NovelToon NovelToon
Katakan, Aku Villain!

Katakan, Aku Villain!

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Keluarga / Antagonis / Romantis / Romansa / Balas Dendam
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Amha Amalia

*
"Tidak ada asap jika tidak ada api."

Elena Putri Angelica, gadis biasa yang ingin sekali memberi keadilan bagi Bundanya. Cacian, hinaan, makian dari semua orang terhadap Sang Bunda akan ia lemparkan pada orang yang pantas mendapatkannya.

"Aku tidak seperti Bunda yang bermurah hati memaafkan dia. Aku bukan orang baik." Tegas Elena.

"Katakan, aku Villain!"

=-=-=-=-=

Jangan lupa LIKE, COMMENT, dan VOTE yaaa Gengss...
Love You~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amha Amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Villain Chapter 29

*

"Oh ayolah El, katakan padaku." Desak Keyra, ia begitu penasaran apa yang menjadi topik obrolan antara Leo dan Elena. Dari sudut pandangnya, mereka terlihat dekat, tidak seperti baru bertemu.

Elena pasrah, tak kuasa dengan desakan Keyra "Dia meminta nomorku lagi." Jawabnya berterus terang.

"Kamu berikan?" Keyra menetralkan rasa kesalnya, menatap Elena dengan harap menerima jawaban yang ingin di dengar.

"Aku sudah mengatakan padamu akan ku berikan nomorku padanya jika dia meminta lagi." Balas Elena. Keyra diam, ia memang mengingat ucapan Elena.

"Kamu dekat dengan Leo?" Tanya Keyra.

"Tidak." Jawab Elena singkat.

"Ini pertemuan kedua kalian kan? Maksudku yang pertama waktu Leo menolongmu." Keyra yang begitu penasaran pun tak bisa mengendalikan semua pertanyaan yang ada dalam benaknya.

"Tidak juga." Jawaban Elena sontak membuat Keyra terkejut "Saat dia menolongku itu pertemuan ketiga kita."

"Ketiga? Artinya kalian saling kenal? Bukannya kamu bilang baru mengenalnya?" Tanya Keyra bertubi tubi, masih ingin tidak percaya namun itu faktanya.

"Pertemuan pertama dan kedua itu tidak sengaja, malah sangat singkat. Aku baru mengenal namanya saat dia menolongku. Setelah itu aku tidak melihatnya lagi selama hampir satu bulan, dan yeahh baru sekarang kita bertemu lagi." Jelas Elena sangat jujur.

Keyra mencerna semua ucapan Elena, menatapnya intens, bisa ia pastikan jika Elena berkata jujur dan tanpa melebihkan atau mengurangi ceritanya. Merasakan hatinya panas saat tahu pertemuan mereka seolah sudah di takdirkan. Apalagi mengingat Leo yang gencar meminta nomor Elena, apakah Leo menyukai Elena? Leo cinta pandangan pertama? Kenapa semudah itu? Padahal dirinya sudah lama mengejar cinta Leo namun belum terbalaskan. Kepala Keyra terasa ingin pecah memikirkan spekulasi tentang mereka juga nasib percintaannya.

Disaat Keyra sedang pusing dan Elena yang kembali fokus membaca buku, di kejutkan beberapa orang yang tiba tiba saja mendaratkan bokongnya di bangku kosong meja mereka.

"Hai Keyra." Sapa salah satu cowok menatap Keyra tersenyum.

Keyra dan Elena sontak menoleh, mereka melihat tiga cowok yang sebaya mereka, berpakaian badboy. Dua di antaranya duduk, sedangkan satunya berdiri di belakang Keyra sambil memegangi kursi yang di duduki Keyra. Elena tak mengenal, namun ia melihat Keyra memutar bola matanya malas. Bisa di pastikan jika Keyra mengenal mereka.

"Apa kau tidak ada kerjaan selain menggangguku?" Kesal Keyra, ia menatap salah satu cowok yang dia tahu adalah ketuanya.

"Aku memang tidak ada pekerjaan, ada pekerjaan saja tidak ku kerjakan." Jawabnya nyeleneh di dukung tawa meledek dari kedua rekannya.

