lepas?" dengus Excel seraya bergegas menuju lantai atas untuk mengecek barang-barang di kamarnya, apa saja yang dibawa Elyana.

     "Elyana, kenapa kamu kabur. Kamu kabur membawa anakku. Aku tidak terima. Aku akan mencarimu dan aku pastikan kamu akan ketemu. Jangan harap kamu bisa bawa anakku. Lihat saja nanti, jika kamu tidak mau kembali, maka aku akan bawa paksa Nada," desisnya penuh amarah.

     Tiba di dalam kamar, Excel langsung memeriksa lemari. Baju-baju Elyana masih banyak di sana, dan buku nikah juga aman karena Excel sudah lebih dulu menyimpannya di tempat yang tidak mungkin diketahui Elyana.

     "Tas dan koper aman, lalu dia bawa barang pakai apa? Elyana benar-benar membawa anakku untuk hidup susah. Kenapa kamu harus pergi Elyana?" Pertanyaan demi pertanyaan memenuhi kepala Excel, membuat dia sedikit pusing.

     "Padahal aku sudah mengunci semua, tapi Elyana masih bisa lolos. Hahhhkkk, sialan. Bagaimana kalau Elyana langsung pulang kampung dan bicara sama kedua orang tuanya, lalu melaporkan semua pada mama dan papa.

     Excel menduduki ranjang dengan tangan memijit kepalanya yang sakit. Saat Excel menoleh ke arah kanannya, dia melihat ada sebuah surat di atas bantalnya.

     "Surat! Pasti dari Elyana," tebaknya seraya meraih surat itu, lalu dibukanya.

1
rahmawaty
𝒂𝒌𝒖 𝒔𝒊 𝑵𝑶
Zahra Putri
makanya rafka berpikiran positip dong jgn main tuduh tuduh aja
Zahra Putri
meleleh hati adek bang rafka/Heart//Kiss/
Zahra Putri
kasih jempol 4 ama rafka tekadmu kuat lanjutkan komandan/Good/
rahmawaty
𝒏𝒂𝒉 𝒚𝒈 𝒕𝒅 𝒕𝒂𝒃𝒓𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒎𝒂 𝒆𝒍𝒚𝒂𝒏𝒂 𝒊𝒕𝒖 𝒔𝒊 𝒓𝒂𝒇𝒌𝒂 𝒌𝒂𝒍𝒊 𝒚𝒂
rahmawaty
𝒂𝒖 𝒂𝒎𝒂𝒕 𝒂𝒉 𝒆𝒍 𝒍𝒖 𝒎𝒂𝒉 𝒍𝒆𝒎𝒃𝒆𝒌 𝒃𝒏𝒈𝒕 . 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒏𝒚𝒂 𝒄𝒖𝒎𝒂 𝒏𝒈𝒎𝒐𝒏𝒈 𝒅𝒍𝒎 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒅𝒐𝒂𝒏𝒈
rahmawaty
𝒂𝒉 𝒆𝒍𝒚𝒂𝒏𝒂 𝒏𝒚𝒂 𝒍𝒆𝒎𝒃𝒆𝒌 𝒃𝒏𝒈𝒕 ,
rahmawaty
𝒎𝒆𝒓𝒕𝒖𝒂 𝒆𝒏𝒂𝒌 𝒏𝒈𝒎𝒐𝒏𝒈 𝒈𝒕𝒖 , 𝒍𝒖 𝒕𝒂𝒖 𝒈𝒂𝒌 𝒂𝒏𝒌 𝒍𝒖 𝒊𝒕𝒖 𝒎𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒔𝒎𝒂 𝒑𝒂𝒄𝒂𝒓𝒏𝒚𝒂 , 𝒂𝒑𝒂 𝒈𝒂 𝒌𝒂𝒔𝒊𝒂𝒏 𝒔𝒎𝒂 𝒆𝒍𝒚𝒂𝒏𝒂 𝒚𝒈 𝒔𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒕𝒅𝒌 𝒅𝒊 𝒉𝒂𝒓𝒈𝒂𝒊 𝒔𝒎𝒂 𝒔𝒖𝒂𝒎𝒊𝒏𝒚𝒂
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
sangat luar biasa
Nasir: Mksh byk Kak...
total 1 replies
rahmawaty
𝒖𝒅𝒉𝒍𝒂𝒉 𝒏𝒂𝒏𝒈𝒊𝒔 𝒎𝒍𝒖 𝒂𝒆𝒍𝒂𝒉
istiqlal👻👻
terima kasih novel ini bagus banget.... ngak bnyk drama dan gmpang di mengrti❤❤
Nasir: Mksh byk Kak..
total 1 replies
D
uhuyyy romantiz bgt rafkaaa
rahmawaty
𝒔𝒖𝒂𝒓𝒂 𝒑𝒊𝒏𝒕𝒖 𝒎𝒂𝒉 𝒄𝒆𝒌𝒓𝒆𝒌 𝒕𝒉𝒐𝒓😁
istiqlal👻👻
semoga jodohnya excel...🤣🤣🤣🤣
Nasir: Wahhhhh, tebakan Kakak akan terjawab di karya baru saya. Heheheh.... lanjut ya Kak...
total 1 replies
Kadek Bella
ngok ending nggak sampai punya anak
Nasir: Ada lanjutannya di karya baru Kak. Tapi kisah Excel. Elyana sedang hamil muda.
total 1 replies
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
sakitnya sampe sini😭
Nasir: 🙏🙏🙏🙏💕💕💕💕
total 1 replies
sekarasih natalina
maaf koreksi thor anak sekecil itu biasanya akan lbh dkt dgn ibunya, apalagi jika bapaknya bekerja krn seharian bersama ibunya, beda klo anak sdh remaja. dan biasanya anak sekecil itu meskipun ga ada bapaknya dan srg d tinggal tugas si anak baik baik aja krn mmg kesehariannya bersama ibunya. krn menurut pengalaman pribadi saya sebagai anak tentara, mertua tentara, adik ipar tentara begitu bapaknya pulang tugas kdg si anak lupa tdk mengenali bapaknya. jd sesuaikan lah dgn fakta yg nyata jgn terlalu halu
Nasir: Hehehehe... iya Kak, tapi kan ada juga yg seperti Nada. Cuma jarang. Halu boleh tapi ini masih masuk akal kok....
total 1 replies
guntur 1609
hahahah makanya dikunci. bingung aku memikitkanya
guntur 1609
dasar kalian egois semunay
guntur 1609
dasar rafka. raja drama
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!