"Andi pergi dan bawa semua temanmu itu, kalian mengganggu moodku saja." Keyra makin tak tahan.

"Aduuh Key, jangan galak-galak sama aku dong. Aku calon pacarmu kan?" Seru Andi penuh percaya diri di sertai tawanya.

Keyra sangat jengah, setiap Andi bicara pasti akan di sambut tawa menjengkelkan dari kedua temannya itu "Tidak sudi aku jadi pacar playboy sepertimu."

Bukannya tersinggung, Andi malah tertawa lepas. Dia suka sekali menggoda Keyra. "Kamu tambah cantik Key." Ucapnya tersenyum manis sambil mencolek dagu Keyra.

Keyra mengalihkan pandangan, menghapus bekas jari Andi di dagunya. Elena melihat hal itu, dia menyadari jika Keyra tak menyukai kehadiran ketiga cowok itu.

Andi terkekeh, tangannya kembali terulur ingin mencolek pipi Keyra. Namun belum sempat menyentuh, ia terhenti saat seseorang mencekal tangannya.

"Jaga batasanmu!" Ucap Elena menahan tangan Andi tepat di samping pipi Keyra.

Ketiga cowok itu menatap Elena, mereka datang untuk menggoda Keyra. Jadi tidak terlalu memperhatikan sekitarnya dan baru menyadari kehadiran Elena disana.

Elena menepis tangan Andi. Bukannya kesal, Andi justru menatap wajah Elena intens "Waahh Key, siapa gadis cantik ini?" Tanyanya tanpa memutus tatapan pada Elena "Wajah kalian sedikit mirip, Apakah dia kakakmu? Atau dia saudara kembarmu?" Lanjutnya penasaran

Belum sempat Keyra menjawab, Andi sudah kembali berkata "Aahh tidak, kamu tidak punya saudara. Kamu anak tunggal Key."

"Jika sudah tahu, sekarang pergi. Tinggalkan kami." Seru Keyra, ia semakin muak.

"Hei heii tidak. Mana mungkin ada gadis cantik di depan mata ini di sia-siakan. Jika kamu menolakku, maka biarkan aku bersamanya." Andi menyisir rambutnya dengan tangan ke belakang "Perkenalkan, aku Andi. Mahasiswa paling tampan disini juga aku anak dari salah satu donatur kampus." Dia mengulurkan tangan, menampilkan senyuman terindahnya.

Elena hanya melirik tangan itu, tak sedikitpun berniat membalasnya.

"Waahh Bos, dia sombong sekali." Celetuk salah satu temannya, Reno.

"Dia menolakmu mentah-mentah Bos." Timpal temannya lagi yang bernama Dion.

Andi terkekeh meski hatinya sangat kesal. Sorot matanya seakan menusuk menatap Elena. Tak takut ataupun gentar, Elena balas menatap tajam padanya.

Saat Andi ingin membuka suara, suara seseorang lebih dulu terdengar.

"Jangan mengganggunya!" Tanya Satya melempar tatapan tak suka pada Andi cs. Tangannya membawa nampan berisi dua gelas minuman.

Andi melirik Satya "Siapa kau? Jangan ikut campur!" Ucapnya berdiri menatap Satya.

Satya meletakkan nampan itu di atas meja, lalu dengan berdiri gagahnya tak gentar sedikitpun meski kini ketiga cowok itu sedang berdiri menatapnya horor. "Aku pacarnya." Ucap Satya tanpa ragu melirik Elena.

Sontak saja mata Elena membola, ia sangat terkejut begitupun Keyra. Mereka tidak menyangka jika Satya akan mengaku pacarnya.

Andi melirik Elena lalu berdecak kesal "Sayang sekali, gadis secantikmu sudah sold out." Ucapnya mendramatisir, lalu melirik Keyra "Baiklah, aku akan menunggumu." Lanjutnya menunjuk Keyra sambil mengedipkan sebelah mata genit.

Keyra menatap sinis, ia muak.

Kembali lagi Andi menatap Satya "Sekarang aku tidak mood berantem, kau selamat." Dia tersenyum menyeringai lalu melangkah pergi sambil menyenggol bahu Satya kasar dan di ikuti kedua temannya.

Satya hanya diam, ia malas meladeni orang seperti Andi cs. Menghela nafas panjang, lalu duduk di samping Elena "Mereka melakukan apa saja sama kamu?" Tanyanya cemas.

"Tidak melakukan apapun." Jawab Elena, tatapannya kini berubah jadi horor pada Satya "Dan jangan sembarangan mengaku."

Satya menyengir kuda "Aku refleks untuk melindungimu, buktinya mereka langsung pergi." Belanya sendiri, Elena memutar bola matanya malas "Kalau beneran juga tidak masalah." Lanjut Satya lirih.

"Kamu bilang apa?" Tanya Elena, ia tidak jelas mendengar kalimat terakhir Satya.

"Bukan apa-apa." Elak Satya cepat.

Mendengar interaksi mereka, jujur saja ingin rasanya Keyra mencabik Satya. Bagaimana bisa cowok itu menyukai Elena, tapi tidak mengatakannya. Memilih mencintai dalam diam itu sangat konyol. Bagaimana mungkin Elena membalas cintanya jika dia saja tidak berterus terang. Bukankah cewek akan suka jika melihat cowok itu effort menunjukkan rasa cintanya?! Keyra tak habis pikir dengan jalan pikiran Satya.

"Key, kamu sering di ganggu mereka?" Pertanyaan Elena membuyarkan pikiran Keyra.

"Yaa lumayan sering." Jawab Keyra jujur "Mereka teman sekelasku, jadi aku sudah sering menghadapi mereka yang sangat menyebalkan terutama si Andi."

"Kamu pasti tidak nyaman di kelas saat ada mereka." Ujar Elena sedikit prihatin.

"Tidak juga. Mereka tidak akan menggangguku jika ada Leo." Balas Keyra tersenyum.

"Leo?" Elena ingin memastikan.

"Iya Leo. Dulu mereka pernah gangguin aku terus Leo datang membelaku. Akhirnya mereka berantem tapi Leo menang. Jadi mereka sedikit takut sama Leo." Tutur Keyra menjelaskan, Elena mengangguk mengerti.

"Leo yang waktu itu menolongmu kan El?" Tanya Satya, ia antara lupa dan ingat sedikit.

"Iya." Jawab Elena singkat.

"Oh ya El, aku ingin ajak kamu main ke rumahku, mau tidak?" Ajak Keyra antusias.

"Main ke rumahmu?" Elena bertanya.

Keyra mengangguk "Aku ingin menunjukkan padamu koleksi lukisan aku di rumah, aku juga ingin meminta pendapatmu tentang lukisan itu. Dan yaaa di rumahku banyak novel, kamu bisa ikut membacanya." Lanjut Keyra melirik novel yang di pegang Elena.

"Tidak bisa. Elena pulang bersamaku, jadi tidak akan main ke rumahmu." Tolak Satya mendapat pelototan dari Keyra.

"Aku tahu, aku mengajaknya besok bukan sekarang." Sinis Keyra, Satya hanya menyengir tanpa dosa.

"Kalau besok, ayolah." Ucap Elena setuju, dia tersenyum "Aku juga penasaran bagaimana hasil lukisan dari anak fakultas Bisnis Manajemen."

"Yang pasti hasilnya tidak sebagus lukisanmu." Keyra sedikit merendah, ia menyadari itu karena memang melukis cuma sekedar hobi. Tidak seperti Elena yang hobinya di dukung dengan keahlian serta teknik yang di kuasai dalam fakultasnya.

.

~Bersambung~

*-*-*-*-*-*-*-*-*

Jangan lupa LIKE, COMMENT, dan VOTE Yaaa Gengss...

Love You~

1
Nur Haswina
apa mungkin dia saudara kembar terpisah satu ikut mamanya satu lagi ikut papahnya
•🌻 𝓼𝓾𝓷𝓯𝓵𝓸𝔀𝓮𝓻𝓼 🌻•
yaa kukiri chatstory🥲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!